Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarrokatuh

Bismillahirohmanirohim, Alhamdullilah wa syukurillah, Lahaulawalaquataillabillah. Dewan


juri yang saya hormati serta rekan-rekanku yang berbahagia. Marilah kita panjatkan puji
syukur kehadirat Alloh swt yang telah melimpahkan banyak kenikmatan sehingga kita dapat
bertatap muka secara langsung dalam acara lomba khitobah kali ini. Sholawat serta salam
tidak lupa kita sanjungkan kepada Nabi Agung Muhammad saw yang senantiasa kita nanti-
nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah.

Hadirin yang berbahagia


Dalam lomba khitobah kali ini saya akan membawakan tema Birrul walidain atau Berbakti
pada orang tua. Seperti kita tahu, orang tua adalah orang yang pertama kali harus kita
hormati. Mereka, ayah dan ibu kita adalah sosok yang begitu berjasa dalam hidup kita.
Mereka mendidik dan membesarkan kita sehingga kita mampu berdiri sampai hari ini. Tidak
dapat dipungkiri, kasih sayang keduanya tidak dapat mungkin kita balas sekalipun dengan
emaas permata. Kasih sayang mereka seperti hembusan nafas kita yang selalu kita butuhkan
setiap saat. Maka patutlah kita berbakti pada keduanya. Perintah Alloh swt agar kita berbakti
pada orang tua tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23 yang artinya ............hendaklah
kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jelaslah sudah, Alloh
memerintahkan kita untuk menghormati orangtua.

Hadirin yang dimuliakan Allah


Bentuk bakti kita pada orang tua, tidak hanya dapat kita wujudkan dalam perbuatan tapi juga
dalam do’a. tentunya teman-teman di sini sudah sangat hafal doanya.

“A’udzubillahiminasyaitonirojim,bismillahirohmanirohim, robihfirli waliwalidaya


warhamhuma khamarobayanisyohiro. Ya Allah ampunilah dosaku, dan dosa kedua
orangtuaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil”

Do’a yang harusnya senantiasa kita lantunkan, sebagai hadiah terindah untuk ayah dan ibu
kita. Tidak hanya setelah sholat, tapi setiap saat kita ingat pada mereka. Karena kedua
orangtua kita saja selalu mengingat anak-anaknya. Mereka bekerja, bahkan sampai lupa
waktu hanya untuk membahagiakan kita. Agar apa yang kita butuhkan dapat terpenuhi, agar
kita selalu dapat tersenyum setiap saat maka tidak pantas jika kita mengecewakan mereka.
Teman-temanku yang berbahagia
Mari kita hadiahkan orang tua kita dengan sebuah lagu, yang tentunya teman-teman sudah
sangat hafal semua, lagu yang berjudul “Kasih Ibu”. Mari kita nyanyikan bersama-sama,

“Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak dapat
kembali, bagai sang surya menyindari dunia”
Semoga dengan ,lagu yang kita lantunkan bersama-sama , Allah senantiasa memberi rahmat
pada kedua orangtua kita.
Demikian, sedikit tausiyah yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan, saya mohon maaf yang setulus-tulusnya.
Ana kupat disiram santen, sedoyo lepat nyuwun ngapunten. Billahitaufik walhidayah.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarrokatuh.

Anda mungkin juga menyukai