Era globalisasi merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia. Dampak yang
terjadi sangatlah besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di semua lapisan
masyarakat. Baik di bidang ekonomi, sosial, politik, teknologi, lingkungan, budaya, dan
sebagainya. Hal ini disebabkan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan
mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan sebuah konsep
kebudayaan yang menjadi wacana sentral dalam disiplin ilmu-ilmu sosial saat ini. Globalisasi
adalah proses kebudayaan yang ditandai dengan adanya kecenderungan wilayah-wilayah di
dunia, baik geografis maupun fisik, menjadi seragam dalam format sosial, budaya, ekonomi,
dan politik. Dalam kehidupan sosial proses global telah menciptakan egalitarianism.
Pada era globalisaissi dimana gaya hidup menjadi hal yang perlu diperhatiakan, mulai
dari penampilan sampai kebiasaan. Setiap manusia di seluruh belahan dunia memiliki
kebiasaan yang bermacam-macam salah satunya merokok. Rokok bukanlah hal yang
dianggap tabu oleh masyarakat. Rokok sudah menjadi benda yang sudah tidak asing lagi bagi
manusia pada umumnya. Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan. Rokok
adalah lintingan tembakau yang digulung/dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung,
sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar
ujungnya. Sunaryo dalam Fikriyah & Febrijanto (2012) mengatakan bahwa merokok adalah
perilaku yang berbahaya bagi kesehatan, tetapi masih banyak orang yang melakukannya,
bahkan orang mulai merokok ketika masih remaja. Namun sekarang rokok mulai berevolusi
yang lebih menarik yaitu rokok elektronik atau biasa d sebut dengan vape maupun vapor.
Rokok elektrik (e-cigarette) atau vape atau vapor adalah sebuah perangkat yang
dirancang untuk menghantarkan nikotin tanpa asam tembakau dengan cara memanaskan
larutan nikotin, perasa, propilen glycol dan glycerin (Hajek, et al., 2014). Rokok elektronik
diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok biasa dan tidak
menimbulkan bau dan asap. Selain itu,rokok elektronik lebih hemat daripada rokok biasa
karena bisa diisi ulang. Vape ini telah menjadi trend dikalangan perokok, banyak perokok
yang mulai menggunakan vape dibandingkan rokok biasanya.
Chaney, David. (2003). Lifestyle: Suatu Pengantar Komperhensif. Yogyakarta dan Bandung:
Jalasutra.
Hajek P, et al. (2014). Electronoc Cigarettes: review of use, content, safety, effect on
smokers and potential for harm and benefit. UK: Addiction.
Fikriyah, S., & Febrijanto, Y. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok
pada Mahasiswa Laki-Laki di Asrama Putra. Jurnal STIKES, 5(1), 99-109.