Anda di halaman 1dari 10

PAPER

MODUL 3. PENGORGANISASIAN KELAS

KB 3. DISIPLIN KELAS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap

Dosen Pengampu : A. Syachruroji, M.Pd. & Siti Rokmanah, M.Pd

Disusun oleh : Kelompok 8

Nur Muthmainnah 1001220221

Yuni Eggriani A 2227200108

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2022
ABSTRAK

Pembelajaran yang efektif dan efisien dapat terwujud dengan diciptakannya berbagai kegiatan
yang dapat mengisi kekosongan belajar, seperti sebelum pembelajaran dimulai, ketika
pembelajaran berlangsung, atau ketika menjelang pulang sekolah. Kegiatan yang mengisi
kekosongan belajar tentu saja tidak lepas dari aturan yang diciptakan oleh guru agar murid terikat
oleh kegiatan belajar sehingga tidak sempat lagi melakukan kegiatan yang mengganggu
ketertiban dan disiplin kelas. Aturan dan kegiatan tersebut dinamakan “Aturan Rutin Kelas”
dan “ Kegiatan Siap”. Aturan Rutin Kelas atau biasa disebut dengan ARK adalah aturan-aturan
dan prosedur yang dirumuskan oleh guru serta dimengerti oleh murid yang mengatur kegiatan
dab perilaku sehari-hari. Kegiatan Siap atau biasa disebut dengan KS adalah kegiatan yang
diciptakan oleh guru yang dapat diberikan apabila ada murid yang sudah selesai mengerjakan
pekerjaannya lebih cepat dari yang diperkirakan atau pada waktu luang ada saat kegiatan sedang
berlangsung.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Banyak anggapan bahwa disiplin dalam kelas adalah suatu sikap dimana murid duduk
dengan tenang, diam, dan fokus pada guru yang sedang menjelaskan materi. Dalam kelas
seperti ini hanya ada aturan yang sifatnya melarang, murid tidak boleh melakukan ini dan
itu, tetapi harus mematuhi aturan “tidak boleh” tersebut. Disiplin dalam kelas
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) bukanlah disiplin yang seperti itu. Tetapi disiplin
yang dimaksud adalah murid tetap dituntut aktif belajar sehingga suasana kelas menjadi
hidup. Suasana kelas seperti ini akan terkesan gaduh, akan tetapi tetap terarah sehingga
tercapai tujuan belajar yang efektif. Bukan berarti pula guru mengabaikan aturan-aturan
untuk menjaga kedisiplinanyang berkaitan dengan ketertiban sekolah, aturan seperti ini
tetap dilaksanakan, misalnya murid harus berpakaian seragam, sebelum masuk kelas
berbaris secara teratur, tidak boleh membuang sampah sembarangan, dan lain-lain.
Disiplin kelas yang dimaksud disini adalah guru menciptakan aturan dan kegiatan agar
murid terikat oleh kegiatan belajar sehingga mereka tidak sempat melakukan kegiatan-
kegiatan yang mengganggu ketertiban dan disiplin kelas.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan ARK?


2. Apa saja jenis-jenis ARK?
3. Apa yang dimaksud dengan KS atau Stand-by Activities?
4. Bagaimana penggunaan KS atau Stand-by Activities dalam pembelajaran?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ARK


2. Untuk mengetahui jenis-jenis ARK
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan KS atau Stand-by Activities
4. Untuk mengetahui penggunaan KS atau Stand-by Activities dalam pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ATURAN RUTIN KELAS ( ARK )

Aturan Rutin Kelas adalah aturan-aturan dan prosedur yang dirumuskan oleh guru serta
dimengerti oleh murid, untuk mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari (Ian
Collingwood, h.79), terutama dalam kegiatan belajar. Memiliki aturan yang jelas dan
bagaimana cara melakukannya merupakan hal yang penting bagi guru PKR. ARK
mencakup semua aspek kehidupan kelas, bahkan kehidupan sekolah secara keseluruhan.
ARK ini sudah harus dipersiapkan sejak awal tahun ajaran agar dalam pelaksanaanya
ARK dapat digunakan untuk memanfaatkan waktu yang tersedia. Inilah salah satu hal
yang bisa membedakan antara kelas biasa dengan kelas PKR. Sebenarnya saat inipun
ARK sudah digunakan, namun tidak berkaitan dengan kegiatan akademis (baca :
pelajaran). ARK yang banyak dilakukan misalnya, berbaris seblum masuk kelas,
mengucapkan salam secara bersama-sama ketika guru masuk kelas, adanya penggiliran
piket, dan lain-lain. Hal tersebut merupakan modal dasar bagi guru PKR untuk
meningkatkan kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan tentunya menjadi awal yang
baik dalam melaksanakan PKR.

2. JENIS-JENIS ARK

2.1 ARK bagi guru


Sebagai guru PKR harus mempunyai ARK untuk diri sendiri. Untuk itu, sebagai guru
PKR perlu memperhatikan jadwal dan persiapan mengajar yang sudah dipersiapkan.
Setelah itu barulah mempersiapkan ARK untuk kegiatan-kegiatan yang cocok
dilaksanakan pada pagi hari sebelum kelas dimulai, pada saat kosong ketika
pembelajaran sedang berlangsung atau untuk mengisi kegiatan menjelang pulang
sekolah.
Berikut contoh ARK bagi guru:
a. Papan Tulis
Papan tulis sudah harus dibersihkan sebelum pelajaran dimulai. Guru sudah
membuat tugas-tugas sebelum kelas dimulai, dan tugas tersebut sudah tersedia di
papan tulis, sehingga pada saat murid masuk kelas, mereka sudah siap untuk
mengerjakan tugas.
b. Alat Tulis
Memeriksa persediaan spidol, kapur tulis, penggaris, dan penghapus sehingga
pada saat dibutuhkan guru tidak sibuk mencari-cari.

c. Sumber Bahan
Semua sumber bahan, alat peraga, dan alat pelajaran sudah disiapkan sehingga
pada saat diperlukan guru tidak perlu repot mencari.

d. Tutor
Guru sudah mempersiapkan tutor untuk membantu murid lain yang memerlukan
bantuan. Tutor harus sudah mengetahui tugas mereka kapan saja diperlukan. Oleh
karena itu guru harus mempersiapkannya dengan baik.

2.2 ARK bagi murid


Perlu disadari bahwa aktivitas murid tergantung dari motivasi yang guru berikan
kepada mereka. Pada dasarnya ARK ini adalah menciptakan kegiatan atau kesiapan
untuk memotivasi belajar murid.

a. Bagaimana murid mengetahui tugas yang harus mereka kerjakan?


Guru perlu membangun ARK bersama murid untuk merumuskan tugas atau
pekerjaan yang harus dilakukan. ARK dapat diberikan untuk seluruh kelas, untuk
kelompok belajara atau untuk individual. ARK ini dapat berupa tugas-tugas yang
ditulis di papan tulis atau tugas lainnya yang sudah dipersiapkan.

b. Bagaimana buku dan bahan ajar dibagikan, dikumpulkan, atau disimpan?


Murid dapat diberikan tanggung jawab sebagai petugas untuk membagikan,
mengumpulkan, dan menyimpan buku dan bahan ajar lainnya. Setiap murid
diberikan giliran tugas untuk melakukan hal ini.

c. Bagaimana murid mengetahui apa yang harus mereka lakukan apabila


memerlukan bantuan guru/tutor?
Dalam hal ini, murid perlu mengetahui prosedur meminta bantuan tutor apabila
mereka mengalami kesulitan selama pembelajaran. Murid juga perlu mengetahui
bagaimana prosedur apabila memerlukan bantuan guru. Ini semua dilakukan tanpa
mengganggu murid lain yang sedang belajar.

d. Bagaimana murid mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi?


Sebaiknya guru tidak terpaku terlalu lama duduk di kursi atau bahkan
meninggalkan murid yang sedang mengerjakan tugas. Ada baiknya guru perlu
berkeliling untuk memeriksa pekerjaan murid. Dengan cara ini guru mengetahui
apakah murid mengerjakan sesuai intruksi tanpa memerlukan waktu khusus untuk
itu. Ketika murid selesai mengerjakan tugasnya, guru dapat memberikan
kesimpulan dan pemantapan karena guru sudah mengetahui kekuatan dan
kelemahan murid.

ARK yang efektif adalah ARK yang mampu mendorong murid untuk memulai
bekerja dengan cepat. Dengan adanya ARK murid dan guru sama-sama
mengetahui apa yang harus dikerjakan hari itu karena semua sudah terencana
dengan baik. Masih berkaitan dengan ARK untuk murid, guru juga harus
menciptakan kebiasaan seperti berikut:
- Mengangkat tangan apabila ingin bertanya atau mengajukan pendapat.
- Meminta izin bila ingin keluar ruang kelas
- Memberi tahu guru apabila harus meninggalkan tempat duduk untuk
meminjam alat tulis kepada temannya.

2. KEGIATAN SIAP ( KS ) / STAND-BY ACTIVITIES

Kegiatan pembelajaran dalam PKR dapat dilakukan dalam berbagai jenis lingkungan
baik itu klasikal, kelompok, ataupun individual. Dalam PKR ini akan ditemui
berbagai situasi, misalnya ada murid atau kelompok murid yang menyelesaikan
pekerjaannya lebih cepat (early-finisher) dari yang lain, murid yang protes karena
diberikan tugas yang pernah diberikan sebelumnya, dan sebagainya. Tentu saja ini
akan menjadi kendala bagi guru. Untuk mengatasi kendala tersebut dapat digunakan
“KS” . Kegiatan Siap (KS) adalah suatu kegiatan yang sudah dipersiapkan guru jauh
sebelumnya.

3. PENGGUNAAN KS DALAM PEMBELAJARAN

3.1 Pembelajaran secara Klasikal


Pembelajaran secara klasikal sangat mudah dilaksanakan karena guru hanya
memiliki satu RPP sehingga menghemat waktu dan tenaga.
Pembelajaranvklasikal biasanya sangat teacher oriented, yaitu pelajaran disajikan
dalam bentuk chalk/talk style, dimana guru yang berbicara terus, diikuti dengan
sedikit tanya jawab dan diakhiri dengan latihan tertulis. Yang menjadi masalah
dalam pembelajaran klasikal ini adalah seluruh mata pelajaran dicapai dengan
menyamaratakan murid. Sehingga membuat murid dalam posisi kurang aktif,
perbedaan antara murid yang maju dengan yang lambat sangat jauh, sedangkan
perlakuan terhadap perbedaan ini disamaratakan. Akibatnya murid yang maju
akan kehilangan semangat dan murid yang tertinggal menjadi semakin bosan.
Pembelajaran klasikal dalam PKR dapat digunakan, antara lain dalam hal berikut
ini:
- Pengajaran percakapan
- Pengajaran bercerita
- Pelajaran olahraga
- Pelajaran kesenian
- Studi lingkungan
- Presentasi kelas

3.2 Pembelajaran Individual

Dalam suasana pembelajaran seperti ini, persaingan sangat besar antar sesama
murid. Pada pembelajaran individual ini guru tidak harus membantu satu per satu
murid. Tentu akan merepotkan dan menghabiskan waktu dan tenaga. Bantuan
hanya diberikan kepada murid yang membutuhkan saja.

3.3 Pembelajaran dalam Kelompok

Pembentukan KB (kelompok belajar) merupakan salah satu pendekatan untuk


mencapai tujuan PKR. Dengan adanya Kb ini guru dituntut untuk membuat
persiapan-persiapan pembelajaean dan tugas-tugas yang berbeda satu sama lain,
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun guru tidak dituntut untuk
melaksanakan pembelajaran dalam kelompok setiap saat. Pilihlah topik-topik
yang dapat dilakukan melalui kegiatan kelompok. Berikut ini cara-cara
pembelajaran dalam KB :

1. Kelompok belajar campuran

Kelompok ini terdiri dari kumpulan orang yang terdiri dari berbagai
kemampuan dan keterampilan. Kelompok ini akan berhasil pada “pengajaran
proyek”, dimana guru menyertakan murid-murid dalam kegiatan yang
berkaitan dengan berbagai subjek. Dalam hal ini, setiap murid akan
memberikan sumbangan pikiran sesuai dengan kemampuannya masing-
masing. Murid yang lemah tentu mempunyai kekuatan dalam beberapa hal,
dan tugas guru menemukan kekuatan tersebut untuk terus dibina dan
dikembangkan. Selain itu, murid yang kita anggap lemah akan memperoleh
keuntungan dari kelompok seperti ini. Mereka akan merasa beruntung dan
bangga karena apa yang dia lakukan berguna bagi kelompoknya.
2. Kelompok sama kemampuan (achievement level)

Pengelompokan seperti ini dapat berupa kelompok murid pintar, sedang dan
berkemampuan rendah. Keuntungan dari kelompok seperti ini adalah murid
dapat bekerja sama dengan murid yang tingkat kemampuannya sama
sehingga mereka apat menyelesaikan pekerjaan secara bersamaan. Mereka
dapat berbagi kesempatan menggunakan bahan belajara yang sama dan
diberikan tugas yang sama. Kegiatan pembelajaran untuk kelompok sama
kemampuan ini adalah simulasi, pengamatan, dan percobaan. Pembelajaran
kelompok seperti ini mungkin lebih mudah bagi guru karena guru
menghadapi murid yang kemampuannyansama untuk setiap kelompoknya.
Dengan demikian, diharapkan diskusi akan lebih lancar.

3. Kelompok sosial

Kelompok seperti ini baik untuk membina keyakinan diri bagi murid yang
lemah karena kelompok ini dibentuk berdasarkan keinginan murid sendiri
maka bagi anak yang memiliki masalah seperti pemalu dan pendiam akan
dapat bercampur dengan baik dengan temannya. Keberadaan temannya
menjadi pendorong baginya untuk aktif berperan serta dalam berbagai
kegiatan. Kegiatan pembelajaran yang cocok untuk kelompok ini adlaah
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Disiplin yang dimaksud dalam kelas Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah guru
menciptakan aturan dan kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan belajar sehingga
mereka tidak sempat melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketertiban dan
disiplin kelas. Aturan dan kegitan tersebut dinamakan Aturan Rutin Kelas (ARK) dan
Kegiatan Siap (KS) yang merupakan kegiatan yang dapat diciptakan seorang guru PKR
untuk mengatasi kesulitan dan mendisiplinkan belajar murid. Dalam kelas PKR
pembelajaran dapat dilaksanakan melalui 3 jenis, yaitu secara klasikal, kelompok, dan
individual.
DAFTAR PUSTAKA

Djalil, A., Winataputra, U. S., Andayani, & Wardani. (2016). PEMBELAJARAN KELAS
RANGKAP (Cet.18; Ed 1). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai