Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN Penulisan Chapter Report ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kul iah Pengembangan

Kurikulum yang diampu oleh Dr.Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo,ST.MPd . mata kuliah ini diberikan pada semester dua dengan beban SKS adalah 3 SKS. Buk u teks yang dijadikan acuan dalam penulisan chapter report ini adalah Curriculum Development In Vocational and Technical Education, yang ditulis oleh Curtis R.F inch.John R. Crunkilton. Secara garis besar buku ini terdiri dari empat Bagian, dimana tiap bagian terdiri dari beberapa bab. Bagian pertama tentang perspekti f dan pengembangan kurikulum, bagian kedua tentang perencanaan kurikulum, bagian ketiga tentang pembuatan kurikulum dan bagian keempat tentang implementasi kuri kulum. Adapun yang akan dibahas oleh penulis dalam chapter report ini adalah bag ian keempat tentang Implementing the Curriculum yang terdiri dari pada bab 9 ten tang Identifying and Selectiong Curriculum Materials dan bab 10 tentang Develovi ng Curriculum Materials. Jadi secara spesifik penulis akan membuat laporan yang ada dalam bab 9 dan bab 10 dan juga akan diulas pembahasan yang lebih luas dan m embandingkan dengan buku sumber lain atau pandangan penulis tentang Implementing the Curriculum. Tujuan dari penulisan chapter report ini adalah untuk menyampaikan atau melaporkan hasil penelaahan yang dilakukan penulis terhadap isi bab 9 yang memb ahas tentang identifikasi dan pemilihan materi atau bahan ajar kurikulum dan Bab 10 membahas tentang pengembangan kurikulum dan juga melaporkan beberapa tulisa n dari buku atau modul lain yang relevan dalam menanggapi dan memperkaya pemaham an terhadap topik yang dibahas khususnya dalam penerapan di SMK. Adapun sistematika penulisan laporan Bab atau Chapter Report ini adalah berdasarkan susunan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab II Laporan Bab tentang identifikasi seleksi kurikulum dan pengembangan kurik ulum. Bab III Pembahasan Bab IV Simpulan dan Saran

BAB II LAPORAN BAB A. Chapter 9 MENGIDENTIFIKASI DAN MEMILIH MATERI KURIKULUM Pengertian materi kurikulum adalah bahan-bahan yang merupakan su mber daya dalam pembelajaran yang digunakan oleh seorang instruktur dalam proses pembelajaran. Materi kurikulum tidak sama dengan strategi pembelajaran. Materi kurikulum merupakan sumber daya yang digunakan oleh instruktur sedangkan stra tegi adalah pendekatan yang digunakan oleh instruktur. Materi Kurikulum dapat dibedakan berdasarkan jenis dan bentuk secara umum Jenis materi atau Bahan Kurikulum dapat dikelompokkan menjadi tiga k ategori yaitu: Bahan cetak, Bahan audiovisual, Bahan bantu manipulatif. Ketiga kategori tersebut dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan sa tu dengan yang lain ketika diterapkan dalam situasi belajar-mengajar. 1. Bahan cetak adalah apabila materi tersebut ini dicetak diatas kertas. Ya ng termasuk jenis cetakan adalah Manuals, Buku kerja. Pamflet. Panduan belajar, Buku referensi, buku pelajaran,majalah, Koran dan modul. 2. Bahan-bahan audiovisual, memerlukan beberapa jenis peralatan lain untuk gunakan. Sebagai contoh, slide membutuhkan proyektor slide. Yang termasuk jenis ini adalah gambar, graphics, trasparansi, filmstrips, poster, kaset, record, fil m, film loop, internet, mikrokomputer, video, seri slide. 3. Alat bantu Manipulatif. Bahan pengajaran ini diklasifikasikan sebagai a lat bantu manipulatif yang harus secara fisik dikerjakan. Yang termasuk jenis ini adalah teka teki, games, model, specimen, boneka angka, belajar kit dan percobaan S Trainers. A. Memilih Materi Kurikulum Untuk memilih materi atau bahan kurikulum yang berkualitas harus dapat diterima oleh seluruh partisipan. Semua faktor ini penting untuk mengetahui k etidaksesuaian bahan-bahan dengan berbagai factor karena kurikulum yang jelek t idak dapat digunakan untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan materi kurikulum harus dilakukan secara logis, berurutan dan d irencanakan. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih materi atau bahan meliputi (1) informasi umum (deskripsi dari bahan), (2) memiliki kualita s standar, mudah dibaca, konten, presentasi, pembelajaran, dukungan, dan biaya k euntungan bersama; dan (3) kekuatan dan kelemahannya diketahui. 1. Informasi Umum Untuk mendapatkan pemahaman keseluruhan materi dengan cara mencari informasi sel uruh bahan seperti judul, pengarang, penerbit, dan pemasok. Selain itu, tahun da n tempat diterbitkan, biaya, dan format dari kemasan. 2. Penilaian Area Penilaian dilakukan untuk evaluasi bahan keputusan akhir sebuah resensi atau pen ilaian menentukan bahan-bahan yang dapat diterima atau tidak dapat diterima menu rut beberapa jenis standar yang telah ditentukan. 3. Dapat dibaca Pentingnya tingkat kemudahan membaca materi dengan mudah sangat dihargai oleh s eorang instruktur juga siswa. 4. Isi (konten) Pemilihan materi harus difokuskan pada isi akurasi, apakah konten yang up-to-da te, dan adanya kesesuaian materi dengan siswa yang dimaksudkan. 5. Presentasi Presentasi mengacu pada apakah materi disajikan dengan menggunakan format yang b erisi ilustrasi dan contoh yang memadai serta visual kepada siswa.

