Anda di halaman 1dari 40

MODUL 2

MODEL PENGELOLAAN DAN


PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Tutor : SUPIAN, S.Pd, Mc


Kelompok 2

Norqoimah

Pramitha Hermansyah

Ika Ramandha P
Maulisa Rahmah
Norsa’idah
Halimatussa’diah
MODUL 02
MODEL PENGELOLAAN
DAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

KB. 1
PRINSIP DAN MODEL
PENGELOLAAN PKR
Ciri- ciri utama PKR

1. Seorang guru
2. Menghadapi dua kelas atau lebih
3. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang
berbeda kemampuan
4. Untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih
5. Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran
6. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan
7. Pada jam pelajaran yang bersamaan
pengelolaan atau
manajemen

persoalan apa yang dihadapi agar dapat


melaksanakan PKR dngan baik?

pengelolaan atau manajemen


Mengelola PKR
Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang efektif yang menurut
karweit (1987) ditandai oleh 3 hal berikut:

1.Sebagian terbesardari waktu yang tersedia benar – benar digunakan untuk belajar siswa
2. Kualitas pembelajaran guru sangat memadai

Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar
3 prinsip mengenai
pengelolaan PKR

1.mengisi waktu pelajaran yang tersedia dengan aneka kegiatan


belajar sehingga siswa selalu dalam tugas belajarnya (on task)
2.guru selalu dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
3.guru mendorong dan meningkatkan keikutsertaan seluruh siswa
dalam belajar
urutan kegiatan PKR sebagai berikut:
Denah PKR 222
Item 5
10

Item 4
10

Item 1
40

Item 3
20

Item 2
10
Model PKR 333

Model PKR 333 adalah 3 kelas 3 mata pelajaran, 3 ruangan, Model ini sama dengan
model PKR 222 yang merupakan model PKR modifikasi karena perinsif
kesepakatan tidak terkendali dengan utuh secara tatap muka adanya batasan fisik.
Dampak yang yang ditimbulkan dari model PKR 333 adalah perhatian tatap muka
guru terhadap kelas tidak dapat berlangsug terus menerus karena masing –masing
kelas harus menunggu kehadiran guru secara bergiliran , dan waktu guru berpindah
kelas lebih lama karena guru menghadapi 3 kelas dalam 3 ruangan.
Model ini tidak dianjurkan untuk sering digunakan karena kurang efektif. Model
PKR ini hanya digunakan bila memang secara fisik tidak memungkinkan
menerapkan model PKR model 222.
Model PKR 333
Dalam menerapkan model ini perlu mengikuti petujuk sebagai berikut:
•Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit
•Pada kegiatan inti ± 60 menit
•Kegiatan penutup ± 10 menit
Model PKR 333 Ini termasuk lebih rumit dalam pengelolaannya dan dituntut
untukmemiliki mobilitas ( daya gerak) pedagogis yang tinggi.
Keunggulan model PKR 333 terletak pada intensitas kemandirian belajar setiap
kelas dan terbebas dari situasi belajar kelas lainnya.
Model PKR 333
Dalam menerapkan model ini perlu mengikuti petujuk sebagai berikut:
•Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit
•Pada kegiatan inti ± 60 menit
•Kegiatan penutup ± 10 menit
Model PKR 333 Ini termasuk lebih rumit dalam pengelolaannya dan dituntut
untukmemiliki mobilitas ( daya gerak) pedagogis yang tinggi.
Keunggulan model PKR 333 terletak pada intensitas kemandirian belajar setiap
kelas dan terbebas dari situasi belajar kelas lainnya.
Model PKR 333 :
KB. 2
PRINSIF DIDAKTIF –
METODIK DAN PROSEDUR
DASAR PKR
PRINSIF DIDAKTIF –METODIK DAN PROSEDUR
DASAR PKR

Didaktif berasal dari bahasa lain didsco/didascein artinya saya


mengajar , diartikan sebagai ilmu mengajar atau pengetahuan
tentang bagaimana mengajar. Sedangkan metodik , dari bahasa
latin , artinya metodos atau jalan ke, diartikan sebagai cara atau
strategi mengajar. Cara atau strategi mengajar pada dasarnya
berkenaan dengan penataan urutan kegiatan pembelajaran,yang
secara operasional dapat diperinci menjadi bagaimana
mengawalipembelajaran ,mengisi kegiatan inti pembelajaran dan
mengakhiri pembelajaran .
Prinsip-prisip didaktif dan metodik dan prosedur dasar PKR dalam
kegiatan belajar adalah sebagai berikut:
•Konsep-konsep pembelajaran yang relevan dan perlu diterapkan
dalam PKR sehingga membentuk suatu sistem
•Keterampilan prosedural pembelajaran, berkenaan membuka dan
menutup pembelajaran.
•Bagaimana mengawali dan mengakhiri pelajaran

Ada 4 hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam membuka


pembelajaran:
•Menarik perhatian siswa
•Menimbulkan motivasi belajar
•Memberi acuan belajar
•Membuat kaitan materi
Dalam membuka pelajaran ada empat hal pokok yang harus di lakukan oleh seorang guru,
yaitu :
1. Menarik perhatian siswa
Perlu kita ketahui, apabila PKR itu dilaksanakan dalam satu ruangan, setelah pembukaan
pelajaran, dilanjutkan dengan meneruskan mengatur penempatan siswa tiap kelas dalam
ruangan itu.Apabila PKR itu dilaksanakan dalam satu ruangan setelah pembukaan siswa
dapat menuju ruangan kelasnya untuk meneruskan pelajaran. Apabila pembukaan pelajaran
dilakukan secara bergiliran, karena ruangan yang terpisah mengakibatkan lamanya waktu
menunggu kelas –kelas berikutnya.
Cara membuka pelajaran dapat dilakukan antara lain :
• Memperlihatkan benda, alat, dan gambar yang berhubungan dengan materi pelajaran.
• Memberikan aba-aba perhatian dan ucapan salam pembuka.
• Membunyikan sesuatu, sebagai contoh peluit.
2. Menimbulkan motivasi belajar
Ada empat cara yang dapat dilakukan untuk menimbulkan motivasi belajar ekstrinsik dan
instriksik secara terpadu, yaitu :

•Kehangatan dan semangat seorang guru terhadap siswanya.


•Rasa penasaran atau ingin tahu siswa yang tercermin dari perhatian siswa saat guru
berbicara.
•Adanya ide atau pendapat yang bertentangan dengan menyajikan suatu kasus.
•Minat siswa yang tercermin dari kebiasaan atau hobi siswa.

3. Memberi acuan belajar


Untuk menjamin keterarahan belajar mengiiringi dan memperkaya pencapaian tujuan, guru
dapat memberikan acuan belajar dalam situasi KPR dengan empat cara :
•Mengemukakan tujuan pembelajaran dan batas tugas.
•Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pembelajaran.
•Mengemukakan masalah pokok sebagai pusat perhatian, misalnya keadaan keluarga-
keluarga miskin.
•Memberikan pertanyaan pemicu belajar yang berfungsi untuk memberi acuan bagi siswa
dalam belajar
4. Membuat kaitan atau jalinan konseptual
Membangun kaitan antar materi melalui cara-cara sebagai berikut :
1. Penyampaianpertanyaanapersepsi
2. Perangkuman materi pelajaran yang lalu dengan maksud untuk
memetakan apa-apa yang telah dipelajari siswa.
Ada 3 kegiatan pokok yang harus kita lakukan dalam menutup pelajaran, yaitu :
1. Meninjau kembali
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara merangkum atau membuat ringkasan yang sebaiknya dilakukan oleh
guru dengan melibatkan siswa sejauh mungkin, agar siswa dapat memahami apa saja yang telah ia pelajari
dalam satu episode pelajaran.
2. Mengadakan evaluasi penguasaan siswa
Evaluasi ini dapat dilakukan dengan salah satu cara yang tak luput dari apa alasan dan penyebab kita memilih
cara tersebut, cara tersebut diantaranya :
3. Mendemonstrasikan keterampilan
4. Menerapkan ide baru pada situasi lain
5. Mengemukakan pendapat sendiri
6. Mengerjakan soal-soal secara tertulis
7. Memberikan tindak lanjut
Tindak lanjut dapat diberikan dengan cara memberi pekerjaan rumah, merancang sesuatu atau
mengomunikasikan sesuatu. Hal tersebut merupakan unsur pokok yang harus dilakukan seorang guru untuk
mendorong siswa belajar secara bersambung.
2.Bagaimana Mendorong BelajarAktif dan Membiasakan BelajarMandiri.

Ada beberapa alasan mengapa perlu digalakkannya belajar mandiri, yaitu :


1. Ada bukti yang kuat bahwa individu yang berinisiatif dalam belajar dapat
belajar lebih banyak, dan lebih baik daripada individu yang tergantung pada
guru.
2. Belajar mandiri lebih sesuai dengan proses alami perkembangan mental
individu.
3. Perkembangan baru dalam berbagai aspek pendidikan menempatkan siswa
sebagai pembelajar yang aktif. (Knowles,1975)
Untuk dapat mengembangkan siswa sebagai pembelajar yang aktif guru PKR perlu menguasai semua
keterampilan dasar mengajar dalam PKR, yaitu :
1. Membimbing diskusi kelompok kecil
Keterampilan yang perlu dikuasai oleh guru PKR atau siswa yang ditugasi sebagai ketua kelompok
adalah sebagai berikut :
2. Memusatkan perhatian siswa dengan cara merumuskan tujuan, masalah, dan langkah yang akan
ditempuh.
3. Memperjelas masalah yang menjadi pusat perhatian diskusi.
4. Menganalisis pendapat siswa
5. Meningkatkan kesempatan siswa untuk mengeluarkan pendapatnya dengan cara memancing dengan
pertanyaan, memberi contoh, memberi tempo untuk berpikir, dan mendengar dengan penuh perhatian.
6. Meratakan kesempatan berbicara dengan cara, mencegah adanya monopoli pembicaraan meminta
siswa mengomentari siswa lainnya.
7. Memacu proses berpikir dengan cara mengajukan pertanyaan pelacakan mulai dari pertanyaan
sederhana ke lebih sulit atau meminta perluasan jawaban atas suatu pertanyaan.
8. Menutup diskusi dengan cara pelaporan kelompok dan rangkuman.
2.Bagaimana Mendorong BelajarAktif dan Membiasakan BelajarMandiri.

Ada beberapa alasan mengapa perlu digalakkannya belajar mandiri, yaitu :


1. Ada bukti yang kuat bahwa individu yang berinisiatif dalam belajar dapat
belajar lebih banyak, dan lebih baik daripada individu yang tergantung pada
guru.
2. Belajar mandiri lebih sesuai dengan proses alami perkembangan mental
individu.
3. Perkembangan
barudalamberbagaiaspekpendidikanmenempatkansiswasebagaipembelajar yang
aktif. (Knowles,1975)
b. Mengajar kelompok kecil dan perseorangan
Dalam situasi pengajaran kelompok kecil dan perseorangan ada sejumlah peran guru yang perlu
dihayati
1) Guru sebagai penata kegiatan belajar-mengajar
2) Guru sebagai sumber informasi bagi siswa
3) Guru sebagai pendorong belajar siswa
4) Guru sebagai penyedia materi dan pembuka kesempatan belajar siswa
5) Guru sebagai pendiagnosis kebutuhan belajar siswa
6) Guru sebagai pemberi kemudahan belajar sesuai kebutuhan siswa
7) Guru sebagai mitra kerja dalam kegiatan belajar
c. Mengadakan variasi
Bagi siswa SD, belajar bisa merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menantang apabila
peristiwa belajar itu memenuhi hasrat ingin tahu, memberi kepuasan, dan suasananya membuat
siswa merasa betah belajar.
8) Untuk dapat memainkan peran tersebut guru PKR perlu menguasai sejumlah keterampilan sebagai
berikut Mengadakan pendekatan secara pribadi
9) Menata belajar mengajar
10)Mengarahkan dan memberi kemudahan belajar
Dapatkah kita sebagai guru mengubah seuasana kelas PKR yang tidak menarik dan membosankan menjadi kelas
PKR yang membuat siwa-siswa senang, puas dan betah belajar? Tentu saja sebagai guru PKR Anda dapat
menjadikan kelas PKR membuat siswa senang, puas, dan betah belajar. Caranya adalah mengadakan variasi
dalam pembelajaran. Ingatlah Anda selalu menghadapi kelompok siswa dari kelas berbeda pada saat yang
bersamaan. Untuk itu, semua guru lebih-lebih guru PKR harus menguasai keterampilan mengadakan variasi.
Variasi artinya keanekaragaman dalam pembelajaran. Keaneka ragaman menyangkut gaya mengajar, media,
sumber, dan pola interaksi serta kegiatan belajar-mengajar.
1 2
5

3 4
1. Variasi gaya mengajar
a. Mengolah suasana dan bicara termasuk di dalamnya kecepatan, kejernihan, tekanan, besar kecilnya atau
volume dan kefasihan
b. Memberi perhatian termasuk di dalamnya pemusatan perhatian siswa dan penyebaran perhatian guru
terhadap beberapa hal, seperti kegiatan dan siswa secara bersamaan
c. Membuatn kesenyapan pada saat berbicara dalam memberi kesempatan penyimak untuk mengadakan ide
d. Melakukan kontak pandang terhadap siswa, yang memberi kesan semua siswa mendapat tatapan hangat guru
e. Mengolah gerak dan mimik yang terlukis pada gerak fisik/badani guru dan tampilan wajah pada saat
menghadapi siswa-siswanya.
f. Melakukan alih posisi berdiri dalam menguasai kelas yang memungkinkan guru dapat mendekati semua
kelompok siswa dan memungkinkan siswa merasakan perhatian yang sama dari guru
2. Variasi media dan sumber
Media adalah alat dan bahan yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan yang
berupa ide, informasi, dari pendapat kepada siswa. Media dapat berbentuk terlihat atau visual,
terdengar atau audio dan teraba atau taktil
Sumber adalah benda, manusia, situasi yang berisikan atau menghasilkan informasi, berupa
data, fakta, ide, rangangan yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam berkomunikasi.
Sumber dapat berupa barang tercetak, seperti buku, modul, bahan terekam, seperti kaset,
audio, bahan tersiar seperti siaran radio atau TV, manusia sumber, dan pengaruh yang
ditimbulkan oleh masing masing jenis sumber tersebut.
3. Variasi pola interaksi dan kegiatan
Siswa sebagai individu pembelajar, yakni orang yang melakukan peristiwa belajar secara
manusiawi harus dipandang sebagai makhluk yang memiliki potensi menerima dan
mengolah informasi melalui pengalaman konkret, pengamatan mendalam, oengonsepan atau
konseptualisasi secara abstrak, dan percobaan meluas atau eksperimentasi, (Kolb: 1987).
Kegiatan belajar dapat berupa kegiatan perseorangan, pasangan, kelompok kecil (3 – 5 orang),
kelompok besar (6 – 10 orang), dan klasikal (11 – 30 orang).
3. Bagaimana Mengelola kelas
Yaitu dengan memanfaatkan waktu belajar efektif. Waktu belajar efektif, seperti dirumuskan
oleh Karweit (1987) adalah sebagai berikut

Kualitas Keterlibatan Waktu belajar


Waktu belajar Pembelajaran Siswa efektif

Contoh :

45 Menit 90% waktu 90 % Waktu 36 Menit Waktu


IPA Kegiatan Belajar Siswa aktif Memadai

Rumus tersebut menunjukkan bahwa waktu belajar efektif (WBE) dipengaruhi oleh besar kecilnya persentase waktu
kegiatan belajar yang memadai dan waktu keterlibatan aktif belajar. Artinya makin memadai kualitas pembelajaran dan
keterlibatan siswa maka waktu belajar semakin efektif.
Untuk itu Guru harus menguasai keterampilan mengelola kelas, mencakup :
a. Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal, antara lain :

1. Menanggapi dengan penuh kepekaan terhadap hal – hal yang mengganggu jalannya interaksi belajar – mengajar.
2. Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok baik secara visual Maupun verbal
3. Memberikan penugasan kepada kelompok dengan jelas sehingga siswa – siswa memahami tugas dan peranan
serta tanggung jawabnya dalam kegiatan belajar mengajar .
4. Memberi teguran dengan arif dan bijaksana bila melihat terjadinya perilaku meyimpang dari siswa.
5. Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan, dan token, sesuai dengan keperluan dan situasi
secara wajar.
B. Mengendalikan kondisi belajar yang optimal

Ketika melihat perilaku siswa yang menyimpang maka segera ubah ke arah perilaku yang
lebih baik, dengan cara :
1. Mengajarkan dan memberi contoh perilaku yang diinginkan
2. Menguatkan perilaku yang baik dengan pujian yang wajar
3. Memberi hukuman yang benar dan wajar terhadap perilaku menyimpang
KB. 3
Aneka Model Interaksi Kelas
Rangkap Dalam PKR
Ada beberapa model pembelajaran yang dapat kita gunakan sesuai dengan kebutuhan. Format atau model
pembelajaran tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Proses BelajarArahanSendiri (PBAS)


2. Proses BelajarMelaluiKerja Sama (PBMKS) yang meliputi berikut ini.
a. Olah – Pikir Sejoli (OPS)
b. Olah – pikir berebut (OPB)
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
f. Diskusi MejaBundar (DMB)
g. Tugas Diskusi dan Resitasi (TDR)
h. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu)
i. Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa)
1. Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)
a. Langkah – Langkah
Kategori Kegiatan Perincian Bentuk Kegiatan
Penyelesaian Menemukan informasi esesnsial
Membuat catatan tentang hal penting
Mengeksplorasi ide pokok
Pemahaman Melihat bahan lebih awal
Menggunakan isyarat konstektual
Mencari sumber bahan
Penguatan ingatan Mengkaji ulang bahan
Mengingat butir penting
Mengetes sendiri
Penjabaran lanjutan 1. Bertanya pada diri sendiri
2. Membentuk citra sendiri
3. Menarik analogi dan metafora
Pengintegrasian Mengungkapkan sendiri
Membuat ilustrasi atau diagram
Menggunakan banyak sumber
Mengaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki
Menjawab permasalahan sendiri
Pemantauan Mengecek apa yang telah kuasai
Menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri
a. Saran Penggunaan
Model PBAS ini diadaptasi dari model Thomas, Stragedan Curley tahun 1988 dan Miller tahun 1991. Model ini digunakan sebagai model
belajar mandiri .Belajar Mandiri bisa dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.
BAGAIMANA MEMELIHARA SUASANA BELAJAR ?

1.Memelihara disiplin kelas


2.Menciptakan dan memelihara suasana kelas yang menarik
3.Selalu sadar dan merasa terikat oleh tujuan belajar yang telah dirumuskan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai