Anda di halaman 1dari 4

**Modul 5 (Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA)**

KB 1 (Media dalam Pembelajaran IPA)


D. Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA di SD
Menurut para ahli, alat peraga adalah:
1. Komponen sumber belajar di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar (Gagne)
2. Wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran (Briggs)
3. Suatu teknik untuk menyampaikan pesan atau dapat dikatakan
sebagai teknologi pembawa informasi atau pesan pembelajaran (Schramm)
4. Segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar
(Miarso)
5. Alat bantu pengajaran yang bertujuan untuk memperjelas
informasi atau pesan pembelajaran, memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting,
memberi variasi dalam pengajaran, memperjelas struktur pengajaran, memotivasi siswa
belajar (artian khusus)
Alat peraga adalah alat bantu pengajaran yang memiliki fungsi
untuk memperjelas, memudahkan siswa memahami konsep/prinsip atau teori, dan
menjadikan pesan kurikulum yang akan disampaikan kepada siswa lebih menarik,
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan efektivitas dan
efisiensi belajar siswa.
Contoh alat peraga sebagai media pendidikan:
1. Bahan-bahan cetakan atau bacaan seperti buku, koran, majalah,
dsb
2. Alat-alat audio dan visual, seperti radio kaset, TV, video,
dll
3. Sumber-sumber masyarakat, seperti monumen, candi, peninggalan
sejarah lainnya, dll
4. Koleksi benda-benda, seperti koleksi mata uang kuno, koleksi
awetan tumbuhan, dsb
5. Perilaku guru ketika mengajar yang dicontohkan kepada siswa
C. Jenis Media Pembelajaran
Menurut Heinrich dkk (1996), media instruksional/pembelajaran
terdiri dari:
6. Media radio adalah sajian suara manusia atau suara
lainnya berisi informasi atau penjelasan tentang topik pembelajaran yang
disampaikan secara langsung atau melalui proses perekaman, disiarkan melalui
stasiun radio untuk diperdengarkan kepada siswa. Televisi adalah seri gambar yang
bergerak yang disertai dengan suara manusia atau suara lainnya yang relevan dengan
gambar.
5. Komputer di sekolah digunakan untuk mendukung kegiatan
pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, administrasi pembelajaran, mencetak materi
pembelajaran, dan mendukung pembelajaran berbasis komputer.
4. Media gerak adalah bentuk media yang menyajikan topik
pembelajaran dalam bentuk narasi dan gambar yang bergerak. Bentuknya dapat berupa
film atau video,
3. Media audio adalah rekaman atau transmisi suara manusia
atau suara lainnya yang berisi informasi atau penjelasan tentang topik pembelajaran
untuk diperdengarkan kepada siswa. Media audio yang berbentuk kaset, rekaman
fonograf, *compact disc*, *audio cards*.
2. Media diproyeksikan (*projected media/visual*)
a. Transparansi dengan menggunakan alat *OverHead
Projector* (OHP)
b. Slide adalah format kecil transparansi fotografi secara
individual dipasangkan pada suatu alat proyeksi
1. Media tidak diproyeksikan (*nonprojected media*)
a. Objek nyata adalah benda sebenarnya yang digunakan
sebagai alat bantu pembelajaran
b. Model adalah representasi benda asli dalam bentuk tiga
dimensi
c. Bahan tercetak adalah buku, majalah, atau bahan bacaan
lain yang berisi penjelasan atau ilustrasi
d. Bahan ilustrasi yang bersifat fotografik dan
nonfotografik
B. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Dalam menggunakan media, guru perlu:
1. Memahami media yang akan digunakan
2. Menyiapkan media dan mencobanya sebelum digunakan
3. Mengatur fasilitas dan lingkungan yang terkait dengan
penggunaan media
4. Menyiapkan siswa
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih bahan media:
1. Sesuai kurikulum yang berlaku
2. Bersifat akurat dan berdasar perkembangan baru
3. Bahasanya jelas dan ringkas
4. Memotivasi dan menarik perhatian
5. Memberi kesempatan siswa untuk turut berpartisipasi
6. Memiliki kualitas teknis yang baik
7. Memiliki bukti dari keefektifannya
8. Bebas dari bias dan bebas dari semata-mata iklan/perdagangan
9. Dilengkapi pedoman penggunaan atau dokumen lainnya
Dalam menyediakan media pembelajaran, guru perlu: (1) memilih
dari bahan media yang sesuai benar dengan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan,
(2) memilih dari bahan media yang kurang sesuai dengan tujuan sehingga perlu
dimodifikasi, dan (3) merancang media baru.
Format media adalah bentuk fisik yang berisi pesan untuk
disampaikan atau ditunjukkan, misalnya berupa clip charts, slide, audio, film,
video, atau komputer multimedia.
Menurut Heinrich dkk (1996), dalam merencanakan dan
menyelenggarakan pembelajaran perlu melakukan hal berikut, yaitu:
1. Memahami karakteristik siswa
2. Menentukan tujuan pembelajaran
3. Menentukan jembatan atau penghubung antara pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku siswa dengan tujuan yang akan dicapai
4. Menentukan metode dan format media yang cocok atau tepat
5. Menggunakan media
6. Melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran
7. Melakukan evaluasi dan revisi terhadap pembelajaran
A. Pengertian Media
Menurut para ahli:
1. Media adalah saluran komunikasi, yaitu segala sesuatu
yang membawa informasi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima
informasi (Heinrich dkk., 1996).
2. Media dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu
sebagai teknologi, tutor, materi/konten/program, teknologi dan tutor agen, dan alat
mental untuk berpikir dan memecahkan permasalahan (Clark, 1996).
3. Media pembelajaran sebagai alat atau wahana
untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan pesan pembelajaran kepada siswa
(Critters, 1996).
Secara umum, media adalah saluran komunikasi, yaitu segala
sesuatu yang membawa informasi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada
penerima informasi.
Tujuan penggunaan media secara umum adalah untuk memfasilitasi
komunikasi.
Tujuan lainnya adalah:
1. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran
2. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
3. Memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai
4. Menyediakan evaluasi mandiri
5. Memberi rangsangan kepada guru untuk kreatif
6. Menyampaikan materi pembelajaran
7. Membantu pembelajar yang memiliki kekhususan tertentu.
Fungsi media menurut Winn (1996):
1. Menyampaikan pembelajaran
2. Konstruksi dari lingkungan di mana media membantu siswa
menggali dan membangun pemahaman dari pengetahuan
3. Mengembangkan keterampilan kognitif
**Oleh: Alberto Ernes (857087477)**
KB 2 (Mendesain Alat Peraga IPA di SD)
Mendesain alat peraga IPA meliputi kegiatan merancang, memilih, dan
membuat alat peraga IPA yang sesuai/cocok untuk mengajarkan suatu konsep, prinsip,
dan teori-teori IPA bagi siswa SD.
Mendesain alat peraga IPA adalah menampilkan bentuk asli menjadi sebuah
model. Namun, sebelum membuat alat peraga IPA tersebut, harus dilakukan analisis
materi pelajaran IPA, yaitu meneliti atau mengkaji isi Garis-Garis Besar Program
Pengajaran (GBPP).
Di mana, sasaran utama dari analisis ini adalah (1) terjabarnya
tema/materi pokok-pokok bahasan, (2) terpilihnya pendekatan dan metode yang efektif
dan efisien, (3) terpilihnya alat peraga atau sarana pembelajaran yang cocok, dan
(4) tersedianya alokasi waktu yang sesuai.
Dalam analisis tersebut, perlu dikembangkan pertanyaan mendasar:
1. Metode dan pendekatan apa yang sesuai?
Pertanyaan ini diperlukan karena tidak ada satu metode yang
dapat diterapkan untuk semua pokok bahasan di mana setiap metode mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
2. Apakah diperlukan alat peraga?

