Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

DISUSUN OLEH

ASIH TRIYANTI

F1072201007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2022
A. Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi dari lingkungan sebagai sumber belajar
2. Dapat mengetahui jenis-jenis lingkungan sebagai sumber belajar
3. Dapat mengetahui jenis jenis sumber belajar dilingkungan
4. Dapat mengetahui prinsip-prinsip pembuatan media pembelajaran

B. Pembahasan
1. Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Lingkungan merupakan kesatuan ruang semua benda dan keadaan makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup
lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik
(benda mati) dan budaya manusia. Lingkungan yang ada disekitar kita adalah
salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar
secara optimal. Pentingnya lingkungan sebagai sumber belajar untuk peserta didik
adalah memberikan kesempatan anak untuk mendapatkan pengetahuan dan
memperkaya pengetahuannya. Dalam hal ini lingkungan menfasilitasi anak untuk
menyalurkan keinginantahuannya terhadap banyak hal. Apabila mengajar dengan
menggunakan lingkungan tersebut sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan
lebih bermakna dan bernilai, sebab para siswa diharapkan dengan peristiwa dan
keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih nyata, lebih
factual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Kegiatan belajar yang memanfaatkan lingkungan sekitar dimungkinkan akan
lebih menarik, tidak membosankan, dan menumbuhkan antusiasme siswa untuk
lebih giat dalam belajar. Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek
kehidupan yang ada di lingkungannya, dapat dimungkinkan terjadinya
pembentukan pribadi para siswa, seperti cinta terhadap lingkungan. Hal tersebut
juga untuk melatih tanggungjawab dan mengembangkan perasaan kasih saying
terhadap makhluk lain.

2. Jenis-jenis Lingkungan Sebagai Sumber Belajar


Kondisi lingkungan itu sangat berpengaruh sekali terhadap proses dan hasil
belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan dalam proses Pendidikan dan
pengajaran secara umum dibedakan menjadi tiga jenis lingkungan belajar, yaitu
sebagai berikut:
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan social sebagai sumber belajar ini berkenaan dengan interaksi
manusia dengan kehidupan bermasyarakat. Seperti organisasi social, adat, dan
kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, Pendidikan, kependudukan, struktur
pemerintahan, agama, dan system nilai. Lingkungan social ini biasanya
digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu social dan kemanusiaan.
Dan dalam praktek pengajaran yang memanfaatkan lingkungan social
sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari lingkungan yang
dekat dahulu, seperti keluarga, tetangga, RT, TW, kampung, desa, kecamatan
dan seterusnya. Melalui kegiatan belajar yang seperti ini, siswa lebih aktif dan
lebih produktif, karena mereka mengarahkan usahanya untuk memproleh
informasi dan pengalaman yang sebanyak-banyaknya dari sumber yang nyata
dan factual.
2) Lingkungan Alam

Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya


alamiyah seperti keadaan geografi, iklim, suhu, udara, musim, dan lain
sebagainya. Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang studi Ilmu
Pengetahuan Alam. Aspek-aspek lingkungan alam tersebut dapat dipelajari
secara langsung oleh peserta didik dengan cara-cara yang telah disebutkan
sbelumnya. Mengingat sifat-sifat dari gejala alam relatif tetap tidak seperti
dalam lingkungan sosial, maka akan mudah dipelajari para siswa. Siswa dapat
mengamati dan mencatatnya secara pasti, dapat mengamati perubahan-
perubahan yang terjadi termasuk prosesnya dan sebagainya. Gejala lain yang
dapat dipelajari adalah-adalah kerusakan-kerusakan alam termasuk faktor
penyebabnya seperti erosi, penggundulan hutan, pencemaran air, tanah, udara,
dan sebagainya.

Dengan mempelajari lingkungan alam, diharapkan para siswa dapat lebih


memahami materi pelajaran disekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam,
kesadaran untuk menjaga dan memelihara lingkungan, turut serta dalam
menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga
kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi kehidupan manusia.

3) Lingkungan Buatan
Di samping lingkungan sosial dan lingkungan alam yang sifatnya alami
ada juga disebut lingkungan buatan yakni lingkungan yang sengaja diciptakan
atau dibangun manusia untuk tujuan tertentu yang bermanfaat untuk
kehidupan manusia. Siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari
beberapa aspek prosesnya, pemanfaatannya, pemeliharaannya serta aspek lain
yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan
mansyarakat pada umumnya.
Ketiga lingkungan belajar di atas dapat dimanfaatkan sekolah dalam
proses belajar mengajar melalui perencanaan yang seksama oleh guru bidang
studi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama. Dengan demikian, fungsi
dari lingkungan adalah untuk memperkaya meteri pengajaran, memperjelas
prinsip, dan konsep yang dipelajari dalam bidang studi dan dapat dijadikan
sebagai laboratorium belajar para siswa.

3. Jenis-jenis Sumber Belajar


Sumber belajar dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut pandang
tertentu, menurut Daryanto sumber belajar dilihat dari segi tipe atau asal usulnya
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design),
2. Sumber belajar yang mudah tersedia ( learning resources by utilization).
Adapun penjelasan masing-masing yaitu sebagai berikut:
1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) adalah sumber
belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan instruksional. Oleh karena itu
dasar rancangannya adalah isi, tujuan kurikulum, dan ciri-ciri siswa tertentu.
Sumber belajar jenis ini sering disebut sebagai bahan instruksional ( instructional
materials).
Contohnya: bahan pengajaran terprogram, modul, transaransi untuk sajian
tertentu, slide untuk sajian tertentu, guru bidang studi, film topik ajaran tertentu,
video topik khusus, komputer instruksional.
2. Sumber belajar yang mudah tersedia (learning resources by utilization) adalah
sumber belajar yang telah ada untuk maksud non instruksional, tetapi dapat
dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kualitasnya setingkat dengan jenis by
design.
Contohnya: safari gaden, kebun raya, taman nasional, museum bahari, museum
wayang, slide tentang kota New York, buku biografis.
Menurut Assosiation For Educational Communication and Technology
(AECT) dalam Daryonto, sumber belajar dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu sebagai
berikut:
a. Pesan (Message)
Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi pesan formal yaitu pesan
yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti pemerintah atau pesan yang
disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan-pesan ini selain
disam-paikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen seperti
kurikulum, pe-raturan pemerintah, perundangan, GBPP, silabus, satuan
pembelajaran dan sebagainya. Pesan nonformal yaitu pesan yang ada di
lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran misalnya cerita rakyat, legenda, ceramah oleh tokoh
masyarakat dan ulama, prasasti, relief-relief pada candi, kitab-kitab kuno,
dan peninggalan sejarah yang lainnya.
b. Orang (People)
Semua orang pada dasarnya dapat berperan sebagai sumber belajar, namun
secara umum dapat dibagi dua kelompok. Pertama, kelompok orang yang
didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara
profesional untuk mengajar, seperti guru, konselor, instruktur, dan
widyaiswara. Termasuk kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajar,
pustakawan dan lain-lain. Kelompok yang kedua adalah orang yang
memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan dan
profesinya tidak terbatas. Misalnya politisi, tenaga kesehatan, pertanian,
arsitek, psikolog, lawyer, polisi pengusaha dan lain-lain.
c. Bahan (Matterials)
Bahan merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film,
OHT (over head transparency), program slide, alat peraga dan sebagainya
(biasa disebut software).
d. Alat (Device)
Alat yang dimaksud di sini adalah benda-benda yang berbentuk fisik
sering disebut juga dengan perangkat keras (hardware). Alat ini berfungsi
un-tuk menyajikan bahan-bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya
mencakup multimedia Projector, Slide Projector, OHP, Film, tape
recorder, Opaqe projector, dan sebagainya.
e. Teknik
Teknik yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang
dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di
dalamnya mencakup ceramah, permainan/simulasi, tanya jawab,
sosiodrama, dan sebagainya.
f. Latar (Setting)
Latar atau lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun lingkungan
yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang
tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran. Termasuk di dalamnya
adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan,
laboratorium, tempat workshop, halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan
sekolah, dan sebagainya.Sumber belajar yang diuraikan di atas, merupakan
komponen-komponen yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Secara khusus untuk kategori bahan (matterials) dan & alat (device) yang
kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media
pendidikan.

4. Prinsip-prinsip Pembuatan Media Pembelajaran


Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan,  perhatian
dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk
media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan  pengalaman belajar agar
menjadi lebih konkrit. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (symbol verbal). Dengan demikian,
dapat kita harapkan hasil pengalaman  belajar lebih berarti bagi siswa. Dalam hal
ini Gagne dan Briggs (1979) menekankan pentingnya media pembelajaran sebagai
alat untuk merangsang  proses belajar.
Usaha membuat pembelajaran lebih konkrit menggunakan media
pembelajaran banyak dilakukan orang. Media yang perlu kita buat itu biasanya
berupa alat peraga sederhana dengan  menggunakan bahan-bahan yang terdapat di
lingkungan kita. Jika kita harus membuat media belajar  semacam itu, maka ada
beberapa prinsip pembuatan yang perlu kita perhatikan, yaitu : Menurut
(Rahardjo,1986)
1. Sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran yang tercantum dalam
garisgaris program pembelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum yang
berlaku di sekolah.
2. Memberikan pengertian dan penjelasan tentang suatu konsep.
3. Mendorong kreativitas siswa, dan memberikan kesempatan siswa untuk
bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri).
4.Memenuhi unsur kebenaran dalam ukuran, bagian-bagian, proporsi
tubuhnya, dan sebagainya hendaknya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Oleh karena itu, seorang guru sebaiknya pintar menggambar.
5.Media pembelajaran harus aman dan tidak membahayakan siswa tau guru.
Misalnya, tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, atau
bahan media pembelajaran tersebut tajam dan membahayakan.
6. Media pembelajaran menarik, menyenangkan, dan tidak membosankan bagi
siswa untuk menggunakannya. Oleh karena itu dalam penggunaan media
pembelajaran hendaknya bervariasi atau beraneka ragam (multi media
pembelajaran), karena setiap media pembelajaran tentu ada kelebihan dan
kekurangannya.
7.Memenuhi unsur keindahan dalam bentuk, warna, dan kombinasinya, serta
rapi pembuatannya
8. Mudah digunakan, baik oleh guru maupun oleh siswa.
9.Penggunaan media pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran tidak
sekaligus dipertunjukkan kepada siswa melainkan bergantian sesuai dengan
materi pembelajaran yang dijelaskan.
10. Media pembelajaran yang digunakan merupakan bagian dari materi
pembelajaran yang dijelaskan bukan sebagai selingan atau alat hiburan.
11. Siswa mempunyai tanggung jawab dalam menggunakan media
pembelajaran, sehingga mereka akan merawat dan menyimpannya kembali
dengan keadaan utuh pada tempat yang telah ditentukan.
12. Media pembelajaran lebih banyak berisikan materi pembelajaran yang
mengandung pesan positif dibandingkan dengan yang negative

C. Kesimpulan
Lingkungan sumber belajar adalah suatu tempat atau ruangan yang terdiri dari
makhluk hidup dan benda mati yang dimanfaatkan manusia untuk belajar sehingga
tercipta budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar kita adalah salah satu
sumber yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal.
Pentingnya lingkungan sebagai sumber belajar untuk peserta didik adalah memberi
kesempatan anak untuk mendapatkan pengetahuan dan memperkaya pengetahuannya.
Dalam hal ini lingkungan memfasilitasi anak untuk menyalurkan keingintahuannya
terhadap banyak hal.
Pada akhirnya tujuan dari pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
adalah untuk membuat suasana yang berbeda kepada peserta didik dalam
pelajarannya. Dan dengan terjun langsung ke lapangan peserta didik juga diharapkan
bisa mendapat pengalaman baru dan mencari informasi yang lebih akurat.
Dan sudah kita ketahui ada tiga macam lingkungan belajar yaitu, lingkungan sosial,
lingkungan alam, dan lingkungan buatan. Dan prosedur belajar untuk memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar yaitu melalui survei, berkemah, karya wisata
pendidikan, praktik lapangan, narasumber, dan pelayanan pada masyarakat.
Pada dasarnya media pembelajaran sangat diperlukan dalam upaya
mengaktifkan kegiatan belajar siswa. Namun bukan berarti media pembelajaran itu
selalu harus bersifat canggih. Untuk itu, diperlukan kreativitas guru dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitarnya.

D. Soal Hots
1. Kenapa sumber belajar berbasis lingkungan itu penting bagi peserta didik, dan
berikan gambaran apa itu lingkungan sebagai sumber belajar.
2. Kita tahu ada 3 jenis lingkungan belajar yaitu, lingkungan sosial, lingkungan alam
dan lingkungan buatan, berikan tanggapan berupa harapan peserta didik setelah
mempelajari ketiga jenis lingkungan tersebut.
3. Sebutkan jenis sumber belajar berdasarkan sudut pandang tertentu dan dilihat dari
segi tipe atau asal usulnya serta berikan contohnya.
4. Didalam prinsip pembuatan media belajar yaitu, memenuhi unsur kebenaran
dalam ukuran, bagian-bagian, proporsi tubuhnya, dan lainnya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Maksud dari poin prinsip tersebut adalah..

DAFTAR PUSTAKA
Afan Chrislando. (2019). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Media Belajar. Jurnal
Pendidikan Pepatudzu, Vol. 15, No. 1, Mei 2019.

Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta: Prestasi.

Juariah, “pembelajaran berbasis lingkungan”. Jurnal biologi, Edisi 13, Desember 2014,

hal. 83-88.

Khanifah, S. & Sukaesih, S. (2012). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber

Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik. Journal Of Biology


Education, 1(1).

Rosmawati, dkk. 2011. Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar untuk

Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Jurnal PTK Volume Khusus.

Anda mungkin juga menyukai