Anda di halaman 1dari 16

Mengkaji Kebutuhan Media Pada KD tertentu & Merancang Media Interaktif berbasis

TPACK
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPA Sekolah Dasar yang diampu oleh Ibu
Dra. Sri Estu Winahyu, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Dina Setyoningsih (210151601694)
2. Isna Aisyatus Solichah (210151601905)
3. Rizki Wulan Junio (210151601797)
4. Rosyadatul Aisyah (210151601685)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atwi Suparman (1977) mendefinisikan media sebagai alat yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan. Di dalam
aktivitas pembelajaran pada umumnya, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu
yang dapat membawakan informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara guru dan siswa. Demikian pada pembelajaran IPA media
merupakan alat bantu dalam memperjelas konsep serta pemahaman IPA yang
dipelajari oleh siswa SD.
Di Sekolah Dasar peserta didik masih rendah akan pemahaman mengenai konsep
pembelajaran IPA yang masih tergolong rendah dan juga media yang diterapkan
selama proses pembelajaran IPA kurang variatif serta kurang memvisualisasikan
materi dengan baik.
Pendidikan 4.0 merupakan istilah yang mana telah digunakan oleh para ahli
pendidikan guna menggambarkan bagaimana cara guru mengimplementasikan
teknologi cyber dalam pembelajaran. Pendidikan 4.0 menuntut agar guru dapat
menguasai teknologi dengan tujuan untuk mengintegrasikan dalam proses
pembelajaran. Kemampuan guru dalam menguasai teknologi dalam pembelajaran
dapat dilihat melalui kemampuan TPaCK (Technological Pedagogical Content
Knowledge) yang dimiliki oleh guru. TPack adalah kerangka teoritis untuk
mengintegrasikan teknologi, pedagogi, dan mata pelajaran dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mengenai media pembelajaran IPA ?
2. Apa saja manfaat media pembelajaran IPA ?
3. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran IPA ?
4. Apa saja ciri-ciri media pembelajaran IPA yang baik ?
5. Bagaimana cara merancang dan mengembangkan media pembelajaran IPA
yang baik ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran IPA
2. Untuk mengetahui manfaat dari penggunaan media Pembelajaran IPA
3. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran IPA
4. Untuk mengetahui ciri-ciri media pembelajaran IPA yang baik
5. Untuk mengetahui bagaimana cara merancang dan mengembangkan media
pembelajaran IPA yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran IPA
Media Pembelajaran IPA merupakan alat yang dapat membantu dalam memperjelas
konsep dan pemahaman konsep IPA yang sedang dipelajari oleh siswa. Media pembelajaran
IPA yaitu suatu alat yang sangat diperlukan oleh seorang guru untuk membantu siswa dalam
proses pembelajaran dalam memahami suatu konsep mengenai IPA, khususnya media yang
dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sehingga media pembelajaran digunakan untuk
menggantikan sebagian besar peran guru sebagai penyampaian materi pembelajaran.
Jadi secara garis besar fungsi dari media pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran IPA yaitu :
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi kegiatan belajar mengajar yang efektif
2. Sebagai integral dari keseluruhan situasi mengajar
3. Untuk meletakkan dasar-dasar yang konkrit dan konsep yang bersifat abstrak
sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme
4. Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa
5. Untuk memberikan kemudahan kepada siswa untuk lebih memahami konsep, prinsip,
sikap dan keterampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat
menurut karakteristik materi yang akan disampaikan.
6. Untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih
menstimulasi siswa untuk belajar.
7. Untuk menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dengan menggunakan atau
mengoperasikan media tertentu.
8. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan oleh siswa.
B. Manfaat Media Pembelajaran IPA
Menurut (Arief. 2021) Pada dasarnya ada beberapa prinsip pemilihan suatu media
pembelajaran IPA SD/MI, adalah:
a. Memberikan kemudahan peserta didik SD/MI memahami konsep, prinsip, sikap dan
keterampilan;
b. Memberikan pengalaman belajar yang bervariasi dalam menstimulus peserta didik SD/MI
dalam belajar;
c. Menumbuhkan sikap dan keterampilan dalam proses belajar peserta didik SD/MI:
d. Menciptakan situasi pembelajaran yang tersimpan dalam memori ingatan peserta didik
SD/MI.
C. Jenis-jenis media pembelajaran IPA
Jenis-jenis media pembelajaran IPA yang dapat dipergunakan oleh guru sebagai sarana
penyampaian materi dalam proses belajar IPA antara lain :
1. Benda-benda konkrit atau nyata
Benda-benda konkrit atau nyata merupakan benda apa adanya atau benda asli tanpa adanya
perubahan. Dengan pemanfaatan benda konkret dalam proses belajar, kualitas pembelajaran
IPA akan meningkat karena siswa tidak hanya belajar produk IPA saja tetapi juga
memperoleh pengetahuan dan pengalaman IPA melalui keterampilan proses sains. Contoh
media benda konkret yaitu rangkaian listrik, benda cair seperti air, benda padat seperti kayu,
benda gas seperti asap, makhluk hidup seperti diri siswa, hewan dan tumbuhan, pesawat
sederhana, dan masih banyak lagi. Benda-benda tersebut dapat dibawa e dalam kelas untuk
diamati, dianalisa, diklasifikasikan, diukur, serta dipelajari oleh siswa.

2. Lingkungan Alam
Untuk mengetahui dan mengenal lingkungan alam sekitar, siswa perlu dibawa ke
tempat objek yang akan mereka pelajari. Metode belajar seperti ini sering disebut dengan
metode karyawisata. Misalnya, siswa diajak ke halaman sekolah atau kebun sekolah untuk
mengamati bagian-bagian tumbuhan atau gerakan air di parit untuk mengamati pengaruh
gaya gravitasi terhadap benda-benda di bumi.
3. KIT IPA
KIT IPA merupakan perangkat yang terdapat dalam suatu peti yang dapat ditemui di
laboratorium, dengan berisikan alat bantu belajar IPA. Alat-alat laboratorium ini dapat
digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau
dikerjakan sendiri oleh siswa. Di dalam Kit IPA terdapat beberapa benda seperti tabung
reaksi, gelas ukur, corong, pipet tetes dan bahan kimia tertentu misal HCl, H SO dll.

4. Charta, Slide Film, dan Film


Charta dan slide film dapat membantu guru dalam membelajarkan siswa tentang
benda, organ tubuh atau makhluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa. Film dapat
membantu siswa untuk mengetahui berbagai ekosistem dunia seperti padang rumput, padang
pasir, hutan hujan basah, tundra, laut dan sebagainya yang letaknya jauh dari lingkungan
sekitar siswa. Selain itu film-film tentang hewan akan menarik perhatian siswa dan memberi
motivasi pada siswa untuk belajar dan bertanya.
5. Film Animasi
Film animasi tentang fotosintesa, peredaran darah atau proses pencernaan makanan,
hingga ekosistem dapat lebih mudah untuk dipahami siswa dibandingkan bila konsep-konsep
tersebut disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah. Fotosintesa,
peredaran darah dan proses Pencernaan makanan merupakan konsep yang bersifat abstrak,
sehingga film animasi dapat membantu siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep
tersebut.

6. Model
Model adalah gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi. Misalnya model paru-paru yang
dapat dioperasikan oleh siswa agar memahami cara kerja paru-paru manusia dan apa yang
menyebabkan paru-paru mengembang dan mengempis.
7. Torso
Torso adalah model potongan tubuh manusia terbuat dari bahan sintetis berupa
plastik atau gip, penggunaan media Torso dalam proses belajar IPA memudahkan siswa
untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.

8. Globe
Globe atau bola dunia merupakan sejenis peta. Pada globe terdapat pembagian lautan dan
daratan serta dapat diputarkan seperti bumi. Globe sering digunakan untuk membantu siswa
dalam belajar Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) seperti letak suatu tempat di
bumi, gerhana matahari maupun bulan.
Adapun prinsip pemilihan media pembelajaran IPA adalah sebagai berikut :
1. Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan pembelajaran yang
akan disampaikan.
2. Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa
3. Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik dalam pengadaan
maupun penggunaannya
4. Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat dan
situasi yang tepat.
5. Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendiri
D. Ciri-ciri media yang baik
Lingkungan belajar yang baik memiliki karakteristik dan kriteria tertentu. Semua guru
yang ingin membuat media pembelajaran harus mengetahui sifat dan kriteria tersebut. Disini
penulis ingin sedikit berbagi dengan siapa saja yang mungkin membutuhkan informasi
tentang kriteria lingkungan belajar yang baik.
1. Kualitas Tampilan yang Menarik
Tidak bisa dipungkiri bahwa cover adalah awal dari evaluasi produk. Jika
tampilannya kurang bagus, orang akan malas menggunakan produk tersebut. Sama halnya
dengan media pembelajaran, jika tampilannya tidak maksimal maka siswa akan malas untuk
menggunakannya, bahkan mungkin sebagian siswa berpikir, “Sepertinya saja, apalagi…
bla . . bla". Oleh karena itu, seorang guru yang ingin membuat media pendidikan jangan
sampai melupakannya, karena media pendidikan dengan tampilan yang menarik itu penting
dan sangat berpengaruh terhadap tingkat psikologis (minat) siswa terhadap media yang anda
buat.
2. Memberikan Pengalaman kepada Siswa
Belajar merupakan sesuatu yang memiliki dampak besar bagi kehidupan seorang
siswa. Dengan bantuan pengalaman ini, siswa memperluas kekayaan intelektualnya dan
akhirnya mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya. Oleh karena itu, sudah selayaknya
guru memperhatikan kapasitas pengalaman media saat merancang lingkungan belajar.
3. Memiliki Ciri Khas
Media pembelajaran yang berhasil dibuat memiliki keunikan. Keunikan media
pembelajaran akan memberikan nilai plus terhadap media itu sendiri apalagi jika media yang
berhasil dibuatnya adalah original buatannya sendiri dan bukan dari kegiatan plagiat.
4. Mudah dalam Penggunaan
Suatu sumber belajar tidak dapat dikatakan baik jika sangat sulit digunakan, dan lebih
buruk lagi, membingungkan dan mengganggu siswa. Alih-alih membuat siswa bersemangat
belajar, justru membuat siswa frustasi dan enggan belajar. Dengan pemikiran tersebut,
cobalah untuk mengembangkan materi pembelajaran yang mudah digunakan karena percuma
tampilannya bagus tetapi sangat-sangat sulit untuk digunakan.
5. Hasil Belajar Meningkat
Itulah hakikat menciptakan lingkungan belajar, yaitu meningkatkan prestasi siswa.
Sebaik apapun lingkungan pengajaran, jika tidak dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
sama saja dengan berbohong, karena pada dasarnya lingkungan belajar buatan pengajaran
dimaksudkan sebagai alat penunjang belajar siswa, yang seharusnya dapat meningkatkan
kualitas diri dan meningkatkan belajar siswa.
E. Merancang dan mengembangkan Media Pembelajaran IPA

Dari beberapa jenis-jenis media pembelajaran IPA di SD, tentu saja media-media itu
harus diawali dengan proses analisis.
1. Menganalisis tujuan pembelajaran
Tahap awal yang harus kita analisis yaitu tujuan pembelajaran, kita harus
memperhatikan tujuan pembelajarannya seperti apa.
2. Menganalisis isi pembelajaran
Dalam tahap ini isi pembelajaran yaitu isi pembelajaran sejauh mana yang harus
dicapai siswa
3. Menentukan karakteristik siswa
Ini tahapan yang tidak kalah penting yaitu mengenai tahapan kognitif siswa apakah
siswa sudah dapat berpikir abstrak atau belum.
4. Menentukan karakteristik media
5. Memastikan ketersediaan alat dan bahan
F. Merancang Media Interaktif berbasis TPACK
Kelas :5
Materi : Ekosistem dan jaring-jaring makanan

Keterampilan Dasar Indikator

3.1. Menganalisis hubungan antar 3.1.1 Menemukan hubungan antar


komponen ekosistem dan jaring-jaring komponen ekosistem dan jaring-jaring
makanan di lingkungan sekitar. makanan di lingkungan sekitar
3.1.2 Menjelaskan hubungan antar
komponen ekosistem dan jaring-jaring
makanan di lingkungan sekitar
3.1.3 Mengaitkan hubungan antar komponen
ekosistem dan jaring-jaring makanan di
lingkungan sekitar
4.1 Membuat karya tentang konsep jaring- 4.1.2 Mendemonstrasikan karya tentang
jaring makanan dalam suatu konsep jaring-jaring makanan dalam suatu
ekosistem ekosistem

Tujuan Pembelajaran :
1. Dengan penjelasan guru, siswa mampu menjelaskan hubungan antar komponen
ekosistem dan jaring-jaring makanan dengan tepat.
2. Dengan memperhatikan video pembelajaran tentang ekosistem, siswa mampu
menemukan hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di
lingkungan sekitar dengan benar.
3. Dengan disajikan contoh berupa gambar, siswa mampu mengaitkan hubungan antar
komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar
4. Dengan penugasan membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan dalam suatu
ekosistem, siswa mampu mendemonstrasikan karya tentang konsep jaring-jaring
makanan dalam suatu ekosistem
Media yang cocok digunakan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran yaitu :
1. Video pembelajaran

Dalam hal ini guru dapat memanfaatkan penggunaan media video dari youtube atau
guru dapat membuat sendiri dengan sekreatif mungkin. Tentunya banyak hal yang harus
diperhatikan dalam penggunaan vidio tersebut dari penyampaian materinya, tampilannya
yang dapat menarik perhatian siswa agar tidak merasa bosan dan justru akan membuat siswa
semakin semangat untuk belajar. Dalam video tersebut telah diisi suara penjelasan materi
mengenai ekosistem dan hubungannya dengan jaring-jaring makanan. Selain itu, juga
terdapat proses rantai makanan yang akan menjadi jaring-jaring makanan. Sehingga
penggunaan media video ini sangat efektif dalam proses pembelajaran.
2. Gambar
Dengan memanfaatkan media gambar, siswa akan lebih mudah untuk memahami
karena ini merupakan materi jaring-jaring makanan yang sulit untuk melakukan observasi
maupun pengamatan secara langsung. Sehingga guru dapat menggunakan media gambar
sebagai alternatif, dikarenakan sulit untuk melakukan pengadaan benda konkrit yang
menunjang proses pembelajaran.
3. Penugasan

Setelah melalui penjelasan guru, memperhatikan vidio, dan disajikan contoh berupa
gambar rantai makanan hingga jaring-jaring makanan. Guru dapat memberikan penugasan
kepada siswa dengan membuat rantai makanan yang dapat membentuk hingga jaring-jaring
makanan. Diharapkan melalui penugasan pembuatan proyek ini dapat mengukur pemahaman
siswa mengenai rantai makanan.
4. Game Edukasi
5. Alat peraga

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas dapat disimpulkan dengan adanya media
pembelajaran tentu dalam pembelajaran IPA SD menjadi lebih konkrit dalam penyampaian
materinya. Semakin konkret siswa mempelajari bahasa pengajaran langsung melalui
pengalaman langsung, maka semakin banyaklah pengalaman langsung yang diperoleh siswa.
Sebaliknya semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman contoh-contohnya hanya
mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa.
B. Saran
Pada dasarnya banyak jenis media dan bentuk media yang telah dikenal saat ini, dari
yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara
natural sampai kepada yang harus dirancang sendiri oleh guru bersama sama dengan siswa.
Diantaranya jenis media adalah orang, objek, teks, audio, visual, video, komputer multimedia
dan jaringan komputer. Sehingga diharapkan bagi calon guru nantinya dapat memanfaat
berbasis teknologi dalam pengembangan, pembuatan maupun penggunaan media agar lebih
efektif dalam proses pembelajaran di kelas.

DAFTAR PUSTAKA
“☕️.” YouTube, 10 August 2022, https://www.youtube.com/watch?

v=uvw_D7hD_lM&feature=youtu.be. Accessed 13 February 2023.

Arief, MIftah. MEDIA PEMBELAJARAN IPA DI SD/MI (TUJUAN PENGGUNAAN,

FUNGSI, PRINSIP PEMILIHAN, PENGGUNAAN, DAN JENIS MEDIA

PEMBELAJARAN), vol. 5, no. 8, 2021, p. 13.

“FUNGSI MEDIA PADA PEMBELAJARAN IPA - Media Berita dan

Pengembangan Profesi.” Majalah Edukasi, https://www.majalahedukasi.co.id/fungsi-

media-pada-pembelajaran-ipa/. Accessed 13 February 2023.

Kusprimanto. “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF IPA

MATERI PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V DI SDN

PUNDUNG, GIRIREJO, IMOGIRI, BANTUL, YOGYAKARTA.” 2013, p. 7.

Accessed 13 2 2023.

“MEDIA PEMBELAJARAN IPA.” Direktori File UPI,

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195905081984031-

NANA_JUMHANA/IPA_DEPAG_JADI_2009/

MODUL_8_PEMBELAJARAN_IPA_.pdf. Accessed 13 February 2023.

Qistina, M., Alpusari, M., Noviana, E., Hermita, N., Guru, P., Dasar, S., & Riau, U.

(2019). Pengembangan Multimedia Interaktif Mata Pelajaran Ipa Kelas Ivc Sd Negeri

034 Taraibangun Kabupaten Kampar. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, 8(2), 148.

Anda mungkin juga menyukai