Anda di halaman 1dari 9

Rangkuman

Nama : Dewi Nur Fitriani

Nim : 12205183047

Kelas : PGMI 4 A

No. Absen : 02

Dosen Pengampu : Nita Agustina Nurlaila Eka Erfiana, M. Pd. I.

A. Pengertian Bahan Ajar


Dalam KBBI kata ”Bahan“ berarti segala sesuatu yang dapat dipakai atau diperl
ukan untuk tujuan tertentu. sedangkan kata "Ajar“ berarti petunjuk yang diberikan kepad
a orang supaya diketahui (diturut). Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional m
aterials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam
rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis
materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta. konsep. prinsip. prosedur). keteram
pilan, dan sikap atau nilai.
Bahan ajar merupakan salah satu perangkat materi atau substansi pembelajaran
yang disusun secara sistematis, serta menampilkan secara utuh dari kompetensi yang
akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. 1 Bahan disini bisa tertulis maupun
tidak tertulis.2 Menurut andi prastowo bahan ajar merupakan segala bahan (baik
informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis yang menapilkan sosok
utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dan digunakan dalam proses
pembelajaran dengan tujuan untuk perencanaan dan penelaah implementasi
3
pembelajaran.
Sebagai kerangka acuan , bahan ajar pada umunya di klasifikasikan dalam tiga
bidang, yakni pengetahuan, keterampilan dan afektif. Hal ini sesuai dengan tujuan –
tujuan yang hendak di capai. 4 Bahan ajar meliputi media cetak dan non cetak/ elektronik
yang menganung informasi serta dapat membantu peserta didik mencapai tujuan belajar.
Dalam mengembangkan bahan ajar sebagai sumber belajar bagi siswa hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:

1. Bervariasi dalam bentuk cetak, noncetak audio, visual, audiovisual dan yang
berbasis komputer.
1
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Radar Jaya Offset, 1992), hlm. 205
2
Aan Hasanah, Pengembangan Profesi Guru, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 152
3
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press, 2014), hlm. 17
4
Mar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011 ), hlm.
139
2. Praktis dan mudah dipergunakan
3. Menyenangkan untuk digunakan
4. Memotivasi untuk belajar lebih lanjut
5. Jumlahnya cukup untuk dipergunakan secara individu dan kelompok
6. Dapat memenuhi gaya belajar yang berbeda-beda.
7. Membantu guru menyajikan bahan ajar dalam berbagai tampilan
8. Mendoraong guru untuk membuat inovasi baru dalam penyajian bahan ajar
9. Pemanfaatannya dapat di integrasikan dengan kegiatan belajar dikelas
10. Efektif dan efisien dipergunakan sebagai sumber belajar.5

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah segala
sesuatu bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran.

B. Jenis-Jenis Bahan Ajar


1. Bahan Ajar Berdasarkan Bentuknya

Menurut bentuk bahan ajar berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan


menjadi empat kategori, yaitu bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang
dengar  dan bahan ajar interaktif.6

2. Bahan Ajar Cetak (Printed)

Yaitu sejumlah  bahan yang disiapkan dan disiapkan dalam bentuk kertas, yang
dapat berfungsi untuk pembelajaran dan penyampaian informasi.7

3. Bahan Ajar Dengar (Audio)

Yaitu bahan ajar yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk
mempelajari isi tema).8  Contohnya :Kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk.

4. Bahan Ajar pandang dengar (Audiovisual),

Yang sering dengan bahan ajar pandang yakni segala sesuatu yang sering
dikenal dengan bahan ajar pandang yaitu sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat
dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Contoh : Video
Compact disk dan film.

5
Sitepu, Pengembangan Sumber Belajar, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014 ), hlm.183
6
Aida Rahmi dan Hendra Harmi, Pengembangan Bahan Ajar  MI, (Curup: Lp2 STAIN Curup, 2013), hal.14
7
Andi Prastowo,  Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif  ( Yogyakarta: Diva Press, 2014), hlm 40
8
Badru Zaman, Dkk, Media dan Sumber Belajar TK, (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2013), hlm. 4.20
5. Bahan ajar interaktif (inetcactive teaching materials)

Yaitu bahan ajar yang dikombinasikan dari dua atau lebih media audio, grafik,
gambaar, animasi dan vidio.Yang pengunannya dimanupulasi atau diberi perlakuan
untuk mengendalikan suatu perintah. Contoh ,Compact Dist Interaktif.9

Penentuan atau Pemilihan Bahan Ajar Sesuai dengan Aspek-Aspek Perilaku


yang Terdapat dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Jenis-jenis bahan ajar beserta contoh-contohnya.
1. Bahan pembelajaran jenis fakta antara lain dapat berupa nama benda, nama orang,
nama tempat, lambang dan sebagainya.
2. Bahan pembelajaran jenis konsep antara lain dapat berupa hakekat, definisi,
rangkuman isi,dan sebagainya.
3. Bahan pembelajaran jenis prinsip antara lain dapat berupa rumus, paradigma, dalil
dan sebagainya.
4. Bahan pembelajaran jenis prosedur antara lain dapat berupa langkah-langkah
kegiatan yang sistematis, seperti langkah-langkah menulis karangan eksposisi yang
baik, langkah-langkah menulis cerpen,dan sebagainya.
5. Bahan pembelajaran aspek motorik antara lain dapat berupa jenis keterampilan yang
harus dikuasai oleh peserta didik, seperti : keterampilan berpidato, keterampilan
menulis, keterampilan membaca puisi, dan lain sebagainya.
6. Bahan pembelajaran aspek afektif antara lain dapat berupa pemberian penilaian,
penghargaan, pemberian respon, dan lain sebagainya. 10
Penulisan bahan ajar yang diakui oleh DIKTI di perhitungkan sebagai angka
kedit dosen meliputi buku ajar, diktat, modul, model, alat bantu, audio visual, dan
joobsheet.11
a. Buku ajar
Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan
disusun oleh pakar di bidangnya dan memenuhi kaidah buku teks cerita diterbitkan
secara resmi dan disebarluaskan. Buku ajar berisikan materi ajar dalam suatu bidang
studi dan merupakan alat pengajaran yang paling banyak digunakan diantara semua

9
 Aida Rahmi dan Hendra Harmi, Op.Cit, hlm.15

10
Khalimi Romansyah, Pedoman Pemilihan Dan Penyajian Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia ,
Jurnal Logika, Vol XVII, No 2, Agustus 2016, hal 61
11
Effendi Tri Bahtiar, Jurnal Penulisan bahan ajar, Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar untuk Mendukung Pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi, 2015, 1-11
alat pengajaran lainnya. Buku ajar disusun untuk membantu mencapai tujuan
pembelajaran atau kompetensi tertentu.
Penulisan buku ajar dapat dilakukan secara mandiri berdasarkan ide, gagasan,
pengetahuan, dan pengalaman sendiri. Teknik penulisan buku ajar dengan cara
kompilasi maupun kemas ulang harus memperhatikan kaidah dan etika akademik
yaitu kegiatan plagiarism.
b. Diktat
Diktat adalah bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh
dosen mata kuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan
kepada peserta kuliah. Dalam KBBI diktat diartikan sebagai pegangan yang dibuat
guru berupa kutipan bentuk tulisan atau ketikan. Diktat merupakan buku pelajaran
yang dibuat dari materi pelajaran suatu ilmu pengetahuan dan bukan dibuat
berdasarkan hasil penelitian. Diktat disusun secara sistematis sesuai dengan kurikulum
dan silabus, dan mencangkup tujuan dan uraian materi ajar. Diktat ditulis secara
ringkas dan padat. Semua teori/kutipan dicantumkan dalam daftar pustaka.
c. Modul
Modul adalah bagian dari bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis oleh
dosen matakuliah tersebut, mangikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada
peserta kuliah. Modul umumnya ditulis untuk satu satuan kompetensi bahan ajar,
namun dapat juga ditulis untuk satu paket bahan ajar. Kerangka isi modul sekurang-
kurangnya berisi: deskripsi tujuan pembelajaran, petunjuk belajar, uraian materi,
bahan bacaan, soal latian dan kunci jawaban
d. Model
Model adalah alat bantu peraga atau simulasi komputer yang digunakan untuk
menjelaskan fenomena yang terkandung dalam penyajian suatu mata pelajaran untuk
meningkatkan pemahaman.
e. Alat Bantu
Alat bantu adalah perangkat keras maupun lunak yang digunakan untuk
membantu pelaksanaan pembelajaran dalam rangka meningkatkan pemahaman
peserta didik tentang suatu fenomena.
f. Audio visual
Audio visual adalah alat bantu pembelajaran yangmenggunakan kombinasi
antara gambar dan suara, digunakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
tentang suatu fenomena.
g. Jobsheet Praktikum
Jobsheet praktikum terkait dengan pembelajaran yang diampu. Jobsheet ditulis
tanpa dijilid untuk kegiatan praktikum di laboratorium. Jobsheet berisi satu kegiatan
praktikum saja. Selain petunjuk kerja, pada setiap jobsheet perlu diuraikan petunjuk
keselamatan dan kesehatan kerja untuk menghindari resiko kecelakaan. Setiap tahapan
pelaksanaan praktikum harus ditulis jelas dan tidak bermakna ganda.
C. Landasan dalam Penulisan Bahan Ajar

Syarat penyusunan bahan ajar juga disampaikan Tjipto Utomo dan Kees Ruijter.
Syarat-syarat khusus tersebut antara lain:12
(1) memberikan orientasi terhadap teori, penalaran teori, dan cara-cara penerapan teori
dalam praktik
(2) memberikan latihan terhadap pemakaian teori dan aplikasinya
(3) memberikan umpan balik tentang kebenaran latihan itu
(4) menyesuaikan informasi dan tugas sesuai tingkat awal masing-masing peserta didik
(5) membangkitkan minat peserta didik
(6) menjelaskan sasaran belajar kepada peserta didik
(7) meningkatkan motivasi peserta didik
(8) menunjukkan sumber informasi yang lain.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau
materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip
relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Ketiga penerapan prinsip-prinsip tersebut dipaparkan
sebagai berikut:

1. Prinsip relevansi, artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada
kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian SK dan KD. Dengan prinsip dasar ini,
guru akan mengetahui apakah materi yang hendak diajarkan tersebut materi fakta,
konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap atau aspek psikomotorik sehingga pada gilirannya
guru terhindar dari kesalahan pemilihan jenis materi yang tidak relevan dengan
pencapaian SK dan KD.
2. Prinsip konsistensi, artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip kecukupan, artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan bahan ajar yang utama
harus disesuaikan dengan kurikulum, perangkat pembelajaran serta prinsip-prinsip dari bahan
ajar itu sendiri.

12
Dini Safitri & Tri Asih Wahyu Hartati, Kelayakan Aspek Media dan Bahasa Dalam Pengembangan Buku Ajar dan
Multimedia Interaktif Biologi Sel, Malang, Florea Vol. 3 No. 2, Nopember 2016, diakses pada 26 Februari, Pukul 17.10 WIB,
hlm. 09.
Penyusunan buku ajar yang baik adalah dengan memperhatikan landasan penulisan
bahan ajar MI/SD, yaitu :13

1. Landasan Keilmuan
Dengan mengetahui landasan keilmuan, maka mudah bagi penulis untuk
mengetahui cakupan serta susunan buku ajar yang hendak ditulis. Mengetahui dengan
baik titik tolak keilmuan sebuah buku ajar, akan sangat membantu penulis dalam
merancang secara efektif , efisien, dan terprogram jalinan setiap bab dalam buku ajar.
Patokan keilmuan yang dikenal secara universal adalah patokan keilmuan berpilar:
ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Prinsip ketaatasasan keilmuan dengan demikian
juga akan terdapat pada buku ajar. Prinsip demikian dirancang untuk menjawab: 1) Apa
yang hendak dibahas, 2) Mengapa penting membahas, 3) Bagaimana membahas dan
menyajikan, dan 4) Untuk siapa pembahasan ditujukan.

a. Prinsip akar rumput : penentuan mata kuliah dinilai dari disiplin keilmuan yang
diketahui, dikuasai, dan sangat dikuasai.
b. Prinsip kejelasan tujuan / kebermaknaan : penentuan tujuan penulisan atau
perancangan buku ajar berdasarkan penentuan keunggulan kompetensi apa yang
hendak diraih.
c. Prinsip Ketaat asasan Keilmuan : Cetak biru buku ajar mengikuti patokan keilmuan
yang berpilar pada ontologis, eptistimologis, dan aksiologis. Mencari jawaban atas
pernyataan: 1) Apa yang hendak dibahas ?, 2) Mengapa penting di bahas ?, 3)
Bagaimana membahas dan menyajikan ?, 4) Untuk siapa pembahasan ditujukan ?
d. Prinsip Deferensiasi : penentuan sesuatu yang berbeda yang akan disampaikan untuk
mencari jawaban atas pernyataan: 1) Sesuatu yang berbeda apa yang dapat saya
sampaikan ?, 2) Bagaimana car saya menyampaikan sesuatu yang berbeda dengan
cara yang berbeda ?
e. Prinsip Keotentikan Penentu Metode / Model Perancangan Buku Ajar, berdasarkan :
1. Rancangan asli sendiri : Diktat yang diperluas, Naskah buku ajar murni atau tesis
/ desertasi yang dimodifikasi.
2. Model Karya penulisan lain : Model yang meniru rancangan buku ajar orang
lain, atau model modifikasi buku ajar.
f. Prinsip Standarisasi : mengikuti standar aturan penulisan yang berlaku universal
dengan kualitas sebuah buku ajar bergantung pada tingkat kesesuaian dengan standar
yang ada.
g. Prinsip dinamika Kualitas atau Prinsip Perbaikan, yaitu : penerapan dari pandangan
bawa kualitas buku ajar adalah pencapaian berkelanjutan, maka penentuan standar uji

13
Khaerudin Kurniawan. Handout Mata Kuliah Menulis Bahan Ajar / Ilmiah (IN309). (file.upi.edu, 2014)
file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._BHS._DAN._SASTRA_INDONESIA/196601081990021-
KHAERUDIN_KURNIAWAN/Handout_BahanAjar.pdf. diakses pada 26 februari 2020 pukul 18.05 WIB.
kualitas dilakukan dengan mekanisme sewa cetak / kualitas secara mandiri atau
melibatkan pihak luar.
h. Prinsip Keseimbangan Teori dan Praktik : penentuan bagaimana keseimbangan
antara teori dan praktik dapat terlihat pada sebuah buku ajar dengan menentukan
tingkat proporsi yang tepat antara pandangan filosofis, teori, dan konsep dengan
sejumlah contoh aplikatif dunia nyata.
i. Prinsip Komunikatif : cetak biru buku ajar bersifat komunikatif. Buku ajar yang baik
memiliki metode penyampaian materi yang bersifat lugas, akademis, ilmiah,
edukatif, dan komunikatif. Semakin komunikatif sifat sebuah buku ajar, semakin
baik buku ajar dapat diterima.
2. Landasan Ilmu pendidikan dan Keguruan

Hal hal yang yang terkait dengan hakikat belajar, pembelajaran konseptual,
pembelajaran odel pakem, pengembangan aktivitas, kreativitas, dan motivasi siswa.

a. Hakikat Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting
dalam pembentukan pribadi dan perilsku individu. Bahkan, sebagian besar
perkembangan individu berlangsung melalui pembelajaran.
b. Pembelajaran Konstektual
Pendekatan konstektual merupakan pembelajaran yang mengaitkan antara materi
dan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat, dengan melibatkan tujuh komponen utama
pembelajaran efektif yakni konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar,
pemodelan, dan penilaian sebenarnya.
c. Pembelajaran Model PAKEM
Salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi pendidikan di Indonesia
adalah pelaksanaan pembelajaran yang dipandang masih belum efektif. Untuk
mengantisipasinya pembelajaran model pakem dipandang lebih efektif. Pakem adalah
akronim dari pembelajaran aktitif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
d. Pengembangan Aktivitas, Kreativitas, dan Motivasi Siswa
Efektivitas pembelajaran banyak bergantung kepada kesiapan dan cara belajar
yang dilakukan oleh siswa, baik yang dilakukan secara mandiri, maupun kelompok.
Sehubungan dengan itu, sajian buku teks hendaknya dapat memadu dalam
pengembangan aktifitas, kreatifitas, dan motivasi siswa didalam pembelajaran.
3. Landasan Kebutuhan Siswa
Landasan kebutuhan siswa erat kaitannya dengan motivasi, maka pemahaman tentang
teori motivasi perlu diperdalam. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak
menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar,
bekerja, maupun dalam kehidupan lainnya.
4. Landasan Keterbacaan Materi dan Bahasa yang Digunakan

Landasan ini diperlukan karena buku teks merupakan sarana komunikasi siwa dalam
pembelajran. Secara teknis, indikator yang mendukung aspek keterbacaan materi dan bahasa
yang digunakan dalam buku teks adalah komunikatif, dialogis dan interaktif, lugas, keruntutan
alur pikir, koherensi, kesesuaian, dengan kaidah bahasa indonesia yang benar, dan
penggunaan istilah dan simbol atau lambang yang sesuai dengan perkembangan peserta
didik14

D. Tahapan-Tahapan Penyusunan Bahan Ajar


Dalam penulisan bahan ajar selalu berlandaskan pada kebutuhan siswa, meliputi :
pengetahuan keterampilan, bimbingan, latihan, dan umpan balik, untuk itu dalam penulisan
bahan ajar didasarkan pada kebutuhan bahan ajar,
Dalam mengetahui kebutuhan bahan ajar perlu melakukan analisis kebutuhan bahan ajar
didalamnya terdiri dari  atas tiga tahapan yakni analisis terhadap kurikulum, analisis terhadap
sumber belajar, serta penentuan jenis serta judul bahan ajar

Menganalisis Kurikulum

Langkah pertama ini ditunjukan untuk mentukan kompetensi-kempetensi yang


memerlukan bahan ajar. Untuk mencapai hal itu maka kita meski mempelajari lima hal
sebagai berikut :

1. Standar kompentensi

2. Kompetensi dasar

3. Indikator ketercapaian hasil belajar

4. Materi pokok

5. Pengalaman belajar

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis materi pelajaran yaitu:

1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar
2. Mengidentifikasi jenis-jenis materi pembelajaran
3. Memilih jenis materi yang sesuai dnagn KI dan KD
4. Berorientasi pada kebutuhan peserta didik
5. Berorientasi pada perkembangan peserta didik
6. Materi harus konsisten.

14
https://www.academia.edu/31937110/ANALISIS_MATERI_PELAJARAN_PADA_BUKU_TEKS_SEKOLAH_DASAR ,
diakses pada tanggal 26 FebruarI 2020 pukul 18.45 WIB

Anda mungkin juga menyukai