Anda di halaman 1dari 34

PENGEMBANGAN

PANDUAN PRAKTIKUM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PUSAT BISNIS
DIVISI DIKLAT
Deskripsi Mata Latih

• Apakah pengertian LKS itu?


1
• Berapa jeniskah LKS itu?
2
• Apakah Manfaat LKS?
3
• Apakah syarat/prinsip menyusun LKS?
4
• Bagaimanakah sistematika LKS Ekperimen?
5
PENGETIAN LKS

 Lembar Kerja Siswa (LKS) berasal dari terjemahan


students worksheet merupakan suatu lembaran
(bukan buku-buku) yang berisi panduan bagi siswa
untuk melakukan kegiatan yang terprogram
(Depdikbud, 2005).
 LKS merupakan lembaran yang dibagikan guru
pada tiap siswa di suatu kelas untuk melakukan
kegiatan (aktivitas ) mengajar (PKG IPA SMU ).
 Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah bagian dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
menunjang kepada pencapaian indikator dan tujuan
melalui Berbuat (Hands on Activity dan Berfikir
(Minds on Activity) sehingga siswa memperoleh
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor (TIM
Pengembang LKS Rayon 134).
 LKS adalah lembaran yang memuat bahan
pelajaran yang disusun langkah demi langkah
secara sistematis dan teratur yang harus dikuasai
siswa.
 Secara umum, LKS adalah lembar kegiatan yang
dibagikan guru pada tiap siswa yang berisi rumusan
tujuan pembelajaran, materi pokok pelajaran,
kegiatan terprogram, dan pertanyaan atau soal yang
disusun secara sistematis untuk membantu siswa
memahami konsep dan mencapai tujuan
pembelajaran, sebagai sarana belajar mengajar baik
di kelas, di laboratorium ataupun di lapangan
 Secara singkat, LKS merupakan lembaran yang
berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan suatu
kegiatan yang terprogram.
TUJUAN
 Mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan
pembelajaran.
 Membantu siswa mengembangkan konsep.
 Melatih siswa untuk menemukan dan
mengembangkan ketrampilan proses.
 Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan
proses kegiatan pembelajaran.
 Membantu siswa dalam memperoleh in!ormasi
tentang konsep yang dipelajari melalui proses
kegiatan pembelajaran secara sistematis.
 Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi
yang dipelajari melalui kegiatan pembelajaran
(Achmadi,1996)
JENIS-JENIS LKS

Istiqomqh (1995) Lembar Kegiatan Siswa ada dua macam,


yaitu LKS berstruktur dan LKS tak berstruktur
 LKS berstruktur ialah lembaran yang dirancang secara
sistematis untuk membimbing siswa dalam suatu program
kegiatan atau pelajaran untuk mencapai tujuan dalam
pelajaran.
 LKS tak berstruktur ialah lembaran kegiatan siswa sebagai
sarana penunjang materi pelajaran, yang dipakai guru untuk
menyampaikan pelajaran.
Juariyah (1999) Lembar kerja siswa ada dua macam, yaitu LKS
eksperimen dan LKS non eksperimen.
 LKS Eksperimen digunakan untuk membimbing siswa dalam
melakukan eksperimen. Berisikan petunjuk dan pertanyaan
yang harus diselesaikan oleh siswa untuk menemukan suatu
konsep yang disajikan dalam bentuk kegiatan eksperimen di
laboratorium.
 LKS Non Eksperimen digunakan sebagai salah satu alternatif
dalam mengatasi hambatan proses belajar mengajar. berisikan
perintah atau pertanyaan yang harus diselesaikan oleh siswa untuk
menemukan suatu konsep yang disajikan dalam bentuk kegiatan di
kelas.
Menurut TIM Pengembang LKS Rayon 134:
 LKS eksperimental adalah LKS yang mengarahkan siswa
untuk melakukan kegiatan, berbuat, berpikir, dan
membangun pengetahuan yang dilakukan secara
eksperimen.
 LKS verifikatif adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk
melakukan kegiatan untuk penguatan atau membuktikan
teori.
 LKS latihan keterampilan adalah LKS yang mengarahkan
siswa untuk berlatih yang menekankan membangun
kemampuan psikomotor.
MANFAAT LKS