6. Belajar. Materi kurikulum harus didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran. Sebagai con toh, apakah konten membangun prinsip asosiasi, prinsip praktek dan prinsip efek untuk siswa. 7. Faktor pendukung. Sangat sedikit materi kurikulum digunakan sendirian dalam pengaturan pendidikan . Sering kali, peralatan khusus atau sumber daya lain harus diperoleh untuk meng gunakan bahan-bahan. 8. Biaya-Manfaat. Salah satu faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam pembelian bahan kuriku lum berhubungan dengan biaya. 9. Kekuatan dan Keterbatasan Sebagai bahan review pengembang kurikulum secara rinci, sehingga kekuatan dan ke terbatasan tertentu akan menjadi lebih jelas. B. Materi Kurikulum Untuk Pembelajar Dengan Kebutuhan Khusus Yang dimaksud dengan pembelajar kebutuhan khusus adalah penderita cacat fisik, autis atau pelajar yang berkarakter unik dalam hal ini yang dimaksud adal ah siswa kejuruan, perhatian harus diambil oleh pendidik kejuruan untuk memastik an bahwa bahan-bahan dipertimbangkan dan akhirnya dipilih untuk para pelajar den gan kebutuhan khusus melengkapi kejuruan. Dua hal ini yang menjadikan siswa keju ruan termasuk pembelajar khusus adalah karakteristik belajar yang unik dan siswa nya memiliki potensi . Beberapa penilaian potensi siswa kejuruan adalah : 1. Umum dan keterampilan khusus dan kemampuan 2. Bakat, minat, dan kebutuhan 3. Kepribadian dan temperamen 4. Nilai dan sikap 5. Motivasi 6. Kapasitas fisik 7. toleransi Kerja Banyak sumber daya yang tersedia bagi instruktur kejuruan untuk menangan i secara mendalam berbagai karakteristik-kebutuhan khusus siswa dengan memilih strategi belajar-mengajar yang paling cocok untuk siswa tertentu. C. Sumber Bahan Kurikulum Untuk membantu guru dan pengembang kurikulum dalam mengurangi jumlah wa ktu yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber materi, ada orang-orang tertentu, perusahaan, dan sumber-sumber lain termasuk internet yang bertugas melakukan identifikasi materi kurikulum. Diantaranya Jurnal, Majalah, Pusat kur ikulum, Sumber tambahan( seperti Koran lokal, katalog, jalan peta, bagan, hewan, dan mobil yang telah rusak) dan Internet. D. Perencanaan Untuk Keamanan Materi Kurikulum Kecenderungan untuk mengabaikan pembelian bahan kurikulum dalam pendidi kan kejuruan adalah kesalahan serius. Dengan demikian, perhatian khusus harus di berikan dengan mengembangkan rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang un tuk mengamankan materi-materi kurikulum. Rencana jangka pendek Perencanaan jangka pendek untuk kurikulum yaitu menentukan bahan-bahan penting u ntuk tahun-tahun mendatang. Sebagai contoh teks dasar atau alat bantu visual yan g berisi informasi terkait mungkin mewakili prioritas yang lebih tinggi tahun pe rtama. Rencana jangka panjang Bahan-bahan yang memerlukan biaya tinggi atau memerlukan peralatan khusus mungki n akan dimasukkan dalam jangka panjang. Mengembangkan Rencana untuk Mengamankan Bahan Untuk alasan ini, sebuah prioritas bahan isian ini telah dikembangkan untuk memb antu instruktur, kurikulum perencana, atau administrator sebagai prioritas untuk pembelian material.

B. CHAPTER 10 MENGEMBANGKAN KURIKULUM A. Faktor Penting Dalam Pengembangan Kurikulum Pengembangan materi kurikulum yang berkualitas tergantung pada beberapa faktor seperti : a. Waktu yang yang diperlukan dan tersedia Salah satu faktor yang paling penting yang perlu dipertimbangkan ketika pengemb angan bahan kurikulum dilakukan adalah waktu yang tersedia. Pengembangan materia l berkualitas bisa sangat memakan waktu apabila dilakukan dengan usaha total, kita juga harus berpikir tidak hanya tentang waktu yang dibutuhkan untuk mengemb angkan materi, tetapi juga waktu yang diperlukan untuk pengujian, merevisi, perc etakan, dan menyebarluaskan bahan sampai selesai. b. Tersediaanya Ahli Terlepas dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang, yang te rlibat dalam pengembangan materi kurikulum, akan sering menjadi di mana bantuan dari luar harus dicari. Bantuan khusus mungkin diperlukan berkaitan dengan info rmasi teknis, editing, media, dan duplikasi c. Informasi Teknis Keakuratan informasi teknis adalah perhatian dasar untuk mengembangkan bahan-bah an kurikulum d. Bantuan editorial. Produsen bahan kurikulum sering tidak memiliki keahlian yang diperlukan dalam ta ta bahasa menulis hal-hal untuk menangani semua masalah yang timbul selama prose s pembuatan. Dengan demikian, orang-orang yang kompeten di bidang editorial perl u dihubungi untuk mendapatkan bantuan terlebih dahulu sebelum bahan-bahan yang d imanfaatkan oleh siswa. e. Media / Multimedia. Bahan kurikulum jarang digunakan sendiri dalam situasi mengajar. Biasanya, digu nakan bersama dengan overhead transparansi, mikrokomputer, slide, kaset, atau berbagai media lainnya. Untuk alasan ini, peng embang materi kurikulum disarankan untuk menghubungi spesialis multimedia sebaga i proses pembuatan dimulai dan untuk memperoleh bantuan dalam pemilihan dan peng gunaan multimedia. f. Duplikasi. Setelah bahan telah dikembangkan, mereka perlu diperbanyak dalam kuantitas dan d idistribusikan diharapkan ada orang yang menggunakan. Dengan demikian, seseorang perlu menyediakan biaya untuk duplikasi dan pengiriman g. Biaya yang Tersedia

Salah satu faktor yang paling penting yang perlu dipertimbangkan ketika mengemba ngkan materi kurikulum adalah sumber daya yang tersedia. Jelas, jumlah diakses uang dapat mempunyai dampak yang besar pada kualitas bahan. ada beberapa keputus an penting harus dibuat seorang pengajar dalam memulai tugas pengembangan materi kurikulum, Keputusan ini dapat dianggap sebagai apa, mengapa, siapa, kapan, dan di mana material pembangunan. Apa yang Harus Dikembangkan Bahan dan Mengapa? Jawaban ini cukup jelas. Jika bah an yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu unit instruksional berhasil tidak t ersedia, maka respons khas kan berkembang. Siapa yang Harus Kembangkan Bahan? Tipe keputusan ini sangat penting, karena in dividu mengembangkan bahan-bahan harus berpengetahuan di wilayah dimana harus di gunakan. Kapan bahan(materi) Harus Dikembangkan? Keputusan yang terkait dengan pertanya an ini tergantung pada tingkat tertentu pada individu yang terlibat. Haruskah kemana Bahan(materi) Dikembangkan? Meskipun hal ini mungkin tampaknya m enjadi pertimbangan kecil, ruang fungsional adalah penting bagi mereka yang meng embangkan materi-materi. h. Populasi Target Mewakili populasi target pengguna yang bahan-bahan yang sedang dikembangkan. i. Diseminasi Sosialisasi melibatkan proses distribusi bahan yang diproduksi untuk mereka yan g memiliki kebutuhan. Sebuah skema penyebaran direncanakan adalah penting untuk membantu memastikan bahwa bahan-bahan yang diadopsi dan digunakan. j. Perlunya Dukungan Selain kebutuhan akan fasilitas fisik yang memadai dalam mendukung termasuk kom puter dengan lunak pengolah kata yang sesuai, beberapa jenis dukungan yang diper lukan. k. Alternative pengembangan Satu faktor yang harus dipertimbangkan adalah cara materi ini akan benar-benar d ikembangkan. l. Tim Pengembangan. Pendekatan tim menawarkan beberapa peluang khusus bagi pengembangan materi kuri kulum. Pendekatan ini pada dasarnya bergantung pada sekelompok individu yang sem uanya memiliki satu tujuan dalam pikiran-pengembangan material berkualitas. C. Proses Pengembangan Materi Kurikulum Pengembangan materi kurikulum harus mengikuti proses yang sistematis dan logis dari awal sampai akhir. Apakah individu atau pendekatan tim digunakan, pe nting untuk diingat bahwa pembangunan terdiri dari beberapa tahapan, yang masing -masing memberikan kontribusi terhadap keseluruhan kualitas bahan Ketika setiap tahap dalam proses pembangunan diikuti, kualitas bahan yang dihasilkan akan leb ih tinggi dan sepadan dengan usaha yang terlibat. a. Tahapan dalam Pengembangan Materi Kurikulum Berbagai tahapan termasuk dalam proses pengembangan materi kurikulum ada lah kontributor penting. Tahap-tahap ini disajikan dalam urutan yang harus diiku ti untuk membawa perkembangan 1. Siapkan rencana pengembangan awal. 2. Kurikulum menentukan konten yang akan diselidiki. 3. Tentukan tujuan terminal dan memungkinkan. 4. Mengidentifikasi materi kurikulum khusus yang diperlukan. 5. Review literatur untuk menentukan bahan apa yang tersedia. 6. Mengidentifikasi bahan yang kurang di isi (konten). 7. Menetapkan prioritas untuk bahan-bahan yang diperlukan. 8. Menyelesaikan rencana pengembangan. 9. Melakukan kajian literatur yang intensif. 10. Mendapatkan referensi dan sumber daya yang relevan. 11. Menyiapkan rancangan pertama bahan. 12. Edit draft pertama.

13. 14. 15. 16. 17. 18. b.

Mempersiapkan draf kedua. Pilot-test draf kedua. Menyiapkan konsep ketiga. Lapangan-test konsep ketiga. Menyiapkan rancangan akhir. Menduplikasi bahan. Mengelola Proses Pengembangan Materi Kurikulum Yang berperan dalam pengelolaan proses pengembangan materi kurikulum ada

lah: Akuntabilitas akuntabilitas harus digunakan untuk memastikan bahwa sumber daya ini digunakan s ecara bijak. Akuntabilitas yang diperlukan terlepas dari siapa yang menyediakan sumber daya. Quality Control Kualitas bahan harus terjamin terus menerus selama seluruh proses pengembangan, dengan setiap upaya yang dilakukan untuk membantu memastikan bahwa produk akhir dari kualitas yang tertinggi. Pengembangan material berkualitas diperlukan dua hal kunci yaitu standar kualitas dan manajemen mutu. Evaluasi dan Kajian Teknik (PERT). Pendekatan Checksheet Quality Control. Salah satu cara untuk memastikan kualitas seluruh materi kurikulum. D. Menyebarkan Materi Kurikulum Pengembangan materi kurikulum belum lengkap kalau belum disebarluaskan ke penggu na yang dimaksud. Potensi Pengguna. Salah satu langkah pertama dalam penyebaran adalah untuk menen tukan potensi pengguna bahan. Karena pertimbangan utama telah diberikan kepada p erkembangan materi dalam pendidikan kejuruan, pengguna utama adalah guru atau in struktur pendidik kejuruan. Selain orang-orang ini, pertimbangan juga harus dib erikan untuk diterapkan di bidang pengajaran lain. Pertimbangann geografis. Ukuran potensi bahan kurikulum pengguna sulit untuk me nilai. Diseminasi dalam Kaitannya dengan Biaya. Satu keprihatinan yang harus dilakukan sebelum dilakukan sosialisasi menyangkut harga bahan-bahan dalam hubungannya de ngan modus distribusi. Proses Adopsi Bahan Kurikulum. Penyebaran, mudah-mudahan pada akhirnya adopsi ba han yang diproduksi mewakili tujuan sejati dari setiap bahan pengembang. kesadaran / Pengetahuan. Tahapan di mana seorang pendidik atau pengambil keputus an terkena materi kurikulum, mengembangkan beberapa pemahaman nilai potensi mere ka, dan visualisasi bagaimana materi kurikulum dapat digunakan. Sikap Pembentukan. Di mana seorang pendidik atau pembuat keputusan menjadi lebih mudah menerima baik mengadopsi materi atau menolak penggunaannya. Keputusan. Tempat di mana pengalaman sebelumnya memimpin pendidik atau k mengad opsi materi kurikulum. Lamaran. Tahapan di mana seorang pendidik atau pembuat keputusan menggunakan kur iriculum, bahan dalam lingkungan belajar yang sebenarnya. Validasi. Tahapan di mana seorang pendidik atau pengambil keputusan terus menggu nakan bahan kurikulum sebelumnya juga menegaskan kembali keputusan untuk mengado psi materi atau menghentikan penggunaan bahan. Pelayanan dan Bahan Preservice Program Orientasi In-Service Level. Tujuan melakukan layanan yang di-program untuk penyebaran mate ri kurikulum adalah untuk memaksimalkan penggunaan materi. Menyediakan Latihan Praktis. Instruktur akan lebih cenderung mengadopsi material baru, khususnya perangkat lunak komputer, jika mereka diberi kesempatan untuk h ands-on latihan. Instruktur 'Specialty Areas. Pengajaran keadaan berbeda, dan dengan demikian in struktur mungkin memerlukan bantuan dalam beradaptasi bahan-bahan untuk mereka s endiri spesifikasi tertentu.

E.

Memperbarui Bahan Kurikulum Setelah materi kurikulum dikembangkan, pengembang kurikulum harus membua t upaya sadar untuk memperbarui bahan yang sesuai. Ini sangat penting karena per ubahan teknologi terjadi begitu cepat. Guru harus memastikan bahwa informasi ya ng diajarkan adalah akurat dan mewakili pengetahuan terbaik siswa harus dipelaja ri. Setelah diberikan bahan atau materi maka harus tetap dilanjutkan agar tetap terbaru Jika tidak, bahan-bahan yang telah dikembangkan akan segera menjadi usan g.

BAB III PEMBAHASAN Materi (bahan ajar) kurikulum memberikan peranan penting dalam membantu memotivasi mengajar dan alat mengevaluasi siswa. Sebagian orang mengganggap fac tor penting yang menentukan keberhasilan seorang pelajar bukan seorang instruktu r melainkan materi kurikulum. Seorang guru atau instruktur harus mampu membuat dan menggunakan semua potensi sumber daya. Guru atau instruktur harus inovatif mengandalkan berbagai materi kurikulum untuk menambah dan melengkapi keahlian pr ofesional mereka dalam situasi mengajar. Hal ini tidak dapat ditafsirkan bahwa b ahan pengajaran adalah satu-satunya dasar yang efektif dalam belajar-mengajar. I ntinya adalah bahwa materi kurikulum pengajaran dapat membuat lebih efektif bag i seorang instruktur dan lebih efisien bagi seorang siswa untuk belajar. Waktu dapat menjadi faktor penting untuk mengetahui apakah seorang instr uktur mengembangkan bahan-bahan tertentu atau menggunakan produk lengkap dari pe nerbit atau sumber lain. Banyak instruktur tidak memiliki waktu untuk mengemban gkan materi kurikulum. Sehingga setiap saat hanya membatasi terhadap materi yang sudah ada seperti transparansi, slide, model, atau handout. Biaya merupakan faktor dalam menentukan apakah materi harus dibeli ata u dikembangkan. Jika biaya instruktur sepenuhnya digunakan untuk mengembangkan materi (bahan-bahan) berkualitas itu adalah bentuk kepedulian lain dalam pengem bangan materi kurikulum. Beberapa instruktur mungkin memiliki waktu untuk mengem bangkan bahan dan menentukan keefektifan materi. Dalam beberapa kasus, seorang instruktur mungkin tidak menemukan bahan p engajaran yang diinginkan dari sumber-sumber yang ada. Setelah pencarian dan pen elusuran materi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa materi kurikulum saat i ni tidak tersedia dari publik atau sumber-sumber komersial. Jadi alternatifnya a dalah mengembangkan materi-materi yang diperlukan. Apalagi untuk beberapa daer

ah tertentu materi (bahan) sangat kurang maka pendidik akan dihadapkan dengan tu gas untuk mengembangkan atau mengadaptasi materi kurikulum. Kita harus mempertimbangkan dengan tepat apa bahan kurikulum yang akan d igunakan. Pada dasarnya, mereka adalah sumber daya yang membantu instruktur dal am membawa perubahan yang diinginkan terhadap perilaku siswa. Bahan kurikulum da pat terdiri dari barang cetakan, bahan audiovisual, dan / atau manipulatif bantu . Tentu saja instruktur harus mengembangkan beberapa bahan-bahan yang diperlukan , tetapi akhirnya akan ada suatu situasi di mana bahan-bahan memang ada yang per lu dibeli. Diantara materi pelajaran atau bahan ajar kurikulum yang paling cocok di kembangkan di pendidikan kejuruan adalah modul dan internet, hal ini karena kedu anya memiliki keunggulan dibandingkan dengan bahan cetakan atau audiovisual lain . Masuknya komputer ke dalam program pendidikan tidak diragukan lagi akan semaki n meningkat di masa depan Namun, keunikan sumber daya ini menimbulkan beberapa m asalah yang berbeda ketika pemilihan paket perangkat lunak. Internet sebenarnya adalah alat lain untuk para instruktur yang digunaka n dalam menyampaikan isi kurikulum. Hal ini mirip dengan alat-alat pengajaran tr adisional seperti buku latihan, instruktur harus menentukan apakah sumber daya Internet adalah alat yang lebih baik untuk digunakan daripada yang lain dalam pe ngajaran. Internet memang memiliki keunggulan, keuntungan dari Internet adalah l uasnya sumber informasi, menyediakan akses informasi dengan cepat, dan memungkin kan komunikasi dengan orang lain. Selain itu, jumlah sumber daya yang tersedia h ampir tak terbatas, dan baik siswa dan instruktur dapat berkomunikasi dengan ora ng lain melalui sistem e-mail untuk tujuan berbagi ide, konten kurikulum, kegiat an belajar atau informasi. Sejak Sumber internet tersedia melalui World Wide Web (WWW) tumbuh seti ap hari, beberapa disediakan informasi untuk memberikan gambaran mengenai berbag ai bahan yang mungkin berharga untuk instruktur saat mereka mengidentifikasi dan menyeleksi bahan kurikulum. Sebagian besar daftar situs situs yang menghubungka n satu dengan yang lain yang dapat menyebabkan identifikasi berbagai bahan yan g berguna yang dapat digunakan dalam menentukan tingkat keterbacaan materi (baha n). Modul adalah jenis materi atau bahan ajar kurikulum yang berbentuk cetak , keberadaanya sudah dilaksanakan di pendidikan kejuruan, sebagai bahan ajar mod ul memiliki nilai positif dan cocok siswa kejuruan karena modul merupakan sepera ngkat pengalaman belajar yang berdiri sendiri, modul terdiri dari unit-unit yang secara hirarki berhubungan satu dengan lain. Tugas seorang instruktur yang haru s selalu mengevaluasi modul melakukan inovasi dari modul tersebut. Hal ini diseb abkan karena sulit menemukan materi atau bahan ajar dengan cepat. Pendidik kejuruan yang mungkin tertarik dalam materi kurikulum dapat dik lasifikasikan ke dalam dua kelompok. Satu kelompok akan menjadi orang-orang inst ruktur yang berada di daerah-daerah khusus kejuruan yang material awalnya dikem bangkan. Kelompok kedua pendidik kejuruan akan menjadi orang-orang yang tidak be rada dalam wilayah kejuruan khusus yang materialnya tidak dikembangkan. Bahkan j ika materi kurikulum harus disesuaikan atau direvisi untuk membuat aplikasi khus us untuk wilayah kejuruan, mereka mungkin bisa saling membantu untuk instruktur yang sedang mengalami kekosongan bahan kurikulum dalam bidang konten yang diajar kan. Pendidikan kejuruan akan mengalami kemundurun jika tidak membeli atau me nyediakan materi atau bahan ajar dengan cepat dan terbaru. Hal ini karena menyes uaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan dunia industri yang juga selalu melengk api semua sarana kerja dengan produk terbaru. Sehingga kompetensi siswa juga har us menyesuaikan menjadi lebih baru. Dengan demikian SMK menjadi satu keharusan u ntuk selalu mendapatkan bahan ajar.

BAB IV SIMPULAN Materi (bahan ajar) kurikulum memainkan peran penting dalam memotivasi d an membantu dalam pelaksanaan penngajaran dan mengevaluasi siswa. Materi kuriku lum dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu bahan cetak, bahan audiovisu al dan alat bantu manifulatif. Sumber materi kurikulum dapat berasal dari majala h, Koran, jurnal, lembaga pendidikan, dan internet serta sumber daya lainnya. U ntuk memilih materi kurikulum yang akan dipergunakan perlu dilakukan identifika si secara selektif agar sesuai dengan tujuan pengajaran, pada saat pembelian at au pengadaan materi atau bahan ajar perlu ada perencanaan sehingga dapat mengefe ktifkan dan mengefisienkan anggaran agar semua jenis bahan ajar dapat semuanya t erakomodasi. Internet dan modul adalah jenis bahan ajar yang perlu dikembangkan dan cocok digunakan di dunia SMK Setelah mengadakan bahan ajar maka guru atau in struktur harus dapat mengembangkannya. Dan menyempatkan waktu untuk selalu menge valuasi materi atau bahan ajar agar selalu up to date. Evaluasi seorang instrukt ur juga merupakan masukan bagi pembuat materi atau bahan ajar agar selalu juga m erevisi materi kurikulum. Ketika materi kurikulum sudah sampai kepada pengguna d alam hal ini siswa guru dan instruktur maka proses pengembangan tidak akan berhe nti karena materi kurikulum harus selalu memiliki akuntabilitas, quality control , program evaluasi dan layanan teknik (PERT). Agar materi juga selalu up to date .

Anda mungkin juga menyukai