Anda di halaman 1dari 3

Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61

Nama : Nurma Widyaningtyas

NIM : 857837057

Kelas : PGSD BI Kelas B

JAWAB :

1. Pembelajaran kelas rangkap merupakan suatu kajian strategi pembelajaran, yang menjadi
pilihan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pembelajaran kelas rangkap yang
disingkat (PKR) relatif baru di dalam dunia pendidikan dan tidak banyak sekolah yang
melaksanakan PKR ini. Pengertian pembelajaran kelas rangkap sesungguhnya di mana
seorang guru atau sekelompok guru mengelola kelas, yang terdapat berbagai siswa dari
tingkatan kelas yang berbeda atau usia yang bervariasi dengan kemampuan yang
bervariasi pula dalam satu ruangan untuk tujuan pembelajaran yang bermakna bagi siswa
Alasan dilakukannya Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) tidak hanya karena faktor
kekurangan guru. PKR juga sering diterapkan karena alasan letak geografis yang sulit
dijangkau, ruangan kelas terbatas, kekurangan tenaga guru, jumlah siswa yang relatif
sedikit, guru berhalangan hadir, atau mungkin faktor keamanan seperti di daerah
pengungsi. Nyatanya di Era Digital ini, masih ada beberapa sekolah yang masih
menggunakan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terutama di daerah daerah terpencil.
Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terdiri dari ribuan pulau. Dalam sistem
pendidikan, hal yang tidak dapat dihindari adalah penyebaran dan distribusi guru secara
merata, yang masih menjadi suatu tantangan yang harus diatasi. Di banyak Sekolah Dasar
berukuran kecil di Indonesia, mengelompokkan anak-anak dari beberapa jenjang kelas ke
dalam satu kelas bisa menjadi salah satu cara agar pendidikan dapat tetap berjalan.
Misalnya, menggabungkan kelas tiga dan empat dalam satu kelas. Ini yang disebut
dengan model pembelajaran kelas rangkap, yaitu situasi ketika seorang guru harus
mengajar lebih dari satu kelas di waktu dan tempat yang bersamaan. Dalam hal ini,
kemampuan guru dituntut mampu mengelola kelas dengan baik dan menjadikan siswa
aktif sehingga kondisi kelas tidak gaduh atau ada siswa tidak belajar karena guru
mengajar bergantian kelas.
2. Prinsip pelaksanaan PKR

a. Keserempakan kegiatan pembelajaran, pada prinsip ini guru menghadapi dua


kelas atau lebih di waktu yang sama. Contoh: Guru Sekolah Dasar mengajar dua
kelas secara waktu bersamaan.
b. Kadar Tinggi waktu keaktifan akademik (WKA), pada sistem ini murid harus
secara aktif menghayati pembelajaran baik secara kurikulum maupun materi
pembelajaran. Contoh: pembentukan kelompok dalam belajar.
c. Terjadi pemanfaatan sumber secara efisiensi, dalam sistem ini dapat
menghemat berupa peralatan, sarana, tenaga guru pendidik dan waktu. Contoh:
penggunaan satu ruangan kelas untuk dihuni dua kelas yang berbeda.
3. Model pembelajaran kelas rangkap
a. Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan
kelas 6, dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan
Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.
 Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan
pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau
satu papan tulis dibagi dua. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan
dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti langkah-langkah untuk masing-masing kelas
yang akan ditempuh selama pertemuan.
 Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang
sesuai dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan
berlangsung adakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai dengan
keperluan. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
 Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan
kelas menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan
kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai
keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai
bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin untuk hari berikutnya.
b. Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas.
Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas
5 dan IPA di kelas 6.
 Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid
kelas V dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi.
Berikan pengantar dan pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR
221. Bila tidak mungkin bisa menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan
halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang masing-
masing tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
 Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode
yang sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah
jangan sampai pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang
lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang
ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu
ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
 Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu
penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum
mengenai materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar
dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut
berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam
pelajaran.
 Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk
murid sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan
kearah pintu penghubung.

Anda mungkin juga menyukai