Anda di halaman 1dari 14

DESAIN PEMBELAJARAN PADA MULTIMEDIA

KELOMPOK 6

MUTMAINNA ZULKIPLI 10120190200

ANDY ARYAN RAMADHAN 10120190241

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya, kami  mampu 
menyelesaikan tugas  makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran
Multimedia.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari orang-orang di sekitar kami,
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.

Makalah yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber


informasi, referensi, dan berita. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, 
kepada  dosen  pembimbing  kami mengharapkan kritik dan sarannya  demi 
perbaikan  pembuatan makalah di masa yang akan datang.

Makassar, Maret 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
A. Konsep Desain Pembelajaran.............................................................................2
B. Teknologi dan Desain Pembelajaran..................................................................4
C. Tantangan untuk Perancang Pembelajaran.........................................................7
BAB III PENUTUP...................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kawasan pertama teknologi pembelajaran adalah desain atau
perancangan yang mencakup penerapan berbagai teori, prinsip dan prosedur
dalam melakukan perencanaan atau mendesain suatu program atau kegiatan
pembelajaran yang dilakukan secara sistematis. Yang dimaksud dengan desain
disini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk
menciptakan strategi dan produk. Strategi dan produk pada tingkat makro,
seperti ptogram dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti pelajaran dan
modul.
Dalam mencapai suatu tujuan, diperlukan perencanaan dalam
menentukan langkah apa saja yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan
tersebut. Langkah yang diupayakan tersebut hendaklah memiliki indikator
yang terukur, untuk memastikan sejauh mana kesenjangan antara perencanaan
dengan praktek di lapangan. Ketika upaya dalam mencapai tujuan dapat
berjalan dengan optimal, maka secara otomatis mendekatlah kita pada
pencapaian tujuan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep desain pembelajaran?
2. Bagaimana teknologi dan desain pembelajaran?
3. Apa saja tantangan untuk perancang pembelajaran?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Desain Pembelajaran


Istilah desain pembeajaran dalam literatur asing dikenal dengan istilah
Instructional Design. Hal ini dikarenakan istilah instruction atau instructional
dalam istilah teknis pendidikan di dunia barat semakna dengan istilah
pembelajaran. Sedangkan kata desain secara bahasa adalah kata serapan dari
bahasa Inggris yaitu design, dimana kata ini berasal dari bahasa Latin
designare yang berarti merancang, menjelaskan, menunjukkan, atau
menandai.
Istilah desain pada mulanya digunakan pada dunia arsitektur, industri,
dan digital. Misalnya istilah desain bangunan dalam dunia arsitektur, desain
produk dalam dunia industri, desain grafis dalam dunia digital, dan
sebagainya. Desain dalam konteks-konteks ini memiliki prinsip dasar yang
sama, yatu:
1. Berorientasi pada penyesuaian dengan kebutuhan pengguna;
2. Dilakukan dalam proses yang sistematis;
3. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas, yaitu peningkatan efektivitas dan
efisiensi produk; dan
4. Berdampak pada hasil atau perubahan yang berkelanjutan.
Karena prinsip dasar desain tersebut di atas memiliki kesesuaian
dengan kebutuhan dan orientasi pendidikan (khususnya pembelajaran), maka
istilah desain mulai dipinjam dan digunakan oleh para ahli pendidikan untuk
menerangkan usaha para ahli pendidikan atau pengajar untuk menemukan
suatu proses atau bentuk kegiatan pembelajaran yang berkualitas (efektif,

2
efisien, dan praktis), dapat menjawab kebutuhan peserta didik, dikembangkan
secara sistematis, dan berdampak secara berkelanjutan.
Para ahli pendidikan mendefinisikan desain pembelajaran dengan
berbagai cara. Berikut adalah sejumlah definisi desain pembelajaran
berdasarkan pandangan sejumlah ahli.
1. Koberg dan Bagnall (1976) menegaskan bahwa, desain pembelajaran
adalah sekumpulan proses dan cara untuk menghasilkan pembelajaran
yang efektif dan efisien.
2. Gustafson dan Branc (2007) memandang desain pembelajaran sebagai
suatu kegiatan yang terkait dengan proses pengembangan, ditambah
dengan pandangan desain pembelajaran sebagai suatu cabang ilmu dan
seni yang terkait dengan pembuatan sistem evaluasi dan pemeliharaan
situasi yang dapat menjamin terciptanya proses belajar dan penguasaan
kecakapan.
3. Suparman (2014) memandang desain pembelajaran sebagai suatu cabang
ilmu dan seni yaitu “desain instruksional adalah suatu ilmu dan seni untuk
menciptakan sistem instruksional berkualitas melalui proses analitik,
sistematik, efektif, dan efisien ke arah tercapainya hasil belajar yang
sesuai dengan kebutuhan instruksional peserta didik”. Selain memandang
desain pembelajaran sebagai ilmu, Suparman (2014) juga memandang
desain pembelajaran sebagai proses, yaitu “proses yang sistematis dalam
mencapai tujuan instruksional secara efektif dan efisien melalui
pengidentifkasian masalah, pengembangan strategi dan bahan
instruksional, serta pengevaluasian terhadap strategi dan bahan
instruksional tersbut untuk menemukan hal-hal yang harus direvisi”.
Pandangan-pandangan ahli tentang desain pembelajaran di atas
memberikan gambaran mengenai bentuk, cakupan, batasan, dan tujuand ari
desain pembelajaran. Sebagai bentuk, desain pembelajaran dapat dipandang
sebagai suatu proses atau dapat juga dipanjang sebagai suatu cabang ilmu

3
yang cakupan dan batasannya adalah terkait dengan pembelajaran. Sedangkan
tujuan dari desain pembelajaran adalah untuk menghasilkan produk
pembelajaran (prinsip pembelajaran, kegiatan belajar, material atau sumber
belajar, sitem evaluasi, dan sebagainya) yang dapat digunakan untuk
memperbaiki atau meningktakan kualitas proses pembelajaran guna mencapai
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, sintesis tentang konsep desain
pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut: desain pembelajaran adalah
suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk menyelesaikan masalah
pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran, atau untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu yang terdiri atas serangkaian kegiatan
perancangan bahan/produk pembelajaran, pengembangan dan pengevaluasian
rancangan guna menghasilkan rancangan yang efektif dan efisien. Bahan atau
produk pembelajaran dalam hal ini dapat berupa kegiatan pembelajaran,
ssitem pembelajaran, isi pembelajaran, media pembelajaran, sistem evaluasi
pembelajaran, dan sebagainya.
Karena prosedur pelaksanaan desain pembelajaran dilakukan secara
sistematis dan memiliki bentuk dan tujuan kegiatan yang jelas, maka desain
pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu ilmu. Selain itu, karena memiliki
unsur proses penciptaan suatu karya, maka desain pembelajaran dapat juga
dipandang sebagai bentuk seni.
Dengan demikian, desain pembelajaran selain sebagai suatu proses
untuk mencapai tujuan tertentu, dia juga merupakan suatu ilmu dan seni, yaitu
ilmu perancangan dan seni kreativitas rancangan pembelajaran.

B. Teknologi dan Desain Pembelajaran


Desain atau perencanaan teknologi pembelajaran mencakup penerapan
berbagai teori, prinsip dan prosedur dalam melakukan perencanaan atau

4
mendesain suatu program atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan scara
sistematik.
Kawasan desain ini meliputi empat cakupan utama dari teori dan
praktek, yaitu: (1) desain sitem pembelajaran; (2) desain pesan; (3) strategi
pembelajaran; dan (4) karakteristik peserta didik.
1. Desain Sistem Pembelajaran
Menurut Seels dan Richey, desain sistem pembelajran yaitu prosedur
yang terorganisasi dan sistematis untuk:
a. Penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari)
b. Perancangan (proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya)
c. Pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-
bahan belajar)
d. Pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi)
e. Penilaian (proses penetuan ketepatan pembelajaran).
Desain sistem pembelajaran biasanya merupakan prosedur linier dan
interaktif yang menuntut kecermatan dan kemantapan. Agar dapat
berfungsi sebagai alat untuk saling mengontrol, semua langkah-langkah
tersebut harus tuntas. Dalam desain sistem pembelajaran, proses sama
pentingnya dengan produk, sebab kepercayaan atas produk berlandaskan
pada proses.
Sedangkan menurut Twelker, Urbach, Buck dalam Suparman
pengembangan instruksional adalah suatu cara yang sistematis untuk
mengindentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi satu set bahan dan
strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Wujud
pengembangan instruksional adalah produksi dan pengembangan media
instruksional, evaluasi instruksional dan pengelolaan instruksional. Jadi
pengembangan instruksionalmerupakan salah satu teknologi perangkat
lunak (software technology) yang canggih untuk membangun sistem
instruksional yang berkualitas tinggi.

5
2. Desain Pesan
Desain pesan yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari
pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima, dengan
memperhatikan prinsip-prinsip perhatian, persepsi, dan daya tangkap.
Fleming dsn Levie, membatasi pesan pada pola-pola isyarat, atau simbol
yang dapat memodifikasi perilaku kognitif, afaktif dan psikomotor.
Desain pesan berkaitan dengan hal-hal mikro, seperti: bahan visual,
urutan, halaman dan layar secara terpisah. Desain pesan harus bersifat
spesifik, baik tentang media maupun tugas belajarnya. Hal ini
mengandung makna bahwa prinsip-prinsip desain pesan akan berbeda,
tergantung pada jenis medianya, apakah bersifat statis, dinamis atau
kombinasi keduanya (misalnya, suatu potret, film, atau grafik komputer).
Juga apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep,
pengembangan sikap, pengembangan keterampilan, strategi belajar atau
hafalan. Dengan demikian desain pesan ini melibatkan perancangan untuk
menentukan jenis media dan format sajian yang paling menarik untuk
menyampaikan pesan-pesan pembelajaran kepada peserta didik.
3. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta
mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu
mata pelajaran. Strategi pembelajaran meliputi situasi belajar dan
komponen pembelajaran. Dalam mengaplikasikan suatu strategi
pembelajaran tergantung pada situasi belajar, sifat materi dan jenis belajar
yang dikehendaki.
Strategi instruksional ini merupakan proses memilih dan menyusun
kegiatan pembelajaran dalam suatu unit pembelajaran seperti urutan, sifat

6
materi, metode dan media yang paling sesuai untuk mencapai kompetensi
pembelajaran.

4. Karakteristik Peserta Didik


Karakteristik peserta didik yaitu aspek latar belakang pengalaman
peserta didik yang mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajarnya.
Karakteristik peserta didik mencakup keadaan sosio-psiko-fisik peserta
didik. Secara psikologis, yang perlu mendapat perhatian dari karakteristik
peserta didik yaitu berkaitan dengan kemampuannya (ablility), baik yang
bersifat potensial maupun kecakapan nyata dan kepribadiannya, seperti
sikap, emosi, motivasi serta aspek-aspek kepribadian lainnya.

C. Tantangan untuk Perancang Pembelajaran


Salah satu akibat dari pemanfaatan teknologi pembelajaran yang
semakin intens adalah lahirnya profesi perancang dan pengembang teknologi
pembelajaran (instructional designer) yang berperan menyatukan dan
meleburkan pembelajaran dengan teknologi.
Dalam kiprahnya dalam menghasilkan produk-prodeuk berupa
media/model/aplikasi pembelajaran inovatif berbasis TIK tersebut, profesi ini
menghadapi berbagai tantangan pembelajaran abad ke-21 dan harus
mengambil peran secara aktif antara lain sebagai berikut:
1. Harus kreatif dan inovatif mengembangkan media/model/aplikasi
pembelajaran.
Tersedianya berbagai jenis teknologi yang lebih baik yang dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran menjadi tantangan baru bagi profesi
perancang teknologi pembelajaran untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan media/model/aplikasi pembelajaran sesuai paradigma
belajar abad ke-21.

7
2. Harus bekerjasaa secara kolaboratif dengan profesi lain dalam suatu tim
untuk mengahsilkan produk.
Berkembangnya budaya berkolaborasi ini merupakan tantangan baru
bagi profesi perancang teknologi pembelajaran untuk membangun
kerjasama dengan berbagai orang dari berbagai profesi dengan latar
belakang disiplinilmu dalam suatu tim untuk menghasilkan suatu produk
atau layanan. Pelayanan pembelajaran oleh sebuah lembaga pendidikan
dapat terselenggara dengan baik berkat kolaborasi dari pendidik, tenaga
kependidikan dan lain-lain tenaga dari disiplin ilmu yang berbeda.
3. Harus selalu meningkatkan kompetensi sesuai perkembangan teknologi
yang sangan pesat.
Pada abad 21 ini dunia pendidikan ditantang untuk mampu
menciptakan pendidikan yang dapat ikut menghasilkansumber daya
pemikir yang mampu ikut membangun tatanan sosial dan ekonomi sadar
pengetahuansebagaimana layaknya warga dunia di abad 21. Oleh karena
itu, agar profesi perancang maupun pengembang teknologi pembelajaran
mampu berkiprah dalam kehidupan nyata pada abad 21 ini harus memiliki
kompetensi abad 21 yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia industri,
yaitu: (1) keterampilan dan belajar berinovasi; (2) kehidupan dan karir;
dan (3) keterampilan teknologi dan media informasi.
4. Perlu menunjukkan kinerjanya dengan karya yang nyata.
Salah satu tantangan terbesar perancang teknologi pembelajaran
adalah mampukan para perancang tersebut meyakinkan kepada para
pendidik dan memangku kepentingan lainnya tentang perannya sehingga
para pendidik memandang perlu untuk berkolaborasi dengan perancang
teknologi pembelajaran. Jika pendidik merasa tugasnya diperingan atau
dipermudah oleh perancang dan mereka merasakan manfaatnya
berkolaborasi dengan perancang, sebagai profesional mereka akan
menikmati sukses yang lebih baik. Hal penting yang harus dilakukan

8
dengan baik oleh perancang antara lain adalah mengomunikasikan dengan
jelas mengenai perannya, memahami tugas dan menjelaskannya kepada
mitra kerjanya, dan mengembangkan diri sehingga menjadi profesional
yang dihormati.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Desain pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis
untuk menyelesaikan masalah pembelajaran, meningkatkan kualitas
pembelajaran, atau untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang
terdiri atas serangkaian kegiatan perancangan bahan/produk pembelajaran,
pengembangan dan pengevaluasian rancangan guna menghasilkan
rancangan yang efektif dan efisien.
2. Desain atau perencanaan teknologi pembelajaran mencakup penerapan
berbagai teori, prinsip dan prosedur dalam melakukan perencanaan atau
mendesain suatu program atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan
scara sistematik. Kawasan desain ini meliputi empat cakupan utama dari
teori dan praktek, yaitu: (1) desain sitem pembelajaran; (2) desain pesan;
(3) strategi pembelajaran; dan (4) karakteristik peserta didik.
3. Tantangan yang dihadapi perancang pembelajaran yaitu: (1) harus kreatif
dan inovatif mengembangkan media/model/aplikasi pembelajaran; (2)
harus bekerjasaa secara kolaboratif dengan profesi lain dalam suatu tim
untuk mengahsilkan produk; (3) harus selalu meningkatkan kompetensi
sesuai perkembangan teknologi yang sangan pesat; (4) perlu menunjukkan
kinerjanya dengan karya yang nyata.

10
B. Saran
Dengan adanya desain dan teknologi pembelajaran, diharapkan proses
belajar mengajar pada seluruh jenjang dan lembaga pendidikan mampu
mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Putrawangsa, S. (2018). Desain Pembelajaran Design Research sebagai


Pendekatan Desain Pembelajaran. Mataram: CV. Reka Karya Amerta.
Warsita, B. (2017). Peran dan Tantangan Profesi Pengembang Teknologi
Pembelajaran pada Pembelajaan Abad 21. Kwangsan, 83-86.

http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.com/2016/12/pengembangan-
desain-teknologi-pendidikan.html?m=1 (diakses pada tanggal 28 Maret
2021).

11

Anda mungkin juga menyukai