PENDAHULUAN
Modul 5 ini membahas tentang media pembelajaran secara umum dan alat
peraga yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD. Pembahasan ini disajikan dalam
dua kegiatan belajar yakni :
1. Kegiatan belajar 1 mencakup tentang media dalam pembelajarn IPA di SD,
2. Kegiatan belajar 2 mencakup tentang mendesainalat peraga dalam pembelajaran IPA di
SD.
Mudah-mudahan dengan mempelajari modul ini mahasiswa dapat merancang dan
memeanfaatkan media yang tepat untuk pembelajaran IPA di SD, dan secara rinci
setelah mendiskusikan modul 5 ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan media,
2. Menjelaskan prinsip pemilihan media,
3. Mengidentifikasi media untuk pembelajaran IPA di SD,
4. Memanfaatkan alat peraga untuk pembelajaran IPA di SD.
BAB II
KEGIATAN BELAJAR 1
MEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA
A. PENGERTIAN MEDIA
Menurut Heinich dkk (1996), media (jamak)/medium (tunggal) secara umum
adalah saluran komunikasi, yaitu segala sesuatu yang membawa informasi dari
sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima pesan.
Tujuan penggunaan media secara umum adalah untuk memfasilitasi komunikasi.
Dan tujuan penggunaan media pembelajaran antara lain :
1. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran,
2. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
3. Memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai,
4. Menyediakan evaluasi mandiri,
5. Memberi rangsangan kepada guru untuk kreatif,
6. Menyampaikan materi pembelajaran,
7. Membantu pebelajar yang memiliki kekhususan tertentu.
4. Media gerak
Media gerak adalah bentuk media yang menyajikan topik pembelajaran dalam
bentuk narasi dan gambar yang bergerak. Bentuk media gerak ini bisa berupa film atau
video.
5. Komputer
Yaitu untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Contoh program praktikum IPA,
pembelahan sel, petunjuk keselamatan di laboratorium, dan sebagainya.
6. Media radio dan televisi.
Adalah sajian suara mnusia atau suara lainnya berisi informasi atau penjelasan
tentang topik pembelajaran yang disampaikan secara langsung atau melalui proses
perekaman, disiarkan melalui radio untuk diperdengarkan oleh siswa.
Televisi adalah seri gambar yang bergerak yang disertai dengan suara manusia atau
suara lainnya yang relevan dengan gambar yang disajikan terkait dengan topik
oembelajaran yang disampaikan secara langsung atau melalui proses perekaman.
BAB III
KEGIATAN BELAJAR 2
MENDESAIN ALAT PERAGA IPA DI SD
BAB V
KRITIK DAN SARAN
1. KRITIK
Untuk kritik mungkin tidak ada
2. SARAN
Saran untuk para audiens diskusi adalah :
1. Seharusnya para audiens jangan bertanya yang bersifat menguji
2. Tanyalah kepada kami selaku kelompok 1 apabila teman-teman tidak mengerti, dan
akan coba kami jawab dengan sebisa mungkin.
3. Simaklah apa-apa yang dijelaskan oleh kami guna untuk mengetahui apabila ada
kesalahan konsep dari kami tentang pembelajaran IPA
4. Serta bantulah kami apabia kami tidak bisa menjawab pertanyaan teman-teman.
BAB VI
PENUTUP
Sekian dari kami (kelompok 1) yang telah membahas tentang modul 5 yaitu
tentang media, alat peraga serta cara membuat / mendesain alat peraga sederhana.
Apabia ada kesalahan dalam penyampaian modul ini kami minta maaf karena kami
masih ada dalam tahap belajar. terimakasih untuk tutor yang telah membimbing kami
dan tak lupa kepada teman-teman seperjuangan yang telah membantu aktif dalam
diskusi ini. Akhir kata
Assalamualaikum . Wr. Wb.
Bismillah ijin menjawab pertanyaan bapak tutor
Masalah 1:
Kendala yang dihadapi dalam pengaplikasian kurikulum sekarang dapat bervariasi
tergantung pada konteks dan lingkungan pendidikan yang berbeda. Beberapa
kendala umum yang sering dihadapi dalam pengaplikasian kurikulum saat ini
meliputi:
1. Kesiapan dan Kompetensi Guru: Kurikulum yang baru seringkali membutuhkan
penyesuaian dan persiapan yang tepat dari para guru agar dapat
mengimplementasikannya dengan baik. Kendala dapat timbul jika guru tidak
memiliki pemahaman yang cukup tentang kurikulum baru, kurangnya pelatihan
yang memadai, atau keterbatasan sumber daya untuk mendukung implementasi
yang efektif.
1. Sarana dan Prasarana: Implementasi kurikulum yang efektif membutuhkan
dukungan sarana dan prasarana yang memadai, seperti perpustakaan, laboratorium,
teknologi pendidikan, atau fasilitas olahraga. Tidak semua sekolah memiliki akses
yang memadai terhadap sumber daya ini. Sumber Daya yang Terbatas: Kurikulum
yang ambisius dan komprehensif sering kali membutuhkan dukungan sumber daya
yang memadai, termasuk buku teks, materi ajar, peralatan laboratorium, dan fasilitas
pendukung lainnya. Kendala dapat muncul jika sekolah atau institusi pendidikan
tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kurikulum
yang diusulkan.
2. Evaluasi dan Penilaian: Penilaian yang tepat dan adil memerlukan pengembangan
instrumen evaluasi yang sesuai dengan kurikulum, pemahaman yang baik tentang
tujuan pembelajaran, serta keterampilan guru dalam melaksanakan dan menafsirkan
hasil evaluasi.
3. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Kurikulum yang terlalu kaku atau sulit untuk diubah
dapat menyulitkan guru dalam mengatasi perbedaan individual siswa atau
mengakomodasi perubahan dalam lingkungan pendidikan. Kurikulum yang tidak
cukup fleksibel dapat menjadi kendala dalam memberikan pembelajaran yang
responsif dan relevan.