Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PRINSIP-PRINSIP PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN”

DOSEN PENGAMPU :

Dra. EFFI ASWITA LUBIS, MPd, Msi


RINI HERLIANI,SE.,Msi,AK,CA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

MARRYSABELL NATALITA SITEPU (7193342026)


RAMANIA STHEFANY ROLENTA PARHUSIP (7193342024)
MARTA THERESIA NAPITUPULU (7191142009)
NINA YURIKE SIMANJUNTAK (7193342021)

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kami kesempatan dalam menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Terimakasih kami
ucapkan kepada Ibu selaku dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran.

Selaku manusia biasa kami menyadari dalam tugas ini terdapat kekurangan dan
kekeliruan yang tidak disengaja.Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran. Kami
harap tugas ini dapat bermanfaat bagi semua. Khususnya mata kuliah Media Pembelajaran
jurusan Pendidikan akuntansi di Universitas Negeri Medan.

Medan, 05 September 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................................ii


Daftar Isi ........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan Makalah ..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip-Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran.............................................2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................................17
B. Saran ..................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang
berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa
Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga
pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan
informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat
diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses
penyajian informasi (AECT, 1977:162).
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan
istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional
materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia
pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media
pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e”
merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat
elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai
bahan ajar online.
Dengan masuknya pengaruh tekhnologi audio pada sekitar pertengahan  abad ke -20
alat visual ini dilengkapi dengan digunakannya alat audio sehingga kita kenal adanya alat
audio visual. Bermacam peralatan digunakan guru untuk menyampaikan pesan ajaran
kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang
masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata.
Mengingat besarnya peran media bagi pembelajaran, Maka di makalah ini akan
membahas mengenai prinsip – prinsip pemanfaatan media .

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Prinsip-Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran

a. Pemanfaatan media
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi
pemanfaatan sangat  penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan
bahan atau sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai
tanggung jawab untuk mencocokkan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang
spesifik, menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang
dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang
dicapai pembelajar, serta memasukannya ke dalam prosedur oragnisasi yang
berkelanjutan.
Kawasan pemanfaatan mungkin merupakan kawasan Teknologi Pembelajaran,
mendahului kawasan desain dan produksi media pembelajaran yang sistematis. Kawasan
ini berasal dari gerakan pendidikan visual pada dekade pertama abad ke 20, dengan
didirikannya museum-museum. Pada tahun-tahun awal abad ke-20, guru mulai  berupaya
untuk menggunakan  film teatrikal dan film singkat mengenai pokok-pokok pembelajaran
di kelas.
Di antara penelitian formal yang paling tua mengenai aplikasi media dalam
pendidikan ialah studi  yang dilakukan oleh Lashley dan Watson mengenai penggunaan
film-film pelatihan militer Perang Dunia I (tentang pencegahan penyakit kelamin).
Setelah Perang Dunia II, gerakan pembelajaran audio-visual mengorganisasikan dan
mempromosikan  bahan-bahan audio visual, sehingga menjadikan persediaan bahan
pembelajaran semakin berkembang dan mendorong cara-cara baru membantu guru.
Selama tahun 1960-an banyak sekolah dan perguruan tinggi mulai banyak mendirikan
pusat-pusat media pembelajaran.
Karya  Dale pada 1946 yang berjudul Audiovisual Materials in Teaching,  yang di
dalamnya mencoba memberikan rasional umum tentang pemilihan bahan dan aktivitas
belajar yang tepat. Pada tahun, 1982 diterbitkan diterbitkan buku Instructional Materials
and New Technologies of Instruction  oleh Heinich, Molenda dan Russel. Dalam buku ini 
3

mengemukakan model ASSURE, yang dijadikan acuan prosedur untuk merancang


pemanfaatan media dalam mengajar. Langkah-langkah tersebut meliputi : 
1.    Analyze leraner (menganalisis pembelajar)
2.    State Objective (merumuskan tujuan)
3.    Select  Media and Materials (memilih media dan bahan)
4.    Utilize Media and Materials (menggunakan media dan bahan)
5.    Require Learner Participation (melibatkan siswa)
6.    Evaluate and Revise (penilaian dan revisi)
Pemanfaatan Media yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber belajar. Proses
pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada
spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya bagaimana suatu film diperkenalkan atau
ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-
prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pembelajar. Seseorang yang
belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik
keuntungan dari praktek atau sumber belajar.
Ada beberapa alas an, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa. Alasan  yang pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses
belajar siswa. Alasan  kedua mengapa penggunaan media pengajaran dapat mempertingi
proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berfikir siswa.
Secara umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu:
1.    Media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap
materi pengajaran yang disajikan.
2.    Media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik
berdasarkan latar belakang sosial ekonomi
3.    Media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman
belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain.
4.     Media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur
tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misalnya
menyaksikan pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa. Rangkaian dan
urutan kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka
pelajari secara teratur dan berkesinambungan.
4

5.    Media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha


mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan.
6.    Media pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalam suatu proses (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) (latuheru, 1988:23-24)

b.  Prinsip-prinsip pemanfaatan media pembelajaran


1.    Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
1.    Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang
integral dari sesuatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang
berfugsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya
dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
2.    Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan
dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
3.    Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media
pengajaran yang digunakan.
4.    Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu  media
pengajaran
5.    Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan
sembarang menggunkannya
6.    Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka
guru dapat memanfaatkan multy media yang menguntungkan dan memperlancar
proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar
2.    Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran
dalam PBM, yakni
1.    Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan
2.    Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar
3.    Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar
4.    Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa
5.    Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses
pembelajaran siswa
3.    Penggunaan media pengajaran seharusnya mempertimbangkan beberapa hal berikut
ini:
5

1.    Guru harus berusaha dapat memperagakan atau merupakan model dari suatu
pesan (isi pelajaran) disampaikan
2.    Jika objek yang akan diperagakan tidak mungkin dibawa kedalam kelas, maka
kelaslah yang diajak kelokasi objek tersebut
3.    Jika kelas tidak memungkinkan dibawa kelokasi objek tersebut, usahakan model
atau tiuannya
4.    Bilamana model atau maket juga tidak didapatkan, usahakan gambar atau foto-
foto dari objek yang berkenaan dengan materi (pesan) pelajaran tersebut
5.    Jika gambar atau foto juga tidak  didapatkan, maka guru berusaha membuat
sendirimedia sederhana yang dapat menarik perhatian belajar siswa
6.    Bilamana media sederhana tidak dapat dibuat oleh guru, gunankan papan tulis
untuk mengilustrasikan objek atau pesan tersebut memlalui gambar sederhana
dengan garis lingkaran.
4.    Beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran, yaitu :
1.    Pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam kelas, yaitu media
pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan
pemanfaatannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.
Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang
hendak dicapai , materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu , serta
strategi belajar mengajar sesuai  untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran
yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu ialah tujuaan , materi dan strategi
pembelajaran.
2.     Pemanfaatan media di luar situasi kelas atau di luar kelas, meliputi
(a) pemanfaatan secara bebas yaitu media yang digunakan tidak diharuskan kepada
pemakai tertentu dan tidak ada kontrol dan pengawasan pada pembuat atau
pengelola media, serta pemakai tidak dikelola dengan prosedur dan pola
tertentu
(b) pemanfaatan secara terkontrol yaitu media itu digunakan dalam serangkaian
kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan untuk dipakai oleh sasaran pemakai (populasi target)
tertentu dengan mengikuti pola dan prosedur pembelajaran tertentu hingga
mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut
6

Biasanya sasaran didik diatur dalam kelompok- kelompok belajar. Setiap


kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh seorang
tutor. Sebelum memanfaatkan media tujuan pembelajaran akan yang akan
dicapai dan dibahas atau ditentukan terlebih dahulu . Kemudian mereka dapat
belajar dari media itu secara berkelompok atau secara perorangan .
3.     Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal, meliputi :
(a)     Pemanfaatan media secara perorangan, yaitu penggunaan media oleh
seorang saja (sendirian saja)
Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas
sehingga orang dapat menggunakannya dengan mandiri , artinya orang itu
tidak perlu bertanya kepada orang lain tentang bagaimana cara
menggunakannya alat apa yang diperlukan , dan bagaimana mengetahui
bahwa ia telah berhasil dalam belajar.
Bila di dalam suatu ruangan  ada beberapa orang yang belajar menggunakan
media secara perorangan , sebaiknya masing – masing menempati karel
sehingga tidak saling menggannggu . Karel  ialah meja belajar yang disekat –
sekat menjadi bagian kecil hanya cukup untuk duduk seorang. Tiap karel
dilengkapi dengan perlengkapan media seperti tape recorder, proyektor film
bingkai , ear phone, layar kecil dan sebagainya .
(b)     Pemanfaatan media secara kelompok, baik kelompok kecil (2—8 orang)
maupun kelompok besar (9—40 orang)
Media  yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa
persyaratan :
a. Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua
anggota kelompok dapat mendengarnya .
b. Gambar atua tulisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat
dilihat oleh semua anggota kelompok itu.
c. Perlu adanya alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amplifier ) dan
membesarkan gambar (proyektor).
4.    Media dapat juga digunakan secara massal, artinya media dapat digunakan oleh
orang yang jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan secara bersama-sama.
7

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru


dalam memanfaatkan suatu media untuk digunakan dalarn proses belajar
mengajar harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1.    Tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
2.    Isi materi pelajaran,
3.    Strategi belajar mengajar yang digunakan,
4.    Karakteristik siswa yang belajar.
 Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan
siswa terhadap media yang digunakan, bahasa siswa, artinya isi pesan yang
disampaikan melalui media harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan
berbahasa atau kosakata yang dimiliki siswa sehingga memudahkan siswa dalam
memahami isi materi yang disampaikan melalui media. Selain itu, penting juga
untuk memperhatikan jumlah siswa. Artinya media yang digunakan hendaknya
disesuaikan dengan jumlah siswa yang belajar.
C.  Strategi pemanfaatan
1.      Persiapan sebelum menggunakan media supaya kegitan belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik maka segala sesuatu yang akan digunakan dalam
pembelajaran harus dipersiapkan.
2.      Kegiatan selama menggunakan media suasana yang tenang amat diperlukan
selama menggunakan media
3.      Kegiatan tindak lanjut  kegiatan tindak lanjut iniialah untuk mnjajagi apakah
tujuan telah tercapai dan untuk memantpkan pemahaman terhadap materi
instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan
17

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa media sangat penting
dalam pembelajaran sehingga kita harus menguasai prinsip-prinsip manfaat dari
media agar mudah dalam menggunakan dan menerapkan media tersebut.
Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
1.    pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam kelas
2.    pemanfaatan media di luar situasi kelas atau di luar kelas
a.    pemanfaatan secara bebas
b.    pemanfaatan secara terkontrol
3.    pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau missal
a.    pemanfaatan media secara perorangan
b.    pemanfaatan media secara kelompok
4.    media dapat juga digunakan secara massal

B. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
isi maupun penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diperlukan untuk perbaikan makalah ini.
18

DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai.2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar  Baru


Algensindo

Profesor.Dr.H. Asnawir dan Drs.M.Basyiruddin Usman, M. Pd.2002. Media


Pembelajaran.  Jakarta: Ciputat Press

Prof.Dr. Azhar Arsyad, MA.2006. Media Pembelajaran. Jakarta: GRAFINDO Persada.

http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-pembelajaran/

http://unesa.info/tep/media/isi.php?autor=alim

Anda mungkin juga menyukai