Anda di halaman 1dari 17

PRTA KONSEP DAN RESUME

PEMBELAJARAN IPA DI SD

MODUL 5

MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD

OLEH

TAMROTUL HIKMAH ( 857240955)

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2023
PETA KONSEP
A. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang secara harfiah berarti
“tengah”, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah (‫ ) و سا ئل‬atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara
harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan
penerima pesan. Dalam Proses belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang
berfungsi menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada peserta didik. Kelancaran Aplikasi Model
Pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media Pembelajaran yang digunakan.
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Penggunaan media
pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam
proses pembuktian hipotesa. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Belajar adalah proses perubahan yang terjadi pada kemampuan manusia setelah belajar
secara terus menerus, perubahan tersebut bukan hanya karena proses pertumbuhan saja. Beliau
yakin bahwa belajar juga dipengaruhi oleh faktor lainnya yaitu faktor dari luar diri dan faktor
dalam diri yang keduanya saling berinteraksi/berkaitan.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.

B. PRINSIP PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA

Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu
proses kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip
penggunaanya antara lain:
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem
pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan
bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha
memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar-mengajar.
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang
digunakan.
4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
5. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang
mengunakannya.
6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat
memanfaatkan multi media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar-mengajar dan
juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam
PBM, yakni:
1. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
2. Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar.
3. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.
4. Media pengajaran juga harus sesuai denga kondisi individu siswa.
5. Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran siswa
Dalam merencanakan dan menyelenggarakan pembelajaran perlu melakukan hal-hal
berikut, yaitu; memahami karakteristik siswa, menentukan tujuan pembelajaran, menentukan
jembatan atau penghubung antara pengetahuan, keterampilan, dan prilaku siswa dengan tujuan
yang akan dicapai melalui pembelajaran, menetukan metode dan format media yang cocok atau
tepat, menggunakan media, melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, dan
melakukan evaluasi dan revisi terhadap pembelajaran.
Format media adalah bentuk fisik yang berisi pesan untuk disampaikan atau ditunjukan,
misalnya; berupa clip charts, slide, audio, film video, atau komputer multimedia, yang dapat
bersifat visual tidak bergerak, visual bergerak, kata-kata yang tercetak, atau kata-kata yang
disimpan secara lisan.
Setiap format memiliki kelebihan dan kekurangan; nah untuk memilih format kita harus
memperhatikan :
1. Situasi atau setting pembelajaran (misalkan kelompok kecil, kelompok besar, atau individu)
2. Variabel siswa (seperti kecenderungan sebagai pembaca, bukan pembaca)
3. Atau sifat dari tujuan pembelajaran seperti kognitif, efektif, psikomotor, atau interpersonal.
Dalam menyediakan media pembelajaran , guru dapat dihadapkan pada 3 kondisi yaitu :
1. Memilih dari bahan media yang sesuai benar dengan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
2. Memilih dari bahan media yang kurang sesuai dengan tuuan sehingga perlu dimodifikasi, atau
3. Merancang media baru.
Untuk menggunakan media pembelajaran seorang guru haruslah memperhatikan :
1. Memahami media yang akan digunakan dan dengan menyajikan dan mengumpulkan informasi
sebanyak mungkin tentang media yang akan digunakan.
2. Menyiapkan media dan mencobanya sebelum digunakan di depan kelas
3. Mengatur fasilitas dan lingkungan yang terkait dengan penggunaan media, seperti tempat
duduk,ventilasi, penerangan, suasana dan kondisi kelas
4. Menyiapkan siswa, misal dengan menyampaikan garis besar materi pelajaran, latar
belakangnya, keuntunganmempelajarinya, atau penekanan terhadap hal-hal penting
5. Menyediakan pengalaman belajar bagi siswa.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat
pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut :
1. Motivasi
2. Perbedaan individual
3. Tujuan pembelajaran
4. Organisasi isi
5. Persiapan sebelum belajar
6. Emosi
7. Partisipasi Umpan balik
8. Penguatan (reinforcement)
9. Latihan dan pengulangan
10. Penerapan.

