Anda di halaman 1dari 24

SUMBER BELAJAR

A. Pengertian Sumber Belajar


Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa
dalam proses pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber
belajar dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Sumber belajar tidak
hanya terbatas pada buku saja, namun mencakup segala hal yang dapat digunakan
oleh siswa dalam belajar dan dalam meningkatkan kompetensinya. Segala sesuatu
yang ada di luar diri siswa dan memungkinkan terjadinya proses belajar, dapat
dikatakan sebagai sumber belajar. Intinya, sumber belajar dapat mendukung
terjadinya proses pembelajaran dan dapat memudahkan siswa dalam belajar. 
Pengertian sumber belajar menurut para ahli:
1. Wina Sanjaya
Menurut Wina Sanjaya, sumber belajar meliputi orang, alat, bahan, aktivitas, dan
lingkungan. Kesemuanya dapat digunakan oleh siswa dalam proses
pembelajaran. 
2. Abdul Majid
Abdul Majid mengungkapkan bahwa sumber belajar ditetapkan sebagai
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, sebagai
perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk
cetakan, video, perangkat lunak, atau kombinasi dari beberapa bentuk tersebut
yang dapat digunakan oleh siswa dan guru.
3. Sitepu
Sitepu berpendapat bahwa sumber belajar adalah usaha sadar yang dilakukan
secara terencana, sistematis, dan mengunakan metode tertentu untuk mengubah
prilaku relatip menetap melalui interaksi dengan sumber belajar”. 
Dengan demikian sumber belajar merupakan salah satu komponen dalam
kegiatan belajar yang memungkinkan individu memperoleh pengetahuan
kemampuan, sikap, keyakinan, emosional, dan perasaan. 
B. Macam-macam Sumber Belajar
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber belajar
yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku
pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT). Jenis sumber belajar yang
kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan
(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus
dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah,
tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film,
sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.
Sumber-sumber belajar dapat berbentuk:
1. Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya;
2. Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan
lembaga, tokoh karier dan sebagainya;
3. Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk
pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya;
4. Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD,
kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan
sebagainya;
5. Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi,
permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk show dan
sejenisnya;
6. Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko,
museum, kantor dan sebagainya

Sedangkan menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara lain meliputi:


1. Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, dan
denah.
2. Sumber belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, dan audio kaset.
3. Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar,
meja belajar individual (carrel), studio, lapangan dan olahraga.
4. Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi,
simulasi, dan permainan.
5. Sumber belajar yang berupa lingkungan: taman dan terminal

Tidak jauh berbeda dari pendapat diatas, menurut Aan Hasanah, sumber belajar
dapat dikategorikan sebagai berikut.
1. Tempat atau lingkungan alam sekitar, yaitu tempat seseorang dapat melakukan
belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat
dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya
perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah,
kolam ikan, dan sebagainya.
2. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah
laku bagi peserta didik maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber
belajar. Misalnya, situs, candi, benda peninggalan lainnya.
3. Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu sehingga peserta didik
dapat belajar sesuatu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya,
guru, ahli geologi, polisi, dan ahli lainnya.
4. Bahan, yaitu segala sesuatu berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik,
web, dan Iain-Iain yang dapat digunakan untuk belajar.
5. Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh siswa
dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya, buku pelajaran, buku
teks, kamus, ensiklopedi, fiksi, dan sebagainya.
6. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,
bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadi sumber belajar.
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi siswa ataupun guru apabila
sumber belajar diorganisasikan melalui satu rancangan yang memungkinkan
seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak, tempat atau
lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan/atau buku tidak berarti apa-apa. Hal itu
sejalan dengan implementasi kurikulum 2013 yang mana sifat pembeajaran
haruslah kontekstual dan buku teks tidaklah dijadikan satu-satunya sumber materi
pembelajaran. Guru dituntut harus mampu memanfaatkan sumber belajar lainnya
seperti tempat atau lingkungan belajar, orang atau narasumber, objek atau benda
merupakan sumber informasi yang dapat membawa peserta didik pada pemahaman
yang lebih sempurna tentang sesuatu. Begitu juga bahan cetak dan non cetak dapat
dijadikan sebagai sumber belajar.

Berikut tabel klasifikasi jenis-jenis sumber belajar:

Jenis Contoh
Sumber Pengertian
Dirancang Dimanfaatkan
Belajar
1. Pesan Informasi yang harus Bahan-bahan Cerita rakyat,
(message) disalurkan oleh komponen pelajaran dongeng, nasihat
lain berbentuk ide, fakta,
pengertian, data
2. Manusia Orang yang menyimpan Guru, aktor, Narasumber,tokoh
(people) informasi . Tidak termasuk siswa,pembicara, masyarakat,
yang menjalankan fungsi pemain (tidak pimpinan
pengembangan dan termasuk teknisi lembaga,
pengelola-an sumber dan tim kurikulum) responden
belajar
3. Bahan Sesuatu bisa disebut Transparansi, film, Relief, candi,
(material) software yang mengandung slides, tape area, peralatan,
pesan untuk disajikan recorder, buku teknik
melalui pemakaian alat gambar.
4. Peralatan Sesuatu bisa disebut OHP, proyektor, Generator, mesin
(device) hardware yang slides, film,TV, alat-alat, dan
menyalurkan pesan untuk kamera, papan tulis mobil
disajikan yang ada di
dalam software
5. Teknik/ Prosedur yang disiapkan Ceramah, diskusi, Permainan,
metode dalam mempergunakan sosiodrama, sarasehan,
(technique) bahan pelajaran, peralatan, simulasi, kuliah, percakapan biasa
situasi, dan orang yang belajar mandiri
menyampaikan pesan
6. Situasi sekitar di mana Ruangan kelas, Taman, kebun,
Llngkungan pesan disalurkan studio,perpustakaan pasar, toko,
(setting) , aula, auditorium museum
C. Manfaat Sumber Belajar
Badru Zaman dkk. (2008) mengemukakan manfaat atau nilai yang didapatkan
dengan memanfaatkan sumber belajar itu sangat banyak, antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung. 
Anak dalam jenjang usia SD berada pada fase berfikir konkret, artinya anak
pada tingkat usia tersebut belum mampu berfikir di luar batas kemampuan
panca inderanya (secara abstrak). Pemberian belajar yang nyata atau konkret
akan meningkatkan kebermaknaan dalam proses belajar anak. 
2. Pemanfaatan sumber belajar dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan
daya indera. 
Adakalanya guru harus menjelaskan mengenai hal-hal yang tidak mungkin
untuk diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung.
3. Menambah wawasan dan pengalaman anak.
Upaya memperluas wawasan anak melalui pemanfaatan sumber belajar juga
merupakan nilai tambah yang lain dari sumber belajar. wawasan tersebut dapat
diperoleh jika siswa dihadapkan dengan lingkungan sebenarnya dalam proses
pembelajarannya.
4. Memberikan informasi yang akurat dan terbaru.
Sumber belajar juga dapat menberikan informasi yang akurat dan terbaru.
Misalnya: Informasi yang didapat anak melalui buku bacaan majalah yang
terbit tiap minggu untuk anak dan nara sumber. Selain memberikan informasi
terbaru, juga akan meningkatkan minat baca anak dan terlatih untuk senentiasa
haus akan informasi.
5. Meningkatkan motivasi belajar anak.
Kreativitas guru untuk memilih dan memanfaatkan berbagai sumber belajar
akan mendorong anak menyenangi kegiatan belajarnya karena anak diberikan
pilihan sumber pengetahuan, sumber informasi dan sumber belajar yang
beragam.
6. Mengembangkan kemampuan berfikir anak secara lebih kritis dan positif.
Dengan diberikannya berbagai alternatif sumber belajar kepada anak,
kemampuan berfikir kritis anak akan semakin meningkat. Hal tersebut di
tunjukan oleh anak dengan banyak mengemukakan pertanyaan terhadap
berbagai fakta, peristiwa, kajadian yang ditemukannya ditempat yang
disediakan sebagai sumber belajar.

D. Fungsi Sumber Belajar

1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:


2. Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu
secara lebih baik; dan
3. Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.
4. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,
dengan cara:
5. Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
6. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya.
7. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
8. Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
9. Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
10. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
11. Meningkatkan kemampuan sumber belajar;
12. Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
13. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
14. Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
15. Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
16. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.
E. Perpustakaan dan Internet sebagai Sumber Belajar
1. Perpustakaan
a. Pengertian Perpustakaan
Dalam bahasa Indonesia istilah “perpustakaan” dibentuk dari kata
dasar pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran ”an”. Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai “kumpulan
bukubuku”. Dalam bahasa Inggris disebut “library yang berarti
perpustakaan. Dalam bahasa Arab disebut “al-Maktabah” yang berarti
tempat menyimpan buku-buku. Sedangkan menurut istilah “Perpustakaan
merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber
informasi dalam komputer yang
tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai. Menurut Sutarno
NS,
“Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau
gedung itu sendiri, yang berisi bukubuku koleksi, yang disusun dan diatur
sedemekian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila
sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca. Adjat Sakri menjelaskan, bahwa
perpustakaan adalah Lembaga yang menghimpun pustaka dan
menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi Pustaka
tersebut. Larasati Milburga, dkk mendefinisikan bahwa perpustakaan
adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan
pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan
secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Dari
beberapa pengertian di atas
dapat ditarik suatu kesimpulanpengertian perpustakaan sesecara umum
adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan
dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya
yang diatur, diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu
untuk memberi kemudahan dan digunakan secara kontinu oleh pemakainya
sebagai
informasi.
b. Jenis-jenis Perpustakaan
Ditinjau dari skala kegiatan dan jangkauan penggunaannya, serta jenis
koleksi yang ada didalamnya, perpustakaan di bedakan jenisnya sebagai
berikut :
1) Perpustakaan Nasional
Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang dikelola
pemerintah pada tingkat nasional dan berfungsi sebagai perpustakaan
nasional
2) Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah yang dibiayai dari dana umum, baik
sebagian atau seluruhnya, terbuka untuk masyarakat umum tanpa
membeda-bedakan usia,jenis kelamin, kepercayaan, agama, ras,
pekerjaan, keturunan, serta memberikan, layanan cuma-cuma untuk
umum.
3) Perpustakaan Sekolah, Anak, dan Remaja
Perpustakaan jenis ini adalah perpustakaan yang berada di
sekolah dengan fungsi utama membantu tercapainya tujuan sekolah
serta dikelola oleh sekolah yang bersangkutan. Dari mulai taman
kanakkanak sampai sekolah lanjutan atas.
4) Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang ada di
bawah pengawasan dan dikelola oleh perguruan tinggi dengan tjuan
utama membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya.
c. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berfungsi sebagai
pusat referal dan penelitain serta sarana memperlancar pelaksanaan tugas
suatu instansi, atau lembaga tertentu, seperti perpustakaan yang berada
dibawah naungan perusahaan, departemen dan lembaga penelitian, pusat
informasi dan dokumen, lembaga-lembaga swasta, dan sebagainya.
d. Fungsi Perpustakaan
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari program
penyelengaraan pendidikan tingkat sekolah yang memiliki fungsi untuk
mendukung penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Menurut Pawit M.
Yusuf (2005:4) perpustakaan sekolah memiliki empat fungsi umum yaitu :
1) Fungsi Edukatif yaitu secara keseluruhan segala fasilitas, sarana dan
prasaranan perpustakaan sekolah, terutama koleksi dapat membantu
murid dalam proses belajar.
2) Fungsi Informatif dari perpustakaan sekolah adalah mengupayakan
penyediaan koleksi yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang
berhubungan dengan kepentingan guru dan murid.
3) Fungsi Kreasi, bukan merupakan fungsi utama, namun sangat penting
kedudukannya dalam upaya peningkatan intelektual dan inspirasi.
4) Fungsi Riset, membuat koleksi yang ada di perpustakaan sekolah
menjadi bahan riset atau penelitian sederhana. Kemudian, secara umum
fungsi dari perpustakaan adalah sebagai berikut :
a) Fungsi informasi, yaitu perpustakaan menyediakan berbagai
informasi yang meliputi bahan cetak, terekam, maupun koleksi
lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekolah.
b) Fungsi pendidikan. Perpustakaan sebagai sarana untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan menerapkan tujuan pendidikan
c) Fungsi kebudayaan. Perpustakaan sebagai sarana peningkatan mutu
kehidupan dan menumbuhkan budaya membaca.
d) Fungsi rekreasi. Perpustakaan sebagai sarana untuk pemanfaatan
waktu lenggang dengan bacaan yang bersifat rekreatif dan hiburan
yang positif
e) Fungsi penelitian. Perpustakaan memiliki koleksi-koleksi untuk
menunjang kegiatan penelitian.
f) Fungsi deposit. Perpustakaan berkewajiban menyimpan dan
melestarikan karya-karya, baik cetak maupun noncetak, yang
diterbitkan di wilayah indonesia.
e. Manfaat Perpustakaan
Menurut Cella (2012) manfaat dari keberadaan perpustakaan sekolah
adalah merangsang minat baca baik pada guru dan siswa, merupakan
sumber literatur yang paling dekat, perpustakaan sebagai pusat sumber
informasi dan sumber pembelajaran menulis. Selain itu manfaat dari
perpustakaan diantaranya sebagai berikut :
1) Mempercepat penguasaan teknik membaca
2) Melatih perserta belajar pada arah tanggungjawab ilmiah dan teknologi
3) Membantu guru untuk menemukan sumber-sumber pengajaran.
4) Membantu seluruh elemen pendidikan dalam mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan.
5) Membantu perserta didik dalam kelancaran tugas-tugas belajarnya.
6) Menanamkan kebiasaan belajar mandiri oleh peserta didik tanpa
bimbingan guru secara langsung.
7) Menimbulkan kecintaan peserta didik terhadap kegiatan pengetahuan,
baik yang telah dipelajari maupun yang belum dipelajari.
Selain itu pemanfaatn perpustakaan sebagai sumber belajar secara
efektif memerlukan ketarampilan sebagai berikut:
1) Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi
a) Mengenal sumber informasi dan pengetahuan
b) Menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi
perpustakaan, cara menggunakan katalog dan indeks
c) Menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti
ensiklopedi, kamus, buku tahunan dan lain-lain.
2) Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi,
seperti
a) Memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah.
b) Mendokumentasi sumber dan informasinya.
3) Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi
informasi seperti:
a) Memahami bahan yang dibaca.
b) Membedakan antara fakta dan opini.
c) Menginterpretasi informasi baik yang
d) Saling mendukung maupun yang berlawanan.
4) Keterampilan menggunakan informasi, seperti:
a) Memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan
memecahkan masalah.
b) Menggunakan informasi dalam diskusi.
c) Menyajikan informasi dalam bentuk tulisan
f. Kelebihan dan Kekurangan Sumber Belajar Perpustakaan
1) Kelebihan sumber belajar perpustakaan
a) Sebagai tempat pencarian informasi/ sumber belajar yang murah
dan lengkap
b) Tempat yang nyaman dan kondusif untuk belajar.
c) Memungkinkan untuk dapat belajar dalam waktu yang lama, karena
buku dapat dipinjam
d) Kebanyakan buku adalah hasil tulisan/ penelitian para ilmuwan,
sehingga tingkat kebenarannya tinggi.
e) Buku sebagai media belajar yang berupa kertas, mempunyai
keuntungan yaitu praktis dan mudah dibawa.
f) Pemandu perpustakaan membantu kita dalam pencarian buku
referensi, sehingga lebih efisien.
2) Kekurangan sumber belajar perpustakaan
a) Terbatasnya jam operasional perpustakaan
b) Kurang perawatan terhadap buku-buku, sehingga buku mudah rusak
karena sering dipinjam.
c) Penataan buku-buku yang kurang teratur sehingga memerlukan
waktu yang lama untuk mencari.
d) Stok buku terbatas, sehingga harus menunggu buku dikembalikan
oleh peminjam sebelumnya.
e) Sumber informasi berdasarkan tingkat kebutuhan penggunanya.

2. Internet
a. Konsep Dasar Internet Sebagai Sumber Belajar
Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT
(Massachusetts Institute Technology) pada tahun 1962(Rusman, 2013, h.
30). Internet berasal dari kata “interconnection networking”. Kata
interconnection mengandung kata “inter” yang merupakan kependekan
dari internasional yang berarti seluruh dunia atau bersifat global,
sedangkan networking mengandung kata “net” yang berarti
sambungan(Uno & Lamatenggo, 2010, h. 169). Dengan demikian,
interconnection networking merupakan suatu rangkaian komputer yang
terhubung satu sama lain(Darma, 2010, h. 1). Internet merupakan suatu
sambungan-sambungan atau hubungan antar-Personal Computer (PC),
baik di rumah, perusahaan, maupun lembaga pemerintah.in Internet juga
merupakan sumber informasi global yang memanfaatkan kumpulan
jaringan komputer tersebut sebagai medianya. Warsita, (2008, h. 134)
kemudian mengatakan bahwa internet adalah jaringan global yang
menghubungkan beribu-ribu, bahkan berjuta-juta jaringan komputer dari
berbagai belahan bumi untuk mengirim dan memperoleh informasi
ataupun mentransfer data.
Beberapa definisi internet telah banyak dikemukakan oleh ahli
atau pakar, seperti Turban dalam Munir(2012, 147) yang mengemukakan
bahwa internet mengandung arti sebagai jaringan komputer yang besar di
dunia yang secara aktual merupakan jaringan dari jaringan. Lebih
lanjut,Oetomo, (2007, h. 52)menyatakan bahwa internet merupakan
sebuah jaringan komputer yang sangat besar, yang terdiri dari jaringan-
jaringan kecil, yang saling terhubung, yang menjangkau seluruh dunia.
Menurut Kadir(2003, h. 370), internet merupakan contoh jaringan
terbesar yang menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh
penjuru dunia dan tidak terikat pada suatu organisasi serta dapat
digunakan oleh siapa pun yang ingin bergabung pada internet.
Menurut Restianti(2010, h. 25), internet diartikan sebagai jaringan
komputer yang luas dan mendunia, yaitu menghubungkan pemakai
komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, yang di
dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis
hingga yang dinamis dan interaktif. Lebih lanjut, Rusman, et al.(2013, h.
288) mengemukakan bahwa internet merupakan bentuk penerapan
teknologi informasi yang ditunjukkan untuk mempermudah proses
pembelajaran yang dikemas dalam bentuk digital konten dan
pelaksanaannya membutuhkan sarana komputer yang dikoneksikan ke
internet.
Salah satu media yang dapat digunakan di internet adalah situs
web atau lebih populer dengan istilah website. Situs web atau website
merupakan sebutan bagi sekelompok halaman web (web page) yang
umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name)
atau subdomain pada World Wide Web (WWW) di internet(Harmintyas,
2014, h. 42). Dengan kata lain, website adalah suatu cara menampilkan
diri atau organisasi di internet. Website merupakan suatu tempat yang
dapat dikunjungi oleh siapa pun di dunia ini setiap saat untuk menelusuri
tentang berbagai informasi. Pembelajaran berbasis web atau populer
dengan web-based learning (WBT) dapat didefinisikan sebagai aplikasi
teknologi web dalam pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan.
Semua pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi internet dan
selama proses pembelajaran dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya
maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis
web(Rusman, et al., 2013, 283).
Beberapa uraian tersebut menunjukkan serangkaian definisi tentang
internet dan website. Oleh karena itu, internet dan website dalam kaitannya
dengan pembelajaran merupakan media yang dikembangkan dari pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi atau dapat disebut juga e-learning,
yaitu sebuah pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet dan website
melalui komputer yang diberdayakan untuk sarana pembelajaran agar
mempermudah proses pembelajaran.
b. Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran
Kehadiran internet dalam dunia pendidikan mempunyai arti yang
luas. Internet telah mengubah cara pendidikan tradisional menuju arah
yang lebih modern. Keaktifan peserta didik dituntut lebih dalam
memahami sesuatu karena keterbatasan jarak dan sumber informasi telah
teratasi dengan hadirnya internet. Sejalan dengan perkembangan internet,
banyak aktivitas yang dilakukan dengan mamanfaatkan jaringan internet,
seperti e-commerce e-banking, e-government, e-learning. Salah satu
aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning
yang merupakan wujud penerapan teknologi informasi di bidang
pendidikan. E-learning merupakan usaha untuk membuat sebuah
transformasi proses pembelajaran di sekolah dalam bentuk digital yang
dijembatani oleh teknologi internet(Rusman, 2013, 129). Elektronik
learning merupakan kegiatan belajar asinkronis melalui perangkat
elektronik komputer yang tersambung ke internet yang memudahkan
peserta didik memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya(Rusman, 2013, 129). Pemanfaatan internet dalam
pembelajaran dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan sebagai
sumber belajar.
1) Pemanfaatan internet sebagai sumber media dan sumber belajar
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses komunikasi
informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-
informasi pendidikan, yang memiliki unsur pendidik sebagai sumber
informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi
pendidikan serta peserta didik itu sendiri. Pemanfaatan internet
sebagai media pembelajaran merupakan salah satu terobosan bagi
dunia pendidikan di dalam mengatasi permasalahan-permasalahan
yang sedang dihadapi sekarang ini.Era globalisasi menurut kesiapan
sumber daya manusianya untuk dapat berkompetensi dan bekerja
dengan bantuan teknologi informasi.
Internet sebagai sumber informasi yang sangat luas dengan
didukung banyaknya konferensi elektronik online menjadi alternatif
menarik untuk penyiapan SDM yang dibutuhkan. Dalam hal ini
internet dijadikan sebagai sumber informasi yang akan disampaikan
kepada peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
Berkaitan dengan sistem pembelajaran, pemanfaatan jaringan
internet sebagai sumber dan media pembelajaran, dapat
diimplementasikan sebagai browsing, resourcing, searching,
consulting dan communicating(Adri, 2008, h. 4)
a) Browsing
Browsing atau surfing merupakan istilah umum yang
digunakan bila hendak menjelajahi dunia maya atau web.
Tampilan web yang sangat artistik menampilkan teks, gambar-
gambar dan malahan animasi yang ditampilkan sedemikian rupa
sehingga selalu membuat betah para pengunjungnya. Untuk
melakukan browsing dapat menggunakan fasilitas yang bernama
browser, banyak jenis software browser yang tersedia di pasaran,
mulai dari yang gratis seperti Mozila sampai yang komersial
seperti Netscape dan Internet Explorer.Sebagai pengguna
windows, maka software browser yang sering digunakan adalah
Internet Explorer dari Microsoft.
b) Resourcing
Resourcing yang dimaksud adalah menjadikan internet
sebagai sumber pengajaran, dalam arti kata peranan internet
sebagai gudangnya informasi dimanfaatkan untuk mendapatkan
informasi dan data yang berkaitan dengan materi pengajaran yang
disampaikan. Dalam hal ini, informasi yang berkaitan dengan
alamat situs yang akan dikunjungi sebagai sumber materi ajar
telah diketahui terlebih dahulu melalui informasi yang diberikan
pada buku pegangan pengajaran maupun dari informasi lainnya.
c) Searching
Searching merupakan proses pencarian sumber
pembelajaran guna melengkapi materi yang akan disampaikan
kepada peserta didik. Dalam hal ini, segala sesuatu informasi
yang berkaitan sumber informasi tersebut belum diketahui,
sehingga dengan memanfaatkan search engine adalah salah satu
fasilitas yang tersedia pada aplikasi untuk mencari informasi
yang kita inginkan.Search engine menampung database situs-
situs dari seluruh dunia yang jumlahnya milyaran halaman web.
Cukup dengan memasukkan kata kuncinya, proses pencarian
akan dilakukan dan search engine akan menampilkan beberapa
link situs yang disertai dengan keterangan singkat.
d) E-Mail (Consulting and Communicating)
E-mail merupakan aplikasi yang paling populer sejak
internet pertama kali diperkenalkan karena dengan fasilitas ini,
orang-orang dapat menjembatani komunikasi data antarpersonal
maupun antar perusahaan, e-mail terkenal karena memberikan
cara yang mudah dan cepat dalam mengirim informasi. Selain itu,
juga dapat menangani catatan yang kecil, hingga file yang besar
berupa file yang ditumpangkan padanya (attachment file).Akan
tetapi, seiring perkembangan zaman, media komunikasi melalui
sosial media semakin berkembang dan semakin memudahkan
untuk melakukan consulting dan communicating.Media-media
yang populer saat ini, seperti Facebook, WhatsApp, Line,
Messenger, Instagram, Twitter, YouTube, dan bahkan aplikasi-
aplikasi yang dirancang khusus untuk bisa melakukan
teleconference, seperti Zoom, Google Meet, Cisco Webex
Meeting, dan aplikasi-aplikasi teleconference berbasis jaringan
internet lainnya.
2) Pemanfaatan internet berbasi web
Website sebagai media pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan kualitas penyampaian pembelajaran kepada peserta
didik.Hariyanto, et al.(2020, h. 121) mengemukakan bahwa peserta
didik dapat lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru,
terutama hal-hal yang bersifat abstrak.Selain itu, informasi dapat
diakses secara online 24 jam tanpa adanya batas ruang dan
waktu.Menurut Sa’ud (2010, h. 21-23), Yuhetty & Hardjito, (2007,
h. 307-308),pemanfaatan internet dengan mendayagunakanweb
dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui tiga bentuk, yaitu web
course, web centric course, dan web enhanced course. Ketiga bentuk
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Web Course
Web course merupakan penggunaan internet untuk
keperluan pembelajaran yang secara keseluruhan, seperti bahan
ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, dan ujian
sepenuhnya disampaikan melalui internet.Peserta didik dan guru
terpisah, tetapi komunikasi atau hubungan antara peserta didik
dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat.Komunikasi yang
dilakukan lebih banyak secara asynchronous daripada
synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya
kegiatan tatap muka, baik untuk keperluan pembelajaran maupun
evaluasi dan ujian karena semua proses pembelajaran
sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet,
seperti e-mail, chat rooms, bulletin board, dan online
conference.
b) Web Centric Course
Web centric course merupakan penggunaan internet untuk
keperluan pembelajaran dengan sebagian bahan ajar, diskusi,
konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet,
sedangkan ujian dan sebagian diskusi, konsultasi, penugasan,
dan latihan disampaikan secara tatap muka. Meskipun dalam
proses pembelajaran sebagian dilakukan dengan tatap muka
yang biasanya berupa tutorial, tetapi persentase tatap muka lebih
kecil dibandingkan dengan persentase proses pembelajaran
melalui internet. Dengan demikian, bentuk ini menjadikan pusat
kegiatan pembelajaran bergeser dari kegiatan di kelas menjadi
kegiatan melalui internet.Peserta didik dan gurunya terpisah
sepenuhnya, tetapi mereka bertatap muka pada waktu-waktu
yang telah ditetapkan, baik di sekolah maupun di tempat-tempat
yang telah ditentukan.
c) Web Enhanced Course
Web enhanced course merupakan pemanfaatan internet
sebagai upaya untuk menunjang peningkatan kualitas
pembelajaran di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan namaweb
lite course karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap
muka di kelas. Peranan internet adalah untuk menyediakan
content atau sumber belajar yang sangat kaya dan juga
memberikan fasilitas hubungan (link) ke berbagai sumber
belajar. Selain itu, komunikasi yang dilakukan antara pengajar
dan peserta didik serta antar-peserta didik dapat dilakukan secara
timbal balik. Percakapan dan komunikasi tersebut adalah untuk
keperluan berdiskusi, berkonsultasi maupun untuk bekerja secara
kelompok (kolaborasi). Penggunaan bentuk web enhanced
course ini berbeda dengan kedua bentuk sebelumnya karena
pada bentuk ini, persentase pembelajaran melalui internet justru
lebih sedikit dibandingkan dengan persentase pembelajaran tatap
muka. Dengan demikian, penggunaan internet pada bentuk ini
hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap
muka.
Beberapa bentuk pemanfaatan internet berbasis web yang
telah diuraikan di atas menunjukkan bahwa hadirnya internet
dapat dijadikan sebagai media dan sumber belajar. Dengan
hadirnya internet sebagai media sekaligus sumber belajar
memungkinkan guru dan peserta didik melakukan kegiatan
pembelajaran tanpa adanya batas ruang dan waktu.Kondisi
Covid-19 yang masih belum berakhir hingga saat ini menjadikan
internet semakin terasa manfaatnya karena sistem pembelajaran
yang dilakukan sepenuhnya berbasis internet atau web course,
tidak terkecuali dalam pembelajaran pendidikan Islam.Dengan
demikian, pembelajaran pendidikan secara umum maupun
pendidikan Islam secara khusus dapat tetap dilaksanakan melalui
pemanfaatan internet.
c. Kelebihan dan Kekurangan Sumber Belajar Internet
1) Kelebihan Sumber Belajar Internet
a) Sumber informasi yang menjangkau seluruh dunia, cepat dan
efisien.
b) Dapat melayani akses pertukaran data dengan cepat antar
pangguna.
c) Informasi dalam internet up to date.
d) Hasil pencarian langsung terfokus pada sub pokok yang akan
dipelajari/dicari.
e) Dapat diakses dibanyak tempat karena banyaknya tempat-tempat
penyedia layanan internet.
2) Kekurangan Sumber Belajar Internet
a) Sumber informasi yang relatif mahal
b) Tingkat kebenaran relatif rendah karena sebagian besar adalah
menurut pendapat pribadi/ artikel pribadi dan belum teruji
c) Rawan terjadi penyalahgunaan (Cyber Crime) dari orang-orang
yang tidak bertanggung jawab sehingga dapat merusak moral
manusia
d) Di butuhkan keterampilan khusus untuk bisa menggunakan
internet, karena tidak setiap orang dapat menggunakan internet.

F. Perkembangan Sumber Belajar


1. Sumber Belajar Praguru
Pada zaman praguru, sumber belajar utamanya adalah orang dalam
lingkungan keluarga atau kelompok karena sumber belajar lainnya dianggap
belum ada atau masih sangat langka (Sadiman, 1989: 143). Bentuk benda yang
digunakan sebagai sumber belajar antara lain : batu-batu, debu, daun-daunan,
kulit pohon, kulit binatang dan kulit karang. Isi pesan itu sendiri ada yang
disajikan dengan isyarat verbal dan ada yang menggunakan tulisan. Perbedaan
ini terletak pada tingkat kemajuan peradaban masing-masing suku bangsa itu
sendiri. Sumber belajar jumlahnya langka, sedangkan pencari pengetahuan
jumlahnya lebih banyak, maka pengetahuan diperoleh dengan coba-coba
sendiri. Oleh sebab itu kondisi pendidikan masih sederhana dan berada di
bawah kontrol keluarga dan anggota masyarakat, pendidikan masih tertutup,
rumusan tujuan pembelajaran tidak dirumuskan dalam kurikulum. Sehingga
tidak ada keteraturan isi pembelajaran.
2. Lahirnya Guru sebagai Sumber Belajar Utama Pendidikan pada zaman praguru
tahap demi tahap berubah.
Akibat perubahan itu terjadi pula perubahan pada sistem pendidikan dan
pada kondisi sumber belajar komponen lainnya dari sistem tersebut. Dengan
demikian terjadi perubahan pada cara pengelolaan, isi ajaran, peranan orang,
teknik yang digunakan, desain pemilihan bahan, namun demikian sumber
belajar masih sangat terbatas, sehingga kedudukan orang merupakan belajar
utama. Proses belajar tidak lagi ditangani oleh anggota keluarga, tetapi sudah
diserahkan kepada orang tertentu. Orang yang menangani secara khusus tentang
pendidikan disebut Guru dibantu dengan sumber belajar penunjang yang
berbentuk masih sederhana dan jumlahnya terbatas sekali. Oleh sebab itu
kelancaran Proses Instruksional dan Kualitas pendidikan sangat bergantung
pada kualitas guru. Adapun kelebihan guru dihormati dan kedudukannya tinggi
sehingga menentukan keberhasilan pembelajaran. Di sisi lain, kelemahannya
jumlah siswa yang dapat dididik masih terbatas dan tugas guru sangat berat.
3. Sumber Belajar Dalam Bentuk Cetak
Adanya perkembangan industri yang cepat, pada akhirnya dapat diproduksi
peralatan dan bahan yang jumlahnya besar. Dengan diketemukannya alat cetak,
maka lahirlah sumber belajar baru yang berbentuk cetak lainnya yang belum
pernah ada sebelumnya. Konsekuensi ditemukannya sumber belajar tersebut
adalah terjadinya perubahan tugas dan peranan guru dalam pembelajaran.
Semula guru merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas sangat
berat, dengan lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi ringan.
Contoh sumber belajar cetak adalah: buku, komik, majalah, koran, panplet.
Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi pembelajaran dapat
diperbanyak dengan cepat dan disebarkan ke berbagai pihak dengan mudah,
sehingga merupakan kejutan baru dalam sistem instruksional pada saat itu.
4. Sumber Belajar yang Berasal dari Teknologi Komunikasi
Dengan ditemukannya berbagai alat dan bahan (hardware dan software)
pada abad 17 memberikan efek yang sangat besar terhadap sistem pendidikan
secara keseluruhan. Dengan adanya istilah teknologi dalam pendidikan yang
pada akhir Perang Dunia  mulai II berubah menjadi ilmu baru yang disebut
teknologi pendidikan dan teknologi instruksional. Pengertian teknologi dalam
pendidikan populer dengan istilah audio visual, yakni pemanfaatan bahan-bahan
audio visual dan berbentuk kombinasi lainnya dalam sistem pendidikan. Pada
akhir Perang Dunia II mulai timbul suatu kecendrungan baru dalam bidang
audiovisual kearah dua kerangka konseptual baru yang paralel, yaitu teori
komunikasi dan konsep sistem (AECT, 1977). Karena pengaruh-pengaruh ilmu
sosial seperti: psikologi, sosiologi, komunikasi, teori belajar, maka cara
mendesain sumber belajar lebih terarah, lebih spesipik dan disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik. Sumber belajar seperti ini lebih populer dengan
istilah media instruksional. Misalnya: program televisi pendidikan, program
radio pendidikan, film pendidikan, slide pendidikan, komputer pendidikan dan
lain-lain. Keempat perkembangan sejarah sumber belajar ini oleh Eric Ashby
dalam Sadiman (1989), disebut sebagai empat perkembangan keajaiban yang
terjadi dalam dunia pendidikan sehingga dianggap sebagai revolusi pendidikan.
5. Sumber Belajar yang Didesain dan Dimanfaatkan.
Sumber belajar yang didesain untuk keperluan belajar telah banyak
dikenal orang. Namun demikan tidak semua sumber yang didesain untuk
keperluan pendidikan. AECT dalam Miarso (1986: 88) disebutkan bahwa ada
kesangsian apakah fasilitas yang ada dalam masyarakat, misalnya museum
semuanya itu didesain khusus terutama untuk pembelajaran peserta didik
sekolah dalam bidang yang sesuai dengan kurikulum. Kenyataan bahwa
sumber-sumber ini dimanfaatkan untuk membantu belajar manusia, membuat
semuanya itu menjadi sumber belajar.
Kelompok yang kedua, sumber yang dimanfaatkan, sama pentingnya
dengan sumber belajar yang didesain. Beberapa sumber dapat dimanfaatkan
untuk memberikan fasilitas belajar karena memang sumber itu khusus didesain
untuk keperluan belajar. Inilah yang disebut bahan atau sumber instruksional.
Sumber yang lain, ada sebagian dari kenyataan yang dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan digunakan
untuk keperluan belajar. Inilah yang disebut sebagai: Sumber belajar dari dunia
nyata. Jadi, sebagian sumber menjadi sumber belajar karena didesain untuk itu,
sedangkan yang lainnya menjadi sumber belajar karena dimanfaatkan.

Anda mungkin juga menyukai