Anda di halaman 1dari 8

SUMBER BELAJAR

Oleh Kelompok 7
Ayumitia Putri ( 3415133068 )
Desy Eka Adryana ( 3415133069 )
Evi Novita Sari ( 3415133075 )
Farrah Meuthia ( 3415133065)

Reduk Nilawarni

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2014

A. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR


Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar
atau mencapai kompetensi tertentu.
Adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai
berikut:
Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat,
teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapatmemungkinkan
terjadinya belajar.
Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk memfasilitasi belajar seseorang.
Menurut Rohani sumber belajar (learning resources) adalah segala macam sumber yang ada
di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya
proses belajar.
Association Educational Communication and Technology (AECT), yang menyatakan
bahwa sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu
yang dapat digunkan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga
mempermudah siswa dalam mecapai tujuan belajar.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang berasal dari luar diri
seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses belajar.
B. BENTUK-BENTUK SUMBER BELAJAR
Adapun klasifikasi bentuk-bentuk sumber belajar menurut AECT adalah sebagai berikut:
Pesan (messages), yaitu informasi yang ditransmisikan oleh komponen lain dalam
bentuk ide, fakta, seni, dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua
bidang studi yang harus diajarkan kepada siswa.
Orang (peoples), bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Dalam
kelompok ini misalnya guru, tutor, peserta didik, tokoh masyarakat (yang mungkin
berinteraksi dengan masyarakat)
Bahan (materials), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan
melalui penggunaan alat ataupun dirinya sendiri. Misalnya transparasi, slide, audio,
video, buku, majalah, dan lainnya. Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca
secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar.
Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa
bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta
tersebut sebagai sumber belajar.
Alat (devices), yaitu perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan
yang tersimpan dalam bahan. Misalnya slide proyektor, video tape, pesawat radio,
televisi.
Teknik (tecniques), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan
bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Seperti belajar
sendiri, simulasi, demonstrasi, tanya jawab.
Lingkungan (setting), yaitu situasi di sekitar dimana pesan disampaikan, lingkungan
bisa bersifat fisik (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio, auditorium,

museum, taman, lingkungan non fisik/ suasana belajar). Lingkungan merupakan salah
satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga
dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan
kegiatan belajar.
Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri dari :
(1) lingkungan sosial : untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan
(2) lingkungan fisik (alam) : untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat
menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan
melestarikan alam.
Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak dapat dilihat secara parsial atau
sebagian. Aneka sumber belajar harus dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam
sebuah proses pembelajaran. Semua jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu
dipertimbangkan demi tercapainya pembelajaran yang lebih baik. Dengan demikian
diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran.
Menurut Sudjana (2007) ada sejumlah pertimbangan yang harus diperhatikan, ketika akan
memilih sumber belajar didasarkan atas criteria tertentu yang secara umum terdiri dari dua
macam ukuran, yaitu criteria umum dan criteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.
Berikut rincian kriterianya:
Kriteria umum, merupakan ukuran kasar dalam memilih berbagai sumber belajar,
misalnya:
1. Ekonomis. Pengadaan sumber belajar yang bisa dimanfaatkan dengan jangka waktu
yang lama (awet) akan lebih ekonomis karena tidak akan mengeluarkan banyak dana
dalam waktu singkat.
2. Praktis dan sederhana. Tidak memerlukan pelayanan yang menggunakan
keterampilan khusus yang rumit agar tidak menghabiskan waktu dan dana yang cukup
besar.
3. Mudah diperoleh. Sumber belajar hendaknya yang bisa didapatkan dengan mudah.
Ini bisa diaplikasikan pada sumber belajar yang tidak dirancang karena dapat dicari di
lingkungan sekitar.
4. Bersifat fleksibel. Sumber belajar bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
instruksional dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya kemajuan teknologi,
nilai, budaya, keinginan berbagai pemakai sumber belajar itu sendiri, seperti halnya
kaset video.
5. Komponen-komponennya sesuai tujuan. Sering kali suatu sumber belajar
mempunyai tujuan yang sesuai dan pesan yang dibawa juga cocok. Hal ini merupakan
criteria yang penting.
Kriteria berdasarkan tujuan, antara lain:
1. Sumber belajar untuk motivasi. Pemanfaatan sumber belajar yang mampu
membangkitkan minat, mendorong partisipasi, merangsang pertanyaan-pertanyaan
dan memperjelas masalah.
2. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Criteria ini biasanya dipakai oleh para guru
untuk memperluas bahan pelajaran dalam mendukung kegiatan belajar mengajar.
3. Sumber belajar untuk penelitian. Sumber belajar yang dapat membantu dalam bentuk
yang dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti dan sebagainya. Jenis sumber
belajar ini diperoleh secara langsung dari masyarakat atau lingkungan melalui
penggunaan rekaman audio maupun video.
4. Sumber belajar untuk memecahkan masalah.

C. JENIS SUMBER BELAJAR


1. Perpustakaan
Selama ini perpustakaan disekolah hanya sebagai pelengkap. Padahal keberadaannya sangat
penting sebagai salah satu sumber belajar. Perpustakaan dapat digunakan sebagai sarana
peningkatan wawasan dan pengetahuan, meningkatkan minat dan kebiasaan membaca siswa,
sarana pencarian pengetahuan/informasi dan perpustakaan pun dapat digunakan sebagai
tempat diskusi, ajang bertukar pikiran antara kelompok belajar. Oleh karena itu sebuah
perpustakaan harus memnuhi persyaratan minimal yang meliputi: perpustakaan dikelola
secara baik, tersedianya literature (sumber bacaan) baik berupa buku pelajaran, berbagai
bacaan, majalah, kamus dll, memiliki ruang atau tempat yang memadai dan nyaman sehingga
siswa betah berlama-lama diperpustakaan, kemudahan siswa untuk memanfaatkan segala
fasilitas yang ada di perpustakaan untuk menunjang proses pembelajaran.
2. Media belajar/Alat peraga
Media belajar yang dimaksud adalah berbagai alat, bahan yang bias digunakan untuk
membantu dalam penyampaian materi pembelajaran. Media tersebut baik dibuat sendiri
maupun karya orang lain. Berbagai media yang ada perlu digunakan secara optimal dan tentu
saja harus dipelihara dan dijaga kelayakannya. Media yang telah rusak segera diperbaiki
bahkan diganti. Media yang belum ada dan sekiranya berguna perlu dipikirkan untuk
dimiliki, dengan cara membeli atau mengajukan bantuan.
Media yang perlu dipertimbangkan untuk dimiliki terutama media elektronik (produk
teknologi komunikasi). Biasanya dengan menggunakan media seperti ini pembelajaran akan
lebih hidup dan siswa pun lebih antusias mengikutinya.
3. Majalah dinding
Sumber belajar ini layak dipertimbangkan terutama bagi pembelajaran bahasa
Indonesia/inggris. Madding dapat menjadi sarana penyebar informasi atau pengetahuan dari
hasil karya siswa baik berupa karangan, puisi, cerpen dll. Disamping itu madding bisa
menjadi motivasi bagi siswa untuk senang membaca, terdorong berkarya sekaligus bias saling
belajar atau menilai antar karya satu dengan yang lainnya.
Dalam pengelolaanya perlu bimbingan dan pembinaan dari guru terutama guru bahasa.
Sedangkan dalam pelaksanaannya bias dibentuk sebuah pengurus madding ditiap kelas atau
tingkat sekolah. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola madding secara baik dan
berkesinambungan.
Disamping memanfaatkan sumber belajar yang ada, guru dituntut untuk mencari dan
merencanakan sumber belajar lainnya baik hasil rancangan sendiri ataupun sumber yang
sudah ada di sekeliling sekolah dan masyarakat.
Sumber belajar yang dapatdimanfaatkan dan berada di masyarakat misalnya:
Mengunjungi museum sesuai dengan materi (museum uang, museum sejarah atau
museum hewan)
Study tour mengunjungi gedung geologi, lembaga pemasyarakatan atau lembaga
pemerintahan
Mengunjungi tempat ibadah, pasar, mal (tempat belanja)
Mendatangkan tokoh untuk diskusi (polisi dan dokter membahas narkoba, anggota
DPR membahas pemerintahan daerah dll)
D. MACAM-MACAM SUMBER BELAJAR
Menurut Sifat Dasarnya

1. Manusia (Human)
Manusia sebagai sumber belajar dibedakan menjadi: yang secara khusus dipersiapkan
menjadi sumber belajar di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yaitu para guru atau
guru bantu dan ada juga mereka yang tidak dipersiapkan menjadi sumber belajar tapi dapat
diberdayakan seperti ahli bank, pengusaha, artis, ulama' para pekerja dan sebagainya.
2. Non Manusia (Non-Human)
Yang termasuk sumber belajar non manusia yaitu pesan, teknik, lingkungan, benda-benda
material, ruang dan tempat, alat dan perabot, serta kegiatan.
Menurut Segi Pengembangannya
1. Direncanakan
Adalah sumber belajar yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan pengajaran contoh:
peta, globe, peta timbul dan sebagainya.
2. Tidak direncanakan
Adalah sumber belajar yang tidak dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan pengajaran
dan telah tersedia didalam maupun diluar lingkungan sekolah seperti: museum, masjid, pasar,
taman,dan lain-lain.
Menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara lain meliputi:
Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, dan denah.
Sumber belajar non cetak: film, slide, video, model, boneka, dan audio kaset.
Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja
belajar individual (carrel), studio, lapangan dan olahraga.
Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi,
simulasi, dan permainan.
Sumber belajar yang berupa lingkungan : taman dan terminal
E. MANFAAT SUMBER BELAJAR
a) Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta didik.
b) Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat
secara langsung dan konkret
c) Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.
d) Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
e) Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam
lingkup mikro maupun makro.
f) Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan
pemanfaatannya secara tepat.
g) Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.
F. FUNGSI SUMBER BELAJAR
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu
secara lebih baik;
mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara :
mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional;

3.

4.

5.

6.

memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan


kemampuannnya.
Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis;
pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
meningkatkan kemampuan sumber belajar;
penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.

G. PERANAN SUMBER BELAJAR


Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang
dilakukan, adapun peranan tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan sumber
belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran individual adalah
pada peserta didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator.
Sehingga peranan sumber belajar sangat penting, pola komunikasi dalam pembelajaran
individual adalah sebagai berikut:
Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
1) Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber
belajar yang perlu dipelajari.
2) Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of
instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual
yang didesain khusus untuk belajar individual.
3) Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik,
sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan
melaksanakan berbagai kegiatan belajar.
Sumber belajar hendaknya dirancang berdasarkan prinsip:
1) Dialog, drama, diskusi yang disajikan menarik melalui permainan, kombinasi warna
dan suara.
2) Persuasif dan bukan menggurui atau mendikte.
3) Pemilihan sumber belajar yang tepat.
4) Bentuk sajiannya singkat, padat, jelas dan menyeluruh.
Dalam pembelajaran individual, peranan guru dalam interaksi dengan peserta didik lebih
banyak sebagai konsultan, pengelola belajar, pengarah, pembimbing, penerima hasil
kemajuan belajar peserta didik. Waktu yang digunakan untuk melaksanakan tugas dalam
pembelajaran individual 10 % dari total waktu belajar, oleh sebab itu frekwensi
pertemuannya jarang sekali.

b. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal


Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi
langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh kualitas guru,
karena guru merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya
sama sekali, karena frekuensi belajar didominari interaksinya dengan guru.
Bentuk Komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketat di bawah petunjuk
dan kontrol guru. Di samping itu guru sering memaksakan penggunaan sumber belajar yang
kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan tujuan belajar, hal ini terjadi karena sumber
belajar yang tersedia terbatas. Peranan Sumber Belajar secara keseluruhan seperti terlihat
dalam pola komunikasinya selain guru rendah. Keterbatasan penggunaan sumber belajar
terjadi karena metode pembelajaran yang utama hanyalah metode ceramah. Menurut Percipal
and Ellington (1984), bahwa perhatian yang penuh dalam belajar dengan metode ceramah
(attention spannya) makin lama makin menurun drastis. Misalnya dalam 50 menit belajar,
maka pada awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15 menit, kemudian makin
mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit.
Di samping itu British Audio Visual Association (1985), menyatukam bahwa 75 %
pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan, 13 % indera pendengaran, 6 % indera
sentuhan dan rabaan dan 6 % indera penciuman dan lidah. Sedangkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh perusahaan SOVOCOM COMPANY di Amerika dalam Sadiman (1989: 155156), tentang kemampuan manusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%,
Audio saja 10%, visual saja 20%, Audio visual 50%. Tetapi kalau proses belajar hanya
menggunakan methode (a) Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10%
(b) Mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%. (c) Melihat saja
pengetahuan yang mengendap bisa 50%. Dan (e) Mengungkapkan sendiri pengetahuan yang
mengendap bisa 80%. (f) Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain 90%.
Dari penjelasan tersebut diatas, bahwa guru harus pandai memilih dan mengkombinasikan
metode pembelajaran dengan belajar yang ada.
c. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam bukunya
Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan dua pola
komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola:
1) Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik untuk
didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang digunakan adalah materi yang
digunakan sebelumnya.
2) Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara lain
adalah bab dari suatu buku, materi dari program audio visual, atau masalah dalam
praktek laboratorium
3) Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya adalah masalah
yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topik masalah
dan tujuan instruksional tertentu.
4) Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota
kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.

5) Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).


6) Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
7) Self helf group (kelompok swamandiri).
H. Penerapan Pusat Sumber Belajar dalam Pembelajaran Biologi
Pembelajaran biologi merupakan suatu masalah yang kompleks karena setiap siswa
memiliki ciri yang unik dalam belajar. Hal ini terutama disebabkan oleh efisiensi
penerimanya dan kemampuan tanggapannya. Seorang siswa yang normal akan dapat
memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh
inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba.
Proses pembelajaran biologi yang menggunakan media, diharapkan siswa yang belajar
tidak hanya sekedar meniru, mencontoh atau melakukan apa yang diberikan kepadanya,
tetapi bagaimana siswa secara aktif ada upaya untuk berbuat. Pada mulanya media
pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran yaitu
sebagai sarana untuk mendorong motivasi belajar siswa, memperjelas dan mempermudah
konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serapnya. Kemudian dengan adanya pengaruh
teknologi lahirlah berbagai alat peraga audio visual yang menekankan pada penggunaan
pengalaman yang konkrit untuk menghindari verbalisme atas dasar keyakinannya.
Alat-alat peraga yang berupa media pembelajaran disebut juga dengan sumber belajar,
baik berupa cetak, non cetak atau elektronik harus diorganisir dengan baik oleh sekolah, agar
mempermudah proses penggunaan oleh peserta didik (siswa), proses ini kemudian dipusatkan
dalam suatu tempat yang disebut pusat sumber belajar.
Proses pengembangan pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila
ditunjang dengan sumber belajar yang dikelola dengan baik lewat pusat sumber belajar.
Pemanfaatan pusat sumber belajar diharapkan mampu untuk melayani sagala keinginan dan
harapan siswa dalam proses pembelajaran. Termasuk di dalamnya proses pembelajaran
biologi.

Anda mungkin juga menyukai