Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiaporang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja.Ini bisa dibuktikan
dengan berubahnya tingkah laku seseorang yang bisa terjadi pada tingkatan pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya.
Apabila proses tersebut dilaksanakan di sekolah (formal) maka perubahan yang terjadi pada
peserta didik secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Maka proses interaksinya adalah dikelas, pendidik, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan
atau materi pelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Sehingga media adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Menurut Mujiono (1994) dalam proses belajar mengajar ada 4 (empat) komponen penting yang
berpengaruh bagi keberhasilan belajar peserta didik, yaitu bahan ajar, suasana belajar, media dan
sumber belajar, dan pendidik sebagai subyek pelajaran. Komponen-komponen tersebut sangat
penting dalam proses belajar, sehingga melemahnya satu atau lebih komponen dapat
menghambat tercapainya tujuan belajar yang optimal.
Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar yang digunakan dalam
pembelajaran yang dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah ditetapkan, oleh
karena itu pendidik sebagai subyek pembelajaran harus dapat memilih media dan sumber belajar
yang tepat, sehingga bahan pelajaran yang disampaikan dapat diterima peserta didik dengan baik.
Oleh sebab itu, pendidik memerlukan APE untuk melancarkan kegiatan belajar mengajar mereka
juga sebagai factor pendorong. APE juga merupakan media yang dibutuhkan anak untuk
menstimulasi motivasi dan semangat belajarnya dalam lingkungan formal maupun nonformal.

B.Rumusan Masalah

1
1.Apa pengertian sumber belajar?
2.Apa saja manfaat sumber belajar?
3.Apa saja jenis-jenis sumber belajar?
4.Bagaimana penggunaan APE sebagai sumber belajar?

C.Tujuan
Untuk memahami pengertian sumber belajar, jenis-jenis dan manfaatnya serta cara penggunaan
media atau APE dalam sumber belajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar


Sumber belajar adalah segala macam bahan yang dapat di gunakan untuk memberikan
informasi  maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru. Demikian pula alat
permainan termasuk salah satu sumber belajar. Sumber belajar yang lain adalah : buku referensi ,
buku cerita , gambar-gambar , nara sumber , benda atau barang budaya , tempat-tempat khusus
dan lain-lain.Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang
dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah
maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu.Dalam arti luas, sumber belajar adalah (learning
resources) adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
Menurut Association for Educational Communications and Technologysumber
pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara
terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber pembelajaran dapat
dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu; 
a.Sumber pembelajaran yang sengaja direncanakan (learning resources by design), yakni semua
sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk
memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
b.Sumber pembelajaran yang karena dimanfaatkan (learning resources by utilization), yakni
sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat
ditemukan, diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar-salah satunya adalah media
massa.
Adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai
berikut:
a.Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat,
teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat

3
memungkinkan terjadinya belajar.
b.Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk memfasilitasi belajar seseorang.
c.Menurut Rohani sumber belajar (learning resources) adalah   segala
macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
d.Association Educational Communication and Technology (AECT), yang menyatakan bahwa
sumber belajar   adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunkan siswa dalam belajar, baik
secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
mecapai tujuan belajar.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar.

B. Jenis-jenis Sumber Belajar


Jenis-jenis sumber belajar di PAUD
a. Tempat sumber belajar 
Sumber belajar dapat berupa tempat yang sebenarnya, kantor pos, kantor polisi, pemadam
kebakaran,sawah, peternakan, hutan,perkapalan, lapangan udara, dan lain sebagainya. Tempat-
tempat itu memberi informasi secara langsung dan alamiah. Anak dapat mengadakan tanya
jawab sendiri ditempat tersebut dan juga dapat mengamati sendiri serta berpraktek langsung.
b. Perpustakaan sebagai sumber belajar
Sumber belajar yang dihimpun diperpustakaan merupakan khasanah yang lengkap. Berbagai
encyclopedi , buku-buku berisi tema-tema dan segala bahan pelajaran dapat dikumpulkan dan
ditata rapi diruang perpusatakaan. Perpustakaan ini bagaikan jantungnya sekolah karena
kemajuan sekolah sangat ditentukan oleh perpustakaan.Karena itu guru dapat mengembangkan
diri melalui perpustakaan.
c. Nara sumber

4
Para nara sumber dapat ditata oleh sekolah , sehingga pada saat tertentu mereka dapat dihadirkan
dan dipertemukan dengan anak.kebiasaan mendengar suara pembicara lain selain suara gurunya
sangat membantu guru dalam memperluas wawasan anak.
Hubungan yang baik dengan tokoh maupun para nara sumber lainnya harus dilaksanakan dengan
baik , melalui jalur formal maupun dilaksanakan secara persaudaraan.Para tokoh dan pakar
merupakan nara sumber yang d apat  memberikan informasi tangan pertama , langsung dan
benar.
d. Media cetak
Yang termasuk dalam media cetak adalah bahan cetak, buku, majalah tabloid, dan
sebagainya.Gambar –gambar yang ekspresif dapat memberi kesempatan anak untuk bernalar dan
mengungkapkan pikirannya dengan menggunakan kosa kata yang makin hari makin
canggih.Media ini berperan sekali apalagi sengan adanya pengaruh televisi yang dapat
meningkatkan pengetahuan anak sehingga mencapai tingakat yang tidak terduga.Karena itu
pemikiran bahwa guru yang paling tahu seringkali meleset dan tidak tepat lagi.
e. Alat peraga
Alat peraga adalah semua alat yang digunakan oleh guru untuk menerangkan atau memeragakan
pelajaran didalam proses belajar mengajar. Namun harus dibedakan antara alat peraga guru dan
alat-alat yang dimainkan oleh anak.
f. Sumber belajar yang dikunjungi
Ditempat yang mereka kunjungi ini, anak mengamati keadaan yang sebenarnya.Tidak jarang
anak diberi kesempatan untuk memegang dan mencoba beberapa tugas yang aman bagi anak.
Kegunaan karyawisata bagi anak tidak ternilai (kostelnik, 1993). Setelah kunjungan para
pendidik yang pandai memanfaatkan kesempatan akan menindaklanjuti kegiatan tersebut dengan
memperkenankan dan menciptakan tempat serupa serta bermain peran dikelas.
g. Ruang sumber belajar
Disekolah yang lebih teratur administrasinya , pimpinan sekolah berusaha untuk memiliki ruang
khusus untuk semua peralatan sekolah. Pengelolaan tempat ini sama dengan perpustakaan.
Semua staf pengajar dilatih untuk menggunakan semua media pengajaran dengan sebaik-baiknya
yang ada didalam ruang sebagai belajar. Ruang tersebut dengan sendirinya harus tertata rapi
dalam ruang yang cukup penerangannya dan tidak memberikan kesan seperti gudang. Rak-rak

5
maupun lemari diberi label tentang isinya agar mempermudah pencarian barang tersebut. Di Tk
yang tergolong baik, ruang sebagai halnya jantung sekolah seperti halnya perpustakaan.
Jika sumber belajar diklasifikasikan menurut jenis sumber belajarnya, maka akan tersusun
sebagai berikut:
a. Pesan (massage), informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta,
pengertian dan data. Contoh: Bahan-bahan pelajaran (sumber belajar yang dirancang), cerita
rakyat, dongeng, nasehat (sumber belajar yang dimanfaatkan).
b. Manusia (people), orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan informasi. Tidak
termasuk yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. Contoh:
guru, actor, siswa, pembicara, pemain tidak termasuk teknisi dan tim kurikulum (sumber belajar
yang dirancang), narasumber, pemuka masyarakat, pimpinan kantor, responden (sumber belajar
yang dimanfaatkan).
c. Bahan (material), Sesuatu, bisa disebut media/software yang mengandung pesan untuk
disajikan melalui pemakaian alat. Contoh: transparansi, film, slides, tape, buku, gambar (sumber
belajar yang dirancang), relief, candi arca, peralatan teknik (sumber belajar yang dimanfaatkan).
d. Peralatan (device), sesuatu yang bisa disebut media/hardware yang menyalurkan pesan untuk
disajikan yang ada didalam software. Contoh: OHP, proyektor slides, film, TV, kamera, papan
tulis (sumber belajar yang dirancang), generator, mesin, alat-alat, mobil (sumber belajar yang
dimanfaatkan).
e. Teknik/metode (technique), prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran,
peralatan, situasi dan orang untuk menyampaikan pesan. Contoh: ceramah, diskusi, sosiodrama,
simulasi, kuliah, belajar mandiri (sumber belajar yang dirancang), permainan, percakapan
(sumber belajar yang dimanfaatkan).
f.  Lingkungan (setting), situasi sekitar dimana pesan disalurkan/ditransmisikan. Contoh: ruangan
kelas, studio, perpustakaan, auditorium, aula (sumber belajar yang dirancang), taman, kebun,
pasar, museum, toko (sumber belajar yang dimanfaatkan).

C. Manfaat Sumber Belajar


Adapun manfaat dari sumber belajar antara lain:
a). Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta didik

6
b). Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara
langsung dan konkret.
c). Dapat menambah dan memperluas pengetahuan belajar.
d). Dapat member informasi yang akuarat dan terbaru jika bersungguh-sungguh.
Adapun manfaat dan tujuan dari sumber belajar itu sendiri yaitu, 
a). Selama pengumpulan informasi terjadi kegiatan berpikir yang kemudian akan menimbulkan
pemahaman yang mendalam dalam belajar (McFarlane, 1992).
b). Mendorong terjadinya pemusatan perhatian terhadap topic sehingga membuat peserta didik
menggali lebih banyak informasi dan menghasilkan hasil belajar yang lebih bermutu (Kulthan,
1993).
c). Meningkatkan ketrampilan berpikir seperti keterampilan dalam memecahkan persoalan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat sumber belajar menurut Depdiknas (1983:7) dalam
Karwono (2000), yaitu :
a). Sumber belajar dapat memberikan perjalanan belajar yang kongkrit dan langsung kepada
pelajarnya.
b). Sumber belajar menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan atau dikunjungi dan dilihat
secara langsung oleh siswa.
c). Sumber belajar dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.
d). Sumber belajar dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru.
e). Sumber belajar dapat memecahkan masalah pendidikan aau pengajaran baik di lingkungan
mikro maupun di lingkungan makro.
f). Sumber belajar dapat  memberikan motivasi yang positif. 
g). Sumber belajar dapat meranggsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.

D. Penggunaan APE Sebagai Sumber Belajar


Permainan edukatif adalah penataan lingkungan, dalam penataan permainan edukatif
berbeda dengan alat rekleatif, untuk alat ini harus bertutup dan diberikan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang akan diberikan. Pengarahan sebelum bermain, dalam kesempatan ini guru
harus memperkenalkan alat yang akan dipakai, memberikan cara atau aturan dalam
menggunakan alat, kapan memulai dan mengakhiri, kemudian merapikan kembali alat
permainan. Sebaiknya guru memberikan contoh, dalam melaksanakan permainan, member

7
motivasi, memberikan bantuan anak yang membutuhkan, mencoba dengan cara lain untuk
memperkaya pengalaman menarik.
Dalam menggunakan alat dan perlengkapan bermain dan belajar anak, guru dan orangtua
sebaiknya memperhatikan krateria peralatan yang baik diantaranya;
a). Desainnya mudah dan sederhana
Pemilihan alat untuk kegiatan kreativitas anak sesebaiknya memilih yang sederhana dari segi
desainnya. Karena jika peralatan terlalu banyak dan detailnya rumit akan menghambat kebebasan
anak untuk berkreasi. Yang terpenting adalah alat tersebut tepat dan mengena pada sasaran
edukatif, sehingga anak tidak merasa terbebani oleh kerumitan.
b). Multifungsi (serba guna)
Peralatan yang diberikan kepada anak sebaiknya serba guna, sesuai untuk anak laki-laki dan anak
perempuan. Selain itu, alat kreativitas juga dapat di bentuk sesuai dengan daya kreativitas dan
keinginan anak.
c). Menarik
Sebaiknya pilihan peralatan yang memungkinkan dan dapat memotivasi anak untuk melakukan
berbagai kegiatan serta tidak memerlukan pengawasan terus menerus atau penjelasan panjang
lebar mengenai penggunaannya. 
d). Berukuran besar
Untuk menghindari kemungkinan yang membahayakan maka sebaiknya memiliki peralatan
permainan yang berukuran besar, karena anak pada fase ini biasanya semua yang dapat
dijangkau dan yang dipegang akan mudah dimasukkan dalam mulutnya.
e). Awet
Kita harus memilih peralatan yang awet untuk bisa digunakan dalam waktu yang lebih lama dan
menghemat biaya.
f). Sesuai kebutuhan
Sedikit banyak peralatan yang digunakan tergantung seberapa banyak kebutuhan anak dalam
peralatantersebut.
g). Tidak membahayakan
Tingkat keamanan suatu peralatan kreativitas anak sangat membantuorangtua atau pendidik
dalam mengawasi anak. Karena banyak alat yang dapat menimbulkan kekhawatiran jika anak
menggunakannya seperti barang tajam.

8
h). Mendorong anak untuk bermain bersama
Alat permainan yang dapat membantu anak untuk bersosialisasi adalah rumah-rumahan atau
tenda yang sedikitnya dapat menampung dua orang anak, pistol-pistolan dan bola.
i).Mengembangkan daya fantasi
Alat permainan yang sifatnya mudah dibentuk dan diubah-ubah sangat sesuai karena
memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba dan melatih daya fantasinya.
j).Barangnya murah dan mudah diperoleh

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiaporang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja.Ini bisa dibuktikan
dengan berubahnya tingkah laku seseorang yang bisa terjadi pada tingkatan pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya.
Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar yang digunakan dalam
pembelajaran yang dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah ditetapkan, oleh
karena itu pendidik sebagai subyek pembelajaran harus dapat memilih media dan sumber belajar
yang tepat, sehingga bahan pelajaran yang disampaikan dapat diterima peserta didik dengan baik.
Oleh sebab itu, pendidik memerlukan APE untuk melancarkan kegiatan belajar mengajar mereka
juga sebagai factor pendorong. APE juga merupakan media yang dibutuhkan anak untuk
menstimulasi motivasi dan semangat belajarnya dalam lingkungan formal maupun nonformal.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://kalsumpua.wordpress.com/2018/03/13/alat-permainan-edukatif-sebagai-sumber-belajar/

11

Anda mungkin juga menyukai