Anda di halaman 1dari 6

Jenis-jenis Topik

Bahan Ajar
Rika Widya Sukmana 2
Deskripsi
Bahan ajar banyak jenisnya namun memiliki keunggulan dan keterbasan.
Pada topik ini kita akan membahas mengenai keunggulan dan keterbatasan bahan
ajar serta jenis-jenis bahan ajar yang dapat digunakan atau dikembangkan oleh
pendidik.

Tujuan Instruksional Khusus:

Penjelasan Materi

Keunggulan dan Keterbatasan Bahan Ajar (BA Function and BA


Benefits)

Bahan ajar merupakan perangkat mengajar yang digunakan oleh guru/dosen


dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Konsep “bahan
ajar” dalam kajian ilmiah memiliki banyak pengertian. Menurut Prastowo (2016),
bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik
tertulis maupun tidak, sehingga tercipta lingkungan yang memungkinkan peserta
didik untuk belajar. Bahan ajar memiliki beberapa keunggulan, namun juga memiliki
keterbatasan.
Menurut Mulyasa (2006: 46-47), bahan ajar memiliki 3 (tiga) keunggulan,
yaitu sebagai berikut:
1. Berpusat pada kemampuan siswa yang beragam.
2. Memiliki kontrol terhadap pencapaian hasil belajar.
3. Memiliki relevansi dengan kurikulum dalam hal tujuan dan cara
pencapaiannya.
Menurut Mulyasa (2006: 46-47), bahan ajar juga memiliki 3 (tiga)
1

Topik 2. Jenis-jenis Bahan Ajar


keterbatasan, yaitu sebagai berikut:
1. Membutuhkan keahlian tertentu dalam menyusun bahan ajar yang baik.
Bahan ajar yang baik tidak hanya berisi tujuan dan alat ukur
pencapaiannya saja namun juga tertulis tentang pengalaman belajar
siswa.

2. Membutuhkan manajemen pendidikan yang berbeda dibanding pembelajaran


konvensional, karena sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan
masing-masing siswa yang memiliki kemampuan beragam.
3. Membutuhkan sumber belajar pendukung yang sangat mahal dibanding
pembelajaran konvensional.

Jenis-Jenis Bahan Ajar

A. Bentuk Bahan Ajar (Form of Teaching Material)


Bentuk bahan ajar untuk sekolah dasar itu tidak jauh berbeda dengan bentuk-
bentuk bahan ajar pada umumnya. Menurut Mulyasa (2006),bentuk-bentuk bahan
ajar atau materi pembelajaran,antara lain:
1. Bentuk bahan ajar tercetak, Contoh: hand out, buku, modul, brosur, dan leaflet.
a. Hand out adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh pembicara.
b. Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran
dari pengarangnya.
c. Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik
dapat belajar secara mandiri tanpa dengan bimbingan guru.
d. Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang
disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa
halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi
keterangan singkat tetapi lengkap.
e. Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak
dimatikan/dijahit.

2. Bentuk bahan ajar non cetak


a. Audio Visual, Contoh: video/film,Video Compact Disc (VCD)
b. Audio, Contoh: radio, kaset, Compact Disc (CD) audio, piringan hitam
c. Visual, Contoh: foto, gambar, model/maket.
d. Multi Media, Contoh: CD interaktif, Computer Based, Internet3

Topik 2. Jenis-jenis Bahan Ajar


3. Bentuk bahan ajar yang berbentuk fasilitas, Contoh: perpustakaan, ruang belajar,
studio, lapangan olah raga.
4. Bentuk bahan ajar berupa kegiatan, Contoh: wawancara, kerja kelompok,
observai, simulasi, permainan.
5. Bentuk bahan ajar berupa lingkungan masyarakat, Contoh: Teman, terminal
pasar, toko, pabrik, museum.4

B. Jenis Bahan Ajar


Jenis bahan ajar dibedakan atas beberapa kriteria pengelompokan. Menurut
Koesnandar (2008), jenis bahan ajar berdasarkan subjeknya terdiri dari dua jenis
antara lain: (a) bahan ajar yang sengaja dirancang untuk belajar, seperti buku,
handouts, LKS dan modul; (b) bahan ajar yang tidak dirancang namun dapat
dimanfaatkan untuk belajar, misalnya kliping, koran, film, iklan atau berita.
Koesnandar juga menyatakan bahwa jika ditinjau dari fungsinya, maka bahan ajar
yang dirancang terdiri atas tiga kelompok yaitu bahan presentasi, bahan referensi,
dan bahan belajar mandiri.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas (2008: 11) mengelompokkan bahan ajar menjadi empat kategori,
yaitu:
(1) bahan ajar cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar
kegiatan siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan model/maket.
(2) Bahan ajar dengar (audio) antara lain kaset, radio, piringan hitam, dan
compact disk audio.
(3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, dan
film.
(4) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI
(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia
pembelajaran interaktif dan bahan ajar berbasis web (web based learning
material).

Topik 2. Jenis-jenis Bahan Ajar


Gambar 2.1. Contoh Bahan Ajar.
Jenis-Jenis Bahan Ajar Menurut Para Ahli
Secara umum bahan ajar dapat dibedakan ke dalam bahan ajar cetak dan
noncetak. Bahan ajar cetak dapat berupa, handout, buku, modul, brosur, dan lembar
kerja siswa. Sedangkan bahan ajar noncetak meliputi, bahan ajar audio seperti,
kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio. Bahan ajar audio visual seperti,
CAI (Computer Assisted Instruction), dan bahan ajar berbasis web (web-based
learning materials) (Ika Lestari, 2013: 5).
Lebih lanjut Mulyasa (2006: 96) menambahkan bahwa bentuk bahan ajar
atau materi pembelajaran antara lain adalah bahan cetak (hand out, buku, modul,
LKS, brosur, dan leaflet), audio (radio, kaset, cd audio), visual (foto atau gambar),
audio visual (seperti; video/ film atau VCD) dan multi media (seperti; CD interaktif,
computer based, dan internet).
Bahan ajar yang dimaksud dalam kajian ini lebih ke bahan ajar cetak berupa
buku teks. Hal ini dikarenakan, buku teks sangat erat kaitannya dengan kurikulum,
silabus, standard kompetensi, dan kompetensi dasar. Rudi Susilana (2007: 14)
mengungkapkan bahwa buku teks adalah buku tentang suatu bidang studi atau ilmu
tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran.
Buku teks mempunyai peran penting dalam pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Hutchinson & Torres dalam Litz, 2012: 5) mengungkapkan bahwa The
textbook is an almost universal element of [English language] teaching. Millions of
copies are sold every year, and numerous aid projects have been set up to produce
them in [various] countries…No teaching-learning situation, it seems, is complete
until it has its relevant textbook. Buku teks merupakan salah satu unsur yang
dibutuhkan dalam pengajaran. Buku teks dapat juga menjadi wadah untuk
menuliskan ide-ide terkait kebudayaan nasional suatu bangsa. Sebagaimana yang
diungkapkan Pingel (2009: 7) bahwa Textbooks are one of the most important
educational inputs: texts reflect basic ideas about a national culture, and are often a
flashpoint of cultural struggle and controversy.

Bahan ajar hasil kemasan informasi atau teks (Text Transformation)


Dalam pengemasan informasi, guru tidak menulis bahan ajar sendiri dari
awal, tetapi memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang sudah ada di pasaran
untuk dikemas kembali sehingga berbentuk bahan ajar yang memenuhi karakteristik
bahan ajar yang baik, dan dapat dipergunakan oleh guru dan siswa dalam proses
4

Topik 2. Jenis-jenis Bahan Ajar


instruksional. Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan
kebutuhan. Kemudian ditulis kembali/ulang dengan gaya bahasa yang sesuai untuk
menjadi bahan ajar (diubah), juga diberi tambahan kompetensi atau keterampilan
yang akan dicapai, bimbingan belajar, latihan, tes, serta umpan balik agar mereka
dapat mengukur sendiri kompetensinya yang telah dicapai. Keuntunganya, cara ini
lebih cepat diselesaikan dibanding menulis sendiri. Sebaiknya memperoleh ijin dari
pengarang buku aslinya.

Penataan informasi (Kompilasi)


Selain menulis sendiri bahan ajar juga dapat dilakukan melalui kompilasi
seluruh materi yang diambil dari buku teks, jurnal, majalah, artikel, koran, dll. Proses
ini disebut pengembangan bahan ajar melalui penataan informasi (kompilasi).
Proses penataan informasi hampir sama dengan proses pengemasan kembali
informasi. Namun dalam proses penataan informasi tidak ada perubahan yang
dilakukan terhadap bahan ajar yang diambil dari buku atau informasi yang ada di
pasar. Jadi materi dikumpulkan kemudian difotocopy secara langsung. Sumber
materi berasal dari buku teks dan sebagainya tersebut, dipilah-pilah, kemudian
disusun berdasarkan tujuan atau standar kompetensi atau mengikuti silabus.
Pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis game edukasi ini,
disusun dengan cara text transformation. Peneliti memanfaatkan buku-buku teks dan
informasi yang sudah ada, kemudian peneliti mengemas kembali sehingga
berbentuk bahan ajar yang memenuhi karakteristik bahan ajar yang baik, dan dapat
dipergunakan oleh guru dan siswa dalam proses instruksional. Selanjutnya, peneliti
menulis kembali/ulang dengan gaya bahasa yang sesuai untuk menjadi bahan ajar
(diubah).

Rangkuman

1. Keunggulan bahan ajar diantaranya yaitu berpusat pada kemampuan


siswa yang beragam, memiliki kontrol terhadap pencapaian hasil belajar
serta memiliki relevansi dengan kurikulum.
5

Topik 2. Jenis-jenis Bahan Ajar


2. Jenis bahan ajar terdiri atas bahan ajar cetak dan noncetak.
3. Jenis bahan ajar cetak contohnya yaitu buku, modul, brosur, diktat kuliah,
LKS, dll.
4. Jenis bahan ajar noncetak yaitu kaset, radio, piringan hitam audio, dll.

. Tugas (Kelompok)
.
. 1. Coba anda identifikasi dan sebutkan jenis bahan ajar apa saja yang ada di
sekolah anda, yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran!
2. Diskusikan dengan teman sejawat tentang apa peran bahan ajar tersebut
dalam proses pembelajaran!
3. Diskusikan dengan para pengelola pendidikan di sekolah anda tentang
upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam pengadaan bahan ajar untuk
kepentingan proses pembelajaran di sekolah anda!

Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Kurikulum 2013.


Majid. A. 2013. Perencanaan dan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, H.E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Prastowo, A. 2016. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press

Prastowo, A. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jogjakarta: DIVA Press

Topik 2. Jenis-jenis Bahan Ajar

Anda mungkin juga menyukai