KAJIAN PUSTAKA
A. Pengembangan
B. Bahan Ajar
secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga dapat digunakan oleh
7
8
Pratiwi (2014:6) menyatakan bahwa “bahan ajar adalah segala bentuk bahan
Trisnaningsih (dalam Fadilah 2015:41) bahan ajar adalah “salah satu bentuk
dengan cara bahan ajar yang dikembangkan oleh guru dapat disesuaikan
materi pembelajaran.
Lembar kerja peserta didik merupakan lembar kerja yang berisi tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja biasanya berupa
belajar yang semula berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa.
LKPD juga dapat membantu guru dalam mengarahkan siswanya untuk dapat
9
merupakan bahan ajar yang berisi materi dan tugas yang harus dikerjakan
tugas kulikuler”.
siswa dan soal-soal latihan, LKS juga memuat ringkasan materi. LKS
dapat dijadikan sebagai salah satu bahan ajar yang dapat digunakan
lembar kerja peserta didik berisikan pedoman bagi siswa untuk melakukan
kegiatan secara terarah. Setiap lembar kerja peserta didik berisi meteri,
10
materi, karena dalam lembar kerja peserta didik materi yang disajikan
ringkas serta berisi tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh peserta didik
sehingga peserta didik akan lebih aktif dalam pembelajaran. Lembar kerja
membaca LKS sehingga memiliki rasa kecanduan untuk belajar. Maka dari
itu, terdapat beberapa langkah dalam menyusun LKS (lembar kerja siswa)
4. Penulisan LKS
a. Merumuskan KD
11
c. Menyusun materi
berkaitan dengan materi yang akan dibahas dan siswa dituntut untuk
nyata sehingga dari permasalah yang ada dapat melatih keterampilan siswa
pembelajaran karena strategi PBL ini melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran PBL ini siswa secara aktif dapat merumuskan masalah dan
pembelajaran PBL siswa mampu mencari solusi dari suatu permasalah yang
ada (Amir,2010).
yang dikaitkan dengan masalah pada dunia nyata yang melibatkan siswa
pembelajaran. Strategi ini juga untuk belajar berfikir kritis karena dalam
13
dunia nyata yaitu agar siswa dapat memiliki kemampuan berpikir mulai dari
E. Karakter
Pendidikan karakter merupakan konsep dasar yang diterapkan dalam
melakukan nilai-nilai etika yang baik. Karakter sebagai cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja
diartikan sebagai sifat batin yang mempengaruhi segala pikiran dan perilaku
yang dimiliki oleh manusia sejak lahir dan yang membedakan seseorang dari
penanaman nilai-nilai karakter itu sangat perlu karna dapat merubah karakter
relative stabil serta diyakini dan digunakan sebagai landasan cara pandang,
karakter kepada siswa maka secara tidak langsung akan dapat merubah
dengan cara yang menurut moral baik. Karakter memiliki tiga bagian yang
moral. Agar tercipta karakter yang baik maka harus dapat mengetahui hal
yang baik juga dan melakukan kebiasaan dalam cara berpikir dan kebiasaan
tingkah laku.
dari setiap individu. Nilai karakter yang baik akan mengembangkan perilaku
17
dan pikiran yang baik bagi setiap individu tersebut. Pendidikan karakter juga