Anda di halaman 1dari 11

BAHAN DAN SUMBER BELAJAR

A. Hakikat Bahan Pembelajaran

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. Dengan bahan ajar
memungkinkan siswa dapat mempelajari satu kompetensi atau kompetensi dasar
secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua
kompetensi secara utuh dan terpadu.

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for
Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
Pengelompokan bahan ajar menurut Faculte de Psychologie et des Sciences de
I'Education Universite de Geneve dalam websitenya adalah media tulis, audio visual,
elektronik, dan interaktif terintegrasi yang kemudian disebut sebagai Medienverbund
(bahasa jerman yang berarti media terintegrasi) atau mediamix.

Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup:

1. Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru).

2. Kompetensi yang akan dicapai.

3. Informasi pendukung.

4. Latihan-latihan.

5. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LJK).

6. Evaluasi.

B. Jenis-Jenis Bahan Pembelajaran

Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah
seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau
suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik. Dengan demikian bentuk
bahan ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:
a. Bahan cetak antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, wallchart, gambar, dan model.

b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio,piringan hitam, dan copact disk
audio.

c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk dan film.

d. Bahan ajar alternatif seperti compact disk interaktif.

Berikut penjelasan dari jenis-jenis bahan pembelajaran.

1. Bahan ajar cetak

Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak
tersusun secara baik, maka bahan ajar akan mendatanngkan beberapa keuntungan
seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstedt, (1994) yaitu:

a. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan guru untuk
menunjukkan kepaa peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari.

b. Biaya untung pengandaannya relatif sedikit.

c. Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dengan mudah dipindah-pindahkan.

d. Menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu.

e. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca dimana saja.

f. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca utuk melakukan aktivitas,
seperti menandai, mencatat, membuat sketsa.

g. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar.

h. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri.

2. Bahan ajar dengar (audio)

a. Kaset / piringan hitam / compact disk.

Sebuah kaset yang direncanakan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah


program yang dapat dipergunakan sebagai bahan ajar. Media kaset dapet menyimpan
suara yng dapat secara berulang-ulang diperdengarkan kepada peserta didik yang
menggunakannya sebagai bahan ajar. Bahan ajar kaset biasanya digunkan untuk
pembelajaran bahasa atau pembelajaran musik. Bahan ajar kaset tidak dapat berdiri
sendiri. Dalam penggunaannya memerlukan bantuan alat dan bahan lainnya seperti
tape recorder dan lembar skenrio guru.

b. Radio

Radio broadcasting adalah media dengr yang dapat dimanfaatkan sebagai


bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belar sesuatu. Radio juga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Program radio dapat dirancang sebagai bahan
ajar, misalnya pada jam tertentu guru merencanakan sebuah program pembelajaran
melalui radio. Misalnya mendengarkan berita siaran langsung suatu kejadian atau
fakta yang sedang berlangsung.

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual)

a. Video atau film

Seperti halnya wallchart, video atau film juga alat bantu yang didesain sebagai
bahan ajar. Program video atau film biasanya disebut sebagai alat bantu pandang
dengar. Umumnya program video telah dibuat dalam rancangan lengkap, sehingga
setiap akhir dari penayangan video siswa dapat menguasai satu atau lebih
kompetensi dasar. Baik tidaknya program video tentu saja tergantung pada desain
awalnya, mulai analisis kurikulum, penentuan media, skema yang menunjukkan
sekuensi dari sebuah program video atau film, skrip,pengambilan gambar dan proses
editingnya.

b. Orang atau nara sumber

Orang sebagai sumber belajar dapat juga dikatakan sebagai bahan bahan ajar
yang dapat dipandang dan didengar, karena dengan oran seseorang dapat belajar
misalnya karena orang tersebut memiliki keterampilan khusus tertentu. Melalui
keteramplannya seseorang dapat dijadikan bahan belajar, bahkan seorang guru dapat
dijadikan seperti bahan ajar. Agar orang dapat dijadikan bahan ajar secara baik, maka
rancangan tertulis diturunkan dari kompetensi dasar harus dibuat. Rancangan yang
baik akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula.

c. Bahan ajar interaktif


Multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media yang oleh
penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari
suatu presentasi. Saat ini sudah mulai banyak orang memanfaatkan bahan ajar ini
karena disamping menarik juga memudahkan bagi penggunanya dalam mempeljari
suatu bidang tertentu. Biasanya bahan ajar multimedia dirancang secara lengkap
mulai dari petunjuk penggunanya hingga penilaian. Bahan ajar interaktif dalam
menyiapkannya diperlukan pengetahuan dan keterampilan pendukung yang memadai
terutama dalam mengoperasikan peralatan seperti komputer, kamera video, dan
kamera foto. Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentuk compact disk (CD)

C. Kriteria Pemilihan Bahan Ajar

Materi pelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Karena itu,
pemilihan materi pelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran (kriteria)
yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studu bersangkutan. Kriteria
pemilihan materi pembelajaran yang akan dikembangkan dalam sistem instruksional
dan yang mendasari penentuan strategi belajar mengajar:

1. Kriteria tujuan intruksional

Suatu materi pembelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan


intruksional khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena itu, materi tersebut supaya
sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.

2. Materi pelajaran supaya terjabar

Perincian materi pembelajaran berdasarkan pada tuntutan dimana setiap TIK


telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Ini berarti ada keterkaitan
yang erat antara spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pelajaran.

3. Materi pelajaran memberikan pengalaman

Pelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu mereka memberikan


pengalaman edukatif yang bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia
yang mudah menyesuaikan diri.

4. Materi pembelajaran mengandung segi-segi etik

Materi pengajaran yang akan dipilih hendaknya mempertimbangkan segi


perkembangan siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang bakal mereka
peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima diarahkan untuk
mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik. Sesuai dengan sistem nilai dan
norma-norma yang berlaku dimasyarakatnya.

5. Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematis
dan logis.

Setiap materi pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas ruang
lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Materi disusun secara
berurutan dengan mempertimbangkan faktor perkembangan psikologis siswa.
Dengan cara ini diharapkan isi materi tersebut akan mudah diserap oleh siswa dan
dapat segera dilihat keberhasilannya.

6. Materi pembelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru
yang ahli, dan masyarakat.

Ketiga faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih materi pelajaran, buku
sumber yang baku umumnya disusun oleh para ahli dalam bidangnya dan disusun
berdasarkan GBPP yang berlaku, kendatipun belum tentu lengkap sebagaimana yang
diharapkan. Guru yang ahlu penting, oleh sebab sumber utama memang adalah guru
itu sendiri. Guru dapat menyimak semua hal yang dianggapnya perlu untuk disajikan
kepada para siswa berdasarkan ukuran pribadinya. Masyarakat juga merupakan
sumber yang luas, bahkan dapat dikatakan sebagai materi belajar yang paling besar.

D. Tujuan Bahan Ajar

Menurut Depdiknas, tujuan penyusunan bahan ajar adalah:

1) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan


mempertimbangkan kebutuhan siswa, sekolah, dan daerah.

2) Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar.

3) Memudahkan guru dalam pelaksanaan bahan ajar.

E. Cara Pemilihan Bahan Ajar

Dalam perumusan rancangan pembelajaran terdapat beberapa hal yang perlu


diperhatikan dalam menetapkan materi pembelajaran, antara lain:
1. Materi pembelajaran hendaknya sesuai/menunjang tercapainya tujuan
pembelajaran
2. Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat
pendidikan/perkembangan siswa pada umumnya.
3. Materi pelajaran hendaknya terorganisasikan secara sistematik dan
berkesinambungan.
4. Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat faktual
maupun konseptual

Selanjutnya dikemukakan bahwa dalam pemilihan/penetapan materi pelajaran,


beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a) Tujuan.
b) Pentingnya bahan.
c) Nilai praktis.
d) Tingkat perkembangan peserta didik
e) Tata urutan.
A. Sumber Belajar

1. Hakikat Sumber Belajar

Edgar Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar


adalah, segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar
seseorang. Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational Comunication
and Tehnology AECT (1977) yaitu ‘ berbagai atau semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara
terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan
belajar.

Kedua pengertian tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber


belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal
yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk
keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan
pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu
saja dari sekian sumber belajar lainnya.

Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa Sumber belajar (learning


resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu.

2. Jenis – Jenis Sumber Belajar

Dari pengertian sumber belajar melahirkan beberapa pembagian jenis sumber


belajar. Ada yang membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu

a) sumber berupa pesan.

b) manusia,

c) bahan

d) Peralatan
e) teknik atau metode

f) lingkungan atau setting.

Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu :

a) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber


belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen
sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan
bersifat formal.

b) Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu


sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan
keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.

Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk

a) Pesan : informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya.

b) Orang : guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan
lembaga, tokoh karier dan sebagainya.

c) Bahan : buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk
pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya.

d) Alat atau perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD atau
DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng
dan sebagainya;

e) Pendekatan atau metode atau teknik : disikusi, seminar, pemecahan masalah,


simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shawo
dan sejenisnya

f) Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar,


toko, museum, kantor dan sebagainya.

Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak boleh dilihat secara
parsial. Hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah
proses pembelajaran. Semua jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu
dipertimbangkan demi tercapainya pembelajaran lebih baik. Dengan demikian
diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran.

3. Fungsi Sumber Belajar Dalam Pendidikan

Sumber belajar memiliki fungsi :

a) Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan : mempercepat laju


belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan
mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.

b) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan


cara : mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.

c) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara :


perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

d) Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: meningkatkan kemampuan


sumber belajar; penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.

e) Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: mengurangi kesenjangan antara


pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya
kongkrit ; memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

f) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan


informasi yang mampu menembus batas geografis.

Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting


sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.

4. Ktiteria Memilih Sumber Belajar

Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:

a) ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal


b) praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka

c) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita;

d) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan

e) sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.

5. Macam-Macam Sumber Belajar

1. Menurut Sifat Dasarnya

a. Manusia (Human) Manusia sebagai sumber belajar dibedakan menjadi: yang


secara khusus dipersiapkan menjadi sumber belajar di Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan yaitu para guru atau guru bantu dan ada juga mereka
yang tidak dipersiapkan menjadi sumber belajar tapi dapat diberdayakan
seperti ahli bank, pengusaha, artis, ulama' para pekerja dan sebagainya.

b. Non Manusia (Non-Human) Yang termasuk sumber belajar non manusia yaitu
pesan, teknik, lingkungan, benda-benda material, ruang dan tempat, alat dan
perabot, serta kegiatan.

2. Menurut Segi Pengembangannya

a. Direncanakan; Adalah sumber belajar yang dirancang khusus untuk mencapai


tujuan pengajaran contoh: peta, globe, peta timbul dan sebagainya.

b. Tidak direncanakan; Adalah sumber belajar yang tidak dirancang secara


khusus untuk mencapai tujuan pengajaran dan telah tersedia didalam maupun
diluar lingkungan sekolah seperti: museum, masjid, pasar, taman,dan lain-lain.

6. Keriteria Pemilihan Sumber Belajar

1. Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar.


2. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran, maksudnya sumber belajar yang
dipilih untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
3. Sumber belajar untuk penelitian, maksudnya sumber belajar yang dipilih
hendaknya dapat diobservasi, dianalisis, dan dicatat secara teliti.
4. Sumber belajar untuk memecahkan masalah, maksudnya sumber belajar yang
dipilih hendaknya dapat mengatasi masalah siswa yang dihadapi untuk
kegiatan belajar mengajar.
5. Sumber belajar untuk peresentasi, maksudnya sumber belajar yang dipilih
hendaknya bisa berfungsi sebagai alat, metode atau strategi penyampaian
pesan.

Anda mungkin juga menyukai