Menurut TIM Pengembang LKS Rayon 134


 Lembar kerja siswa (LKS) adalah bagian dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menunjang kepada
pencapaian indikator
 Lembar kerja siswa untuk mengarahkan siswa secara
tertulis dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,
memberikan pengarahan dan instruksi yang jelas dan
mudah dipahami.
 Pelaksanaan LKS melalui aktivitas berbuat dan berpikir
digunakan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan perubahan sikap.
Depdiknas (2008) menyatakan manfaat pengemasan materi
pembelajaran dalam bentuk LKS sebagai berikut:
1. LKS membantu siswa untuk menemukan konsep
2. LKS mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang
bersifat konkrit, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang
akan dipelajari.
3. LKS memuat apa yang (harus) dilakukan siswa, meliputi
melakukan, mengamati, dan menganalisis.
4. LKS membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan
berbagai konsep yang telah ditemukan
5. LKS berfungsi sebagai penuntun belajar
6. LKS berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam
buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika membaca
buku
7. LKS berfungsi sebagai penguatan
8. LKS berfungsi sebagai petunjuk praktikum
 Memperkaya kegiatan dalam kelas.
 Memotivasi siswa.
 Mengembangkan keterampilan proses siswa.
 Mengembangkan kemampuan inkuiri sesuai dengan tahap
perkembangan siswa.
 Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
 Mengembangkan kemampuan penguasaan materi pelajaran
bagi siswa.
 Menanamkan sikap ilmiah melalui proses pengerjaan LKS
dalam pembelajaran.
Mita, (2007) menyatakan fungsi LKS sebagai berikut:
 Mengaktifkan siswa dalam belajar.
 Membantu siswa mengembangkan dan menemukan konsep
berdasarkan pendeskripsian hasil pengamatan dan data yang
diperoleh dalam kegiatan eksperimen.
 Melatih siswa menemukan konsep melalui pendekatan
keterampilan proses.
 Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi pelajaran
yang dipelajari melalui kegiatan yang dilakukan di sekolah.
 Membantu guru menyusun atau merencanakan kegiatan
pembelajaran yang meliputi pemilihan pendekatan dan metode,
motivasi belajar, pemilihan media, dan evaluasi belajar.
 Membantu guru menyiapkan secara cepat kegiatan pembelajaran
karena LKS yang telah dibuat dapat diperguna-kan kembali pada
tahun ajaran berikutnya
PRINSIP MENYUSUN LKS

Menurut Juariyah (999), prinsip penyusunan LKS:


 Mengacu pada GBPP Kurikulum.
 Bahan mudah dicerna.
 Mendorong siswa untuk belajar atau bekerja.
 Ada kesesuaian antara materi dan waktu yang
tersedia.
 Digunakan melaksanakan tugas atau pemecahan
masalah dan menarik kesimpulan.
 Digunakan menemukan konsep
Menurut TIM Pengembang PLPG, prinsip penyusunan LKS:
 Sesuai dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Indikator dan Tujuan Pembelajaran dalam rencanakan
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
 Memilih secara cermat dan menilai secara teliti pertanyaan,
tugas atau latihan dalam LKS apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran dan tahap perkembangan siswa.
 Setiap pertanyaan yang tertuang dalam LKS seyogianya
dapat mengarahkan pencapaian indikator dan tujuan.
 Latihan dalam LKS menunjang penguasaan literasi sains
siswa, penguasaan inkuiri dan menanamkan sikap ilmiah.
 Bila kelas heterogen, maka dapat dirancang latihan yang
bersifat individual.
 Penggunaan LKS bukanlah untuk menggantikan tanggung
jawab guru dalam pembelajaran melainkan sebagai sarana
untuk mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran.
 Penggunaan LKS sebaiknya dapat menumbuhkan minat
siswa terhadap pembelajaran melalui diskusi dan
pelaksanaan langkah kerja berupa pengamatan, percobaan
atau demonstrasi.
 Guru sebaiknya memiliki kesiapan dalam pengelolaan kelas
berkaitan dengan pengajaran individual, berhubung LKS
disusun mempertimbangkan aspek perbedaan individu dan
mengembangkan kemampuan self assessment bagi siswa
PERSYARATAN MENYUSUN LKS

Agar LKS dapat mencapai tujuan pembelajaran secara


optimal, LKS tersebut harus memenuhi persyaratan
atau kriteria LKS yang baik. Persyaratan tersebut
meliputi (Hendro dan Jenny, 1992) :
 Syarat didaktik,
 Syarat konstruksi,
 Syarat teknis.
SYARAT DIDAKTIK
 Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran.
 Memberi penekanan pada proses untuk
menemukan konsep.
 Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media
dan kegiatan siswa.
 Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi
sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri
siswa.
 Memberikan pengalaman belajar yang bermakna.
SYARAT KONSTRUKSI
 Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
tingkat kedewasaan anak.
 Menggunakan struktur kalimat yang jelas. Hal-
hal yang perlu diperhatikan agar kalimat menjadi
jelas maksudnya, yaitu :
 Hindarkan kalimat kompleks.
 Hindarkan “kata-kata tak jelas” misalnya
“mungkin”, “kira-kira”.
 Hindarkan kalimat negatif, apalagi kalimat
negatif ganda.
 Menggunakan kalimat positif lebih jelas
daripada kalimat negatif.
 Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan
tingkat kemampuan anak. Apalagi konsep yang hendak
dituju merupakan sesuatu yang kompleks, dapat dipecah
menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana dulu.
 Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaan
dianjurkan merupakan isian atau jawaban yang didapat
dari hasil pengolahan informasi, bukan mengambil dari
perbendaharaan pengetahuan yang tak terbatas.
 Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar
kemampuan keterbacaan siswa.
 Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi
keleluasaan pada siswa untuk menulis maupun
menggambarkan pada LKS.
 Memberikan bingkai dimana anak harus menuliskan
jawaban atau menggambar sesuai dengan yang
diperintahkan.
 Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek.
 Gunakan lebih banyak ilustrasi/gambar daripada kata-
kata, agar mudah ditangkap oleh anak.
 Dapat digunakan oleh anak-anak, baik yang lamban
maupun yang cepat.
 Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai
sumber motivasi.
 Mempunyai identitas untuk memudahkan
administrasinya.
SYARAT TEKNIS
a. Tulisan
 Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf
latin atau romawi.
 Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik,
bukan huruf biasa yang diberi garis bawah.
 Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10 kata
dalam satu baris.
 Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah
dengan jawaban siswa.
 Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan
besarnya gambar serasi.
b. Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar
yang dapat menyampaikan pesan/isi dari
gambar tersebut secara efektif kepada
pengguna LKS.
c. Penampilan
Penampilan sangat penting dalam LKS. Anak
pertama-tama akan tertarik pada penampilan
bukan pada isinya.
SISTEMATIKA LKS EKPERIMEN

A. Petunjuk untuk murid mengenai topik yang dibahas,


pengarahan umum, dan waktu yang tersedia untuk
mengerjakannya.
B. Rumusan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai
dengan kegiatan yang bersangkutan.
C. Pokok-pokok materi dan rinciannya.
D. Alat pelajaran yang digunakan.
E. Prosedur kegiatan.
F. Analisis/diskusi.
G. Kesimpulan. (Husna, 2004)
A. Pengidentifikasian variabel.
B. Perumusan defmisi operasional variabel.
C. Merumuskan masalah.
D. Perumusan hipotesis.
E. Perancangan suatu eksperimen untuk menguji suatu
hipotesis.
F. Melaksanakan eksperimen.
G. Mengmati perubahan yang terjadi.
H. Mencatat hasil pengamatan.
I. Menyajikan data.
J. Penafsiran data.
K. Menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil. (Mita, 2007)
A. Judul menggambarkan isi LKS secara keseluruhan
B. Tujuan dinyatakan sebagai kalimat pencapaian akhir dari kegiatan
pembelajaran.
C. Landasan Teori isinya memaparkan teori yang sesuai dengan konsep
yang dibahas dalam LKS, namun tidak memberi jawaban secara
langsung terhadap tujuqan.
D. Alat dan Bahan merupakan daftar alat dan daftar bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan, baik jenis maupun jumlahnya
E. Langkah-Langkah Kegiatan adalah langkah-langkah prosedural
kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa
F. Hasil Pengamatan berisi perolehan data dari hasil langkah-langkah
melaksanakan kegiatan.
G. Pertanyaan Pengarah merupakan pertanyaan-pertanyaan produktif agar
siswa terbimbing dan bisa menyimpulkan hasil pengamatannya
H. Kesimpulan kegiatan akhir pengerjaan LKS, merupakan langkah
membangun pengetahuan dari hasil pelaksanaan kegiatan.
(TIM Pengembang LKS Rayon 134 )
Judul LKS
A. Tujuan
B. Permasalahan
C. Hipotesis
D. Variabel
E. Bahan dan Alat-alat
F. Prosedur
G. Data Pengamatan
H. Analisis
I. Kesimpulan
J. Penerapan Ide Atau Refleksi (Yeap T. K, 2008).
Judul LKS
A. Tujuan
B. Bahan dan Alat-alat
C. Prosedur
D. Data Pengamatan
E. Analisis
F. Kesimpulan
(Adaptasi Yeap T. K, 2008).
Judul LKS
A. Teori
B. Tujuan
C. Alat dan Bahan
D. Langkah-Langkah Kegiatan
E. Hasil Pengamatan
F. Analisis/Diskusi
G. Kesimpulan
(Edi, 2008).
Judul LKS
A. Tampilan Gejala Fisis
B. Permasalahan
C. Hipotesis
D. Variabel
E. Bahan dan Alat-Alat
F. Prosedur Kegiatan
G. Data Pengamatan
H. Analisis Data
I. Kesimpulan
J. Refleksi atau Tindak Lanjut
K. Daftar Pustaka
(Edi, 2015).
KOMPONEN PENILAIAN LKS

A. Indikator
1. Kesesuaian indikator di LKS dengan KD di silabus
2. Kesesuaian indikator di LKS dengan indikator di RPP
3. Kesesuaian indikator di LKS dengan indikator
pembelajaran di tabel spesifikasi lembar penilaian
B. Materi
1. Kebenaran konten (fakta, konsep, prinsip, hukum, teori,
dan proses ilmiah)
2. Kemutakhiran konten
3. Memperhatikan keterkaitan sains, teknologi, dan
masyarakat
4. Sistematis
C. Kebahasaan
1. Keterbacaan bahasa atau bahasa yang digunakan sesuai dengan
usia siswa
2. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
3. Istilah yang digunakan tepat dan dapat dipahami
4. Menggunakan istilah dan simbol secara ajeg
D. Penyajian
1. Membangkitkan motivasi/minat/rasa ingin tahu
2. Sesuai dengan taraf berfikir dan kemampuan membaca siswa
3. Mendorong siswa terlibat aktif
4. Menarik/menyenangkan
E. Format
1. Sesuai dengan model Pembelajaran
2. Jenis huruf
3. Ukuran huruf
4. Spasi
F. Daftar pustaka
Penilaian Model LKS dalam Menunjang Inovasi dan Peningkatan
Mutu Kegiatan Belajar Mengajar (Nur, 2011)
A. Menunjang terlaksananya proses belajar mengajar yang lebih
diwarnai oleh Student Active Learning atau proses belajar
mengajar interaktif
B. Memberikan kemudahan dalam mengembangkan salah satu
atau lebih keterampilan proses/inquiri/pemecahan
masalah/berfikir tingkat tinggi/kreativitas/life skills/karakter
C. Memberikan kemudahan dalam membuat soal evaluasi hasil
belajar
D. Mampu mengundang keingintahuan siswa lebih lanjut
E. Menggunakan penilaian menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai