Anda di halaman 1dari 43

Kelompok 1 - Modul 2

MODEL PENGELOLAAN &


PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

• Bayu Dwi C. • Vinni Flodesa N.


• Nurul Kusuma W. • Aditya Indra W.
Kegiatan Belajar 1
Prinsip dan Model Pengelolaan PKR
Prinsip – Prinsip PKR
1. Keserampakan kegiatan pembelajaran
2. Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik ( WKA )
3. Kontak Psikologis Guru dan murid berkelanjutan
4. Dalam PKR terjadi Pemanfaatan Sumber secara efisien

Rumusan singkat dari ciri – ciri utama PKR sebagai berikut :


1. Seorang Guru
2. Menghadapi dua kelas atau lebih
3. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang berbeda kemampuan
4. Untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih
5. Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran
6. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan
7. Pada Jam pelajaran yang bersamaan
- Dalam PKR masalah utama yang sering dihadapi adalah masalah pengelolaan atau
manajemen
- Secara umum inti pengelolaan adalah mencapai tujuan yang setinggi tingginya
- Karena menurut Karweit ( 1987 ) proses pembelajaran yang baik adalah proses
pembelajaran yang efektif ditandai oleh 3 hal :
1. Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar – benar digunakan untuk belajar siswa
2. Kualitas pembelajaran guru sangat memadai
3. Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar

Rumusan 3 Pertanyaan mengenai pengelolaan PKR’


1. Bagaimana mengisi waktu pelajaran yang tersedia dengan aneka kegiatan belajar
sehingga siswa selalu dalam tugas belajarnya
2. Bagaimana cara guru agar selalu dapat meningkatkan kualitas pembelajaraanya?
3. Bagaimana cara guru mendorong dan meningkatkan keikutsertaan seluruh siswa dalam
belajar ?
Jawaban untuk pertanyaan 1 :
1. Berikan tugas untuk setiap kelas atau kelompok secara terencana
2. Atur ppenugasan sesuai dengan waktu, tempat, alat, dan sumber yang
tersedia
3. Perkecil waktu tunggu/ kosong bagi siswa
4. Terapkan prinsip guru selalu dihati dan pikiran siswanya

Jawaban untuk pertanyaan 2 :


1. Kuasai materi pelajaran yang akan diajarkan
2. Pahami dengan baik ciri – ciri ( Karateristik ) siswa dan kelas yang
dihadapi
3. Kuasai dengan terampil aneka model, Metode, dan teknik pembelajaran
4. Tampilah sebagai Guru yang penuh percaya diri, terpercaya, menarik dan
penuh kesadaran
Jawaban untuk pertanyaan 3 :
1. Gunakan dengan baik ketrampilan bertanya, memberi penguatan,
mengadakan variasi, menjelaskan, dan mengajar kelompok kecil perorangan
2. Terapkan prinsip ( Alertness ) dan ( overlappingness )
3. Ciptakan suasana kelas yang demokratis, penuh rasa aman, dan
menyenangkan
Contoh sintakmatik ( urutan – urutan kegiatan ) pengelolaan PKR Ssebagai
berikut :

MODEL UTAMA : PKR MURNI


1. PKR 221 : Dua Kleas, Dua Mata Pelajaran, satu ruangan
MODEL ALTERNATIf : PKR MODIFIKASI
2. PKR 222 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan
3. PKR 333 : Tiga Kelas, Tiga Mata Pelajaran, Tiga Ruangan
Model PKR 221 : PKR Murni
Guru menghadapi dua kelas dilakukan dalam satu ruangan, Topik
pelajaran memiliki saling keterkaitan
-Model PKR 221 merupakan Model PKR murni karena prinsip
keserempakan terpenuhi tanpa batasfisik
- Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru
terhadap kelas dapat berlangsung terus menerus
- Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling
efektif diantara PKR lain
- Model ini mungkin diterapkan jika jumlah siswa tidak terlampau
banyak ( 15 – 20 orang )
Petunjuk dalam menerapkan model PKR 221 :
1. Pada kegiatan Pendahuluan + 10 menit pertama berikan
pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan
2. Pada kegiatan inti + 60 menit berikutnya terapkan aneka metode
yang sesuai untuk masing masing kelas
3. Pada kegiatan Penutup + 10 menit terakhir berdirilah didepan kelas
menghadapi kedua kelas
Model PKR 222 : PKR Modifikasi
Dalam Model PKR 222, Guru menghadapi dua kelas, Topik tidak
memiliki saling keterkaitan, -

- Pembelajaran berlangsung dalam 2 ruangan, berdekatan yang


terhubung dengan pintu

- merupakan model PKR Modifikasi

- Siswa lebih dari 20 orang ( tidak mungkin ditampung dalam satu


ruangan )

- Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru


terhadap kelas tidak dapat berlangsung secara terus menerus,
karena masing – masing kelas harus menunggu hadirnya guru
secara fisik secara bergiliran
Petunjuk dalam menerapkan model PKR 221 :
1. Pada kegiatan Pendahuluan + 10 menit pertama satukan siswa Kelas 5 dan 6 dalam satu ruangan
2. Pada kegiatan inti + 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk masing – masing
kelas
3. Pada kegiatan Penutup + 10 menit terakhir berdirilah didepan pintu penghubung menghadapi kedua
kelas
4. Denah ruangan diatur agar pandangan siswa mengarah ke depan dan ke arah pintu penghubung
MODEL PKR 333 : PKR Modifikasi
Model PKR 333, Guru menghadapi 3 kelas, mengajar tiga mata pelajaran
yang berbeda, ketiga topik tersebut tidak ada keterkaitan secara langsung.

- Pembelajaran dilakukan dalam 3 ruangan berjejer yang satu dengan yang


lainya dengan pintu penghubung

- Model PKR 333 Merupakan model PKR Modifikasi karena prinsip


keserampakan tidak terkendalikan dengan utuh secara tatap muka
mengingat terdapat batas fisik

- Pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus


menerus

- Waktu tunggu tentunya jauh lebih lama

- Model ini tidak dianjurkan untuk sering digunakan karena kurang efektif.
Model ini hanya digunakan apabila memang secara fisik tidak dimungkinkan
penerapan Model PKR 222
Petunjuk dalam menerapkan model PKR 333 :

1. Pada kegiatan Pendahuluan + 10 menit pertama satukan siswa Kelas 4,5, dan 6 di salah satu ruangan

2. Pada kegiatan inti + 60 menit berikutnya terapkan aneka metode belajar dengan memanfaatkan aneka
sumber belajar yang tersedia

3. Pada kegiatan Penutup + 10 menit terakhir adalah reviu untuk dua kelas dengan menempatkan diri anda
dipintu penghubung ruang satu dan dua atau ruan 2 dan 3

4. Model PKR 333 ini termasuk yang lebih rumit


dalam pengelolaanya, keunggulan model ini
terletak pada intensitas kemandirian belajar setiap
kelas dan terbebas dari situasi belajar kelas lainya.
Kegiatan Belajar 2
PRINSIP DIDAKTIK-METODIK &
PROSEDUR DASAR PKR
• Didaktik (Ilmu Mengajar)
• Metodik (Strategi Mengajar)

Prinsip-prinsip dikdatik-metodik dan prosedur dasar PKR :


• Konsep-konsep Pembelajaran yang relevan perlu diterapkan dalam PKR sehingga
membentuk suatu sistem
• Ketrampilan prosedural pembelajaran, khususnya berkenaan dengan membuka dan
menutup pelajaran, mendorong belajar aktif dan belajar mandiri, dan mengelola
kelas PKR.
Guru PKR perlu memiliki ilmu dan kiat mengajar agar proses pembelajaran berhasil
dengan baik.
A. Mengawali dan mengakhiri pelajaran
1. Mengawali Pelajaran
a) Mengucapkan salam
b) Memusatkan perhatian
c) Memberi informasi tentang mata pelajaran
Dalam membuka pelajaran ada empat hal pokok yang harus dilakukan oleh seorang guru.
1) Menarik perhatian siswa
• Memperlihatkan benda, alat, dan gambar yang berhubungan dengan materi
• Memberikan aba-aba perhatian dan ucapan salam pembuka
• Membunyikan sesuatu, misalnya peluit, tongkat, bolpoin yang diketuk meja (sesuatu yang
bersuara yang menarik perhatian)
2) Menimbulkan motivasi belajar
• Kehangatan dan semangat (penampilan, perhatian dan kesungguhan, penggunaan bahasa)
• Rasa Penasaran/ ingin tahu (memancing rasa ingin tahu siswa)
• Ide yang bertentangan
• Minat siswa
3) Memberi acuan belajar
• Tujuan dan batas-batas tugas
• Langkah-langkah yang akan ditempuh
• Masalah pokok sebagai pusat perhatian
• Pertanyaan pemicu belajar
 
4) Membuat kaitan materi
• Penyampaian pertanyaan apersepsi
• Perangkuman materi pelajaran yang lalu dengan maksud
memetakan yang telah dipelajari siswa
2. Mengakhiri Pelajaran
Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam menutup pelajaran :
a) Meninjau kembali
b) Mengadakan evaluasi
• Mendemonstrasikan ketrampilan
• Menerapkan ide baru
• Mengemukakan pendapat sendiri
• Mengerjakan soal tertulis
a) Memberikan tindak lanjut (memberi PR, merancang sesuatu yang dikerjakan
siswa di rumah terkait materi)
2. Bagaimana Mendorong Belajar Aktif dan
Membiasakan Belajar Mandiri
 Belajar Mandiri
adalah proses memperoleh pengetahuan, nilai dan sikap, ketrampilan dan kebiasaaan
belajar melalui pemanfaatan rangsangan dari luar diri siswa untuk membangkitkan
kemampuan belajar secara optimal.
 Alasan perlunya belajar mandiri :
1. Bukti kuat bahwa individu yang berinisiatif dalam belajar dapat belajar lebih banyak dan
lebih baik dari pada individu yang bergantung pada guru
2. Belajar mandiri lebih sesuai dengan proses alami perkembangan mental individu
3. Perkembangan baru dalam berbagai aspek pendidikan menempatkan siswa sebagai
pembelajar yang aktif .
Contoh : a. membimbing diskusi kelompok kecil
b. mengajar kelompok kecil dan perseorangan
a. Membimbing diskusi kelompok kecil
Keterampilan yang harus dikuasi oleh guru PKR dan siswa yang ditugasi untuk menjadi ketua
kelompok atau kakak tutor (age tutor) dalam menata diskusi atau kerja kelompok kecil antara lain :
1) Memusatkan perhatian siswa
2) Memperjelas masalah yang menjadi pusat perhatian diskusi
3) Menganalisis pendapat siswa
4) Meningkatkan kesempatan siswa untuk mengeluarkan pendapatnya
5) Meratakan kesempatan berbicara
6) Memacu proses berfikir
7) Menutup diskusi
b. Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
 Peran guru dalam menghadapi situasi pengajaran kelompok kecil dan peseorangan :
1. Guru sebagai penata kegiatan belajar mengajar
2. Guru sebagai sumber informasi bagi siswa
3. Guru sebagai pendorong belajar siswa
4. Guru sebagai penyedia materi dan pembuka kesempatan belajar siswa
5. Guru sebagai pendiagnosa kebutuhan belajar siswa
6. Guru sebagai pemberi kemudahan belajar sesuai kebutiuhan siswa
7. Guru sebagai mitra kerja dalam kegiatan belajar
c. Mengadakan Variasi
 Belajar bagi siswa SD bisa jadi menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan menantang
dan bisa juga menjadi pembelajaran yang tidak menarik dan membosankan.
 Bagi guru peristiwa belajar mengajar bisa merupakan kebiasaan yang menyenangkan dan
menantang apabila strategi pembelajaran benar-benar melahirkan kesenangan, kepuasan
dan kebetahan belajar siswa.
Keterampilan yang harus dikuasai Guru PKR dalam memainkan
peran :
Mengadakan Pendekatan Secara Menata KBM Mengarahkan dan Memberi
Pribadi a. Mengadakan pengenalan umum Kemudahan Belajar
a. Menunjukkan perhatian yang mengenai isi dan latar KBM yang a. Memberikan penguatan
hangat akan dilaksanakan
b. Bersikap tanggap terhadap
b. Mendengarkan pendapat siswa b. Menggunakan variasi kegiatan keadaan siswa
sesuai dengan kebutuhan
c. Memberikan respon positif c. Memberikan bantuan belajar
c. Mengadakan pengelompokan sesuai dengan kebutuhan untuk
d. Menciptakan hubungan saling siswa yang sesuai dengan tujuan belajar lebih lanjut
percaya
d. Mengkoordinasikan aneka d. Mengadakan pemantapan terhadap
e. Menunjukkan kesediaan kegiatan yang berlangsung kegiatan kelompok dan
membantu siswa
e. Memberikan perhatian pada perorangan
f. Menunjukkan sikap terbuka berbagai tugas yang diberikan
terhadap perasaan siswa
f. Mengusahakan agar pada akhir
g. Mengendalikan situasi agar siswa kegiatan selalu ada penyimpulan
merasa nyaman
Variasi Belajar
Variasi Gaya Mengajar (teaching style)
a) Mengolah suasana dan bicara termasuk didalamnya kecepatan, kejernihan, tekanan, besar
kecilnya atau volume dan kefasihan
b) Memberi perhatian termasuk didalamnya pemusatan perhatian siswa dan penyebaran
perhatian guru terhadap beberapa hal, seperti kegiatan dan siswa secara bersamaan
c) Membuat kesenyapan pada saat berbicara dalm memberi kesempatan penyimak untuk
mengdapkan ide
d) Melakukan kontak pandang terhadap siswa, yang memberi kesan semua siswa
mendapatkan tatapan hangat guru
e) Mengolah gerak dan mimic pada saat menghadapi siswa-siswanya
f) Melakukan alih posisi berdiri dalam menguasai kelas yang memungkinkan guru dapat
mendekati semua kelompok siswa dan memungkinkan siswa merasakan perhatian yang
sama dari guru.
Variasi Media & Sumber

 Media adalah alat dan bahan yang digunakan guru untuk menyampaikan
pesan yang dapat berupa ide, informasi dari pendapat kepada siswa, bisa
terlihat atau visual, terdengar atau audio dan teraba dan taktil.

 Sumber adalah benda, manusia, situasi yang berisikan atau menghasilkan


informasi berupa data, fakta, ide, rangsangan yang dapat digunakan oleh
guru dan siswa dalam berkomunikasi.
 Keterampilan guru dalam memanfaatkan aneka ragam media dan sumber
secara tepat guna dan layak akan dapat membangun iklim atau suasana
belajar yang menarik, menantang mengasyikkan.
Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan
 Siswa sebagai individu pembelajar, yakni orang yang melakukan
persitiwa belajar secara manusiawi, harus dipandang sebagai
makhluk yang memiliki potensi menerima dan mengolah informasi
melalui pengalaman konkret, pengalaman mendalam, pengonsepan
atau konseptualisasi secara abstrak dan percobaan meluas atau
eksperimenatsi (Kolb : 1987)
 Pengalaman belajar siswa (learning experiences) yang baik dan
bermakna adalah pengalaman yang dibangun melalui aneka ragam
pola interaksi dan kegiatan yang sengaja dikembangkan oleh guru.

 Pola interaksi yang bisa terjadi pada setiap jenis kegiatan tidak
selalu sama, bisa di gambarkan sebagai berikut :
3. Pola Interaksi Kelompok Kecil (Pola INKK)
1. Pola Interaksi Perseorangan ( Pola INPERS)

2. Pola Interaksi Pasangan (Pola INPAS) 4. Pola Interaksi Kelompok Besar atau Kelas Tunggal (Pola
INKB)
5. Pola Interaksi Klasikal atau Kelas Banyak (Pola INKLAS)
Bagaimana Mengelola Kelas PKR dengan Baik
 Kelas PKR memerlukan perhatian yang lebih dari kelas biasa,
karena karakteristik pembelajaran dalam PKR jauh lebih
beragam daripada di kelas biasa. Tetapi tuntutan
pedagogisnya sama yaitu iklim kelas yang perlu diciptakan
harus memungkinkan murid dapat memanfaatkan waktu
belajar secara efektif.
 Untuk dapat menciptakan dan memelihara suasana kelas yang
memungkinkan optimal kualitas pembelajarannya dan
keterlibatan murid, perlu pengelolaan kelas yang baik
 Ketrampilan mengelola kelas mencangkup kemampuan guru
untuk :
a) Menciptakan dan memelihara kelas yang optimal
 Situasi kelas yang optimal ditandai oleh tingginya waktu yang digunakan untuk mendorong
murid melakukan tugas-tugas dan waktu yang digunakan oleh murid untuk melibatkan diri
dalam interaksi kelas. Untuk dapat menciptakan situasi tersebut guru sebaiknya terampil dalam:
1)      Menanggapi dengan penuh perhatian hal-hal yang mengganggu jalannya interaksi belajar-
mengajar. Misalnya, bila ada murid yang bercerita sendiri.
2)      Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok secara visual maupun verbal. Bicara
dengan jelas sehingga semua murid bisa mendengarkan arahan dan pandangan guru
kesemua murid.
3)      Memberikan penugasan kepada kelompok dengan jelas sehingga murid-murid memahami
tugas dan peranan serta tanggungjawabnya dalam kegiatan belajar mengajar.
4)      Member teguran dengan arif bila melihat terjadinya perilaku menyimpang dari murid.
Teguran yang kasar bukan saja tak efektif, tetapi dapat melukai perasaan murid.
5)      Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan dan token sesuai dengan
keperluan dan situasi secara wajar. Berikan pujian terhadap perilaku yang baik untuk
mendorong munculnya perilaku baik lebih sering muncul.
b). Mengendalikan Kondisi Belajar yang Optimal dan Mengatasi Perilaku Murid
yang Menyimpang.

 Bila ada murid yang berperilaku menyimpang janganlah dibiarkan, tetapi harus dikendalikan.
Hakekat belajar adalah perubahan, maka bila anda melihat adanya perilaku menyimpang harus
segera kita ubah menjadi perilaku yang baik.
 Mengubah perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan cara:
1)      Mengajarkan dan member contoh perilaku yang diinginkan.
2)      Menguatkan perilaku yang baik dengan pujian yang wajar
3)      Member hukuman dengan cara yang benar dan wajar terhadap perilaku menyimpang.
Kegiatan Belajar 3
Aneka Model Interaksi Kelas Rangkap
dalam PKR
1.Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)
2.Proses Belajar Melalui Kerja Sama
(PBMKS):
a. Olah-Pikir Sejoli (OPS)
b. Olah-Pikir Berebut (OPB)
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
f. Diskusi Meja Bundar (DMB)
g. Tugas Diskusi dan Resitasi (TDR)
h. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTa)
i. Aktivitas Tugas Terbuka (ATTu)
1.Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)

Langkah-langkah:

Model ini digunakan sebagai model belajar mandiri. Belajar mandiri bisa dilakukan secara
perorangan maupun kelompok.

Inti dari belajar mandiri adalah mencari dan mengolah informasi atas dasar dorongan belajar
dari dalam diri. Artinya, tanpa menunggu datangnya tugas atau perintah orang lain.
2. Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS):
a. Olah-Pikir Sejoli (OPS)

• Model ini diadaptasi dari Model Think Pair Share.


• Komunikasi banyak arah secara bertahap
• Bertujuan membina kerjasama dan komunikasi sosial
b. Olah-Pikir Berebut (OPB)

• Diadaptasi dari Model Roundrobin


• Proses curah pedapat => dengan pertanyaan meneybar
• Bertujuan untuk melibatkan sebanyak-banyaknya siswa untuk menggali sebanyak-
banyaknya pendapat
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)

• Diadaptasi dari Model Team-mate


• Bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan dan kebiasaasn saling berbagi
ide dan membuat kesepakatan Bersama.
• Pengelompokan siswa sebaiknya menurut
kelas
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)

• Dirancang untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan saling membantu


antar teman sebaya.
• Guru berperan sebagai manusia yang akan dimintakan keterangan, petunjuk,
dan saran.
• Hindari tutor untuk bersikap sombong
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)

• Digunakan secara lintas kelas


• Siswa kelas yang lebih tinggi yang pandai, ditugasi untuk membantu
kelompok siswa kelas di bawahnya
f. Diskusi Meja Bundar (DMB)

• Diadaptasi dari model Roundtable


• Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan mengemukakan ide secara tertulis
melalui situasio kerja kelompok.
• Lebih tepat untuk kelas tinggi
g. Tugas Diskusi dan Resitasi (TDR)

• Kombinasi dari metode pemberian tugas dan diskusi.


• Cocok untuk kelas tinggi
• Bertujuan untuk mengmbangkan keterampilan akademis melalui kerja sama
• Guru berperan sebagai manajer dan narasumber.
h.Aktivitas Tugas Tertutup (ATTa)
i. Aktivitas Tugas Terbuka (ATTu)

• Tepat digunakan pada kelas tinggi


• Peran guru: narasumber dan manajer kelas
• Bertujuan untuk melatih keterampilan berpikir kognitif dan komunikasi
secara tertulis
Bagaimana Memelihara Suasana
Belajar?
Yang membedakan kelas PKR dengan kelas lain => keserbagandaan :
• Terdiri dari 2 kelas atau lebih
• Satu / lebih mata pelajaran
• Satu / lebih topik pembahasan
• Satu / lebih model pembelajaran
• Satu / lebih ruangan yang dipakai

Guru dituntut untuk dapat:


• Memelihara disiplin kelas
• Menciptakan dan memelihara suasana kelas
• Sadar dan terikat oleh tujuan belajar
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai