KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Bahan Ajar
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam
bahan ajar, guru akan memiliki banyak waktu untuk membimbing siswa
sumber pengetahuan.
10
teaching possible”. Bahan ajar membantu pembelajaran menjadi lebih
mudah baik bagi guru maupun siswa. Mehisto (2012: 15) menyatakan
media dan bentuk. Hal itu yang mendukung pencapaian prestasi siswa
performance.”
Menurut pendapat ini, bahan ajar tidak hanya berupa buku teks
tetapi sudah berubah menjadi bahan ajar multimedia. Bahan ajar ini dapat
menarik perhatian dan minat siswa. Jenis bahan ajar multimedia interaktif
11
mendasari pengembangan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar
majalah, dan koran. Pengembangan bahan ajar akan melatih guru untuk
Bahan ajar berisi informasi dan pengetahuan yang disajikan melalui media
bahan ajar yang ada. Depdiknas (2008: 12) mengemukakan prinsip bahan
ajar yaitu 1) bermula dari hal mudah untuk memahami hal yang sulit, 2)
pemahaman siswa akan semakin kuat jika bahan ajar sering dilakukan
mencapai tujuan.
kognitif anak. dalam pembelajaran guru dan siswa tidak boleh melupakan
12
materi yang telah dipelajari. Guru mengingatkan dan mengulang materi
yang telah lalu. Hal ini dengan tujuan agar pemahaman siswa semakin
kuat. Respon guru berupa pemberian umpan balik positif terhadap siswa
akan menjadi penguatan positif pada diri siswa. Hal tersebut tentunya akan
hasil belajar. Hasil belajar yang telah diketahui siswa akan mendorongnya
dan indikator yang akan dicapai. Bahan ajar yang dikembangkan harus
ajeg sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Bahan ajar yang
13
memahamkan siswa. Penyusunan bahan ajar sesuai dengan kompetensi
yang harus dicapai siswa, ajeg dan mendalam. Bahan ajar yang disusun
berikut.
2) Aspek Kebahasaan
a) Keterbacaan
b) Kejelasan informasi
3) Aspek Penyajian
14
b) Urutan sajian
d) Interaksi
e) Kelengkapan informasi
4) Aspek Kegrafikan
a) Penggunaan font
b) Layout
d) Desain tampilan
bahan ajar harus jelas dan singkat. Penyajian dan kegrafikan bahan ajar
dikelompokkan menjadi dua yaitu bagi guru dan bagi siswa. Bahan ajar
dan kompetensi yang harus diajarkan kepada siswa. Sedangkan bagi siswa,
15
klasikal, 2) dalam pembelajaran individual, dan 3) dalam pembelajaran
sebagai media utama pembelajaran. Selain itu, bahan ajar dapat digunakan
sebagai penunjang media pembelajaran yang telah ada. Bahan ajar dapat
dipakai sebagai alat untuk menyusun dan mengawasi siswa selama proses
ajar dalam penelitian ini adalah sebagai pengarah guru dalam mengajarkan
Ika Lestari (2013: 5-6), mengemukakan jenis bahan ajar ada dua,
yaitu cetak dan noncetak. Bahan ajar cetak yang sering digunakan bisa
berupa handout, buku, lembar kerja siswa (LKS), modul brosur atau
kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang
dengar (audio visual) seperti video compact disk dan film. Bahan ajar
16
(Computer Assisted Instruction), CD (Compact Disk) pembelajaran
interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
bahan ajar menjadi 1) bahan ajar cetak, 2) bahan ajar audio visual, 3)
bahan ajar audio, 4) bahan ajar visual, dan 5) bahan ajar multimedia.
Bahan ajar cetak disajikan dengan kertas. Bahan ajar cetak meliputi buku,
modul, lembar kerja siswa, brosur, dan handout. Bahan ajar audio visual
film, video, dan VCD. Bahan ajar audio berfokus pada indra pendengaran.
Bahan ajar ini berbentuk kaset, radio, dan CD audio. Bahan ajar visual
sites. Bahan ajar berupa tautan yang bisa digunakan berbagai gawai
berbasis internet.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak. Dengan
17
yang membuat individu bergerak menuju sebuah aktivitas (Pintrich,
2003: 669).
and keeps them going” dengan maksud bahwa motivasi adalah sesuatu
tertentu, dan menjaga agar tetap bergerak. Oleh karena itu motivasi
Belajar dan motivasi adalah dua hal yang saling berkaitan. Seorang
belajarnya. Hal ini senada dengan pendapat Lee (2010 : 57) yang
18
disebabkan karena adanya motivasi tersebut. Dengan kata lain dapat
motivasi adalah sebuah proses yang dapat diamati melalui tindakan yang
tujuan.
19
motivasi menurut Hanafiah dan Suhana (2012:26) dapat dituliskan
berikut ini.
siswa.
belajar yang tinggi akan melakukan aktivitas belajar dengan lebih baik
yang diinginkan.
20
3) Sebagai penggerak, artinya motivasi akan menentukan cepat atau
erat dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan kata lain,
21
c. Jenis-jenis Motivasi
muncul dari dalam diri siswa maupun dari luar. Santrock (2011: 260-261)
1) Motivasi Intrinsik
22
membantu dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
belajar.
a) Membangkitkan ketertarikan
b) Mempertahankan keingintahuan
2) Motivasi Ekstrinsik
datang dari luar. Motivasi ini sering dipengaruhi oleh faktor intensif
23
d. Indikator Motivasi
menuju pada tujuan yang akan dicapai. Motivasi dapat timbul karena
belajar terjadi ketika siswa melibatkan diri mereka dengan sengaja dalam
yang termotivasi untuk belajar akan menganggap tugas kelas tidak hanya
2016: 31):
24
6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
guru.
berikan.
25
5) adanya keinginan untuk berhasil.
Kategori Definisi
Observasi langsung Contoh-contoh perilaku dari pilihan tugas,
usaha dan kegigihan
Penilaian skala oleh Penilaian yang dilakukan oleh pengamat
individu lain terhadap murid pada berbagai karakteristik
yang mengindikasikan motivasi
Pelaporan diri Penilaian individu mengenai dirinya sendiri
Kuesioner Penilaian skala tertulis pada items(unit-unit
pertanyaan), atau jawaban-jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan
Wawancara Respons lisan terhadap pertanyaan-pertanyaan
Ingatan kembali yang Ingatan kembali tentang berbagai pemikiran
terstimulasi yang menyertai kinerja diri pada berbagai
waktu
Penyuaraan pemikiran Verbalisasi pemikiran, tindakan, dan emosi diri
sambil mengerjakan sebuah tugas.
Dialog Percakapan di antara dua atau lebih individu.
26
3. Keaktifan
fenomena alam. Aktivitas siswa terkait pembelajaran aktif sering dimulai dengan
diakhiri dengan diskusi kelas. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi
pembelajaran.
dapat berupa kegiatan fisik yang mudah diamati maupun kegiatan psikis yang
untuk melakukan sesuatu. Pada hakekatnya, belajar adalah proses aktif dimana
27
seseorang melakukan kegiatan untuk merespon setiap proses pembelajaran. Lebih
untuk selalu aktif dalam memproses dan mengolah hasil belajar. Untuk dapat
memproses dan mengolah hasil belajar secara efektif, siswa dituntut untuk aktif
dilakukan oleh siswa. Hal ini diperjelas oleh pendpat Reed (2008:189) yang
menjelaskan bahwa aktivitas belajar dan proses berhubungan satu sama lain.
Sebaliknya, belajar dan interaksi semua disatukan dalam sebuah aktivitas belajar.
Pat Hollingsworth (2008: viii) menjelaskan bahwa belajar aktif terjadi ketika
siswa terlibat secara terus menerus, baik mental maupun fisik. Pembelajaran aktif
akan muncul ketika siswa bersemangat dan siap secara mental. Siswa yang aktif
oleh siswa. Pada dasarnya pengetahuan diperoleh dari pengalaman yang dialami
Keaktifan siswa tidak dapat terpisahkan dari kegiatan apa yang dilakukan
dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati.
Kegiatan fisik berarti siswa aktif dengan anggota badan yang dapat diamati,
28
apabila secara mental dan intelektual siswa banyak berfungsi dalam proses
membandingkan satu konsep dengan yang lain dan kegiatan psikis lainnya.
Hal senada diungkapkan oleh Nana Sudjana (2016: 61) bahwa penilaian
proses pembelajaran dilihat dari sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti
masalah tersebut dan dapat menerapkan apa yang telah diperoleh untuk
mencakup berbagai kegiatan yang melibatkan siswa dalam melakukan sesuatu dan
untuk melibatkan siswa dalam berpikir kritis dan kreatif, berbicara dalam sebuah
nilai pribadi, memberi dan menerima umpan balik dan merefleksikan proses
pembelajaran.
29
Dengan pembelajaran aktif, siswa diminta mengembangkan ketrampilan dalam
yang diberikan dalam diskusi dengan siswa lain melalui pengajuan pertanyaan
atau tulisan. Hal ini senada dengan pendapat Vickery (2014:20) yang menjelaskan
bahwa karakteristik dimana siswa lakukan dalam belajar disebut dengan bermain
dan mengeksplor, belajar aktif, dan mencipta serta berpikir kritis. Keaktifan siswa
meliputi semua kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan terus
adalah keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara terus
keeping students mentally, and often physically, active in their learning throught
fisik siswa untuk aktif mengumpulkan informasi dan memecahkan masalah yang
30
Kekatifan sering dikaitkan dengan interaksi siswa dalam sebuah kelas.
meliputi satu atau beberapa konsep yaitu menjalin komunikasi dengan diri sendiri,
diperlukan desain dan persiapan guru yang mantap. Hal ini dipertegas oleh
qualification...”.
berikut ini.
menyalin.
31
5) Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta dan
diagram.
3) mempelajari masalah-masalah;
4) mengapresiasi literatur;
32
dalam kegiatan bekerja dengan alat-alat visual. Game edukatif merupakan alat
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan terus menerus seperti
Salah satu prinsip dari belajar adalah adanya keaktifan. Dalam proses
bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang berupa membaca, menulis, mendengar,
atau membandingkan satu konsep dengan yang lain (Dimyati & Mudjiono, 2002:
44-45). Dengan kata lain, dalam proses pembelajaran keaktifan siswa ada yang
33
7) Melatih diri dalam memecahkan atau menerapkan apa yang telah
diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya.
masalah siswa. Dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dapat terlihat dari
adanya pastisipasi siswa dalam pembelajaran, adanya interaksi siswa, dan adanya
pembelajaran.
mengaktifkan siswa apabila memuat ciri-ciri belajar aktif. Hamzah B. Uno &
34
Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa keaktifan siswa dapat terlihat
dalam proses pembelajaran apabila terjadi aktivitas siswa yang terus meneus
Cook (2013:538) menjelaskan bahwa salah satu hal yang menarik dalam
menjadi lebih efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Fallon, et al (2013:2) yang
35
1) Siswa memiliki pengalaman langsung yang dialami sendiri.
2) Mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa.
3) Memupuk kerjasama.
4) Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan.
5) Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang kondusif.
6) Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkret.
7) Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup.
(2013: 77) menjelaskan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan dapat
siswa.
Hal senada juga disampaikan oleh Marno & Idris (2016: 150)0o9
bahwa belajar aktif dapat membantu siswa untuk menghidupkan dan melatih
memori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal. Pembelajaran dapat
dilakukan dengan menggunakan media visual yang ditunjukkan oleh guru kepada
siswa. Siswa dapat menyimpulkan sesuatu dari apa yang dilihat. Belajar aktif juga
merupakan cara untuk membuat siswa aktif melalui aktivitas kerja kelompok.
mengembangkan potensi dalam diri siswa. Siswa yang aktif belajar baik di
mengembangkan potensi bakat yang dimiliki dalam diri siswa itu sendiri. Selain
itu, keaktifan belajar juga dapat merangsang siswa untuk berpikir kritis dan dapat
36
Sten (Dimyati, 2006: 62) menyatakan bahwa peran seorang guru akan
dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang diberikan oleh guru hendaknya akan
dapat menuntut siswa untuk selalu aktif mencari, memperoleh, dan mengolah
hasil belajar siswa. Keaktifan belajar pada siswa dapat ditimbulkan dengan
berikut.
jelas.
yang sistematis untuk merangsang keaktifan siswa. Tentu saja hal ini tidak
terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan siswa. Gagne dan Briggs
dalam Martinis Yamin (2013: 84) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat
berikut.
37
2) Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa.
dipelajari.
pembelajaran.
akan terjadi anpa partisipasi siswa. Ada banyak cara untuk membangun respon
dan partisipasi siswa dalam kelas, salah satunya dengan menggunakan permainan.
Selain dengan permainan, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk
pembelajaran. Salah satu cara untuk membangun minat siswa adalah dengan cerita
awal atau visual yang menarik. Visual yang menarik ini dapat kita masukkan ke
dalam sebuah permainan. Permainan yang memiliki visual menarik pasti akan
akan meningkat.
38
dalam proses pebelajaran adalah keaktifan belajar atau perhatian siswa,
kepada siswa, partisipasi siswa, umpan balik siswa maupun oleh guru,
5. Pembelajaran IPA di SD
Istilah IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) juga dikenal dengan istilah sains.
“scientia” yang memiliki arti pengetahuan atau tahu tentang ilmu pengetahuan,
pengertian suatu pemahaman yang benar dan mendalam. Sedangkan dalam bahasa
Inggris, sains berasal dari kata science yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam secara harfiah merupakan ilmu yang
IPA tidak hanya bertumpu pada pegetahuan tentang konsep saja, melainkan
juga pada proses mencari tahu tentang konsep tersebut. Hal ini diperjelas oleh
Greenfield (Liversidge, et al, 2009: 153) “if pupils are thinking, discussing and
doing, then their mind will be actively involved. Their recall of information and
dapat dikeahi bahwa kegiatan berpikir, diskusi dan melakukan suatu eksperimen
atau kegiatan dapat mengaktifkan otak siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa
39
IPA memiliki peran serta dalam pembentukan kepribadian, ketrampilan dan
IPA membahas berbagai peristiwa alam yang terdapat di dunia ini. Samatowa
disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan
yang dilakukan oleh manusia. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa IPA merupakan disiplin ilmu yang memiliki nilai ilmiah yang diperoleh
menghasilkan penjelasan tentang gejala alam yang dapat dipercaya. IPA tersususn
secara sistematis, teoritis, rangkaian konsep serta meliputi unsur produk, proses,
Carin & Sund (Samatowa, 2011: 20) mengemukakan bahwa IPA terdisi atas
sebagainya.
pada tahapan selanjutnya. Hal ini senada dengan pendapat Johnson (Ward, et al,
40
sebagai ilmu yang memiliki nilai ilmiah, tersusun secara sistematis, memiliki
keterkaitan antar konsep IPA dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
a. Sains membantu manusia untuk berpikir dalam suatu pola yang sistematis.
b. Sains dapat menjelaskan tentang alam serta hubungan satu sama lain antar
gejala alam.
c. Sains dapat digunakan untuk meramalkan gejala alam yang akan terjasi
kepentingan manusia.
mengenai alam.
terhadap persoalan yang bersifat ilmiah. Ketrampilan yang diberikan kepada siswa
41
siswa usia sekolah dasar sehingga siswa menguasai ketampilan tersebut secara
optimal.
meliputi benda, makhluk hidup dna peristiwa alam yang dapat diindera dan dapat
Terdapat beberapa sikap yang harus dikembangkan pada anak usia sekolah
dasar. Sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia SD/MI menurut
Harlen (Bundu, 2006: 141) yaitu: 1) sikap ingin tahu; 2) sikap respek terhadap
berpikir terbuka dan kerjasama; 6) sikap ketekunan; dan 7) sikap peka terhadap
pembeljarannya meliputi benda, makhluk hidup, dan peristiwa alam yang dapat
diindera dan dapat diukur serta memiliki suatu keterkaitan. Siswa diharapkan
dengan menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah yang tepat secara bertahap
dan berkesinambungan.
42
B. Kajian Penelitian yang Relevan
berupa bahan ajar struktur bumi menggunakan lectora inspire yang layak dan
Media Game Edukatif pada Materi Tata Surya untuk Meningkatkan Motivasi
Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media game edukatif layak dan
berbasis web Google Sites pada pembelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar
dan keaktifan siswa siswa. Hal ini dapat dimungkinkan karena dengan
penggunaan bahan ajar multimedia yang berkaitan dengan materi yang akan
berani mengambil keputusan, dan memiliki kesempatan untuk membuat suatu hal
43
yang berbeda dari siswa lainnya. Diharapkan dengan penggunaan bahan ajar
keaktifan siswa.
C. Kerangka Pikir
Motivasi memberikan dorongan dan energi bagi siswa untuk melakukan aktivitas
fisik maupun mental. Motivasi belajar tumbuh dan berkembang dalam diri
belajar. Guru berperan dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas.
Oleh karena itu, guru haruslah mampu membangun situasi belajar yang kondusif
meliputi motivasi dan keaktifan siswa yang tergolong rendah. Siswa kelas VI SD
44
siswa rendah. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru sehingga kurang
bahan ajar yang menarik dan efektif sebagai syarat keberhasilan proses
gambar dan alat peraga edukatif. Media tersebut kurang menarik dan efektif
dalam meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa. Bahan ajar multimedia akan
unsur multimedia yang terdapat dalam bahan ajar yang menarik akan mampu
Motivasi belajar siswa masih rendah Keaktifan siswa masih rendah ditandai
yang ditandai dengan perhatian siswa dengan kurangnya interaksi dalam
yang tidak fokus dalam pembelajaran, pembelajaran. Siswa cenderung
mendengarkan penjelasan guru dan tidak
sibuk dengan aktivitasnya sendiri, rasa
telihat aktif dalam pembelajaran.
keingintahuan siswa yang kurang, tidak
antusias dalam pembelajaran, mudah
menyerah dan kurang berusaha
menyelesaikan tugas.
Bahan ajar multimedia berbasis google sites yang dilengkapi dengan audio, teks, visual dan animasi yang
menarik dan berisi muatan materi pelajaran IPA untuk kelas V SD serta memiliki karakteristik yang
menyenangkan, memotivasi, serta interaktif sehingga menumbuhkan keaktifan siswa untuk belajar.
45
D. Pertanyaan Penelitian
SD Muhammadiyah Tempuran?
SD Muhammadiyah Tempuran?
46