Jika jawabannya "Ya", berarti perlu dipersiapkan alat


peraga yang sesuai dengan metode yang akan digunakan. Penyediaan alat peraga IPA
memerlukan kreativitas guru, secara khusus ketika guru tersebut membuat atau
merakit dari kit IPA.
3. Bagaimana pengelolaan kelas bila menggunakan metode
percobaan?

Dalam hal ini, kelas sebaiknya dibagi dalam kelompok kecil.


Guru perlu menjelaskan tentang tujuan percobaan dan penggunaan alat agar proses dan
produk percobaan tidak menyimpang dari tujuan. Selama percobaan, guru perlu
menerapkan pendekatan keterampilan proses dan mengecek penguasaan siswa terhadap
suatu alat dan tujuan percobaan. Keterampilan proses perlu dilatihkan agar siswa
terbiasa untuk bekerja secara ilmiah.
4. Bagaimana mendesain alat peraga?

Untuk mendesain alat peraga, perlu memperhatikan konsep


yang mendasari kegunaan alat atau prinsip kerja alat tersebut. Selain itu, perlu
memperhatikan dan mempertimbangkan kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik,
dalam hal ini ada 3 hal, yaitu:
1. Kelayakan praktis

Dasar pertimbangannya adalah:


1. Pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat
peraga
2. Ketersediaan alat peraga di lingkungan belajar
setempat
3. Ketersediaan waktu untuk mempersiapkannya
4. Ketersediaan sarana dan fasilitas pendukungnya
5. Keluwesan, yaitu mudah dibawa serta mudah
digunakan pada waktu kapan dan oleh siapa saja
2. Kelayakan teknis/kelayakan pedagogis
Dasar pertimbangannya harus memenuhi ketentuan
kualitas yang:
1. Relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
2. Merangsang memotivasi terjadinya proses belajar
yang optimal
3. Kelayakan biaya

Hal ini baru dapat ditinjau setelah alat peraga


memenuhi persyaratan teknis lebih dari satu.

Dasar pertimbangannya adalah apakah biaya yang


dikeluarkan untuk pengadaan alat peraga seimbang dengan manfaat yang akan
diperoleh. Selain itu, dasar pertimbangannya yang lain adalah:
1. Analisis untung rugi secara ekonomis
2. Jumlah dan jenis perkakas yang akan digunakan
3. Keterampilan yang diperlukan
4. Gambar atau bagan yang akan dibuat
5. Rancangan atau konstruksi alat
6. Evaluasi alat yang dibuat

Anda mungkin juga menyukai