Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN BAHAN AJAR

DISUSUN OLEH :

AZIZ ARDIANSYAH

Dalam upaya untuk menjadi pribadi yang lebih baiik, baik dari aspek pengetahuan, perilaku
maupun Soft Skill yang berguna untuk menunjang karir masa depan, maka setiap orang tentunya
dari waktu ke waktu selalu berupaya untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan cara
belajar. Belajar merupakan sebuah proses perubahan kepribadian manusia yang tercermin dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan lainnya. 1 Kata belajar sangat erat
kaitannya dengan beberapa istilah juga, dan salah satunya adalah bahan ajar yang merupakan istilah
yang tidak asing dan sangat lumrah terutama di kalangan para akademisi.

Bahan ajar memiliki berbagai macam definisi dalam berbagai sumber referensi yang ada,
diantaranya yaitu sebagai berikut.

1. Dalam buku karangan Sugiarni yang berjudul Bahan Ajar, Media Dan Teknologi
Pembelajaran, di dalamnya termuat beberapa definisi bahan ajar menurut para ahli,
diantaranya menurut Pannen, bahan ajar adalah bahan atau materi pembelajaran yang
disusun secara sistematis yang dijadikan penjembatan oleh pendidik untuk dapat
menyampaikan materi pembelajaran. Menurut Sanjaya dalam buku yang sama menuturkan
bahwa bahan ajar merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan
juga peserta didik dalam proses pembelajaran sesuai tujuan. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwasanya bahan ajar merupakan materi yang akan disampaikan kepada
peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2
2. Dalam buku karangan yang berjudul disebutkan bahwa bahan ajar adalah isi dalam salah
satu perangkat kurikulum yan diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
melalui bahan ajar ini siswa diantarkan kepada tujuan pengajaran. 3
3. Dalam buku karangan Dede Endang Mascita yang berjudul Mendesain Bahan Ajar Cetak Dan
Digital disebutkan bahwa bahan ajar merupakan salah satu komponen dari proses
pembalajaran di sekolah, tanpa bahan ajar proses pembalajaran tidak akan terjadi, serta ada

1
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta : Puspa Suara, 2008), hlm. 1
2
Sugiarni, Bahan Ajar, Media Dan Teknologi Pembelajaran, (Tangerang Selatan : Pascal Books, 2021), hlm. 1
3
Nasrudin dkk, Pengembangan Bahan Ajar, (Sumatera Bara : PT Global Eksekutif Teknologi Redaksi, 2022),
hlm. 101
atau tidak adanya guru bahan ajar menjadi inti dari proses pembelajaran. 4 Berdasarkan
pernyataan tersebut maka dapat dipahami bahwa bahan ajar adalah aspek terpenting dalam
proses pembelajaran yang berisikan materi esensial dari sebuah mata pelajaran.
4. Dalam buku karangan E. Kosasih yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar disebutkan,
bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai bahan yang harus dipelajari oleh
peserta didik sebagai sarana untuk belajar. Bahan ajar adalah sesuatu yang digunaan oleh
guru atau peserta didik untuk memudahkan proses pembelajaran. Bentuknya bias berupa
buku bacaan, buku kerja (LKS), maupun tayangan. 5
5. Menurut Edy Muslimin dan Uswatun Khasanah dalam buku Pengembangan Bahan Ajar
Buku Saku Pendidikan Agama Isam (PAI), Bahan atau materi ajar adalah segala sesuatu yang
hendak dipelajari dan dikuasai para siswa, baik berupa pengetahuan, keterampilan maupun
sikap melalui kegiatan pembelajaran, Bahan pembelajaran adalah suatu yang disajikan guru
untuk diolah dan dipahami oleh siswa dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Pernyataan tersebut serupa dengan pernyataan Ibrahim yang
mengatakan bahwasanya materi ajar adalah salah satu komponen penting dalam mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran yang berupa fakta, konsep, generalisasi, hokum/aturan dan
sebagainya yang terkadang dalam mata pelajaran. 6
6. Bahan ajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran.
Terdapat berbagai bahan ajar contohnya seperti media cetak, yaitu sarana komunikasi yang
berbentuk tulisan yang dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang digunakan sebagai
penunjang proses pembelajaran menggunakan alat komunikasi berbentuk cetak ataupun
tulisan. Bahan ajar cetak diantaranya dapat berupa modul yaitu seperangkat media dalam
pembelajaran yang merupakan suatu unit program pembelajaran yang disusun dalam
bentuk tertentu untuk keperluan belajar. Selain itu juga ada handout yaitu selembaran yang
dibagikan oleh guru kepada peserta didik yang berisikan tentang berbagai materi pelajaran,
kutipan, table, dan sejenisnya untuk melancarkan jalannya proses pembelajaran. Kemudian
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah syatu media pembelajaran yang berbentuk kumpulan
materi singkat dan tugas serta latihan soal yang lebih terfokus atau terpusat pada satu mata
pelajaran.7

4
Dede Endang Mascita, Mendesain Bahan Ajar Cetak Dan Digital , (Bandung : Media Sains Indonesia, 2021),
hlm. 3
5
E. Kosasih, Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta Timur : 2021), hlm. 1.
6
Edy Muslimin dan Uswatun Khasanah, Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku Pendidikan Agama Isam (PAI),
(Sukoharjo : Tahta Medai Group, 2021), hlm. 13-14.
7
Nana, Pengembangan Bahan Ajar, (Klaten : Lakeisha, 2019), hlm. 31-32.
7. Dalam artikel jurnal karangan Ina Magdalena dan kawan-kawan yang berjudul Analisis Bahan
Ajar disebutkan bahwa bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar
adalah separangkat atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara
sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mencapai
kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya. Pengertian ini menjelaskan
bahwa suatu bahan ajar haruslah dirancang dan ditulis dengan kaidah intruksional karena
akan digunakan oleh guru untuk membantu dan menunjang proses pembelajaran. Bahan
atau materi pembelajaran paa dasarnya adalah “isi” dari kurikulum, yakni berupa mata
pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopi dan rinciannya. Dapat dipahami bahwa
peran seorang guru dalam merancang atau menyusun bahan ajar sangatlah menentukan
keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar dapat
juga diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri dan dirancang sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.8
8. Dalam artikel jurnal Rahmat Arofah Hari Cahyadi yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis ADDIE Model dijelaskan, bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Yang
dimaksud dengan sumber belajar ialah asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk
sistem pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. Bahan ajar disusun berdasarkan
tujuan pembelajaran khusus, karakteristik peserta didik dan strategi pembelajaran untuk
setiap tujuan pembelajaran. Bahan Ajar merupakan komponen yang saling terkait erat
dengan isi setiap mata pelajaran dan harus relevan dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik peserta didik, dan strategi pembelajaran.
Pannen dan Purwanto Purwanto mendifinisikan bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi
pembelajaran yang disusun secara sitematis yang digunakan guru dan murid dalam proses
pembelajaran. Lebih lanjut, Dirjen Dikdasmen menjelaskan bahwa bahan ajar atau materi
pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri
dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur). 9

8
Ina Magdalena dkk, “Analisis Bahan Ajar”, Nusantara : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, Volume 2, Nomor 2,
Juli 2020, hlm. 312.
9
Rahmat Arofah Hari Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model”, Halaqah : Islamic
Education Journal, Volume 3, Nomor 1, juni 2019, hlm. 38.
9. Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah segala sesuatu
pengetahuan, sikap maupun ketrampilan yang harus dipelajari seorang peserta didik dalam
rangka mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar yang diharapkan dalam pendidikan.
Sedangkan jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,
prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Bahan ajar juga bisa diartikan sebagai seperangkat materi pembelajaran yg disusun secara
sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yg akan dikuasai siswa dalam kegiatan
pembelajaran.4 Berangkat dari pengertian diatas, maka dapat dipetakan bahwa yang
dimaksud dengan Bahan ajar adalah segala bentuk bahan baik berupa secara materi ataupun
material yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas.Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
tertulis. Perlu dibedakan antara bahan ajar dan sumber belajar.sumber belajar adalah segala
sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru,segala sesuatu yang dapat
memberikan kemudahan belajar, yang darinya diperoleh berbagai informasi, pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan untuk pembelajaran baik secara terpisah
maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.5 Sedangkan bahan ajar adalah
materi yang tertuang atau segala hal yang dapat diambil manfaat dari sumber belajar. 10
10. Dalam jurnal karangan Siti Aisyah dengan judul Bahan Ajar Sebagai bagian Dalam Kajian
Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia dijelaskan Bahan ajar atau materi
pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri
dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, serta nilai dan sikap. 11
Bahan ajar bukan sekadar alat bagi guru untuk mengajar siswa. Namun, yang lebih penting
ialah buku sebagai sumber yang digunakan siswa agar ia belajar. Bahan ajar pada umumnya
dikemas ke dalam buku ajar atau buku teks. Buku teks hendaknya terpaut dengan kurikulum
yang dioperasikan pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu. 12
11. Tian Belawati menerangkan bahwasanya bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi
pelajaran yang disusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip
pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar

10
Fitri Erning Kurniawati, “Pengembangan bahan Ajar Aqidah Akhlak Di Madrasah Ibtidayah”, Jurnal Penelitian,
Volume 9, Nomor 2, Agustus, 2015, hlm. 370.
11
Siti Aisyah, Evih Noviyanti dan Triyanto, “Bahan Ajar Sebagai Bagian Dalam Kajian problematika
Pembelajaran Bahasa Indonesia”, Jurnal Salaka, Volume 2, Nomor 1, 2020, hlm. 63.
12
Ibid.
bersifat sistematis artinya disusun secara urut sehingga memudahkan siswa belajar. Di
samping itu, bahan ajar juga bersifat unik dan spesifik. Unik maksudnya bahan ajar hanya
digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam proses pembelajaran tertentu, dan spesifik
artinya isi bahan ajar dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai kompetensi tertentu
dari sasaran tertentu.13
12. Majid mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan ajar tertulis maupun bahan ajar tidak tertulis. Dengan bahan
ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar
secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua
kompetensi secara utuh dan terpadu. 14
13. Bahan ajar dapat berupa segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. 15
14. Menurut Widodobahan ajar adalah seperangkat sarana yang berisikan materi pembelajaran,
metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan
menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dan
subkompetensi dengan segala kompleksitasnya. 16
15. Dalam video youtube channel Tsabit Azinar Ahmad yang berdurasi 9 menit diterangkan
bahwasanya bahan ajar adalah seperangkat materi maupun alat yang disusun secara
sistematis, dan terencana, serta berisi kompetensi yang akan dikuasai peserta didik untuk
digunakan dalam aktifitas pembelajaran.17
Sistematis dan terencana berarti suatu bahan ajar memang sejak semula dirancang,
dikemas, dan ditunjukkan dengan sasaran yang jelas untuk kepentingan pembelajaran.
Bahkan bahan ajar adalah bagian yang terintegrasi dengan pembelajaran. 18

13
Tian Belawati, Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Pusat Penerbitan UT, 2003), hlm. 13
14
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), cet. 5, hlm. 173.
15
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode Pembelajaran yang
Menarik dan Menyenangkan, (Yogyakarta: Diva Press, 2012), cet. IV, hlm. 16
16
Chomsin S. Widodo dan Jasmadi, Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gramedia,
2008), hlm. 40
17
https://www.youtube.com/watch?v=RVb2i6Hk_vg, diakses tanggal 16, Juli 2022, Jam 01.21 wita.
18
Ibid.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2008.
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode Pembelajaran
yang Menarik dan Menyenangkan, Yogyakarta: Diva Press, 2012.
Chomsin S. Widodo dan Jasmadi, Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, Jakarta:
Gramedia, 2008.
Dede Endang Mascita, Mendesain Bahan Ajar Cetak Dan Digital ,Bandung : Media Sains Indonesia,
2021.
E. Kosasih, Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta Timur : 2021.
Edy Muslimin dan Uswatun Khasanah, Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku Pendidikan Agama
Isam (PAI), Sukoharjo : Tahta Medai Group, 2021.
Fitri Erning Kurniawati, “Pengembangan bahan Ajar Aqidah Akhlak Di Madrasah Ibtidayah”, Jurnal
Penelitian, Volume 9, Nomor 2, Agustus, 2015, hlm. 370.
https://www.youtube.com/watch?v=RVb2i6Hk_vg, diakses tanggal 16, Juli 2022, Jam 01.21 wita.
Ina Magdalena dkk, “Analisis Bahan Ajar”, Nusantara : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, Volume 2,
Nomor 2, Juli 2020, hlm. 312.
Nasrudin dkk, Pengembangan Bahan Ajar, Sumatera Bara : PT Global Eksekutif Teknologi Redaksi,
2022.
Nana, Pengembangan Bahan Ajar, Klaten : Lakeisha, 2019.
Rahmat Arofah Hari Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model”, Halaqah : Islamic
Education Journal, Volume 3, Nomor 1, juni 2019, hlm. 38.
Siti Aisyah, Evih Noviyanti dan Triyanto, “Bahan Ajar Sebagai Bagian Dalam Kajian problematika
Pembelajaran Bahasa Indonesia”, Jurnal Salaka, Volume 2, Nomor 1, 2020, hlm. 63.
Sugiarni, Bahan Ajar, Media Dan Teknologi Pembelajaran, Tangerang Selatan : Pascal Books, 2021.
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta : Puspa Suara, 2008), hlm. 1Journal, Volume 3, Nomor
1, juni 2019, hlm. 38.
Tian Belawati, Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Pusat Penerbitan UT, 2003.

Anda mungkin juga menyukai