C. JENIS – JENIS MEDIA PEMBELAJARAN


1. Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik
dll.
2. Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.
3. Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video,
televise, sound slide.
4. Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi.
Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.
5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam
keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll.
Media yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD biasanya menggunakan media
seperti berikut:
1. Media konkrit/nyata:
Media konkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan penggunaan
benda konkrit siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA karena siswa tidak hanya
belajar produk IPA saja tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui keterampilan proses.
Contoh media benda konkrit yaitu; benda gas, rangkaian listrik, benda padat, pesawat sederhana,
dll.
2. Lingkungan alam :
Lingkungan alam sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi maupun sebagai tempat
untuk mengamati objek yang akan dipelajari berada atau hidup dalam lingkungan alam tersebut.
Contohnya adalah siswa mengamati bagian-bagian tumbuhan air di danau toba.
3. Kit IPA
Kit IPA adalah alat bantu belajar IPA yang sering ditemui di laboraturium yang terdapat
dalam peti, dan dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau dikerjakan oleh siswa-
siswa. Jika siswa akan melakukan pengujian-pengujian maka siswa tersebut biasanya
menggunakan kit IPA untuk mempermudah pengujian tersebut. Contohnya adalah gelas labu,
tabung reaksi, corong, tetes obat,dll
4. Charta, slide film, dan film
Adalah alat bantu guru dalam mempelajari pelajaran tentang benda atau makhluk hidup
yang jauh dari lingkungan siswa, sehingga siswa mudah dalam mempelajari makhluk hidup
tersebut. Film dapat membantu siswa untuk mengetahui ekosistem yang ada didunia yang letaknya
jauh dari lingkungan siswa. Contohnya adalah film-film.
5. Film Animasi
Adalah alat bantu visualisasi tentang konsep-konsep tersebut guna mempermudah siswa
dalam mempelajarinya. Alat bantu ini jika yang dipelajari sulit diamati dengan penglihatan dan
objek yang diteliti sangatlah kecil.
Contohnya adalah film animasi tentang peredaran darah, proses pencernaan makanan, proses
pembuatan enegi, proses pembuatan DNA, dll
6. Model
Model adalah gambaran yang berupa bentuk asli yang berupa benda tiga dimensi yang
dapat dioperasikan oleh siswa agar mengetahui cara kerjanya dan mempermudah dalam
memahami pembelajaran. Contohnya adalah model alat pernafasan manusia
7. Torso
Torso adalah model yang tidak asli berupa potongan tubuh manusia yang digunakan untuk
mempermudah siswa dalam mempelajari anatomi tubuh manusia.Torso ini terbuat dari bahan
selain logam yang tidakberbahaya bagi siswa dalam penggunaannya.
8. Globe
Globe adalah bola dunia, globe ini merupakan bentuk bumi yang diperkecil dan digunakan
untuk membantu siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA). Selain
itu globe memiliki manfaat yang lain seperti siswa mengerti posisi dan kesatuan politik, perbedaan
ras dan budaya antar bangsa benua dan pulau. Selain itu globe untuk merangsang minat siswa
untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis terhadap manusia.
9. Infokus dan reflector
Peralatan ini sering digunakan guru untuk membesarkan gambar dari benda transparant
atau buku dan menjadi kamera yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas.Selain itu guru
dapat mempertunjukan segala sesuatu yang terdapat dalam layar komputer atau video disk ke layar
lebar.
10. Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang saling berhubungan, komputer ini dapat digunakan
untuk membantu siswa mencari informasi dari internet.Selain internet komputer dapat digunakan
siswa untuk mengerjakan tugas termasuk tugas mata pelajaran IPA.Komputer ini dapat digunakan
mencari bahan serta informasi tentang sains dari seluruh dunia. Komputer juga dapat
mempermudah siswa dalam mempelajari pembelajaran IPA dan lain sebagainnya.
11. Mikroskop dan kaca pembesar
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mempermudah mengamati objek-objek yang
sulit diamati oleh mata telanjang.Mikroskop biasanya untuk melihat sel-sel tumbuhan maupun
hewan.Sedangkan pada kaca pembesar, kaca pembesar tersebut untuk melihat benda-benda yang
kurang jelas jika dilihat dengan mata telanjang seperti spora.

D. MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN


Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode
mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode
mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada
berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran,
jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah
satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh
khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
3. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
4. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
5. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
6. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
7. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut,
tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat
praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-
peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke
museum atau kebun binatang.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b. Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed
photography;
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,
video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram,
dan lain-lain, dan
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan
dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak
didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar;
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan;
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang
berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka
guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan
lebih sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi
dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama;
b. Mempersamakan pengalaman;
c. Menimbulkan persepsi yang sama
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan
banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa
tetap merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus
selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat
berikut ini dapat terealisasi:
1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
3. Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan
meningkatnya motivasi belajar siswa;
4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;
5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi
dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
7. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa
banyak telah mereka pelajar;
8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat
kembangkan;
9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik
dan membuat generalisasi yang tepat;
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka
membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses
belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar;
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau
guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan,
dan lain-lain.
Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat
media pendidikan sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat
pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di
kalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6. Membantu tubuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi
dan keragaman yang lebih baik

E. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN


Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio
visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi
pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah
instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya,
sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya
media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar
offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual, yaitu:
a. Fungsi atensi,
b. Fungsi afektif,
c. Fungsi kognitif,
d. Fungsi kompensatoris.
e. Fungsi Atensi.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak
tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar
yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian
mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk
memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
1) Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang
bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya
informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
2) Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
3) Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang
memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama
apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar
jumlahnya, yaitu :
a. Memotivasi minat atau tindakan,
b. Menyajikan informasi,
c. Memberi instruksi.

Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik
drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa
atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau
memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan
emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi
sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula
berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan
informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada
persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang
senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu
harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis
dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping
menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan
dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.

F. MENDESAIN ALAT PERAGA IPA DI SD


Mendesain alat peraga IPA di SD meliputi merancang, memilih dan membuat alat peraga
IPA yang sesuai untuk mengajarkan suatu konsep, prinsip dan teori-teori IPA di SD. Mendesain
alat peraga dapat pula berarti menampilkan bentuk asli atau memodifikasi benda asli menjadi
sebuah model tertentu.
Sebelum kita membuat alat peraga sederhana terlebih dahulu kita harus menganalisis
materi IPA. Sarana utama dari menganalisis materi IPA adalah :
1. Terjabarnya tema/materi pokok/pokok bahasan
2. Terpilihna pendekatan dan metode yang efektif dan efisien
3. Terpilihnya alat peraga atau sarana pembelajaran yang tepat atau cocok
4. Terjadinya alokasi yang sesuai.
Dalam menganalisis tersebut perlu dikembangkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Metode dan pendekatan seperti apa yang sesuai ?
2. Apakah diperlukan alat peraga ?
3. Bagaimana pengelolaan kelas bila mengerjakan metode percobaan ?
4. Bagaimana cara mendesain alat peraga ?
Dalam mendesain alat peraga perlu memperhatikan konsep yang mendasari kegunaan alat atau
prinsip kerja alat tersebut.
Ada tiga kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik :
a. kelayakan praktis
yaitu atas dasar praktis yakni :
1) Pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat peraga
2) Ketersediaan alat peraga dilingkungan belajar setempat
3) Ketersediaan waktu untuk mempersiapkannya
4) Ketersedian sarana dan fasilitas pendukungnya
5) Keluwesan, yaitu: mudah dibawa serta mudah dipergunakan pada waktu kapan dan digunakan
oleh siapa saja.
b. kelayakan teknis / pedagogis
yaitu alat peraga yang dipilih harus memenuhi ketentuan kualitas yaitu:
1) Relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2) Merangsang motivasi terjadinya proses belajar yang optimal.
c) Kelayakan biaya.
Disamping itu alat peraga IPA sederhana yang kita buat harus memiliki nilai bantu terhadap
pelajaran IPA yang dapat kita nyatakan dengan output pedagogis, yaitu hasil interaksi dari
kegunaan alat peraga dengan yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Adapun alat dan
bahan yang kita butuhkan untuk membuat alat peraga IPA yang sederhana hendaknya bisa
diperoleh dari lingkungan sekitar rumah dan sekolah.

G. ALAT ALAT PERAGA PADA PELAJARAN


Standar Kompetensi : Siswa dapat memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup.
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar misalnya
kecoa, nyamuk, dan kupu-kupu.
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester :IV/1
a. Jenis Alat Peraga yang Dapat di Pergunakan adalah ”Model Pernapasan Pada Manusia”. tujuan
pembuatan alat peraga ini yaitu untuk mengetahui proses pernapasan manusia yang di ajarkan pada
Materi pembelajaran tentang sistem pernapasan pada manusia di kelas V semester Satu. Dimana
Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Alat dan bahan yang di butuhkan :
1. Botol bekas air mineral
2. 2 ( dua ) Sedotan plastik bekas
3. Sumbat dari plastik
4. Korek api
5. Karet gelang
6. Solasiban / lakban
7. 3 ( tiga ) buah balon karet

b. Prosedur Pembuatan dan Cara Kerja Alat Peraga


1. Prosedur pembuatan alat peraga
Adapun prosedur atau cara pembuatan alat peraga Model Pernapasan pada manusia adalah
sebagai berikut :
• Sediakan Alat dan bahan yang dibutuhkan ( Botol bekas air mineral, 2 ( dua ) Sedotan
pelastik bekas, Sumbat plastik, Korek api, Karet gelang, Solasiban / lakban, 3 ( tiga ) buah
balon karet ).
• Gunting bagian bawah botol bekas air mineral sesuai yang di inginkan atau kurang lebih
sekitar seperempat bagian dari botol tersebut.
• Buat pipa bercabang tiga dari sedotan plastik
• Sumbat kedua cabang pipa menggunakan balon karet yang kemudian di ikat oleh karet
gelang, supaya tidak terlepas. ( salah satu cabang sebagai tempat keluar masuk udara )
• Tinggal satu balon yang tersisa, kemudian gunting balon karet tersebut dibagian mulutnya.
• Masukan pipa cabang yang sudah disumbat oleh balon ke dalam botol bekas yang telah
kita gunting, dimana salah satu pipa yang tidak disumbat diletaka kan menjorok ke atas (
ke bagian mulut botol )
• Tutup bagian atas botol dengan sumbat plastik yang telah diberi lubang agar pipa yang
menjorok ke mulut botol bisa keluar sebagai jalan masuk udara .
• Tutup bagian bawah botol dengan balon karet yang telah dipotong bagian mulutnya,
kemudian ikat menggunakan karet / lakban ( solasiban ).
• Jika sudah rapat, alat peraga sudah siap untuk digunakan.

2. Cara Kerja Alat peraga


Cara Kerja dari Alat peraga Model pernapasan pada manusia adalah sebagai berikut :
a) Tarik balon karet yang dijadikan penutup botol plastik bagian bawah ke arah luar.
· Apa yang terjadi dengan balon karet yang ada di dalam tabung ?
· Apakah ada udara masuk atau keluar ?
b) Tekan balon karet yang dijadikan penutup botol plastik bagian bawah ke arah dalam.
· Apa yang terjadi dengan balon karet yang ada di dalam tabung ?
· Apakah ada udara masuk atau keluar ?
c) Lepaskan balon karet yang dijadikan penutup botol plastik ke bagian seperti semula.
· Apa yang terjadi dengan balon karet yang ada di dalam tabung ?
· Apakah ada udara masuk atau keluar ?
d) Hasil pengamatan kemudian di tulis di buku tugas. Untuk mengetahui hasil kerja dari alat peraga
tersebut.
Dengan cara mengisi ke tabel seperti berikut ini : Keadaaan balon karet yang dijadikan
penutup tabung plastik transparan Balon karet di dalam botol plastik Udara di botol plastik
mengembang menguncup masuk keluarDi tekan, Di tarik, Di lepaskan
Ketika karet penutup botol plastik transparan di tarik, ruangan di dalam pipa bertambah
besar sehingga tekanan udara di dalam tabung plastik menjadi rendah, kemudian menarik udara
dari luar masuk sehingga balon di dalam botol plastik menjadi mengembang.Sedangkan ketika
karet penutup botol plastik bagian bawah ditekan, ruangan di dalam pipa plastik menjadi
menyempit dan tekanan udara di dalam tabung plastik semakin tinggi, sehingga udara di dalam
pipa keluar maka terjadilah balon di dalam botol plastik menguncup atau mengempis. Begitu
pula ketika karet penutup botol plastik dilepaskan, maka akan kembali seperti semula.Kejadian
ini sama seperti proses pernapasan pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai