Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI HASIL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Oleh Kelompok 7
Ayumitia Putri ( 3415133068 )
Desy Eka Adryana ( 3415133069)
Evi Novita Sari ( 3415133075 )
Farrah Meuthia ( 3415133065)

Reduk Nilawarni

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2014

A. Pengertian Evaluasi
1. Menurut Suharsimi Arikunto: Evaluasi adalah kegiatan menilai dalam kegiatan
pendidikan yang berorentasi pada proses perkembangan yang telah di capai anak didik
setelah mengalami proses pendidikan dalam waktu tertentu.
2. Menurut Wayan Nurkancana: Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari pada sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan pendidikan.
3. Menurut Hasrun Harahap: Evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka
memberikan penilaian terhadap perkenbangan dan kemajuan murid yang berkenaan
dengan penguasaan bahan pelajar yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang
terhadap kurikulum.
4. Menurut Ngalim Purwanto: Evaluasi penafsiran terhadap pertumbuhan kemajuan siswa
kearah tujuan atau nilai yang di tetapkan dalam kurikulum.
5. Menurut E Gronlund: Evaluasi adalah suatu proses yang di laksanakan secara sistematis
untuk menetukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujauan-tujan pengajaran
telah di capai siswa.
6. Menurut Zainal Arifin: Evaluasi adalah suatu tindakan yang di lakukan evaluator
terhadap suatu peristiwa.
7. Menurut S. Nasution: Evaluasi adalah mengumpulkan keterangan-keterangan secara
sestematis tentang pengaruh usaha kita dinalisis agar dapat di ketahui apakah dan hingga
manakah tujuan pengajaran telah di capai.
8. Menurut Chabib Toha: Evaluasi adalah kegitan yang terencana untuk mengatahui
keadaan suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya di bandingkan dengan
tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
9. Menurut Muhibbinsiyah : Evaluasi adalah penilain terhadap tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam sebuah program .
Dari berbagai pengartian yang telah di ungkapkan oleh para ahli tersabut di atas ,maka yang di
maksud evaluasi adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh informasi temtang kemajuan
siswa dalam rangka memberikan penilain serta untuk nmengetahui sejauh mana siswa dapat
mencapai tujuan pengajaran. Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar kita mendapatkan
bahwa hasil belajar merupakan suatu proses yang sistematis.
Sedangkan evaluasi pendidikan adalah suatu proses yang sestematis untuk mengukur atau
menilai kemampuan siswa dalam menguasai bahan-bahan yang telah disampaykam
melalui proses pembelajaran dengan memberi skor atau nilai.
B. Prinsip-Prinsip Evaluasi
Secara umum suatu proses evaluasi dalam pendidikan dapat dikatakan terlaksana secara baik
apabila memegang pada prinsip-prinsip dalam melakukan evaluasi, antara lain :
1.
Berprinsip keseluruhan
Dalam evaluasi seharusnya evaluasi tersebut dilaksanakan secara keseluruhan yaitu menyeluruh
kesemua bagian. Sehingga evaluasi dapat dikatakan baik karena semua pihak yang dievaluasi
dapat melaksanakannya semua. Dengan kata lain evaluasi hasil belajar harus dapat mencangkup
berbagai aspek yang dapat menggambarkan perkembangan tingkah laku yang terjadi pada

peserta didik. Dengan demikian evaluasi hasil belajar dapat mengungkap aspek proses berpikir,
bersikap, dan bertindak.
2.
Berprinsip kesinambungan
Prinsip ini biasanya dikenal dengan prinsip kontinuitas, yang dimaksudkan di sini adalah sebagai
suatu evaluasi dapat dikatakan menjadi baik jika evaluasi itu dilakukan secara sambung
menyambung dan dilakukan dari waktu ke waktu.
3.
Berprinsip obyektivitas
Prinsip obyektivitas mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai
evaluasi yang baik apabila terlepas dari fakto-faktor yang bersifat subyektif.
Maka dalam melaksanakan evaluasi sebaiknya senantiasa berpikir dan bertindak secara wajar,
menurut keadaan yang senyatanya tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang bersifat
subyektif.
C. Tujuan Evaluasi
1. Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajar
melalui berbagai kegiatan belajar.
2. Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar
siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu.
3. Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa,
menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan remedial
(perbaikan).
4. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi
belajar siswa dengan cara mengenal kemanjuannya sendiri dan merangsangnya untuk
melakukan upaya perbaikan.
5. Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat
membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pibadi yang berkualitas.
6. Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah, atau
jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.
Dr.muchtar buchori Med. mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi pendidikan ada 2 yaitu :
1. Untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah ia mengalami pendidikan selam jangka
waktu tertentu
2. Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan
pendidik selam jangka waktu tertentu tadi.
D. Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian hasil belajar dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu :
Fungsi formatif dilaksanakan pada hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan
untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulim yang sedang
dikembangakan.
Fungsi sumatif di hubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari system secara
keseluruhan, dan fungsi ini baru dapatr dilaksanakan apabila pengembangan suatu
kurikulum telah dianggap selesai.

Fungsi evaluasi memang cukup luas tergantung dari sudut mana kita melihatnya bila kita lihat
secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Secara Psikologis
Pesarta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah dilakukan
sesuai denga tujuan yang hendak dicapai peserta didik adalah manusia yang belum dewasa.
Mereka masih mempunyai sikap dan moral yang heteronum, membutuhkan pendapat orangorang dewasa seperti orang tua dan guru sebagai pedoman baginya untuk mengadakan orientasi
pada situasi tertentu.
2. Secara Sosiologis
Evaluasi berfungsi untuk mengtahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk
terjun ke masyarakat. maupun dalam artibahwa peserta didik dapat berkomunikasi dan
beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala krakteristiknya.
3. Secara Didaktis Metodis
Evaluasi berfungsi untuk membantu guru dapat menempatkan peserta didik pada
kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapan masing-masing.
4. Evalusi berfungsi untuk mengtahui kedudukan peserta didik dalm kelompok apakah dia
termasuk anak pandai, sedang, atau kurang pandai.
5. Evaluasi berfungsi untuk mengtahui taraf kesiapan peserta didik dalm menempuh
program pendidikan.
6. Evaluasi berfungsi dalam membantu guru menmberikan bimbingan dan seleksi.
7. Secara Administratif
Evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada
orang tua, pejabat pemerintah, yang berwenang,kepala sekolah, guru dan peserta didik itu
sendiri.
E. Manfaat
1. Untuk mengetahui tingkakt penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah
diberikan.
2. Untuk mengtahui kecakapan, motifasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap
program pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan
standar kompotensi dan kompoteni dasar yang telah di tetapkan.
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan pesera didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
5. Untuk seleksi yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis
pendidikan tertentu.
6. Untuk menentukan kenaikan kelas.
7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai denga potensi yang dimilikinya.
F. Syarat-Syarat Umum Evaluasi
Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi dalam proses
pendidikan terurai berikut ini.
1. Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi.

2. Keterandalan
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan
bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memebrikan hasil yang tepat (Arikunto, 1990: 81).
3. Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada isntrumen
evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasikan atau memperoleh hasil,
maupun kemudahan dalam menyimpannya.
G. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi:
1. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan
siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai
dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program
pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses
belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekajra
siswa.
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
1. Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar
belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses,
kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses
pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk
menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi lulusan
setelah terjun ke masyarakat.

Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran:


1. Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi
belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar
program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang
ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi :
Berdasarkan objek :
a) Evaluasi input : Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap,
keyakinan.
b) Evaluasi transformasi : Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran
anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
c) Evaluasi output : Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil
pembelajaran.
Berdasarkan subjek:
a) Evaluasi internal : Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator,
misalnya guru.
b) Evaluasi eksternal : Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator,
misalnya orangtua dan masyarakat.
H. Prosedur Penilaian Hasil Belajar
Menurut Mochtar Buchari (1972:24) langkah-langkah pokok dalam evaluasi terdiri perencanaan,
pengumpulan data, implikasi data, analisa data dan penafsiran data.
1) Perencanaan evaluasi
Dalam perencanaan evaluasi kegiatan yang harus dilakukan meliputi:
a) Menetapkan tujuan evaluasi, yang tujuan evaluasi ditetapkan berdasarkan tujuan yang
hendak dicapai dalam suatu program.
b) Menetapkan aspek-aspek yang harus dinilai. Penentuan aspek evaluasi ditentukan
berdasarkan pada tujuan evaluasi.
c) Menentukan metode evaluasi atau alat evaluasi yang sesuai untuk mengukur aspek yang
akan dinilai bisa saja digunakan alat ukur tes dan non tes sesuai keperluan.
d) Memilih dan menyusun alat-alat evaluasi yang akan dipergunakan.
e) Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai. Dalam hal ini digunakan
kriteria acuan norma atau kriteria acuan patokan.
f) Menetapkan frekuensi evaluasi, artinya perlu direncanakan jumlah pelaksanaan evaluasi
yang akan dilakukan untuk satu periode tertentu
2) Pengumpulan data

Pada tahap pengumpulan data ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu:
a) Pelaksanaan evaluasi
b) Memeriksa hasil evaluasi dan memberi kode
c) Menganalisis skor dengan teknik analisa statistik dan bukan statistic.
d) Memberikan interprestasi terhadap skoryang telah diperoleh dengan menggunakan
kriteria tertentu yang disebut norma.
3) Penggunaan hasil-hasil evaluasi
Hasil evaluasi yang sudah diperoleh dapat digunakan untuk membuat laporan pada orang tua
siswa tentang kemajuan anaknya dalam belajar.
Pelaporan dan penggunaanya
Laporan data hasil penilaian bukan hanya mengenai prestasi atau hasil belajar saja
melainkan juga mengenai kemajuan dan perkembangan belajar siswa disekolah, seperti motivasi
belajar, disiplin, kesulitan belajar atau sikap siswa terhadap mata pelajaran. Oleh sebab itu guru
perlu mencatat perkembangan dan kemajuan belajar siswa secara teratur dan berkelanjutan.
Jadi, hasil penilaian proses belajar mengajar sangat bermanfaat bagi guru, siswa dan
kepala sekolah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang masih dimiliki dalam
menjalankan tugasnya masing-masing.
I. Macam Bukti Penilaian
Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan bukti-bukti kemajuan belajar
siswa, yaitu :
a) Penilaian portofolio (portfolio)
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa yang sistematis dalam satu periode. Kumpulan
hasil kerja ini memperlihatkan prestasi dan ketrampilan siswa. Hal penting yang menjadi ciri dari
portofolio adalah hasil kerja tersebut harus diperbaharui sebagaimana prestasi dan ketrampilan
siswa mengalami perkembangan. Dalam dunia pengajaran, portofolio merupakan bagian integral
dari proses pembelajaran.
b) Penilaian melalui unjuk kerja (performance)
Penilaian untuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamtan penilai terhadap aktivitas
siwa sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap unujk kerja, tingkah laku, atau
interaksi siswa. Cara penilaian ini lebih otentik daripada tes tertulis karena bentuk tugasnya lebih
mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Semakin banyak kesempatan guru
mengamati unjuk kerja siswa, semakin reliable hasil penilaian tersebut.
Penilaian dengan cara ini, lebih tepat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam
penyajian lisan (keterampilan berbicara, berpidato). Pemecahan masalah dalam suatu kelompok,
partisipasi siswa dalam diskusi kelompok kecil, dan sebagainya.
c) Penilaian melalui penugasan (project)
Penilaian melalui proyek dilakukan terhadap suatu tugas atau penyelidikan yang dilakukan siswa
secara individual atau kelompok untuk periode tertentu. Penyelidikan meliputi pengumpulan dan
pengorganisasian data, analisa data, dan penyajian data dalam bentuk laporan. Proyek seringkali
melibatkan pencarian data primer dan sekunder, mengevaluasi secara kritis hasil penyelidikan,
dan kerjasama dengan orang lain. Oleh karena itu, proyek sangat bermanfaat bila digunakan

untuk menilai keterampilan menyelidiki secara umum untuk segala bidang pembelajaran. Di
samping itu, proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa
dalam bidang tertentu dan mengetahui kemampuan siswa dalam menginformasikan subyek
tertentu secara jelas.
d) Penilaian melalui hasil kerja (product)
Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk
teknologi dan seni seperti makanan, pahatan, dan barang logam.
Cara ini tidak hanya untuk melihat hasil akhirnya saja tetapi tugas dari proses pembuatannya.
Contohnya kemampuan siswa menggunakan berbagai teknik menggambar, menggunakan alat
dengan aman dan sebagainya.
e) Penilaian melalui tes tertulis (pencil and paper)
Tes tertulis biasanya diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam kondisi tertentu Secara
umum bentuk-bentuk tes tertulis adalahbenar-salah, menjodohkan, pilihan ganda, isian singkat
maupun uraian /esai.

Anda mungkin juga menyukai