Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK 1

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

ANGGOTA KELOMPOK :
1. DIAH MA’RIFAH KRISNAWATI
2. DEVITHA DYAH ANGGRAHAYU
3. EKA INDAH SUSANTI
4. JESSICA DEBBY YOHANA
5. FRISKA DAYA LELUNI
6. DIAN BEVIANA
7. ARIS YULI
NAMA : DIAH MA’RIFAH KRISNAWATI
NPM : 858413224

Soal Nomor 1

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar dari setiap orang di dunia ini.
Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang sudah menjadi kebutuhan primer, yang
artinya pendidikan harus terpenuhi. Masalah pendidikan di Indonesia adanya keterbatasan
jumlah guru yang terampil. Umumnya, guru-guru terampil dan berkualitas tersebar di
kawasan kota atau daerah yang notabenenya mudah di akses. Sedangkan daerah-daerah
terpinggir dan terpencil, sulit sekali mendapatkan guru. 
Memang ada banyak faktor hal ini terjadi. Dari banyak alasan, salah satunya masalah
minat dari guru itu sendiri. lebih banyak guru yang memilih lokasi yang mudah diakses dari
segi transformasi dan akses untuk mendapatkan kebutuhan pokok mudah didapatkan.
Sedangkan daerah terpencil, lagi-lagi tidak dilirik sama sekali. Mungkin ada saja guru
yang terpanggil hati untuk bertugas di daerah pelosok yang minim akses, sayangnya hanya
1:10 saja. Jumlahnya pun sangat kecil sekali. Sehingga wajar saja jika terjadi kesenjagan
tenaga guru terampil di pelosok dan di kota.
Bukan hanya kurangnya tenaga pengajar (guru) saja tetapi juga kurangnya murid di
daerah terpencil. Murid di SD 014 Sendawar hanya berjumlah 80, dimana murid kelas 4 dan
kelas 5 masing-masing berjumlah 15 siswa.

Pertanyaan:
Berdasarkan kondisi yang terjadi seperti uraian di atas, analisis alasan kenapa pembelajaran
kelas rangkap (PKR) perlu diterapkan pada kondisi di tersebut?

Pembahasan:
Berdasarkan kondisi yang telah di uraikan di atas ada beberapa faktor yang dapat kita analisis
mengenai alasan diterapkannya Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) sesuai uraian di atas.
Faktor tersebut meliputi:
1) Kurangnya jumlah tenaga pengajar (guru). Dalam uraian disebutkan ketersediaan guru di
sekolah tersebut sangat terbatas. Penyebabnya banyak guru yang berasal dari luar daerah
memilih berhenti atau mengajar di tempat lain karena berbagai alasan.
2) Kurangnya jumlah murid pada kelas 4 dan kelas 5 SD Sendawar. Dalam uraian disebutkan
bahwa jumlah murid pada kelas 4 dan kelas 5 hanya berjumlah 15 siswa. Penyebabnya
karena terdapat sedikit warga yang tinggal di daerah tersebut.
Dari dua faktor tersebut sudah tentu jumlah siswa tidak sesuai dengan jumlah kelas dan
guru. Oleh sebab itu, pembelajaran kelas rangkap (PKR) merupakan salah satu solusi agar
proses pembelajaran di sekolah dengan kondisi sesuai uraian dapat berjalan.

Soal Nomor 2

Ibu Linda adalah guru kelas 5 di Sekolah Dasar (SD) 023 Sendawar. Jumlah siswa
kelas 5 di SD 023 Sendawar berjumlah 20 siswa . Pada hari senin ibu Linda sakit parah
sehingga harus rawat inap seminggu di rumah sakit dan tidak dapat hadir di sekolah untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kepala sekolah di Sekolah Dasar (SD) 023
Sendawar menunjuk ibu Dina untuk mengajar kelas 5 dikarenakan ibu Linda sedang sakit dan
selama seminggu ibu Linda tidak dapat hadir untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Ibu Dina adalah seorang guru kelas 4 yang berjumlah 20 siswa.

Pertanyaan:
Berdasarkan kondisi yang telah di uraikan di atas, berikan alasan mengapa model
pembelajaran pembelajaran kelas rangkap (PKR) perlu di terapkan di kelas tersebut?

Pembahasan:
Model pembelajaran kelas rangkap (PKR) perlu di terapkan di kelas tersebut. Di dalam dua
ruang kelas yang berbeda. Model PKR yang paling sesuai diterapkan dalam kedua kelas
tersebut adalah Model PKR 222. Alasannya adalah karena ibu Dina wali kelas 4 dan akan
mengajar dua kelas yaitu kelas 4 dan kelas 5, dalam 2 ruang kelas yang berbeda karena
jumlah siswa satu kelas berjumlah 20 siswa sehingga tidak mungkin ditampung dalam satu
ruang kelas, serta mengajarkan 2 materi yang berbeda yaitu materi kelas 4 pelajaran
Matematika dengan topik yang akan dibahas operasi hitung bilangan bulat dan untuk kelas 5
mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan topik membaca puisi.
Nama : Devitha Dyah Anggrahayu
Kelas : 3A_BI_PGSD
NIM : 858418065

Pernyataan ke-1
Selama kurang lebih 2 tahun di Negara Indonesia terjadi pandemi Covid-19 sejak
pertengahan tahun 2019 hingga saat ini (Oktober 2021). Banyak sekali dampak yang
ditimbulkan karena pandemi, salah satunya pada sektor pendidikan. Pendidikan di Indonesia
seolah-olah terasa vakum, mulai dari tidak adanya kegiatan di sekolah secara tatap muka
hingga berpengaruh pada sistem atau metode pendidikan yang dilakukan secara daring
(online). Ibu Risa, ditugaskan mengajar kelas 3 dan 4 dikarenakan ada beberapa guru terkena
dampak covid-19 tersebut. Tentu saja materi pelajaran kelas 3 dan 4 berbeda. Karena pada
saat bersamaan, ibu Risa mengajar di kelas 2 SD Negeri yang notabene siswanya dengan
perekonomian yang lemah.
Pertanyaan :
a. Tindakan awal yang sebaiknya bu Risa lakukan adalah…
b. Bagaimana ibu Risa menghadapi siswa-siswa yang kurang mampu pada pembelajaran
daring tersebut.

Jawab:
a. Tindakan awal yang sebaiknya bu Risa lakukan adalah
1. Bu Risa meminta guru kelas 3 dan 4 atau tenaga Tata Usaha untuk memberikan
daftar nama anak-anak pada kelas yang diampuhnya.
2. Mendata siswa yang mampu dan kurang mampu dalam menghadapi pembelajaran
daring.
3. Membagi jadwal daring untuk siswa kelas 3 dan 4 juga kelas 2 yang diampuhnya.
4. Mempunyai jadwal Tatap muka ke rumah siswa yang tidak mampu melakukan
pembelajaran daring dengan menerapkan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) pada
siswa yang saat ini ibu Risa ampuh.
b. Ibu Risa menerapkan pembelajaran kelas rangkap dengan mendatangi siswa kelas 2,3
dan 4 yang rumahnya berdekatan untuk memberikan materi sesuai dengan pelajaran
sesuai jadwal yang ditentukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Memanfaatkan waktu secara efisien sehingga waktu pembelajaran yang terbuang dapat
diperkecil atau dihindari. Memberikan materi yang sesuai dengan Silabus dan RPP
darurat. Membagikan lembaran tugas yang sama dengan pembelajaran yang diberikan
pada siswa yang melaksanakan pembelajaran secara daring (online).

Pernyataan ke-2 :
Pada SD Negeri 001 Desa Suka Mandiri dikelas VI yang berjumlah 20 siswa menerapkan
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) dimana guru yang mengajar bernama ibu Herlin,S.Pd.
Pembelajaran Kelas Rangkap yang dilaksanakan dengan kelas III yang berjumlah 25 siswa.
Saat yang bersamaan materi pelajaran kelas VI yang dihadapi adalah materi pembelajaran
IPA “Makhuk hidup di sekitar” sedangkan kelas V matematika mengenal penjumlahan
pecahan dimana kelas VI menerapkan metode praktik dengan siswa membawa biji – bijian
dan tumbuhan. Sedangkan kelas III, matematika juga perlu adanya bimbingan dalam
memecahkan kasus penjumlahan pecahan sederhana !
Pertanyaan :
a. Prinsip khusus apa yang sebaiknya diterapkan oleh bu Herlin agar pembelajaran kelas
rangkap (PKR) tersebut dikatakan sukses , terutama untuk kelas VI yang pada saat itu
melakukan praktik !
b. Sebutkan langkah-langkah yang harus diambil oleh ibu Herlin dalam pembelajaran
tersebut.!

Jawab :
a. Sebelumnya, kita mengenal 4 prinsip khusus pada PKR, yaitu:
1. Keserempakan kegiatan Pembelajaran
2. Kadar Tinggi waktu Kreatifan Akademik (WKA)
3. Kontak Psikologis Guru dan Murid yang Berkelanjutan
4. Pemanfaatan Sumber Secara Efisien.

Tentunya prinsip khusus yang benar-benar harus dilaksanakan ibu Herlin adalah Kontak
Psikologis Guru dan Murid yang berkelanjutan, karena denganmengunjungi murid kelas
VI yang pada saat itu praktik dalam kelompok, contoh untuk memelihara kontak
pskologis murid dan guru yang berkelanjutan dan diharapkan siswa kelas VI melakukan
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Langkah – langkahnya :
1. Mengatur kelas PKR agar semua siswa terkontrol
2. Melakukan kegiatan pendahuluan pada kedua kelas tersebut.
3. Membagi siswa kelas VI menjadi kelompok, setiap kelompok 5 orang dan
memberikan tujuan serta kesepakatan dalam pembelajaran selama menerapkan
PKR.
4. Meminta siswa ketua kelompok siswa kelas VI untuk menandatangani
kesepakatan saat praktek.
5. Menertibkan siswa kelas III
6. Mengajar penjumlahan pecahan dengan menerapkan metode pembelajaran yang
menyenakan, dimana ibu Herlin menjelaskan penjumlahan pecahan tersebut
secara langsung di papan tulis.
7. Membuat soal penjumlahan pecahan sederhana.
8. Sekali-kali mengunjungi kelompok kecil siswa kelas IV yang melaksanakan
praktik menanam biji-bijian
9. Mengunjungi siswa kelas III yang mengerjakan tugas penjumlahan pecahan satu
persatu.
10. Memberikan Evaluasi pada kelas VI dan Kelas III diakhir pembelajaran.
11. Ibu Herlin merefleksi jalannya PKR yang telah ia laksanakan pada hari itu juga.
Nama : Eka Indah Susanti

NPM : 858417934

Soal 1

SD Luqman Al- Hakim merupakan salah satu SD yang telah menerapkan


Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) selama hampir 2 tahun, karena kekurangan guru.
Bu Eka diberikan tugas untuk mengajar kelas rangkap tersebut. Bu Eka harus
mengajar 2 kelas sekaligus, dengan mata pelajaran yang berbeda dalam satu waktu.
Kelas dan mata pelajaran yang diajarkan oleh Bu Eka adalah kelas 4 dan 5. Dengan
mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Wawancara untuk kelas 4, dan mata pelajaran
IPS dengan materi Peninggalan Sejarah Hindu Budha untuk kelas 5. Jumlah siswa di
kelas 4 sebanyak 15 orang, dan kelas 5 berjumlah 20 orang.

Berikut contoh langkah kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Bu Eka:


Pada kegiatan pendahuluan, Bu Eka membuka pelajaran di setiap kelas, masing-
masing selama 10 menit, Bu Heni memberikan pengantar dan pengarahan agar siswa
memahami kegiatan belajar yang akan dipelajari selama 80 menit. Pada kegiatan
inti, Bu Eka mulai menjelaskan dimasing-masing kelas, yang pertama di kelas 4
materi wawancara selama 15 menit, sementara itu di kelas 5 menunggu Bu Eka.
Setelah mengajar di kelas 4 dan memberikan tugas, Bu Eka pergi ke kelas 5 untuk
mengajarkan IPS materi Peninggalan Sejarah Hindu Budha selama 20 menit juga, dan
dilanjutkan dengan pemberian tugas di LKS. Pada kegiatan penutup, Bu Eka
kembali ke kelas 4 untuk menjelaskan tugas berupa pekerjaan rumah, sekaligus
menutup pelajaran untuk kelas 4 selama 15 menit. Bu Eka melanjutkan pergi ke kelas
5 untuk menjelaskan tugas selama 10 menit.

Pertanyaan:
a. Dengan memperhatikan pelaksanaan PKR pada kedua kelas tersebut di atas,
sudah efektifkah pelaksanaan PKR yang dilakukan oleh Bu Heni? Berilah alasan
Anda dengan mengaitkannya pada salah satu model PKR yang ada.
b. Berdasarkan langkah kedua kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup),
analisalah kelemahan dari setiap langkah pembelajaran tersebut, dengan
mengaitkannya pada petunjuk salah satu model PKR.
Pembahasan:
a. Model PKR yang diterapkan oleh Bu Eka adalah Model PKR 222. Bu Heni
mengajar 2 kelas yang berbeda (kelas 4, 5), di dua ruang kelas yang berbeda, dan
2 materi yang berbeda. Menurut saya pelaksanaan model PKR yang ada kurang
efektif dengan kondisi jumlah siswanya yang kurang dari 20 setiap kelasnya
harusnya bisa dijadikan 1 ruang kelas saja, sehingga lebih mudah juga untuk
dkontrol.
b. Dalam kegiatan pendahuluan, Bu Eka membuka kelas di setiap kelas. Menurut
saya sangat tidak efektif. Akan lebih efektif jika Bu Eka membuka kelas
sekaligus. Dengan membuka kelas di setiap kelas dengan durasi 10 menit, maka
Bu Eka sudah menghabiskan waktu 20 menit hanya untuk membuka
pembelajaran. Dalam kegiatan inti, tidak merancang kegiatan pembelajaran
dengan baik. Hal ini terlihat pada saat Bu Eka menjelaskan di kelas 4, sedangkan
di kelas 5 dibiarkan menunggu tanpa ada kegiatan pembelajaran, seharusnya bisa
diberikan atau dperintahkan untuk membaca materi/buku pelajaran yang akan
diajarkan. Dalam kegiatan penutup, Bu Eka juga menghabiskan waktu 30 menit.
Jika ditotal jumlah waktu yang dipergunakan oleh BU Eka mulai pendahuluan (20
menit), inti (60 menit), dan penutup (30 menit) melebih batas waktu pembelajaran
yang ditarget selama 80 menit. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh Bu Eka sangat tidak efektif.

Soal 2

Masalah pendidikan yang sering terjadi dalam daerah terpencil/pelosok sampai saat
ini masih belum dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah. Beberapa masalah
biasanya terjadi seperti ruang kelas yang hanya menggunakan bangunan seadanya
sehingga sering mengalami kebocoran pada musim hujan, atau mudah roboh ketika
ada angin kencang. Akibatnya ruang kelas menjadi rusak berat, tidak layak, sehingga
jumlah ruang kelas yang akan digunakan untuk belajar menjadi berkurang. Kondisi ini
menimbulkan masalah lain juga bagi sekolah terutama ketersediaan guru untuk
mengajar. Guru-guru yang berasal dari luar daerah biasanya tidak bertahan lama,
karena banyaknya masalah yang harus dihadapi, seperti beratnya medan menuju
sekolah, serta sistem penggajian yang kurang layak. Dampak dari kondisi ini, banyak
kelas yang kehilangan guru, sehingga dalam pembelajaran sering mengandalkan guru
generasi lama yang berasal dari daerah asal.

Pertanyaan:
Dengan memperhatikan kondisi yang terjadi seperti yang digambarkan pada uraian di
atas, buatlah analisis Anda tentang alasan diterapkannya PKR sesuai dengan
kondisi/fenomena tersebut dengan mengaitkan mengapa PKR diperlukan dalam suatu
sekolah?

Pembahasan:
Ada beberapa faktor yang dapat kita analisis mengenai alasan diterapkannya
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) sesuai uraian di atas. Faktor tersebut meliputi:
1) Terbatasnya ruang kelas. Dalam uraian, disebutkan bahwa banyak ruang kelas yang
mengalami kebocoran sehingga rusak berat dan tidak layak pakai. 2) Kurangnya
jumlah tenaga pengajar (guru). Dalam uraian disebutkan ketersediaan guru di sekolah
tersebut sangat terbatas. Penyebabnya banyak guru yang berasal dari luar daerah
memilih berhenti atau mengajar ditempat lain karena berbagai alasan. Dari dua faktor
tersebut sudah tentu jumlah siswa tidak sesuai dengan jumlah kelas dan guru. Oleh
sebab itu, pembelajaran kelas rangkap (PKR) merupakan salah satu solusi agar proses
pembelajaran di sekolah dengan kondisi sesuai uraian dapat berjalan.
NAMA : JESSICA DEBBY YOHANA
NIM : 858419802

SOAL NOMOR 1
Ibu Jessica adalah seorang guru di SDN 009 Balikpapan Selatan, bertugas sebagai wali kelas
dari kelas 2, dengan jumlah siswa sebanyak 7 orang. Suatu hari rekan Ibu Jessica yang
merupakan wali kelas 1 tidak dapat mengajar karena sedang dirawat dirumah sakit. Jumlah
siswa kelas 1 sebanyak 6 orang. Ibu Jessica memutuskan untuk menggabung kedua kelas
tersebut, agar proses belajar mengajar lebih efektif.

PERTANYAAN
Dari kasus diatas, analisislah alasan ibu Jessica memberlakukan sistem kelas rangkap,
dan juga prinsip pembelajaran kelas rangkap yang dilakukan ibu Jessica disini.

PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus diatas, alasan ibu Jessica memberlakukan kelas rangkap
karena guru kelas 1 tidak bisa hadir disekolah melakasanakan kegiatan belajar mengajar,
sedangkan anak- anak harus tetap belajar, jadi ibu Jessica mengambil alih kelas 1. Selain
itu, jumlah siswa masing- masing kelas 1 dan 2 juga tidak terlalu banyak. Jadi ibu
Jessica menggabungkan siswa dari dua kelas tersebut agar efisien dan keadaannya masih
memungkinkan untuk digabung ( quantity and equity ). Prinsip khusus yang diterapkan
dalam kasus ini adalah keserampakan kegiatan pembelajaran. Dengan menggabungkan
kedua kelas tersebut, ibu Jessica menyelenggarakan kegaiatan belajar yang serempak
untuk dua kelas.

SOAL NOMOR 2

Ibu Devi adalah guru disebuah sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran kelas rangkap.
Ibu Devi bertugas menangani kelas 1 dan 2 di kelas tersebut. Suatu hari, ibu Devi sedang
membahas tentang materi perkalian pelajaran matematika dan bahasa Indonesia di kelas 1
tentang keluargaku, dan memberi tugas kepada masing- masing kelas. Sebagian dari siswa
kelas 1 belum lancar menulis, dan sebagian siswa kelas 2 kesulitan dalam berhitung. Setelah
menerangkan tentang perkalian di kelas 2, Ibu Devi beralih menangani kelas 1. Setelah
selesai menjelaskan di kelas 1, ibu Devi kembali menjelaskan di kelas 2.
PERTANYAAN
Dari kasus diatas, prinsip khusus apakah yang diterapkan oleh ibu Devi dalam
pelaksanaan pembelajaran rangkap ? Analisislah

JAWABAN
Dari kasus diatas, ibu Devi menerapkan prinsip khusus kontak psikologis . Ibu Devi
secara berkala dan konsisten memantau kelas 1 dan 2 bergantian. Ibu Devi berusaha
semaksimal mungkin menangani kedua kelas dengan baik, ada ketika siswa-siswanya
membutuhkan bantuan. Memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan.Ibu Desi
mampu mengkondiskan situasi dengan baik.
NAMA : FRISKA DAYA LELUNI
NIM : 858413073
Soal Nomor 1
Di Desa Ngadas dekat dengan gunung Bromo, terdapat sebuah SD yang jumlah siswanya
hanya 44 orang, dengan rincian kelas I ada 9 anak, kelas II ada 7 anak, kelas III ada 5
anak, kelas IV ada 4 anak, kelas V ada 10 anak, dan kelas VI ada 9 anak. Karena
jumlahnya sedikit, maka pemerintah hanya menugaskan 2 orang guru dan 1 orang kepala
sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan di sekolah tersebut. Dalam pelaksanaan
pembelajaran anak-anak digabung ke dalam dua ruangan. Ruang 1 diisi siswa kelas I,
IV, dan VI, sedangkan di ruang 2 diisi siswa kelas II, III, dan V.

Pertanyaan :
Lakukan analisis terhadap kondisi di atas dengan menuliskan alasan pemerintah hanya
menugaskan 3 orang pendidik di sekolah tersebut! 

Pembahasan :

1. Alasan Demografis. Jumlah siswa di SD tersebut hanya berjumlah 44 orang siswa,


dimana kelas I ada 9 anak, kelas II ada 7 anak, kelas III ada 5 anak, kelas IV ada 4
anak, kelas V ada 10 anak, dan kelas VI ada 9 anak. Agar lebih praktis dan ekonomis,
pemerintah hanya menugaskan 3 pendidik di sekolah tersebut.
2. Alasan Geografis, desa Ngadas dekat dengan Gunung Bromo yang menyebabkan desa
ini sulitnya lokasi dan terbatasnya sarana transportasi.

Soal Nomor 2
Bu Lestari memasuki ruang kelas, mengucapkan salam dan sapaan selamat pagi kepada
anak-anak kelas II dan kelas IV yang berada di ruangan tersebut. Siswa secara serempak
menjawab salam dari guru. Kegiatan dilanjutkan dengan presensi dan pesan moral dari
guru bahwa jika anak-anak tidak masuk hendaknya memberitahu ke guru yang bisa
dilakukan melalui WhatsApps. Selain itu anak-anak harus mematuhi protokol kesehatan
dengan menjaga jarak, selalu mencuci tangan, dan memakai masker.

Guru menugasi anak yang hadir paling awal untuk memimpin doa bersama. Setelah
berdoa bersama, guru menyuruh anak-anak kelas IV untuk membuka buku siswa dan
membaca teks tentang sumber energi alternatif dan menjawab soal yang ada di bawah
teks secara berpasangan dengan teman sebangku. Guru beralih ke kelas II dengan
memperlihatkan gambar rumah yang halamannya bersih, tertata rapi dan gambar yang
lain yaitu rumah dengan sampah berserakan.

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang kedua gambar tersebut. Selanjutnya
siswa Kelas II diajak membaca teks tentang lingkungan sehat dan tidak sehat, ditugasi
secara berpasangan menemukan kosa kata tentang kesehatan yang ada dalam teks
dilanjutkan membuat kalimat dari kosa kata yang ditemukannya. Guru berpindah ke
kelas IV untuk membahas jawaban soal yang dikerjakan siswa secara berpasangan. Tiba-
tiba Bel istirahat berbunyi dan anak-anak keluar kelas secara tertib.
Pertanyaan :
Analisislah prinsip prinsip pembelajaran khusus dalam Pembelajaran Kelas Rangkap
pada kasus diatas.
Pembahasan :
Prinsip-prinsip khusus dalam PKR yang terdapat dalam kasus diatas :
1. Keserempakan kegiatan pembelajaran dalam kasus ini adalah guru menghadapi 2
kelas yaitu kelas II dan Kelas IV pada waktu sama. Yaitu Pada kelas IV guru
menyuruh siswa untuk membuka buku siswa dan membaca teks tentang sumber
energi alternatif dan menjawab soal yang ada di bawah teks secara berpasangan
dengan teman sebangku. Sedangkan untuk kelas II guru memperlihatkan gambar
rumah yang halamannya bersih, tertata rapi dan gambar yang lain yaitu rumah
dengan sampah berserakan, melakukan tanya jawab dengan siswa serta mengajak
siswa untuk membaca teks tentang lingkungan sehat dan tidak sehat.
2. Kontak Psikologis guru dan murid yang berkelanjutan, guru menjelaskan materi
tentang sumber energi untuk kelas IV dan lmateri lingkungan sehat dan tidak sehat
untuk kelas II, memberi tugas untuk menjawab soal yang ada di bawah teks secara
berpasangan dengan teman sebangku untuk kelas IV dan menemukan kosakata
tentang kesehatan yang ada dalam teks secara berpasangan untuk kelas II, serta guru
melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan gambar rumah yang halamannya
bersih, tertata rapi dan gambar yang lain yaitu rumah dengan sampah berserakan.
NAMA : DIAN BEVIANA

1. SD Suka Senang merupakan salah satu sekolah yang memiliki jumlah siswa rata-rata
per kelas sebanyak 27 orang. Jika dilihat dari jumlah ketersediaan guru, SD Suka
Senang termasuk dalam sekolah yang kekurangan guru, maka ada 1 kelas sering
digabung agar pembelajaran tetap berlangsung dengan lancar. Ibu Dian harus
menjadi guru dalam Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) tersebut. Ibu Dian harus
menggabungkan kelas 4 dan kelas 5. Selama pelaksanaan PKR, Ibu Dian masih
mengalami kesulitan.
Sebagai contoh, Ibu Dian harus mengajar kelas 4 pelajaran Matematika dengan
materi Kelipatan , dan kelas 5 harus belajar Bahasa Indonesia dengan materi
Menuliskan Pengalaman dalam satu waktu yang bersamaan, dalam ruangan kelas
yang berbeda sementara waktu yang tersedia hanya 60 menit.
Pertanyaan:

Berdasarkan kasus Ibu Dian, model pengelolaan PKR manakah yang paling sesuai
diterapkan dalam kedua kelas tersebut? Jelaskan alasan dari jawaban Anda dengan
mengacu kepada model-model pengelolaan PKR di SD Suka Senang.

Pembahasan:
Model PKR yang paling sesuai diterapkan dalam kedua kelas tersebut adalah Model
PKR 222. Alasannya adalah karena Ibu Dian akan mengajar dua kelas yaitu kelas 4
dan kelas 5, dalam 2 ruang kelas yang berbeda karena jumlah siswa satu kelas
lebih dari 20 sehingga tidak mungkin ditampung dalam satu ruang kelas, serta
mengajarkan 2 materi yang berbeda yaitu kelas 4 pelajaran Matematika dengan
materi kelipatan dan untuk kelas 5 mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan
materi menuliskan pengalaman.

2. Pak Tahir mengajar di kelas V A SDN 002 Balikpapan Tengah. Suatu ketika ada
Guru kelas V B yang sedang mengikuti BIMTEK selama 1 hari dan Pak Tahir
ditugaskan Kepala Sekolah untuk melaksanakan kelas rangkap tersebut.
Pertanyaan :
Dari kasus di atas , analisis lah alasan Pak Tahir memberlakukan kelas rangkap
Pembahasan :
Berdasarkan kasus di atas, alasan Pak Tahir melaksanakan pembelajaran kelas
rangkap karena guru kelas VI tidak dapat mengajar pada hari tersebut karena
mengikuti BIMTEK.

Anda mungkin juga menyukai