Anda di halaman 1dari 14

PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah : Media Pembelajaran DosenPengampu : Imam Nur Hakim, M.Pd.I

DisusunOleh: Ajib Darojat Intan Nurmila Sari Margi Untung Astuti Riski Adib Hikmaturrohimah 5 PAI 4 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PURWOKERTO 2013 1123301155 1123301151 1123301149 1123301110 1123301158

A. Pendahuluan Pemanfaatan media pembelajaran yang relevan dalam kelas dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Bagi guru, media membantu

mengkonkritkan konsep atau gagasan dan membantu memotivasi peserta belajar aktif. Bagi siswa, media dapat menjadi jembatan untuk berpikir kritis dan berbuat. Dengan demikian media dapat membantu tugas guru dan siswa mencapai kompetensi dasar yang ditentukan. Agar media pembelajaran dapat dimanfaatkan dengan baik, guru perlu mengetahui kebutuhan pembelajarannya dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa tentang materi yang akan diajarkan. Guru dapat berperan sebagai kreator yaitu menciptakan dan memanfaatkan media yang tepat, efisen, dan menyenangkan bagi siswa. Namun dalam pemanfaatannya di kelas, perlu ditekankan bahwa siswalah yang seharusnya memanfaatkan media pembelajaran tersebut.

B. Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Manfaat merupakan suatu potensi yang diharapkan memberi kontribusi terhadap aspek-aspek terkait dalam penggunaan suatu objek. Begitu juga dengan Media pembelajaran yang tentunya memiliki manfaat tersendiri dalam proses pembelajaran, baik itu manfaat bagi guru maupun terhadap siswa. Indikator dalam bab ini (Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran) adalah agar media pembelajaran yang diterapkan selama proses

pembelajaran dapat digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan manfaat yang terkandung dalam media tersebut sehingga dapat menghasilkan atau memberi kontribusi manfaat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pada dasarnya enggunaan media pembelajaran yang dibenarkan ialah yang pemakaiannya dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.1 1. Manfaat Media Pembelajaran2 Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Berikut ini secara lebih mendetail dijelaskan mengenai nilai-nilai yang dimiliki media pembelajaran dalam mengoptimalkan pencapaian hasil belajar. Nilai-nilai media pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut ini. Adapun manfaat itu adalah sebagai berikut: 1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap-tiap siswa berbeda, dari latar belakang kehidupan keluarga, lingkungan yang berbeda, maka anak akan mempunyai pengalaman yang berbeda. Ini disebabkan karena berbedanya kesempatan untuk mengalami yang diperoleh anak-anak, misalnya : adanya keterbatasan tersedianya buku, bacaan-bacaan, letak geografis, kesempatan berdarmawisata, dan lain-lain. Media pembelajaran dapat

1 2

Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, ed.1, cet.2, (Jakarta: Rajawali, 1991) , hlm.152 Oemar Hamalik. Media Pendidikan, (Bandung : Alumni, 1986), hlm.125-126

mengatasi perbedaan-perbedaan ini jika siswa tidak mungkin untuk dibawa ke objek yang dipelajari, maka objeklah yang dibawa ke siswa. 2. Mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkretkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan tentang sistem peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya angin, dan sebagainya bisa menggunakan media gambar atau bagan sederhana. 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh siswa. 4. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. 5. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki masing-masing siswa akan berbeda, apabila mereka hanya mendengar saja, belum pernah melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba, dan merasakannya. Untuk itu media dapat membantu memberikan persepsi yang sama, setelah dilakukan pengamatan yang dilakukan oleh siswa secara bersama-sama dan diarahkan kepada hal-hal yang penting yang dimaksudkan oleh guru. 6. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis. Sering kali sesuatu yang diterangkan oleh guru diterima sebagai konsepsi

yang berbeda oleh siswa yang berbeda pula. Penggunaan media seperti gambar, film, objek, model, grafik, dan lain-lain bisa memberikan konsep dasar yang benar. 7. Media membangkitkan motivasi dan rangsangan anak untuk belajar. Pemasangan gambar-gambar di papan tempel, pemutaran film,

mendengarkan rekaman atau radio merupakan rangsangan-rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar. 8. Media membangkitkan keinginan dan minat guru. Dengan menggunakan media pembelajaran, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar selalu muncul. 9. Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari konkret sampai hal yang bersifat abstrak. Sebuah film Candi Borobudur misalnya, dapat memberikan imaji yang konkret tentang wujud, ukuran, lokasi candi, dan sebagainya. 2. Penggunaan Media a. Landasan Penggunaan media Pembelajaran3 Interaksi belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien perlu digunakan media yang tepat. Ketepatan yang dimaksud tergantung pada tujuan pembelajaran, pesan (isi) pembelajaran dan karakteristik siswa

Sadiman, A.S.. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. (Jakarta: Cv. Rajawali, 1986), hlm.48-50

yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Pada bagian ini akan dikaji lebih dalam mengapa butir-butir ini yang dijadikan kriteria dalam menetapkan ketepatan penggunaan suatu media pembelajaran. Dalam konteks ini, kita akan menggunakan 3 sudut tinjauan, yaitu: tinjauan psikologis, teknologis, dan empirik. 1) Landasan Psikologis Belajar adalah proses yang kompleks dan unik; artinya, sesorang yang belajar melibatkan segala aspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental. Keterlibatan dari semua aspek kepribadian ini akan nampak dari perilaku belajar orang itu. Perilaku belajar yang nampak adalah unik; artinya perilaku itu hanya terjadi pada orang itu dan tidak pada orang lain. Setiap orang memunculkan perilaku belajar yang berbeda. 2) Landasan Teknologis. Sasaran akhir dari teknologi pembelajaran adalah memudahkan belajar siswa. Untuk mencapai sasaran akhir ini, teknolog-teknolog di bidang pembelajaran mengembangkan berbagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan setiap siswa sesuai dengan karakteristiknya. Dalam upaya itu, teknologi bekerja mulai dari pengembangan dan pengujian teori-teori tentang berbagai media pembelajaran melalui penelitian ilmiah, dilanjutkan dengan pengembangan desainnya, produksi, evaluasi dan memilih media yang telah

diproduksi,

pembuatan

katalog

untuk

memudahkan

layanan

penggunaannya, mengembangkan prosedur penggunannya dan akhirnya menggunakannya baik pada tingkat kelas maupun pada tingkat yang lebih luas lagi (diseminasi). Semua kegiatan ini dilakukan oleh para teknolog dengan berpijak pada prinsip bahwa suatu media hanya memiliki keunggulan dari media lainnya bila digunakan oleh siswa yang memiliki karakteristik sesuai dengan rangsangan yang ditimbulkan oleh media pembelajaran itu. Dengan demikian, proses belajar setiap siswa akan amat dimudahkan dengan hadirnya media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya. 3) Landasan Empirik Berbagai temuan penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi anatara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, bahwa siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristiknya. Siswa yang memiliki gaya belajar visual akan lebih mendapatkan keuntungan dari menggunakan media visual, seperti film, video, gambar atau diagram. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar auditif lebih mendapatkan keuntungan dari penggunaan media pembelajaran auditif, seperti rekaman suara , radio atau ceramah dari guru/ pengajar. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari

kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri. Atas dasar ini, maka prinsip penyesuaian jenis media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan karakteristik individual siswa menjadi semakin mantap. Pemilihan dan

penggunaan media hendaknya jangan didasarkan pada kesukaan atau kesenanangan pengajar, tetapi dilandaskan pada kecocokan media itu dengan karakteristik siswa, disamping kriteria lain yang telah disebutkan sebelumnya. b. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran4 Ada beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh pengajar dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, yaitu: 1) Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Satu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk yang lain.

Anggani Sudono, Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia Dini, (Jakarta : Grafindo, 2004), hlm.47-48

2) Media adalah bagian intregal dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar pengajar saja., tetapi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen yang lain dalam perancangan instruksional. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media pembelajaran itu tidak akan terjadi. 3) Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media. 4) Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. 5) Pemilihan media hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuan pembelajaran), tidak didasarkan pada kesenangan pribadi. 6) Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan siswa. Penggunaan multimedia tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.

7) Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya. Media yang kongkrit wujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat. c. Penggunaan Media Pembelajaran 1) Jenis Media yang Dapat Digunakan5 a) Media Cetak Bagi kebanyakan orang, istilah media cetak biasanya diartikan sebagai bahan yang diproduksi melalui percetakan profesional, seperti buku, majalah dan modul. Sebenarnya disamping itu masih ada bahan lain yang juga dapat digolongkan ke dalam istilah cetak. Seperti tulisan/bagan/gambar yang difotocopy ataupun hasil reproduksi sendiri. b) Media Elektronik Di samoing penggunaan media cetak, dalam upaya pengajaran dewasa ini terlihat pula adanya perkembangan yang semakin pesat dalam penggunaan media elektronik. c) Realia (Objek Nyata atau Benda sesungguhnya) Untuk menghasilkan hasil yang optimum dari proses belajarmengajar, salah satu hal yang sangat disarankan adalah digunakannya pula media yang bersifat langsung dalam bentuk

R. Ibrahim, Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm.115-119

objek nyata atau realia. Untuk itu ada dua cara yang dapat ditempuh oleh guru: pertama membawa objek nyata tersebut ke dalam kelas, seperti jenis tanaman atau hewan tertentu, kedua, membawa siswa-siswanya keluar kelas, seperti mengunjungi pabrik-pabrik, museum,atau ke suatu perkebunan, untuk melihat objek yang bersangkutan secara langsung. 2) Langkah-langkah penggunaan media6 Untuk menggunakan media, seharusnya dilakukan perencanaan yang sistematik. Perlu diingat pula bahwa media pembelajaran digunakan bila media itu mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan. Langkah-langkah penting dalam penggunaan media yaitu sebagai berikut. a) Persiapan sebelum menggunakan media Langkah awal penggunaannya adalah membuat persiapan sebaikbaiknya, yang dilakukan dengan cara berikut ini. Mempelajari petunjuk penggunaan media, terutama bila dibutuhkan perangkat keras seperti berbagai jenis pesawat proyektor (media elektronik). Periksalah voltase alat untuk disesuaikan dengan listrik setempat sebelum menghidupkan alat. Setelah itu, ikuti petunjuk-petunjuk khusus tiap alat. Di samping manual yang terdapat pada alat, mungkin masih diperlukan buku-buku khusus tentang penggunaan media.

http://rahmanboyanese.wordpress.com/

10

Semua peralatan yang akan digunakan perlu disiapkan sebelumnya, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran tidak akan terganggu oleh hal-hal yang bersifat teknis. Perhatikan pengaturan ruang dan jumlah siswa, bila media akan digunakan secara kelompok, penempatan media diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan semua siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.

b) Pelaksanaan Penggunaan Media Pembelajaran Pelaksanaan penggunaan Media Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media berlangsung, hendaknya dijaga agar suasana tetap tenang. Keadaan tenang tidak berarti siswa harus duduk diam dan pasif, yang penting perhatian siswa tetap terjaga. Bila hendak menggunakan pesawat proyektor yang memerlukan kegelapan ruang, usahakan agar siswa masih dapat menulis, sehingga masih mungkin membuat catatan yang perlu. Jika dalam proses pembelajaran guru masih perlu menambahkan penjelasan yang harus ditulis dipapan tulis atau transparsi, maka usahakan agar pembelajaran tidak terhalang oleh posisi berdiri guru. Di samping itu, guru jangan sampai terlampau lama membelakangi pelajar, sehingga kelas kacau karena perhatian guru berkurang. Jika media akan digunakan secara berkelompok, maka usahakan setiap kelompok secara bergiliran dipantau. Dengan demikian, guru dapat membantu siswa bila mendapat kesulitan. Selain itu, dapat terjaga ketertiban kelas (antar kelompok tidak saling terganggu). Selama sajian media berlangsung, dapat diselingi dengan pertanyaan, meminta siswa melakukan sesuatu misalnya menunjukkan gambar, mengerjakan soal, atau merumuskan sesuatu.

11

c) Evaluasi Tahap ini merupakan tahap penyajian apakah tujuan pembelajaran telah tercapai, selain untuk memantapkan pamahaman materi yang disampaiakan melalui media. Untuk itu perlu disediakan tes yang harus dikerjakan oleh pebelajar sebagai umpan balik. Apabila ternyata tujuan belum tercapai, guru perlu mengulangi sajian program media tersebut. d) Tindak lanjut Dari umpan balik yang diperoleh, guru dapat meminta siswa untuk memperdalam sajian dengan berbagai cara, misalnya diskusi tentang hasil tes, mempelajari referensi, membuat rangkuman, melakukan suatu percobaan, observasi, dan sebagainya. C. Kesimpulan

12

Daftar Pustaka Davies, Ivor K. 1991, Pengelolaan Belajar, ed.1, cet.2, Jakarta: Rajawali. Hamalik, Oemar. 1986, Media Pendidikan, Bandung : Alumni. A.S, Sadiman. 1986, Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali.
Sudono, Anggani, 2004, Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia Dini, Jakarta : Grafindo.

Ibrahim, R., Nana Syaodih S. 1996, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta. http://rahmanboyanese.wordpress.com/

13

Anda mungkin juga menyukai