Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang
meliputi banyak komponen. Komponen tersebut antara lain adalah tujuan,
bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi. Tujuan
merupakan suatu yang akan dicapai siswa bersama guru yang membantu,
hingga mendapat suatu pengetahun baru. Bahan merupakan isi dari apa yang
dipelajari, metode ada cara dalam proses mendapatkan pengetahuan
tersebut. Alat adalah pengantar yang menjadi perantara materi untuk
diberikan kepada siswa, serta sumber belajar merupakan sesuatu yang
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam
belajar untuk mencapai tujuan. Evaluasi adalah tahap untuk melihat atau
mengukur ketercapaian tujuan dari siswa. Dari pembembahasan rangkaian
subsistem pembelajaran tersebut pemanfaatan sumber belajar, oleh guru
membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih
terarah, efektif dan efisien.
Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan
penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan. Menurut Rohani :Sebuah kegiatan
belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian
tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara
terencana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar
manfaatnya Hasil survey yang dilaksanakan pada sejumlah SD negeri dan
swasta di Jawa Barat, menunjukkan, sekolah dasar pada umumnya masih
kurang memanfaatkan sumber belajar dan masih bertumpu pada 'sosok' guru
sebagai sumber belajar utamanya (Deni, 2007).
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan
sumber belajar yang lain selain guru belum dilaksanakan dengan maksimal
dan bukan menjadi factor penting dalam kesuksesan siswa belajar. Sumber

1
belajar pada dasarnya sangat banyak jumlahnya dan beragam.
Memanfaatkan simber belajar proses pembelajaran akan berlangsung lebih
baik, dimana akan terbentuk pembelajaran aktif, interaktif, kreatif, dan
menyenangkan (PAIKEM) serta sesuai kebutuhan. Selain itu, harum
mempertimbangkan guru harus dapat menentukan, dan menganalisis
kebutuhan sumber belajar maupun media belajar yang sesuai dengan
pembelajaran yang akan diberikan
Untuk itu guru mempunyai paradigma sumber belajar terlebih
dahulu guru atau pendidik mengetahui tentang konsep dari fungsi sumber
belajar. Berdasarkan pembahasa diatas maka makalah ini akan mengangkat
tema tentang fungsi-fungsi sumber belajar.

1.2 Rumusan Masalah


Tema yang akan dibahas pada makalah ini tentang fungsi-fungsi dari
sumber belajar, dengan pembahasan lebih khusus yaitu :
1. Apa yang dimaksud manusia sebagai sumber belajar ?
2. Apa saja bentuk bentuk manusia sebagai sumber belajar ?
3. Bagaimana praktek manusia sebagai sumber belajar ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manusia Sebagai Sumber Belajar


Sumber belajar dalam pengertian yang sempit sering difahami sebagai
bukubuku atau bahan-bahan tercetak lainnya seperti majalah, buletin, dan
lain-lain. Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta
didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau
mencapai kompetensi tertentu (Wijaya, 2008). Menurut AECT (1977),
terdapat enam macam sumber belajar yaitu pesan, orang, bahan, alat,
teknik dan latar / lingkungan. Keenam sumber belajar tersebut juga
merupakan komponen sistem pembelajaran, artinya dalam setiap kegiatan
pembelajaran, selalu terdapat keenam komponen tersebut. (1) Pesan, adalah
kurikulum atau mata pelajaran yang terdapat pada masing-masing sekolah
atau jenjang pendidikan dan yang perlu dipelajari oleh murid; (2) orang,
antara lain guru, tutor, pembimbing dan sebagainya adalah yang
menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik; (3) bahan, adalah
program yang memuat atau berisi pesan pembelajaran seperti buku, program
video atau audio, VCD dan lain-lain; (4) alat, adalah sarana untuk
menayangkan bahan atau program seperti proyektor film, video recorder,
OHP, dan sebagainya; (5) teknik, adalah prosedur yang digunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran seperti diskusi, karyawisata,
demonstrasi, ceramah, dan sebagainya; (6) latar (settings), yaitu lingkungan
di mana belajar dan pembelajaran berlangsung misalnya di kelas, di taman,
penerangan dan ventilasi ruangan, dan sebagainya.
Degeng (1990: 83) dalam Ulianta (2010) menyebutkan sumber belajar
mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar
agar terjadi perilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar
itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik

3
sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang
dimanfaatkan.
Bahan-bahan (sumber belajar) yang akan dikembangkan dan dikelola
oleh Pusat Sumber Belajar untuk memberikan kemudahan untuk proses
belajar dan pembelajaran dapat dibedakan dalam dua macam yaitu (1)
sumber belajar yang dirancang (Learning Resource by design) dan (2)
sumber belajar yang dimanfaatkan (Learning Resource by utilization).
Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) adalah
sumber belajar yang dirancang dengan secara sengaja dan sistematis untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengembangan bahan atau sumber
belajar tersebut diawali dengan suatu kegiatan menganalisis kebutuhan
(need analysis atau disebut juga need assessment), kemudian
dilanjutkan dengan perumusan tujuan yang ingin dicapai, menganalisis
karakteristik peserta belajarnya, materi yang ingin diberikan, menentukan
media yang cocok dengan tujuan dan karakteristik learner, pengembangan
program prototipa, uji coba, serta diakhiri dengan revisi. Idealnya, dalam
suatu Pusat Sumner Belajar seyogyanya mempunyai koleksi yang memadai
bahan-bahan belajar yang dirancang dengan sengaja dan sistematis seperti
ini yang dianalisis berdasarkan kebutuhan sehingga dapat membantu dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya sebagai
sumber belajar dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama
adalah manusia atau orang yang sudah dipersiapkan khusus sebagai sumber
belajar melalui pendidikan yang khusus pula, seperti guru, konselor,
administrator pendidikan, tutor dan sebagainya. Kelompok Kedua yaitu
manusia atau orang yang tidak dipersiapkan secara khusus untuk menjadi
seorang nara sumber akan tetapi memiliki keahlian yang mempunyai kaitan
erat dengan program pembelajaran yang akan disampaikan, misalnya dokter,
penyuluh kesehatan, petani, polisi dan sebagainya.
AECT (Associationof Educationand Communication Technology)
(1977) mendefinisikan sumber belajar adalah berbagai atau semua

4
sumberbaik yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang digunakan
oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun terkombinasi
sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Orang (person), yaitu manusia yang berperan sebagai pencari,
penyimpan, pengelolah dan penyaji pesan. Contoh: guru, dosen, tutor,
siswa, pemain, pembicara, instruktur dan penatar.
Manusia (Human) sebagai sumber belajar dibedakan menjadi: yang
secara khusus dipersiapkan menjadi sumber belajar di Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan yaitu para guru atau guru bantu dan ada juga mereka
yang tidak dipersiapkan menjadi sumber belajar tapi dapat diberdayakan
seperti ahli bank, pengusaha, artis, ulama para pekerja dan sebagainya.
Non Manusia (Non-Human) Yang termasuk sumber belajar non
manusia yaitu pesan, teknik, lingkungan, benda-benda material, ruang dan
tempat, alat dan perabot, serta kegiatan.
Menurut Sudjana dan Rivai (2002:212-214), semua lingkungan
masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran
secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam lingkungan
belajar,yaitu salah satunya Lingkungan sosial sebagai sumber belajar
berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermayarakat,
seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan,
pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan sistem nilai.
Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan
kemanusiaan.

5
2.2 Bentuk-bentuk Manusia Sumber Belajar
1. Guru
Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1, mengenai ketentuan umum butir 6,
pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Dengan kata lain,
dapat dikatakan bahwa guru adalah pendidik.
2. Tutor sebaya
Metode tutor sebaya merupakan metode pembelajaran yang
menugaskan tutor yaitu seorang atau beberapa orang peserta didik
yang ditunjuk untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar. Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman Sebaya atau
antar peserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih
mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu
peserta didik lain yang kurang mampu.
3. Nara sumber
Nara sumber (human resorces) adalah orang-orang yang
mempunyai keahlian pada suatu bidang. Nara sumber itu antara lain :
a. Pakar atau ahli mata pelajaran yang dapat diminta nasehatnya
tentang kebenaran materi pembelajaran dari segi ruang lingkup,
urutan atau kedalamannya
b. Kalangan profesional yaitu orang-orang yang bekerja pada suatu
bidang tertentu. Misalnya, dokter hewan yang bisa dimanfaatkan
untuk menjelaskan tentang jenis-jenis dalam pelajaran IPA.
c. Pemanfaatan nara sumber ini bisa di hadirkan di sekolah atau
dikunjungi ke tempat kerja profesional tersebut (modul bahan ajar
bjj PGSD : 76)

2.3

6
7
BAB III
PENUTUP

Sumber belajar dalam pengertian yang sempit sering difahami sebagai


bukubuku atau bahan-bahan tercetak lainnya seperti majalah, buletin, dan lain-
lain. Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar,
baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta
didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu (Wijaya,
2008). Menurut AECT (1977), terdapat enam macam sumber belajar yaitu pesan,
orang, bahan, alat, teknik dan latar / lingkungan. Keenam sumber belajar tersebut
juga merupakan komponen sistem pembelajaran, artinya dalam setiap kegiatan
pembelajaran, selalu terdapat keenam komponen tersebut. (1) Pesan, adalah
kurikulum atau mata pelajaran yang terdapat pada masing-masing sekolah atau
jenjang pendidikan dan yang perlu dipelajari oleh murid; (2) orang, antara lain
guru, tutor, pembimbing dan sebagainya adalah yang menyampaikan pesan
pembelajaran kepada peserta didik; (3) bahan, adalah program yang memuat atau
berisi pesan pembelajaran seperti buku, program video atau audio, VCD dan lain-
lain; (4) alat, adalah sarana untuk menayangkan bahan atau program seperti
proyektor film, video recorder, OHP, dan sebagainya; (5) teknik, adalah prosedur
yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran seperti diskusi,
karyawisata, demonstrasi, ceramah, dan sebagainya; (6) latar (settings), yaitu
lingkungan di mana belajar dan pembelajaran berlangsung misalnya di kelas, di
taman, penerangan dan ventilasi ruangan, dan sebagainya

8
DAFTAR PUSTAKA

Faturohman Pupuh, M sobary Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui


Penanaman Konsep Umun & Konsep Islami Bandung: PT Refika Aditama
2007
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Bandung:CV.
Alfabeta 2008
Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sisitem Pembelajaran Jakarta: PT
Kencana Media Group 2008
Sagala, syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran Bandung: CV Alfabeta 2007

Anda mungkin juga menyukai