Puji syukur kita panjatkan kepada Illahi Rabbi, shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Hadirin rahimakumullah...
Seiring berjalannya waktu, hari berganti minggu, bulan berganti tahun, manusia pun banyak
mengalami perubahan dengan kemajuan IPTEK. Dulu untuk mengirim berita membutuhkan waktu
yang lama, tapi sekarang bisa dengan cepat meskipun dengan jarak yang jauh, bisa melalui e-mail,
melalui google, atapun youtube. Itu semua berkat kemajuan ilmu.
Para rawuh ingkang minulya...
Minangka pangajak, monggo kula lan penjengengan samiyo niat ngaji. Niat ngibadah dhateng
Allah SWT keranten Nabi Muhammad SAW sampun paring dhawuh..
(َطَلُب ْالِع ْلِم َفِر ْيَض ٌة َع َلي ُك ِّل ُم ْس ِلٍم َو ُم ْس ِلَم ٍة (رواه ابن عبد البر
Tholabul ‘ilmi faridhatun ‘alaa kulli muslimin wal muslimah ( rawahul ibnu abdil bar)
Engkang artosipun :
“bilih pados ilmu meniko dipun fardhuaken tumrap saben-saben tiyang Islam jaler lan estri”
Soho kanthi hadits puniko sampun jelas, dados sanajan tiyangipun sampun tuwek, elek,
ngrowek, untune entek, ora tedas peyek, meniko tetep wajib pados ilmu.
Nah, khusus untuk teman-teman sebaya, mumpung kita masih kecil, masih imut-imut belum
amit-amit mari kita mencari ilmu dengan belajar dan terus belajar agar kita menjadi anak yang
berguna bagi orang tua, nusa, dan bangsa serta agama.
Bapak/Ibu Dewan Juri yang saya hormati, dan hadirin yang berbahagia...
Akhirnya sebagai penutup marilah kita resapi pantun berikut:
Kalau main gitar pakai akar kedondong, Kalau mau pintar belajar dulu dong
Never put off till tomorrow, what do you can do today because experience is the best teacher
(Jangan pernah menunda sampai besok apa yang bisa kamu kerjakan hari ini karena pengalaman
adalah guru yang terbaik )
Billaahit taufiq wal hidayah, wa ridha wal inayah.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh..
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َأْش َر ِف العنبيا اْلُمْر َس ِلْي َن َس ِّي دَن ا َو َم ْو اَل َن ا ُمَح َّم ٍد َأَّم ا َب ْع ُد، َو ِب ِه َن ْس َت ِعْيُن َع َلى ُأُم ْو ِر الُّد ْن َيا َو الِّدْي ِن، اْلَح ْم ُد هلل َر ِّب اْلَع اَلِمْي َن
Dewan juri yang saya hormati, Rekan-rekan peserta lomba yang saya cintai, Serta teman-temanku
yang saya banggakan.
Pertama-tama Marilah kita sampaikan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah kepada kita, Sehingga kita dapat berkumpul di acara lomba pidato dalam rangka
bulan bahasa.
Dewan juri dan Teman-temanku yang berbahagia. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan
pidato saya yang berjudul “Kewajiban menuntut ilmu”.
Teman-temanku yang berbahagia. Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap orang, dimana setiap
orang itu harus wajib menuntut ilmu. Baik laki-laki maupun perempuan. Baik kecil maupun dewasa.
Baik muslim maupun muslimah.
Rasulullah SAW bersabda :
َط َلُب اْلِع ْل ِم َفِر ْي َض ٌة َع َلى ُك ِّل ُمْس ِلٍم َو ُمْس ِلَمٍة
Artinya :
“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang muslim dan muslimat”.
Hadirin yang berbahagia. Sejak kapankah kita menuntut ilmu?
Dalam ajaran islam, orang dituntut untuk mencari ilmu sejak dalam buaian hingga masuk liang lahad.
Yang terhormat Para dewan Juri, yang terhormat bapak/Ibu guru pendamping serta
teman-teman peserta lomba yang berbahagia.
Pertama –tama marilah kita kita panjatkan Puji Syukur ke hadirat Ilahi robbi yang
Maha Pengasih tak pernah pilih kasih, Yang Maha Penyayang yang sayangnya tiada
terbilang, Yang memberikan nikmatnya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul
di tempat yang mulia ini dalam keadaan sehat wal afiat. Betul tidak?
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Junjungan kita, Nabi
Agung Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wasalam. Yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan menuju zama penuh ilmu pengetahuan. Dari zaman muter-muter
menuju zaman penuh computer, dari zaman naik onta menuju zaman naik Toyota.
Yang kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah. Amin Amin Ya Robbal Alamin..
Para hadirin yang dimuliakan Allah, pada kesempatan kali ini saya akan
membawakan ceramah tentang “Keutamaan menuntut Ilmu”
Kita lahir di bumi ini dalam keadaan tak berilmu. Oleh karena itu, setiap orang tua
berkewajiban mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anaknya.
Karena manusia lahir ke dunia dalam keadaan tak berilmu, maka Allah SWT
memerintahkan kepada semua manusia, terutama umat islam untuk belajar atau
menuntut ilmu sebagai bekal untuk menjalani hidup. Hal ini sesuai dengan sabda
Rasul;
“Tholabul Ilmi Faridhotun ala kulli muslim wal Muslimat” yang artinya menuntut
Ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim baik laki-laki maupun perempuan.
Betul tidak?
Dalam pandangan islam, ilmu adalah sesuatu yang tergolong suci. Ilmu bagaikan
pelita atau cahaya di malam yang gelap. Seseorang tak kan dapat berjalan dengan
baik di malam yang gelap tanpa cahaya atau pelita, demikian pula halnya tak dapat
seseorang membedakan yang benar dan salah, kecuali dengan ilmu. Betul tidak?
Hadirin yang dimuliakan Allah, Mengenai perintah menuntut ilmu, Allah
SWT memerintahkan secara tersirat dalam wahyu yang pertama diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW, QS Al-Alaq ayat 1-5:
A’udzubilah himinassyaithon nirojim
Bismilahairohman nirohim…
Iqro’bismirobikalladzi kholaq
Kholakol ingsanaa min alaq
Iqro’wa Robukal akrom
Aladzi Alamal bil qolam
Alamal ingsana ma lam yak lam shodaqallah hula adzhim
yang artinya:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Wahyu pertama ini, sebagai tanda pengangkatan Muhammad menjadi utusan Allah,
memerintahkan “Iqro’= bacalah”. Meski tak secara langsung mengatakan
“belajarlah”, namun perintah Allah dalam ayat ini untuk membaca adalah perintah
tersirat kepada manusia untuk belajar, karena membaca merupakan salah satu cara
untuk belajar.
Tidakkah kita sadari bahwa wahyu pertama ini, yang memerintahkan untuk
membaca mengandung makna yang luas tentang pentingnya belajar? Allah tidak
menurunkan wahyu pertama berupa perintah untuk shalat, puasa, sedekah, zakat
dan sebagainya, tetapi perintah “Iqro’ = bacalah” yang dapat kita tafsirkan sebagai
perintah untuk belajar. Ini menunjukkan bahwa sebelum kita beramal, kita wajib
berilmu, yang insya Allah akan mengantarkan pada kebahagiaan dunia akhirat.
Hadirin Rahimakumullah, Allah mewajibkan manusia menuntut ilmu bukan tanpa
sebab. Ada banyak sekali keutamaan menuntut ilmu yang dijelaskan dalam Al-
Qur’an Surat Al- Mujaadilah ayat 11 yang berbunyi :
A’udzubilahhiminass syaithon nirojim. Yarfailahulladi na ammanu mingkum
walladzi na utul ilma dojah.
Yang artinya :
‘…..niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…...” (QS Al-Mujaadilah:
11)
Dari ayat tersebut, tersurat janji Allah untuk mengangkat derajat orang-orang yang
beriman dan berilmu, tak hanya di dunia tapi juga di akhirat.
Pekerjaan menuntut ilmu merupakan ibadah. Orang yang menuntut ilmu akan
diberikan pahala yang sangat besar dan dimudahkan baginya jalan menunju surge.
Amin Ya robbal alamin.. kok pada Amin sih…
Jamaah oh jamaah. Yang harus kita ingat adalah ilmu yang dimiliki hendaknya tidak
membuat kita tinggi hati dan merasa lebih hebat dari orang lain. Niat menuntut ilmu
hendaknya didasari keikhlasan karena Allah SWT. Bukan begitu…??
Hadits tersebut menjadi dasar dari ungkapan “Long life education” atau pendidikan
seumur hidup. Berdasar dari hadits itu pula, kita seharusnya termotivasi agar tak
pernah lelah untuk belajar. Kita niatkan perjuangan menuntut ilmu ini sebagai
ibadah kepada Allah, dengan niat suatu hari kelak akan kita bagi kepada orang lain,
agar ilmu yang kita miliki tak hanya bermanfaat buat diri kita, tetapi juga makhluk
Allah yang lain.
Jamaah…oh jamaah..
Alhamdulillah…Jangan pernah berhenti belajar hal-hal bermanfaat, selama kita
masih diberi kesempatan oleh Allah. Dengan niat ikhlas karena Allah, mudah-
mudahan kita semua memperoleh keutamaan menuntut ilmu seperti yang dijanjikan
oleh Allah dan Rasul-Nya. Aamiin amin Allahumma Aamiin…
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Jika Ada jarum yang patah janga disimpan
dalam peti, jika ada kataku salah jangan disimpan dalam hati. Syukron. Wabilahi
taufik walhidayah wassalamu’alaikum warohmatulohi wa barokatuh…
الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َرْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه
Alhamdulillahilladzina amaanu...
‘alaina bini’matil imaan wal islam
Asyhadu allaa ilaaha illaallaah Wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.
Amma ba’du
Pertama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan kita kenikmatan sehingga di majelis ini kita dalam keadaan sehat wal
afiat, tanpa suatu halangan apapun.
Salawat beserta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang selalu menjadi teladan terbaik bagi umat manusia wabilkhusus bagi umat Islam
Hadirin-hadirat rahimmakumullah.
Setiap manusia sudah pasti memiliki orang tua. Tidak satupun manusia yang lahir tanpa
orang tua. Maka, kita harus menghormati orang tua kita.
Disamping memiliki orang tua, kita juga memiliki guru, guru adalah orang yang mengajarkan
kepada kita tentang berbagai ilmu, betapa mulianya mereka, sehingga kita wajib berbakti
kepada orang tua dan guru.
Maka dalam kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya akan menyampaikan
pidato dengan judul Berbakti Kepada Orang Tua dan Guru
Hadirin-hadirat yang dirahmati Allah, sebagai seorang Muslim kita wajib berbakti kepada
ibu-bapak kita sebagaimana difirmankan Allah dalam surah An-Nisaa ayat 36:
Saat ibu hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita, sementara bapak
bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir, mereka pun
mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita. Bahkan sampai sekarang kasih
sayangnya tak terhingga. Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua kita ini!
Karena itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan
menurunkan siksa dan neraka balasannya.
"Ingatlah bahwa keridhoan Allah ada pada Orang Tua, kemurkaan Allah ada pada murka
Orang Tua" (Hadits Riwayat Tirmidzi)
Sebagai generasi shalih dan shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan
senantiasa berdoa untuk mereka, bagaimana doa nya? Mari Bersama sama kita mendoakan
kedua orangtua kita, sebagai berikut:
Mudah-mudahan kita menjadi waladun solihun, yaitu anak yang salih. Aamin ya Robbal
Alamin. Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, demikian materi yang dapat saya
sampaikan. Jika benar, itu semua datang dari Allah. Namun, jika ada kesalahan, itu semata-
mata karena kesalahan saya sendiri. Billahit-taufiq wal hidayah.
https://pidato.net/5478_teks-menghormati-orang-tua-dan-guru