Anda di halaman 1dari 2

JUDUL : KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

DISAMPAIKAN DI : MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MAKASSAR


NAMA : MUTMAINNA ZULKIPLI (10120190200)

‫ َالَّس اَل ُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهَللا َو َبَر َك اُتُه‬. ‫ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم‬
‫ َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َو َع َل َاِلِه َو َص ْح ِبِه‬,‫ َاالَّص اَل ُت َو الَّس اَل ُم َع َل َاْش َر ِف اَاْلْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْين‬,‫َاْلَحْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْين‬
, ‫ ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم‬,‫ َاُع ْو ُذ ِبا ِهَّللا ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيم‬,‫ َقاَل ُهَّللا َتَع اَل ِفى اْلُقْر َاِن اْلَك ِر ْيم‬:‫ َاَّم اَبْعد‬,‫َاْج َم ِع ْين‬
‫ َص َدَق ُهَّللا اْلَعِظ ْيم‬,‫َيْر َفِع ُهَّللا اَّلِذ ْيَن ﺁَم ُنوا ِم ْنُك ْم َو اَّلِذ ْيَن ُأْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر َج اٍت‬
(QS. Al-Mujidalah [58] : 11)

Yang saya hormati, Bapak Kepala Madrasah Aliyah Negeri 3 Makassar,


Yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru serta Staf Madrasah Aliyah Negeri 3 Makassar,
Dan yang saya hormati, siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri 3 Makassar.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt. karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga kita semua dapat berkumpul di tempat ini. Salawat dan salam tak
lupa kita persembahkan kepada Nabiullah Muhammad saw, ialah sebagai Nabi dan Rasul
yang diutus oleh Allah swt. sebagai Rahmatan Lil-‘Alamin sekaligus sebagai uswatun
hasanah.
Hadirin sekalian, seperti yang telah kita ketahui, manusia lahir ke dunia ini dalam
keadaan tidak berilmu. Maka dalam pandangan Islam, umat Islam diwajibkan belajar dan
menuntut ilmu pengetahuan. ilmu sangatlah penting bagi kita. Ilmu sangatlah penting bagi
kehidupan kita di masa yang akan datang. Ilmu sangatlah bermanfaat dalam menjembatani
semua aspek kehidupan. Dengan ilmu, hidup akan lebih mudah. Oleh karena itu, judul pidato
yang akan saya sampaikan pada kesempatan kali ini adalah KEUTAMAAN MENUNTUT
ILMU. Sekali lagi, judul yang akan sampaikan pada kesempatan kali ini adalah
KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU.
Hadirin sekalian, dari judul yang saya sampaikan tadi, setidaknya ada dua pokok
pembahasan yang perlu kita perhatikan, yaitu:
1. Diangkat derajatnya
2. Mendapat keabahagiaan di dunia dan di akhirat
Hadirin yang saya hormati, dari kedua pokok pembahasan yang saya sampaikan tadi,
berhubung karena waktu yang tidak memungkinkan, maka pada kesempatan kali ini, saya
hanya akan menyampaikan satu pokok pembahasan yaitu mendapat kebahagiaan di dunia
dan di akhirat.
Hadirin sekalian, sungguh manusia itu lahir dalam keadaan tidak tahu apa-apa ,
kemudain Allah swt. memberikan rahmat kepada manusia seperti pendengaran dan
penglihatan untuk mendapatkan informasi mengenai suatu kejadian, belajar dari banyak hal
sampai akhirnya menjadi tahu, namun menjadi tahu saja tidak cukup kemudian Allah swt.
memberikan hati agar manusia bisa menimbang mana yang baik dan mana yang buruk
berdasarkan ilmu yang telah mereka dapatkan.
Islam memberikan pandangan mengenai ilmu sebagai sebuah pelita yang menerangi di
saat gelap, sehingga tanpa pelita seseorang akan tersesat. Betapa pentingnya keutamaan ilmu
menurut Islam, sampai-sampai firman Allah yang pertama adalah perintah untuk membaca,
bukan untuk beribadah kepadanya. Wahyu yang pertama memang tidak secara gamblang
memberikan perintah untuk belajarlah, tapi bacalaha, namun perintah tersebut adalah perintah
tersirat untuk belajar, karena membaca adalah cara yang paling sederhana dalam belajar.
Bapak ibu sekalian, dari penjelasan saya tadi timbul pertanyaan, mengapa orang yang
berilmu itu lebih utama dari pada orang yang ahli ibadah? Jadi, seorang yang berilmu pasti
akan kembali ke jalan yang benar, sehingga ketika ia melakukan sesuatu selalu didasari akan
kebenaran. Kebenaran akan mengarahkan seseorang kepada sesuatu yang bersifat hakiki
selain Allah, sehingga ilmunya akan menuntutnya untuk beribadah, sedangkan orang yang
beribadah tanpa didasari ilmu akan membuat kualitas ibadah mereka hanya berdasarkan
keyakinan kalau keyakinan itu benar ditunjukkan untuk Allah, maka orang berilmu masih
lebih unggul dalam satu hal, yakni yakin dan berilmu, karena yang berilmu pasti memiliki
keyakinan. Betul tidak? Betul...
Hadirin sekalian, ilmu yang dintutut tidak semata-mata hanya untuk beribadah tapi juga
untuk urusan dunia, karena sebuah riwayah menjelaskan bahwa manusia dianjurkan untuk
mengejar akhirat seolah-olah kamu akan hidup selamanya dan kejarlah akhiratmu seolah-olah
kamu akan kembali kepada-Nya esok. Sudah barang tentu untuk dapat bertahan dalam
kehidupan harus disertai dengan ilmu karena tanpa ilmu sorang tidak akan memiliki nilai apa-
apa. Namun dalam menuntut ilmu juga ada batasan, seperti menuntut ilmu yang menjadikan
seseorang menjadi sirik atau bahkan merusak diri sendiri seperti ilmu sihir, ilmu santet dan
ilmu kebal. Ilmu yang membawa lebih banyak mudharat bagi diri sendiri maupun bagi orang
lain tentunya harus dihindari.
Bapak ibu sekalian, keutamaan menuntut ilmu tidak hanya semata-mata untuk bribadah
tapi juga untuk kebahagiaan manusia itu sendiri. Allah memberikan perintah yang ketika
dilaksanakan akan lebih banyak manfaat bagi manusia dibandingkan meninggalkannya.
Dalam sebuah hadis nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari yaitu:

‫َم ْن َاَر اَد الُّد ْنَيا َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم َو َم ْن َاَر اَد اَاْلِخَر َة َفَع َلْيِه ِباْلِم َو َم ْن َاَر اَد ُهَم ا َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم‬
Yang artinya “Barang siapa yang menginginkan (kebahagian) dunia, maka harus dengan
ilmu, barang siapa yang meninginkan (kebahagiaan) akhirat, maka harus dengan ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) keduanya (dunia dan akhirat), maka harus
dengan ilmu.” Saran ini disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib ketika nabi masih hidup dan
pada saat tersebut nabi diam sedang diamnya nabi adalah tanda setuju dengan kata lain,
diamnya nabi kala itu memberi pembenaran atas perkataan dari Ali. Orang yang berilmu akan
lebih sulit disesatkan oleh syaitan dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu.
Para hadirin sekalian, pasti kita semua memiliki banyak keinginan di dunia ini, tapi jika
kita tidak memiliki ilmu, rasanya mustahil keinginan kita bisa tercapai. Misalnya saja, kita
ingin mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian, tapi kita tidak pernah belajar atau menuntut
ilmu pelajaran yang akan diujikan, maka sangat tidak mungkin kita bisa meraih nilai yang
bagus kecuali kita menyontek. Betul tidak?
Oleh karena itu hadirin sekalian, menuntut ilmu begitu sangat diutamakan. Apalagi bagi
siswa-siswa sekalian yang masih duduk di bangku sekolah ini, tidak ada alasan bagi kita
untuk bermalas-malasan dalam belajar. Sebab belajar atau menuntut ilmu adalah sebuah
kewajiban bagi kita semua. Bagaimanapun, masa depan bangsa kita ini ada di pundak kita,
sehingga kita dituntut untuk menutut ilmu sedalam-dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai