Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN LKS

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Pelaksanaan kurikulum harus didukung oleh strategi dan kegiatan belajar mengajar yang sesuai.
Penerapan suatu media pengajaran harus ditinjau dari segi keefektifan, keefisienan,
karakteristik materi pelajaran dan keadaan siswa. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan alat
yang bermanfaat bagi guru terutama untuk memudahkan pemberian tugas, baik yang berupa
kegiatan maupun evaluasi, sedangkan bagi siswa bermanfaat terutama sebagai pemandu dalam
kegiatan belajar mengajar. Melalui LKS aktivitas dan kreatifitas siswa dalam belajar mengajar
dapat ditingkatkan, penyampaian materi pelajaran dapat dipermudah dengan menggunakan
LKS.

Bentuk bahan ajar cetak yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah Lembar
Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga
siswa diharapkan dapat belajar dengan efektif dan fokus terhadap materi pembelajaran yang
sedang dijelaskan oleh guru secara mandiri.

Upaya Pengembangan bahan ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dilakukan dengan secara
optimal yang diharapkan dapat membantu proses pembelajaran bagi siswa, karena hasil
pembelajaran menggunakan LKS akan dikoreksi oleh guru dan dibahas secara bersama-sama
dengan siswa, sehingga dapat memberikan stimulus kepada siswa untuk lebih giat dalam proses
belajar dan dapat mencapai ketuntasan dalam pembelajaran siswa.

1. 2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan LKS?


2. Apa saja macam-macam LKS?

3. bagaimana karakteristik yang ada dalam LKS?

4. Jelaskan langkah-langkah penyususnan LKS?

5. Bagaimanakah fungsi LKS dalam lingkup sekolah?

1. 3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui yang dimaksud dengan LKS

2. Ingin mengetahui Macam-macam LKS

3. Ingin mengetahui Karakteristik LKS

4. Ingin mengetahui Langkah-langkah penyusunan LKS

5. Ingin mengetahui Fungsi LKS.

6.

BAB 1I

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian LKS

Menurut Dhari dan Haryono (1988) yang dimaksud dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah
lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap
LKS berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/ bahan yang diperlukan
dalam kegiatan, langkah kerja pertanyaan – pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil
diskusi, dan latihan ulangan. Sehingga bisa dikatakan LKS sebagai perangsang pikiran bagi
peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Bukan untuk tambahan nilai rapor,
karena kebanyakan para guru menggunakan nilai latihan siswa sebagai tambahan nilai rapor.
Padahal disini LKS digunakan untuk latihan atau sarana berfikir peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.

Menurut Soekamto Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan lembaran-lembaran yang berisi
pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan agar siswa memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang perlu dikuasai. Sedangkan menurut Akhyar dan Mustain LKS adalah materi
ajar yang sudah dikenal sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari
materi ajar tersebut (Lismawati, 2010: 38).

Jadi, Lembar Kerja Siswa ( LKS) bisa diartikan lembaran-lembaran yang digunakan peserta didik
sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa
baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta didik. Prinsipnya lembar kerja
siswa adalah tidak dinilai sebagai dasar perhitungan rapor, tetapi hanya diberi penguat bagi
yang berhasil menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami
kesulitan. Mengandung permasalahan (problem solving) sehingga siswa dapat mengembangkan
pola pikir mereka dengan memecahkan permasalahan tersebut. Lembar kerja siswa merupakan
bahan pembelajaran cetak yang yang paling sederhana karena komponen isinya bukan pada
materi ajar tetapi pada pengembangan soal-soalnya serta latihan.

LKS sangat baik dipergunakan dalam rangka strategi heuristik maupun ekspositorik. Dalam
strategi heuristik LKS dipakai dalam metode penemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi
ekspositorik LKS dipakai untuk memberikan latihan pengembangan.. Selain itu LKS sebagai
penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan
hasil belajar.

2.2 Macam-macam Lembar Kerja Siswa

Menurut Repository Universitas Pendidikan Nasional terdapat macam- macam Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang digunakan dalam pembelajaran sebagai berikut :

A. Berdasarkan isinya

· Lembar Kerja Siswa yang berisi narasi dan gambar yang diberi keterangan- keterangan.

· Lembar Kerja Siswa yang berisi gabungan antara narasi dan gambar-gambar yang diberi
keterangan.

B. Berdasarkan langkah kerja

· Lembar Kerja Siswa resep yaitu sistematika langkah kerja ditulis secara terperinci.
· Lembar Kerja Siswa non resep yaitu langkah kerjanya ditulis dengan pertanyaan-
pertanyaan pengarah.

C. Berdasarkan metode

· Lembar Kerja Siswa eksperimen yaitu dijadikan pedoman untuk melakukan eksperimen
dan dapat memuat semua jenis ketrampilan proses.

· Lembar Kerja Siswa non eksperimen yaitu dijadikan pedoman untuk memahami konsep
atau prinsip tanpa memuat eksperimen dan hanya memuat ketrampilan proses tertentu.

Latihan dan soal-soal yang dikembangkan harus menggunakan berbagai bentuk dan teknik yang
beraneka ragam sehingga tidak membosankan. Harus dicantumkan pula bagaimana langkah-
langkah pengerjaanya jika soal tersebut berbentuk esai ataupun penugasan. Macam- macam
lembar kerja siswa dibagi menjadi dua yaitu LKS terbuka dan LKS tertutup.

a. LKS tertutup, lembaran kegiatan siswa yang digunakan dalam pembelajaran di kelas
secara teratur dan sistematis. Contohnya, biasanya setelah guru menyampaikan materi maka
siswa diberikan lembar kerja yang harus diselesaikan oleh peserta didik, guru bisa
menggunakan lembar kerja siswa tertutup ini

b. LKS terbuka, yaitu lembar kegiatan siswa yang di dalamnya tidak terikat dengan aturan-
aturan. Jadi, siswa disuruh menyelesaikan masalah yang ada di dalam LKS ini dengan caranya
sendiri beserta dengan petunjuk guru.

2.3 Karakteristik Lembar Kerja Siswa

2.3.1 Ciri-ciri LKS

Menurut Lismawati (2010: 39) menjelaskan adapun ciri-ciri LKS adalah sebagi berikut:

a. LKS hanya terdiri dari beberapa halaman, tidak sapai seratus halaman.

b. LKS dicetak sebagai bahan ajar yang spesifik untuk dipergunakan oleh satuan tingkat
pendidikan tertentu.

c. Di dalamnya terdiri uraian singkat tentang pokok bahasan secara umum, rangkuman
pokok bahasan, puluhan soal-soal pilihan ganda dan soal-soal isian.

Ø Karakteristik Lembar Kerja Siswa (LKS)


a. LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegitan seperti
percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.

b. Merupakan bahan ajar cetak.

c. Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya
tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik.

d. Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dll.

2.3.2 Keunggulan LKS

Keunggulan dari Lembar Kerja Siswa adalah sebagai berikut:

1. Guru dapat menggunakan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran mandiri bagi
peserta didik.

2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

3. Praktis dan harga cenderung terjangkau tidak terlalu mahal.

4. Materi didalam LKS lebih ringkas dan sudah mencakup keseluruhan materi,

5. Dapat membuat siswa berinteraksi dengan sesame teman.

6. Kegiatan pembelajaran menjadi beragam dengan LKS.

7. Sebagai pengganti media lain ketika media audio visual misalnya mengalami hambatan
dengan listrik maka kegiatan pembelajaran dapat diganti dengan media LKS.

8. Tidak menggunakan listrik sehingga bisa digunakan oleh SD di pedesaan maupun di


perkotaan.

2.3.3 Kekurangan Lembar Kerja Siswa

Kekurangan yang ada dalam Lembar Kerja Siswa adalah sebagai berikut :

· Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa muncul bagian
berikutnya maupun bab setelah itu.
· Adanya kekhawatiran karena guru hanya mengandalkan media LKS tersebut serta
memnfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya siswa disuruh mengerjakan LKS
kemudian guru meninggalkan siswa dan kembali untuk membahas LKS itu.

· LKS yang dikeluarkan penerbit cenderung kurang cocok antara konsep yang akan diajarkan
dengan LKS tersebut.

· LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal, tidak efektif tanpa ada sebuah pemahaman
konsep materi secara benar.

· Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak, sehingga siswa
terkadang kurang dapat memahami materi dengan cepat.

· Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat kognitif, jarang
menekankan pada emosi dan sikap.

· Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak dipadukan dengan
media yang lain.

Cara mengatasi kekurangan dalam penggunaan lembar kerja siswa.

· Guru di harapkan membuat LKS yang memiliki soal-soal yang beragam, sehingga soal-soal
yang ada tidak kebanyakan terulang-ulang.

· Peningkatan kualitas professional guru perlu dan juga peningkatan kesadaran seorang
guru sebagai pendidik.

· Disekolah sebaiknya tidak terpaku dengan LKS yang dikeluarkan oleh penerbit tetapi
diharapkan dengan keprofesionalan guru dapat membuat lembar kerja siswa yang lebih
bermutu tinggi dari pada yang dikeluarkan penerbit.

· Untuk menghindari siswa yang hanya dilatih untuk mengerjakan soal sebaiknya guru
mempunyai buku pegangan selain LKS dan didalam LKS tidak hanya soal-soal yang wajib
dikerjakan oleh siswa tetapi sejumlah kegiatan-kegiatan lapang untuk peserta didik juga perlu.

· Guru bisa memadukan antara media cetak dengan media-media yang menunjang,
misalnya audio-visual kalau ada.

· Menambah kagiatan – kegiatan yang menstimulus siswa untuk aktif baik bertanya kepada
guru maupun menjawab pertanyaan guru.

· Untuk menghindari kebosanan guru sebaiknya menggabung media satu dengan yang lain.
Ataupun menambah sebuah kegiatan diluar kegiatan yang ada pada LKS tersebut.
2.4 Langkah-Langkah Penyusunan Lembar Kerja Siswa

Dalam pembuatan lembar kerja siswa perlu diperhatikan beberapa syarat dan hal-hal yang
penting, diantaranya sebagai berikut :

a. Mempunyai tujuan yang ingin dicapai berdasarkan GBPP(Garis-Garis Besar Program


Pembelajaran), AMP, dan buku pegangan/paket, mengandung proses dan kemampuan yang
dilatih, serta mengutamakan bahan-bahan yang penting.

b. Tata letak harus dapat menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis,
menunjukan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal sampai akhir, serta desainnya menarik
dan indah.

c. Susunan kalimat dan kata-kata memenuhi kriteria berikut : sederhana dan mudah
dimengerti, singkat dan jelas, istilah baru hendaknya diperkenalkan, serta informasi /
penjelasan yang panjang hendaknya dibuat dalam lembar catatan peserta didik.

d. Gambar ilustrasi dan skema sebaiknya membantu peserta didik, menunjukkan cara,
menyusun, dan merangkai sehingga membantu anak didik berpikir kritis.

Selain itu dalam menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan sebagai berikut :

a. Lembar Kerja Siswa disusun oleh guru mata pelajaran sehingga sesuai dengan tingkat
kesiapan, situasi, keadaan siswa dan keadaan sekolah.

b. Materi Lembar Kerja Siswa disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi
Dasar (KD) dan Indikator.

c. Materi sesuai dengan standar materi belajar yang disusun secara baik sesuai dengan
materi ajar.

d. Menentukan jenis atau macam Lembar Kerja Siswa agar penulisannya sesuai.

e. Guru memperkaya sumber sebanyak mungkin untuk memperkaya materi dalam


pengajaran.

f. Membuat gambaran teknik pelaksanaan secara singkat.

g. Siswa secara efektif dijadikan subjek dalam proses belajar.

h. Waktu yang digunakan harus tepat.


i. Rangkaian pembelajaran siswa terangkai dengan baik.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan struktur Lembar Kerja sebagai berikut :

1. Judul, mata pelajaran, semester, dan tempat

2. Petunjuk belajar

3. Kompetensi yang akan dicapai

4. Indikator

5. Informasi pendukung

6. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja

7. Penilaian.

Selain itu menyusun LKS harus melalui Syarat-syarat tertentu, agar LKS tepat dan akurat.
Berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu:

1. Tulisan

Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi, menggunakan
huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, menggunakan tidak
lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah
dengan jawaban peserta didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan
besarnya gambar serasi.

2. Gambar

Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut
secara efektif kepada penguna LKS. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari
gambar itu secara keseluruhan.

3. Penampilan

Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila suatu LKS ditampilkan
dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta
didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik.
Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya
tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan
tulisan.
Uraian di atas merupakan syarat khusus pembuatan lembar kerja siswa, jika sudah terpenuhi
maka melangkah pada syarat umum yang harus dipenuhi untuk membuat LKS yaitu:

1. Melakukan analisis kurikulum baik SK, KD, indikator, maupun materi pokok.

2. Menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa yaitu pembuatan LKS harus membuat suatu
konsep/rancangan terlebih dahulu guna mengetahui materi/komponen perihal yang akan
dibahas di dalam LKS tersebut sehingga akan lebih mudah dalam pelaksanaannya.

3. Menentukan judul LKS dan menulis LKS dengan buku paduan yang jelas.

4. Mencetak lembar kerja siswa dan menentukan lembar penilaian.

Agar lebih spesifik lagi pembahasan tentang cara pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS) maka
diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Syarat didaktik, Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai salah satu bentuk sarana
berlangsungnya proses belajar- mengajar haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya
suatu LKS harus mengikuti asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu : memperhatikan adanya
perbedaan individual, sehingga LKS yang baik itu adalah yang dapat digunakan baik oleh siswa
yang lamban, yang sedang maupun yang pandai, menekankan pada proses untuk menemukan
konsep-konsep sehingga LKS dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi siswa untuk mencari
tahu, memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa, dapat
mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri
siswa, pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa (intelektual,
emosional dan sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.

b. Syarat konstruksi, yang dimaksud dengan syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang
berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan
kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta
didik. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik,
menggunakan struktur kalimat yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan
tingkat kemampuan peserta didik menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, tidak mengacu
pada buku sumber yang diluar kemampuan keterbacaan, peserta didik menyediakan ruangan
yang cukup untuk memberi keleluasaaan pada peserta didik untuk menulis maupun
menggambarkan pada LKS, menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, lebih banyak
menggunakan ilustrasi daripada kata-kata, sehingga akan mempermudah peserta didik dalam
menangkap apa yang diisyaratkan LKS, memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari
pelajaran itu sebagai sumber motivasi, mempunyai identitas untuk memudahkan
administrasinya.
Ø Komponen- komponen LKS sebagai berikut :

a. Kata pengantar

b. Daftar isi

c. Pendahuluan ( berisi analisis / daftar dari tujuan pembelajaran dan indikator ketercapaian
berdasarkan hasil analisis dari GBPP)

d. Bab 1 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut.

e. Lembar kerja : berisi berbagai soal ataupun penugasan yang akan dikerjakan oleh siswa

f. Bab 2 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut.

g. Lembar kerja.

h. Daftar pustaka

2.5 Fungsi Lembar Kerja Siswa

Peran LKS sangat besar dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktifitas siswa
dalam belajar dan penggunaannya dalam pembelajaran geografi dapat membantu guru untuk
mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui aktifitasnya sendiri. Disamping itu
LKS juga dapat mengembangkan ketrampilan proses, meningkatkan aktifitas siswa dan dapat
mengoptimalkan hasil belajar. Fungsi LKS secara umum adalah sebagai berikut :

a. Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran

b. Mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar

c. Sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep
yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistimatis.

d. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang akan dipelajari melalui
kegiatan belajar

e. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari
melalui kegiatan belajar secara sistematis.

f. Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangka keterampilan proses, dan
g. Mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep

Ø Adapun fungsi secara khusus sebagai berikut :

a. Untuk tujuan latihan

Siswa diberikan serangkaian tugas/aktivitas latihan. Lembar kerja seperti ini sering digunakan
untuk memotivasi siswa ketika sedang melakukan tugas latihan.

b. Untuk menerangkan penerapan (aplikasi)

Siswa dibimbing untuk menuju suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaian
dari serangkaian soal-soal tertentu. Hal ini bermanfaat ketika kita menerangkan penyelesaian
soal aplikasi yang memerlukan banyak langkah. Lembaran kerja ini dapat digunakan sebagai
pilihan lain dari metode tanya jawab, dimana siswa dapat memeriksa sendiri jawaban
pertanyaan itu.

c. Untuk kegiatan penelitian

Siswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tertentu, kemudian menganalisis data tersebut.
Misalnya dalam penelitian statistika.

d. Untuk penemuan

Dalam lembaran kerja ini siswa dibimbing untuk menyelidiki suatu keadaan tertentu, agar
menemukan pola dari situasi itu dan kemudian menggunakan bentuk umum untuk membuat
suatu perkiraan. Hasilnya dapat diperiksa dengan observasi dari contoh yang sederhana.

e. Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka

Penggunaan lembaran kerja siswa ini mengikutsertakan sejumlah siswa dalam penelitian dalam
suatu bidang tertentu.

Fungsi Lembar kerja siswa ( LKS ) dalam proses belajar mengajar ada dua sudut pandang, yaitu :

a) Dari sudut pandang peserta didik, fungsi LKS sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang
praktek, maupun di luar kelas. Sehingga siswa berpeluang besar untuk mengambangkan
kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih ketrampilan, memproses sendiri dengan
bimbingan guru untuk mendapat perolehannya.
b) Dari sudut pandang guru, melalui lembar kerja siswa dalam menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar sudah menerapkan metode membelajarkan siswa, dengan kadar keaktifan
peserta didik yang tinggi. LKS merupana salah satu dari sekian banyak media yang digunakan
dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran, media LKS banyak
digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa. Karena dengan LKS siswa akan merasa
diberi tanggung jawab moril untuk menyelesaikan suatu tugas dan merasa harus
mengerjakannya, terlebih lagi apabila guru memberikan perhatian penuh terhadap hasil
pekerjaan siswa dalam LKS tersebut. Guru tidak memberi jawaban akan tetapi siswa diharapkan
dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah yang ada dalam LKS tersebut dengan
bimbingan atau petunjuk dari guru.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan-pembahasan pada makalah di atas, maka


dapat ditarik kesimpulan bahwa :

a. LKS merupakan lembaran-lembaran yang digunakan peserta didik sebagai pedoman


dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa baik berupa soal
maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.Lembar kerja siswa memiliki komponen
dan karakteristiknys sesuai dengan media pembelajarannya.

b. Penerapan pendekatan ketrampilan proses pada mata pelajaran terbukti lebih


meningkatkan hasil belajar siswa serta lebih membekali siswa dengan sejumlah ketrampilan
proses belajar, sehingga akan lebih meningkatkan aspek nilai afektif siswa selama pembelajaran
berlangsung.

c. Media LKS memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi kekurangan itu dapat diatasi oleh
seorang guru meskipun tidak sepenuhnya teratasi.

d. Implementasi pendekatan ketrampilan proses menggunakan LKS mampu memberikan


hasil belajar yang lebih baik, terlebih lagi jika media cetak seperti LKS dipadukan dengan media-
media pembelajaran lain yang menunjang.
3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam menggunakan
lembar kerja siswa. Disamping itu guru hendaknya mampu menciptakan kreatifitas dalam
pembelajaran, sehingga pelajaran akuntansi menjadi lebih menyenangkan serta mampu
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Darliana. 1991. Metode Pembelajaran Ketrampilan Proses. Jakarta: Depdikbud.

Dhari, HM. dan Dharyono, AP. 1988. Perangkat Pembelajaran. Malang: Depdikbud.

http://www.kajianteori.com/2014/02/pengertian-lks-lembar-kegiatan-siswa.html
http://iierrrr.blogspot.com/2012/05/pembuatan-lks-lembar-kerja-siswa.html

Anda mungkin juga menyukai