َالَّس اَل ُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهَللا َو َبَر َك اُتُه. ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم
َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َو َع َل َاِلِه َو َص ْح ِبِه, َاالَّص اَل ُت َو الَّس اَل ُم َع َل َاْش َر ِف اَاْلْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْين,َاْلَحْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْين
, ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم, َاُع ْو ُذ ِبا ِهَّللا ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيم, َقاَل ُهَّللا َتَع اَل ِفى اْلُقْر َاِن اْلَك ِر ْيم: َاَّم اَبْعد,َاْج َم ِع ْين
َص َدَق ُهَّللا اْلَعِظ ْيم,َيْر َفِع ُهَّللا اَّلِذ ْيَن ﺁَم ُنوا ِم ْنُك ْم َو اَّلِذ ْيَن ُأْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر َج اٍت
(QS. Al-Mujidalah [58] : 11)
َم ْن َاَر اَد الُّد ْنَيا َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم َو َم ْن َاَر اَد اَاْلِخَر َة َفَع َلْيِه ِباْلِم َو َم ْن َاَر اَد ُهَم ا َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم
Yang artinya “Barang siapa yang menginginkan (kebahagian) dunia, maka harus dengan
ilmu, barang siapa yang meninginkan (kebahagiaan) akhirat, maka harus dengan ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) keduanya (dunia dan akhirat), maka harus
dengan ilmu.” Saran ini disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib ketika nabi masih hidup dan
pada saat tersebut nabi diam sedang diamnya nabi adalah tanda setuju dengan kata lain,
diamnya nabi kala itu memberi pembenaran atas perkataan dari Ali. Orang yang berilmu akan
lebih sulit disesatkan oleh syaitan dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu.
Para hadirin sekalian, pasti kita semua memiliki banyak keinginan di dunia ini, tapi jika
kita tidak memiliki ilmu, rasanya mustahil keinginan kita bisa tercapai. Misalnya saja, kita
ingin mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian, tapi kita tidak pernah belajar atau menuntut
ilmu pelajaran yang akan diujikan, maka sangat tidak mungkin kita bisa meraih nilai yang
bagus kecuali kita menyontek. Betul tidak?
Oleh karena itu hadirin sekalian, menuntut ilmu begitu sangat diutamakan. Apalagi bagi
siswa-siswa sekalian yang masih duduk di bangku sekolah ini, tidak ada alasan bagi kita
untuk bermalas-malasan dalam belajar. Sebab belajar atau menuntut ilmu adalah sebuah
kewajiban bagi kita semua. Bagaimanapun, masa depan bangsa kita ini ada di pundak kita,
sehingga kita dituntut untuk menutut ilmu sedalam-dalamnya.