Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(OLEH: IIS DIANA UCIK)

A. Judul Modul : Perangkat dan Media Pembelajaran


B. Kegiatan Belajar : PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR, DAN
INSTRUMEN PENILAIAN (KB 2)
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

PETA KONSEP PENGEMBANGAN MATERI AJAR

Peta Konsep
(Beberapa istilah
1 dan definisi) di
modul bidang PETA KONSEP PENGEMBANGAN LKPD
studi
PETA KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

 Pengertian Materi Pembelajaran


Bahan atau materi pembelajaran (Learning Materials) adalah segala
sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh peserta
didik, sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian
standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan
tertentu. Materi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai bahan yang
diperlukan untuk pembentukan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan.
 Dalam mengembangkan materi perlu diperhatikan cakupan
pengetahuan yang terdiri dari 4 jenis pengetahuan, yaitu:
a. Pengetahuan Fakta, yaitu sifat dari suatu gejala, peristiwa,
benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh panca indra.
b. Pengetahuan Konsep, yaitu adalah abstraksi kesamaan atau
keterhubungan dari sekelompok benda atau sifat. Suatu konsep
memiliki bagian yang dinamakan atribut.
c. Pengetahuan Prosedur, yaitu materi pelajaran yang
berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk
menjelaskan langkah-langkah secara sistematis atau berurutan
dalam melakukan sebuah aktivitas dan kronologi suatu sistem.
d. Pengetahuan Metakognitif adalah pengetahuan mengenai
kesadaran secara umum sama halnya dengan kewaspadaan dan
pengetahuan tentang kesadaran pribadi seseorang.
 Materi pelajaran pada hakikatnya adalah pesan-pesan yang ingin
disampaikan pada peserta didik untuk dapat dikuasai. Pesan adalah
informasi yang akan disampaikan baik itu berupa ide, data/fakta, konsep
dan lain sebagainya, yang dapat berupa kalimat, tulisan, gambar, peta,
ataupun tanda. Pesan bisa disampaikan secara verbal maupun
nonverbal.
 Pengemasan materi dan pesan pembelajaran melalui bahan ajar dapat
dilakukan dengan berbagai cara baik itu visual, audiovisual atau
cetakan. Berikut akan dijelaskan lebih rinci tentang berbagai jenis bahan
ajar :
a. Handout,
b. Buku,
c. Modul
d. Lembar Kerja Peserta didik,
e. Brosur,
f. Leaflet
g. Wallchart
h. Foto/ Gambar,
i. Model/maket Penggunaan model sebagai bahan ajar.
 Bahan Ajar Dengar (Audio)
 Terdapat beberapa jenis bahan ajar audio, yaitu:
a. Kaset/piringan hitam/compact disk Penggunaan kaset yang
sudah dirancang sedemikian rupa dapat digunakan sebagai
bahan ajar.
b. Radio Radio dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar,
yang memungkinkan peserta didik bisa belajar sesuatu
 Bahan Ajar Audio-Visual
a. Video/film Program video/film juga dapat digunakan sebagai
bahan ajar audio visual
b. Orang/Narasumber Orang/narasumber dapat berfungsi sebagai
bahan ajar karena orang tersebut memiliki keahlian/keterampilan
tertentu yang memungkinkan peserta didik dapat belajar.
 Bahan Ajar Interaktif
multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua arah atau lebih media
(audio, teks, grafik, gambar, animasi dan video) yang oleh penggunanya
dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari
suatu presentasi.
 Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD merupakan lembaran petunjuk dan langkah-langkah tugas yang
disediakan untuk peserta didik dalam proses pembelajaran, baik secara
kelompok maupun perorangan.
 Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan LKPD
dalam proses pembelajaran adalah: 1) Mengaktifkan peserta didik dalam
proses pembelajaran; 2) Membantu peserta didik dalam
mengembangkan konsep; 3) Melatih peserta didik dalam menemukan
dan mengembangkan keterampilan proses; 4) Membantu peserta didik
memperoleh catatan terkait materi yang dipelajari melalui proses
pembelajaran; 5) Dan membantu peserta didik untuk menambah
informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara
sistematis; 6) peserta didik akan dapat belajar dan memahami secara
mandiri serta menjalankan tugas secara lebih mendalam memudahkan
pendidik dalam melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan
terukur kompetensi peserta didik yang akan dicapai melalui tugas-tugas
pada LKPD; 7) Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam
melaksanakan proses pembelajaran;
 Dilihat dari segi tujuan disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi
menjadi lima macam bentuk yaitu: 1) LKPD yang membantu peserta
didik menemukan suatu konsep; 2) LKPD yang membantu peserta didik
menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah
ditemukan; 3) LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar; 4) LKPD
yang berfungsi sebagai penguatan; 5) LKPD yang berfungsi sebagai
petunjuk praktikum.
 Beberapa langkah-langkah persiapan LKPD dijelaskan dalam Depdiknas
(2008b: 23-24) dalam Nurhaidah (2014: 29) sebagai berikut:
1. Analisis kurikulum. Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan
materi pokok, pengalaman belajar peserta didik, dan kompetensi
belajar peserta didik.
2. Menyusun peta kebutuhan LKPD
3. Menentukan judul-judul LKPD sesuai materi pokok dan
pengalaman belajar. 4) Penulisan LKPD dengan langkah a)
perumusan KD yang harus dikuasai, b) menentukan alat
penilaian, c) penyusunan materi dari berbagai sumber, d)
memperhatikan struktur LKPD
 Beberapa hal penting yang harus diperhatikan di antaranya adalah
sebagai berikut:
 Aspek penyajian materi
 Aspek Tampilan
 Pengembangan Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
”tengah”, ”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Jadi, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan
pesan-pesan pengajaran. Menurut Yusufhadi Miarso, media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
 Pembuatan atau pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan
beberapa kriteria diantaranya: 1) Ketepatan atau efektivitas media
dengan tujuan pengajaran 2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
(konsep. Fakta, prosedur, dan metakognitif) 3) Kemudahan memperoleh
media 4) Keterampilan guru dan peserta didik dalam menggunakan
media 5) Tersedia waktu untuk menggunakannya 6) Sesuai dengan
taraf berpikir peserta didik 7) Fleksibilitas media sehingga dapat
digunakan dalam berbagai situasi 8) Tidak melanggar nilai-nilai agama
dan atau SARA, 9) Kualitas media
 Pengembangan Sumber Belajar Digital
Sumber belajar digital (e Learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah
bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa
website yang dapat diakses di mana saja. E-learning merupakan dasar
dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.
 Ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik yaitu :
1) Suplemen Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan),
apabila peserta mempunyai kebebasan memilih, apakah akan
memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak
2) Komplemen (tambahan) Dikatakan berfungsi sebagai komplemen
(pelengkap) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk
melengkapi materi pembelajaran yang diterima tersebut.
3) Substitusi (pengganti) Beberapa perguruan tinggi di negara-negara
maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan
pembelajaran/perkuliahan kepada para maha peserta didiknya.
 Media pembelajaran berteknologi digital yang dapat dimanfaatkan oleh
guru, di antaranya:
1) Multimedia Interaktif. 2) Digital Video dan Animasi. 3) Podcast,
merupakan episode program yang tersedia di Internet. Podcast biasanya
berupa rekaman asli audio atau video, dan juga merupakan rekaman
siaran televisi atau program radio, kuliah, pertunjukan, atau acara lain.
 Ada beberapa tipe atau jenis video pembelajaran yang dapat
kembangkan, yaitu:
Microvideo, Tutorial, Training Video, Screencast, Presentation &
Lecture, Animasi,
 Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap dan Karakter (profil
Pancasila)
Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta didik yang meliputi
aspek menerima atau memerhatikan (receiving atau attending),
merespons atau menanggapi (responding), menilai atau menghargai
(valuing), mengorganisasi atau mengelola (organization), dan
berkarakter (characterization). Dalam kurikulum 2013 sikap dibagi
menjadi dua, yakni sikap spiritual dan sikap sosial. Bahkan kompetensi
sikap masuk menjadi kompetensi inti 1(KI 1) untuk sikap spiritual dan
kompetensi inti 2 (KI 2) untuk sikap sosial (Kunandar, 2013, hal. 100)
 Teknik Penilaian Sikap:

 Pengembangan Instrumen Penilaian Pengetahuan Berbasis HOTS


Beberapa karakteristik soal-soal HOTS adalah:
 Bersifat divergen
 Menggunakan multi representasi
 Berbasis permasalahan kontekstual
 Menggunakan bentuk soal beragam
 Berikut langkah-langkah dalam penyusunan soal berbasis HOTS
a) Menganalisis KD
b) Menyusun kisi-kisi soal.
c) Memilih stimulus yang tepat dan kontekstual.
d) Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal.
e) Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban.
 Teknik menilai kompetensi pengetahuan bisa melalui: (1) tes tertulis
dengan menggunakan butir soal, (2) tes lisan dengan bertanya langsung
terhadap peserta didik menggunakan daftar pertanyaan, dan (3)
penugasan atau proyek dengan lembar kerja tertentu yang harus
dikerjakan oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu. (Kunandar,
2013, hal. 167). Pada tes lisan berupa sejumlah pertanyaan yang telah
disiapkan oleh guru dan dijawab secara lisan oleh siswa. Tes tertulis
terdiri dari dua model yaitu objektif dan non objektif. Model soal objektif
seperti Pilihan Ganda (PG), menjodohkan, Benar-Salah (BS), dan isian
singkat. Sedangkan non nobjektif yaitu soal uraian. Dalam kaitannya
dengan soal HOTS, tipe soal yang digunakan adalah PG dan uraian
 Teknik Penilaian Keterampilan

Guru menilai kompetensi keterampilan peserta didik dapat dilakukan


dengan berbagai teknik, antara lain (1) penilaian kinerja yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu tertentu
menggunakan tes praktek (unjuk kerja) dengan menggunakan instrumen
lembar pengamatan (observasi), (2) proyek dengan menggunakan
instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek, (3) penilaian
portofolio dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen
kumpulan portofolio dan penilaian produk. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
rubrik.

Daftar materi
bidang studi
2 yang sulit ~
dipahami pada
modul
Daftar materi
yang sering
mengalami
3 ~
miskonsepsi
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai