Ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Pak Reksa Adya Pribadi, M. Pd. & Bu Ana Nurhasanah, M. Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 8
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat
rakhmat-Nya penyusunan makalah yang berjudul “Perencanaan Pembelajaran” dapat selesai
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
Pengelolaan Perpustakaan yang diampuh Pak Reksa Adya Pribadi, M. Pd. & Bu Ana
Nurhasanah, M. Pd. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi bentuk maupun isinya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang sifatnya membangun.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah kali ini. Akhirnya, tiada kata yang dapat disampaikan
selain mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak di masa
sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil belajar menjadi bagian dari proses belajar mengajar. Selain hasil belajar unsur proses
belajar mengajar adalah tujuan instruksional dan proses belajar mengajar. Hasil belajar
berupa kegiatan akhir yang dilakukan setelah melalui tahap tujuan instruksional dan proses
belajar mengajar. Hasil belajar dapat diperoleh melalui penilaian. Penilaian digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa setelah melaksanakan proses belajar mengajar. Penilaian proses
pembelajaran dimulai dari rencana, pelaksanaan, dan laporan. Penilaian proses tidak
terpisahkan dari proses pembelajaran. (Widiyanto dan Istiqomah, 2020). Tugas melakukan
kegiatan belajar mengajar salah satu komponennya adalah melaksanakan penilaian hasil
pembelajaran. Kegiatan penilaian hasil pembelajaran perlu dilakukan oleh guru untuk
mengetahui sejauhmana tujuan program dan tujuan pembelajaran telah tercapai (Pusdiklat
Pegawai Kemendikbud, 2016).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Penilaian Hasil Pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja Karakter Hasil Penilaian Pembelajaran
3. Untuk mengetahui apa saja jenis Penilaian Hasil
BAB II
PEMBAHASAN
Evaluasi atau penilaian pada saat pembelajaan tidak hanya dilakukan terhadap
hasil belajar peserta didik. Tapi harus dilakukan terhadap bagaiamana proses
pembelajaran yang berlangsung. Penilain dapat di lakukan revisi pada saat
pengajaran atau strategi sebagai umpan balik dalam suatau remedial yang dilakukan
oleh peserta didik. penilaian pada proses pembelajaran yang berlangsung masih
kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan penilaian terhadap hasil pengajaran
yang dicapai oleh peserta didik. oleh sebab itu upaya remedial pada saat pembelajaran
dilakukan oleh guru sehingga pada strategi pembelajaran tidak menunjukkan bahwa
adanya perubahan yang berarti dari waktu ke waktu dan dari situasi ke situasi
cendrung masih sama pada tinggkat dan jenjan pendidikan.
Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam
hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan. Pasaribu dan Simanjuntak menyatakan bahwa:
1. Tujuan umum dari evaluasi peserta didik adalah:
Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan pesrta didik
dalam mencapai tujuan yang diharapkan
Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat
Menilai metode mengajar yang digunakan
2. Tujuan khusus dari evaluasi peserta didik adalah:
Merangsang kegiatan peserta didik
Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik
Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan
bakat siswa yang bersangkutan.
Untuk memperbaiki mutu pembelajarannya/cara belajar dan metode mengajar.
Tujuan penilaian kelas hendaknya diarahkan pada empat tujuan dibawah ini.
1) Penelurusan (Keeping track), untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak didik
tetap sesuai dengan rencana. Pengumpulan informasi melalui berbagai bentuk
penilaian kelas sepanjang semester dan tahun pelajaran bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang pencapaian komptensi siswa.
2) Pengecekan (checking-up), untuk mengecek apakah pembelajaran yang dialami anak
didik. Melalui penilaian kelas, guru mengecek kompetensi apa yang telah dikuasai
dan yang belum dikuasai oleh siswa.
3) Pencarian (Finding-out), untuk mencari dan menemukan faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran. Guru
hendaknya selalu menganalisis dan merefleksikan hasil penilaian kelas dan mencari
hal hal yang menyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan secara efektif.
4) Penyimpulan (Summing-up), untuk menyimpulkan apakah siswa telah menguasai
semua kompetensi yang telah ditetapakn dalam kurikulum atau belum. Kesimpulan
guru dituang ke dalam raport sebagai bentuk laporan hasil kemajuan belajar siswa
kepada orang tua, sekolah, atau pihak lain yang terkait (Hayat. 2008:3).
Di samping sebagai alat penilai hasil pencapaian belajar, evalausi juga perlu diterapkan
sebagai upaya perbaikan sikap dan tingkah laku ditinjau dari segi pedagogis. Evaluasi dan
hasilnya hendaknya dapat dipakai sebagai alat motivasi untuk siswa dalam kegiatan
belajarnya. Hasil evaluasi hendaknya dirasakan sebagai ganjaran (reward) yakni sebagai
penghargaan bagi yang berhasil tetapi merupakan hukuman bagi yang tidak kurang
berhasil. 5. Akuntabilitas Sejauh mana keberhasilan program pengajaran perlu
disampaikan kepada pihak pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan
pertanggungjawaban (accountability). Pihak-pihak termaksud antara lain orang tua, calon
majikan, masyarakat lingkungan pada umumnya, dan lembaga pendidikan sendiri. Pihak-
pihak ini perlu mengetahui keadaan kemajuan belajar siswa agar dapat dipertimbangkan
pemanfaatannya."
Syarat untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi harus
bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut:
Kontinuitas. Evaluasi atau penilaian tidak boleh dilakukan secara insidental karena
pembelajaran dikelas adalah suatu proses yang kontinu, ole karena itu evaluasi atau
penilaian harus dilakukan secara terus-menerus sehingga pendidik bisa mendapatkan
hasil pembelajaran dari peserta didik. karena evaluasi atau penilaian didapatkan dari
waktu yang senantiasa menghubungan dengan hasil-hasil sebelumnya sampai dapat
gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik yang bisa diliat
dari dimensi produk apa asaja tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.
Komprehensif. Saat melakukan evaluasi atau penilaian pada satu objek pendidik harus
mengambil suatu objek sebagai bahan evaluasi. Misalnya jika objek evaluasi itu
adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik bisa di evaluasi,
baik dalam kognitif, efektif atau psikomotor.
Adil dan objektif. Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih
kasih. Kata "adil" dan "objektif" memang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan.
Meskipun demikian, kewajiban manusia adalah harus berikhtiar. Semua peserta didik
harus diberlakukan sama tanpa "pandang bulu". Guru juga hendaknya bertindak
secara objektif, apa adanya sesuai dengan kempuan peserta didik. Oleh sebab itu sikap
like and dislike, perasaan, keinginan dan prasangka yang bersifat negatif harus
dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang
sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
Kooperatif. Kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak,
seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta
didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil
evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai."
Praktis. Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang
menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut.
Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.
1. Subjek evaluasi
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat
disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan
pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.
a) Melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian maka sebagai
subjek evaluasi adalah guru
b) Melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakajn sebuah skala maka sebagai
subjeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk, dengan didahului oleh suatu
latihan melaksanakan evaluasi tersebut.
c) Melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan sebuah
alat ukur yang sudah di standardisasikan maka subjeknya adalah ahli-ahli
psikologi. Di samping alatnya yang harus bersifat rahasia, maka subjek
evaluasi haruslah seorang yang betul-betul ahli karena jawaban dan tingkah
laku orang yang di tes harus diinterpretasikan dengan cara 35 tertentu.
2. Objek evaluasi, Objek atau sasaran penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi titik
pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut.
Unsur-unsurnya meliputi input. transformasi, dan output.
a. Input. Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi
yang menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat
untuk mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup 4 hal
yaitu kemampuan, kepribadian, sikap-sikap, dan inteligensi
b. Transformasi. Telah dijelaskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam
transformasi yang semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi
diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan. Unsur-unsur dalam
transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain kurikulum/materi,
metode dan cara penilaian, sarana pendidikan/media, sistem administrasi, guru
dan personal lainnya."
c. Output Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajarmereka selama mengikuti
program. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes
pencapaian atau achievement test."
Kecenderungan yang ada sampai saat ini di sekolah adalah bahwa guru hanya
menilai prestasi belajar aspek kognitif atau kecerdasan saja. Alatnya adalah tes
tertulis. Aspek psikomotorik, apalagi efektif, sangat langka dijamin oleh guru,
Akibatnya dapat kita saksikan, yakni bahwa para lulusan hanya menguasai teori
tetapi tidak terampil melakukan pekerjaan keterampilan, juga tidak mampu
mengaplikasikan pengetahuan yang sudah mereka kuasai. Lemahnya
pembelajaran dan evaluasi terhadap aspek efektif ini, jika kita mau introspeksi,
telah berakibat merosotnya akhlak para lulusan, yang selanjutnya berdampak luas
pada merosotnya akhlak bangsa.
B. Karakter Penilaian Hasil Pembelajaran
Dalam kurikulum 2013, proses pembelajaran menitik beratkan pada perubahan pola
pikir yang mempengaruhi sistem penilaian. Oleh sebab itu muncullah lima
karakteristik penilaian kurikulum2013 yang harus dikuasai oelh guru dalam
melaksanakan penilaian terhadap hasil pembelajaran peserta didik. Kelima
karakteristik penilaian tersebut diantaranya :
1. Belajar tuntas
Ketuntasan belajar merupakan pencapaian minimal dari kompetensi setiap
muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Ketuntasan aspek sikap (KI 1 dan KI 2) ditunjukkan dari perilaku baik peserta
didik. Sedangkan ketuntasan belajar aspek pengetahuan (KI 3) dan aspek
keterampilan (KI 4) ditentukan oleh satuan pendidikan.
2. Otentik
Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik
yang dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu dalam
melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian. Penilaian
otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih
menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
3. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan
secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerusd dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian.
PENUTUP
Kesimpulan
Lynch (1996) mengemukakan penilaian adalah usaha yang sistematis untuk mengumpulkan
informasi dalam membuat pertimbangan dan keputusan. Pada proses pembelajaran
berlangsung diperlukan adanya penilaian, agar pendidik mengetahui bagaimana
perkembangan atau hasil belajar peserta didik pada saat pembelajaran dikelas berlangsung.
Penilaian hasil belajar adalah kegiatan penyetandaran hasil belajar yang peserta didik lakukan
melalui kegiatan pembelajaran atau kegiatan pokok di kelas, seperti kegiatan esesmen dan
evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Magdalena ina dkk. 2020. PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN KURIKULUM
2013. Vol 2, No. 3. Hal 468-469