Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mellissa Julyane

NIM : 17610028

Mata Kuliah : Desain Pelatihan Psikologi

PEMETAAN ANTARA SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA

1. Sumber Belajar

Suatu pandangan yang keliru jika sumber belajar berarti di luar apa yang dimiliki guru, atau  
siswa. Guru merupakan sumber belajar yang utama, yaitu dengan segala kemampuan, wawasan
keilmuan, keterampilan dan pengetahuan yang luas, maka segala informasi pembelajaran dapat
diperoleh dari guru tersebut. Siswa, siswa memiliki sejumlah variasi aktivitas belajar, pengalaman
belajar, pengetahuan dan keterampilan, maka dalam konteks tertentu apa yang terdapat pada diri siswa
apat dijadikan sebagai sumber belajar dalam mempelajari suatu pengalaman-pengalaman belajar yang
baru.

Sumber belajar pada dasarnya banyak sekali baik yang terdapat di lingkungan kelas, sekolah,
sekitar sekolah bahkan di masyarakat, keluarga, di pasar, kota,desa, hutan dan sebagainya. Yang perlu
dipahami dalam hal ini adalah masalah pemanfaatannya yang akan tergantung kepada kreativitas dan
budaya mengajar guru atau pendidika itu sendiri. Vernon S. Gerlach &  Donald P. Ely (1971) menegaskan
pada awalnya terdapat jenis sumber belajar yaitu manusia, bahan, lingkungan, alat dan perlengkapan, 
serta aktivitas.

a. Manusia

Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya sebagai sumber belajar dapat
dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah manusia atau orang yang sudah dipersiapkan
khusus sebagai sumber belajar melalui pendidikan yang khusus pula, seperti guru, konselor,
administrator pendidikan, tutor dan sebagainya. Kelompok Kedua yaitu manusia atau orang yang tidak
dipersiapkan secara khusus untuk  menjadi seorang nara sumber akan tetapi memiliki  keahlian yang
mempunyai kaitan erat dengan program pembelajaran yang akan disampaikan, misalnya dokter,
penyuluh kesehatan, petani, polisi dan sebagainya.

b. Bahan

Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/ informasi untuk
pembelajaran. Baik pesan itu dikemas dalam bentuk  buku paket, video, film, bola dunia, grafik, CD
interaktif dan sebagainya. Kelompok ini biasany disebut dengan media pembelajaran. Demikian halnya
dengan bahan ini, bahwa dalam penggunaannya untuk suatu proses pembelajaran dapat dibedakan
menjadi du akelompok yaitu bahan yang didesain khusus untuk pembelajaran, dan ada juga
bahan/media yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan materi pembelajaran yang relevan.

c. Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang mampu memberikan pengkondisian belajar.
Lingkungan ini juga di bagi dua kelompok yaitu lingkungan yang didesain khusus untuk pembelajaran,
seperti laboratorium, kelas dan sejenisnya. Sedangkan  lingkungan yang dimanfaatkan untuk
mendukung keberhasilan penyampaian materi pembelajaran, di antaranyai lingkungan museum, kebun
binatang dan sejenisnya.

d. Alat dan perlengkapan

Sumber belajar dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan perlengkapan yang
dimanfaatkan untuk produksi atau menampilkan sumber-sumber belajar lainnya. Seperti TV  untuk
membuat program belajar jarak jauh, komputer untuk membuat pembelajaran berbasis komputer, tape
recorder untuk membuat program pembelajaran audio dalam pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk  
menyampaikan informasi pembelajaran mengenai listening  (mendengarkan),  dan sejenisnya.

e. Aktivitas

Biasanya aktivitas yang dapat diajdikan sumber belajar adalah aktivitas yang mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran, di mana didalamnya terdapat perpaduan antara teknik penyajian
dengan sumber belajar lainnya yang memudahkan siswa belajar.  Seperti aktivitas dalam bentuk diskusi,
mengamati, belajar tutorial, dan sejenisnya.

2. Media Pembelajaran

Dalam media pembelajaran terdapat dua unsur yang terkandung , yaitu (a) pesan atau bahan
pengajaran yang akan disampaikan atau perangkat lunak, dan (b) alat penampil atau perangkat keras.
Sebagaii contoh  guru akan mengajarkan  bagaimana urutan gerakan melakukan sholat. Kemudian guru
tersebut menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar ke dalam selembar kertas, ia menggambarkan
setiap gerakan sholat tersebut dalam kertas tersebut, saat di kelas ia menjelaskannya kepada siswa
bagaimana gerakan sholat tersebut dengan cara memperlihatkan poster yang bergambarkan gerakan-
gerakan yang telah ia buat sebelumnya. Kemudian siswapun melakukan gerakan sholati dengan apa
yang terdapat dalam poster tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya poster ini termasuk ke dalam
media sederhana.

3. Alat Peraga

Kata kunci dalam memahami alat peraga dalam konteks pembelajaran adalah Nilai Manfaat , dalam arti
segala sesuatu  alat yang dapat menunjang keefektifan dan efesiensi penyampaian, pengembangan dan
pemahaman informasi atau pesan pembelajaran.  Ada istilah lain dari alat  peraga ini, diantaranya sering
disebut sebagai sarana belajar.

Sebagai ilustrasi, misalnya Pak Budi akan mengajarkan bagaimana gambar dalam televisi  bisa terlihat di
layar, maka Pak Budi membawa televisi ke kelas, kemudian ia membukanya di depan kelas, kemudian
menjelaskan satu-persatu fungsi dari masing-masing komponen televisi tersebut kepada siswa sehingga
siswa memahami kenapa gambar terlihat pad alayar televisi. Dalam ilustrasi tersebut kedudukan televisi
adalah sebagai alat peraga , bukan sebagai media.

ESENSI DARI SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA.

Pada dasarnya baik sumber belajar, media maupun alat peraga memiliki esensi penting jika
ketiganya diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Di mana esensi pentingnya adalah informasi.  Jadi
informasi yang terkandung, yang melalui, yang diolah, atau yang disampaikan, semuanya akan
mempengaruhi  daya dukung keberhasilan ketiganya dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran
yang dimaksud. Dengan kata lain ketiganya harus memperhatian karakteristik dari informasi itu sendiri,
dalam hal ini Santoso S. Hamodjoyo (2001) menyatakannya,  yaitu:

 Dimensi Accessibility ( Daya Jangkau/Akses Informasi)

Informasi yang terdapat, atau dimuat dalam sumber belajra, media dan alat mestinya memperhatikan
daya jangkau. Hal ini  menjadi masukan bagi pendidikan bagaimana mampu menggunakan dan
memanfaatkan sumber belajara media dan alat peraga agar informasi pembelajaran dapat mencapai
kualitas akses yang optimal.

 Dimensi Speed (Kecepatan Informasi)

Penggunaan dan pemanfaatan sumber  belajar, media dan alat pera setidaknya harus mampu
menambah atau membantu atau menjembatani karakteristik informasi yang cepat, akan tetapi mampu
didengan cepat pula difahami oleh peserta didik dengan cepat pula.

 Dimensi Amount (Jumlah/ Kuantitas Informasi)

Keluasan dan varisi informasi pembelajaran yang menyulitkan siswa untuk memahaminya, maka
diperlukan pula sumber, media, dan alat peraga yang mampu menampungnya. Dengan demikian
serumit apapun informasi pembelajran tertentu, maka dengan adanya penggunaan dan pemanfaatan
sumber belajar, media dan alat peraga yang mendukung, maka informasi tersebut akan bisa diterima
peserta didik  dengan sistematis.

 Dimensi Cognitive Effectiveness (Keefektifan Memperoleh Pengetahuan)

Informasi yang tepat, sesuai dengan objek yang dipelajari maka pencapaian pengetahuan yang
dibutuhkan akan dengan efektif dicapai melalui pemanfaatan sumber belajar, media dan alat peraga.
Kecenderungan informasi yang bersifat  kognitif akan kongkrit  dan lebih bermakna jika menggunakan
sumber  belajar, media atau alat peraga yang kongkrit.

 Dimensi Relevance (Kesesuaian Informasi)

Informasi pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa akan lebih bermakna dan akan lebih lama
tersimpan dalam memori peserta didik. Hal ini terutama akan cepat terwujud jika  informasi tersebut
diperolehnya melalui pancaindera baik visual, pendengaran maupun perabaan. Dalam kaitannya dengan
hal tersbeut, maka sumber belajar, media dan alat peraga yang digunakan perlu kiranya diperhatikan
relevansinya.

 Dimensi Motivating (motivasi )

Informasi  yang terlahir dari proses berpikir manusia akan memiliki latar belakang  kebutuhan untuk 
keseimbangan berpikir. Jenis dan bentuk  informasi yang dikemas, atau yang terkandung dari sumber
belajar, media, dan alat peraga akan mampu memberikan motivasi bagi peserta didik.
Contoh sumber belajar, media, alat peraga dalam ruang lingkup psikologi

Ketika seorang ibu dosen psikologi mengadakan simulasi praktikum mata kuliah asesmen psikologi,
dosen memberi materi dan penjelasan kepada mahasiswa, karena asesmen berhubungan dengan alat
tes psikologi maka dosen menyiapkan beberapa alat tes psikologi untuk dijadikan bahan ajar. Ketika
diadakan simulasi praktikum untuk roleplay dosen juga menyiapkan beberapa alat penunjang seperti
alat tulis dan stopwatch. Setelah itu dosen meminta mahasiswa untuk mendengarkan instruksi dari
dosen bagaimana cara mengerjakannya.

Sumber belajar :

Seorang ibu dosen psikologi yang berkompeten dibidangnya memberikan materi dan penjelasan
keapada mahasiswa.

Media :

Sebuah alat test psikologi yang dijadikan bahan ajar untuk simulasi praktikum

Alat peraga :

Alat penunjang praktikum yaitu alat tulis ( bolpen, pensil, penghapus, penggaris, dan stopwatch ) serta
bagaimana dosen meminta mahasiswa untuk antusias mendengarkan instruksi agar praktikum dan cara
pengerjaan belajar dengan lancar dan benar.

Anda mungkin juga menyukai