- Model ini tidak dianjurkan untuk sering digunakan karena kurang efektif.
Model ini hanya digunakan apabila memang secara fisik tidak dimungkinkan
penerapan Model PKR 222
Petunjuk dalam menerapkan model PKR 333 :
1. Pada kegiatan Pendahuluan + 10 menit pertama satukan siswa Kelas 4,5, dan 6 di salah satu ruangan
2. Pada kegiatan inti + 60 menit berikutnya terapkan aneka metode belajar dengan memanfaatkan aneka
sumber belajar yang tersedia
3. Pada kegiatan Penutup + 10 menit terakhir adalah reviu untuk dua kelas dengan menempatkan diri anda
dipintu penghubung ruang satu dan dua atau ruan 2 dan 3
Media adalah alat dan bahan yang digunakan guru untuk menyampaikan
pesan yang dapat berupa ide, informasi dari pendapat kepada siswa, bisa
terlihat atau visual, terdengar atau audio dan teraba dan taktil.
Pola interaksi yang bisa terjadi pada setiap jenis kegiatan tidak
selalu sama, bisa di gambarkan sebagai berikut :
3. Pola Interaksi Kelompok Kecil (Pola INKK)
1. Pola Interaksi Perseorangan ( Pola INPERS)
2. Pola Interaksi Pasangan (Pola INPAS) 4. Pola Interaksi Kelompok Besar atau Kelas Tunggal (Pola
INKB)
5. Pola Interaksi Klasikal atau Kelas Banyak (Pola INKLAS)
Bagaimana Mengelola Kelas PKR dengan Baik
Kelas PKR memerlukan perhatian yang lebih dari kelas biasa,
karena karakteristik pembelajaran dalam PKR jauh lebih
beragam daripada di kelas biasa. Tetapi tuntutan
pedagogisnya sama yaitu iklim kelas yang perlu diciptakan
harus memungkinkan murid dapat memanfaatkan waktu
belajar secara efektif.
Untuk dapat menciptakan dan memelihara suasana kelas yang
memungkinkan optimal kualitas pembelajarannya dan
keterlibatan murid, perlu pengelolaan kelas yang baik
Ketrampilan mengelola kelas mencangkup kemampuan guru
untuk :
a) Menciptakan dan memelihara kelas yang optimal
Situasi kelas yang optimal ditandai oleh tingginya waktu yang digunakan untuk mendorong
murid melakukan tugas-tugas dan waktu yang digunakan oleh murid untuk melibatkan diri
dalam interaksi kelas. Untuk dapat menciptakan situasi tersebut guru sebaiknya terampil dalam:
1) Menanggapi dengan penuh perhatian hal-hal yang mengganggu jalannya interaksi belajar-
mengajar. Misalnya, bila ada murid yang bercerita sendiri.
2) Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok secara visual maupun verbal. Bicara
dengan jelas sehingga semua murid bisa mendengarkan arahan dan pandangan guru
kesemua murid.
3) Memberikan penugasan kepada kelompok dengan jelas sehingga murid-murid memahami
tugas dan peranan serta tanggungjawabnya dalam kegiatan belajar mengajar.
4) Member teguran dengan arif bila melihat terjadinya perilaku menyimpang dari murid.
Teguran yang kasar bukan saja tak efektif, tetapi dapat melukai perasaan murid.
5) Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan dan token sesuai dengan
keperluan dan situasi secara wajar. Berikan pujian terhadap perilaku yang baik untuk
mendorong munculnya perilaku baik lebih sering muncul.
b). Mengendalikan Kondisi Belajar yang Optimal dan Mengatasi Perilaku Murid
yang Menyimpang.
Bila ada murid yang berperilaku menyimpang janganlah dibiarkan, tetapi harus dikendalikan.
Hakekat belajar adalah perubahan, maka bila anda melihat adanya perilaku menyimpang harus
segera kita ubah menjadi perilaku yang baik.
Mengubah perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan cara:
1) Mengajarkan dan member contoh perilaku yang diinginkan.
2) Menguatkan perilaku yang baik dengan pujian yang wajar
3) Member hukuman dengan cara yang benar dan wajar terhadap perilaku menyimpang.
Kegiatan Belajar 3
Aneka Model Interaksi Kelas Rangkap
dalam PKR
1.Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)
2.Proses Belajar Melalui Kerja Sama
(PBMKS):
a. Olah-Pikir Sejoli (OPS)
b. Olah-Pikir Berebut (OPB)
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
f. Diskusi Meja Bundar (DMB)
g. Tugas Diskusi dan Resitasi (TDR)
h. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTa)
i. Aktivitas Tugas Terbuka (ATTu)
1.Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)
Langkah-langkah:
Model ini digunakan sebagai model belajar mandiri. Belajar mandiri bisa dilakukan secara
perorangan maupun kelompok.
Inti dari belajar mandiri adalah mencari dan mengolah informasi atas dasar dorongan belajar
dari dalam diri. Artinya, tanpa menunggu datangnya tugas atau perintah orang lain.
2. Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS):
a. Olah-Pikir Sejoli (OPS)