METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
multimedia untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar IPA siswa kelas
V SD Muhammadiyah Tempuran.
oleh Borg & Gall (1983: 775). Langkah-langkah tersebut yaitu: 1) Research and
field testing – uji coba awal, termasuk interview, observasi, pengumpulan data dan
produk utama, revisi berdasarkan hasil uji coba awal; 6) Main filed testing –
revisi untuk menyusun produk operasional berdasarkan hasil uji coba di lapangan;
produk akhir.
47
B. Prosedur Pengembangan
awal dan penilaian ahli, dilakukan oleh ahli materi dan ahli media; c) uji coba
produk dan revisi; dan 4) validasi akhir berupa perbaikan produk hingga
dihasilkan produk akhir berupa bahan ajar struktur bumi berbantuan lectora
1. Tahap Eksplorasi
mengumpulkan informasi dan penelitian awal. Tahap ini terdiri dari studi pustaka,
dengan tujuan memperoleh data awal tentang kegiatan belajar mengajar yang
terkait, buku pegangan guru, buku panduan siswa kelas V, serta kajian terhadap
bahan ajar multimedia untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu perencanaan dan pengembangan
48
draf produk. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah menentukan
audio, animasi, clip art, dan image. Pada tahap ini dibuat juga instrumen
penelitian yang akan digunakan, serta melakukan validasi produk oleh ahli materi
dan ahli media sebelum diuji cobakan. Tahapan ini juga melakukan revisi pertama
Uji coba yang dilakukan meliputi tiga tahap yaitu uji coba awal (uji coba
terbatas), uji coba lapangan dan uji coba produk operasional. Pada uji coba
terbatas, uji coba lapangan, dan uji coba produk operasional dilakukan
dan telah divalidasi serta dilakukan pengamatan. Berdasarkan hasil pada tiap
tahapan uji coba dilakukan revisi produk untuk digunakan pada uji coba tahap
berikutnya.
4. Tahap Finalisasi
penyempurnaan produk.
49
C. Desain Uji Coba Produk
Produk bahan ajar multimedia yang telah divalidasi oleh ahli media dan
ahli materi selanjutnya direvisi dan dilakukan uji coba lapangan awal. Uji coba
dengan menggunakan desain one shot case study yaitu suatu kelompok diberi
penilaian.
berikut:
50
b. Uji Coba Lapangan Diperluas
Tujuan uji coba lapangan adalah untuk menentukan apakah produk bahan
ajar multimedia yang dikembangkan sudah baik ditinjau dari aspek pembelajaran,
materi, maupun aspek tampilan sehingga layak digunakan. Uji coba lapangan
perlakuan.
subjek ini berdasarkan pendapat Dick & Carey (2009: 266) mengenai
multimedia.
bahan ajar multimedia. Uji pelaksanaan lapangan menggunakan dua kelas yaitu
satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Uji pelaksanaan lapangan ini
51
Group 1 O1 Xr O2
(Eksperimen)
Group 2 O3 Xc
O4
(Kontrol)
Keterangan:
O1 : Pretest kelompok eksperimen
O2 : Posttest kelompok eksperimen
O3 : Pretest kelompok kontrol
O4 : Posttest kelompok kontrol
Xr :Treatment kelompok eksperimen yaitu pembelajaran dengan
menggunakan bahan ajar multimedia
Xc : Treatment kelompok kontrol yaitu pembelajaran dengan menggunakan
media gambar dan alat peraga edukatif.
Subyek uji coba yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD
Muhammadiyah Tempuran. Berikut ini adalah adalah subyek uji coba setiap
Tempuran.
Carey (2009: 266) mengenai jumlah subjek uji coba kelompok kecil yaitu 8-20
siswa.
c. Uji coba lapangan operasional terdiri atas satu kelas eksperimen yaitu kelas
52
3. Definisi Operasional
dilengkapi dengan video, audio, teks, dan animasi yang menarik, memiliki
b. Motivasi Belajar adalah dorongan/penggerak dari dalam maupun dari luar diri
dalam proses belajar yang ditunjukkan oleh siswa dengan karakteristik gigih
dalam mengerjakan tugas, memiliki kemauan belajar yang tinggi, dan adanya
dilakukan secara terus menerus baik secara fisik, psikis, intelektual dan
sumber belajar yang tersedia, dan menekankan aspek afektif dalam belajar.
53
1) Observasi
yang terdiri dari dua tahap yang berbeda. Pada kegiatan studi lapangan,
instrumen observasi.
2) Wawancara
digunakan adalah jenis wawancara yang lebih bersifat luwes dan terbuka
54
untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar multimedia serta permasalahan
uji coba produk dan uji pelaksanaan lapangan. Wawancara ini bertujuan
3) Skala
dalam penelitian ini. Nana Sudjana (2016: 77) menjelaskan bahwa skala
adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat dan perhatian,dan lain-lain
yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan
multimedia. Respon guru dan siswa terhadap bahan ajar multimedia juga
55
b. Instrumen pengumpulan data
belajar siswa.
56
pertanyaan yang diberikan
guru
Memanfaatka a. Siswa memanfaatkan 13 1
n sumber sumber belajar saat
belajar yang pembelajaran
tersedia
a. Siswa disiplin saat 14,15,16 3
mengikuti proses
pembelajaran
Menekankan b. Siswa percaya diri 17,18 2
aspek afektif merespon pertanyaan dari
dalam belajar guru
c. Penerimaan siswa 19,20 2
terhadap mata pelajaran
IPA
Jumlah 20
2) Pedoman wawancara
kebutuhan yang ada di lapangan. Pada penelitian ini yaitu permasalahan dan
57
3) Skala
berupa skala validasi ahli. Skala validasi ini digunakan untuk mengukur
kualitas dan kriteria kevalidan bahan ajar multimedia dari aspek media dan
aspek materi. Instrumen untuk ahli materi dapat dilihat dari kualitas materi dan
konten dari materi yang sajikan meliputi kesesuaian materi dengan silabus,
penyajian materi pada bahan ajar multimedia. Berikut ini adalah kisi-kisi
58
Kualitas gambar 1
Penggunaan musik 1
Kualitas suara 1
Urutan penyajian bahan ajar 1
Kejelasan petunjuk permainan 1
Kemampuan Bahan ajar dalam 1
Kualitas pembelajaran
Instruksional Kualitas motivasi pada bahan ajar 1
Kualitas interaksi bahan ajar 1
Kualitas mengaktifkan siswa 1
Komposisi warna pada bahan ajar 1
Kemudahan penggunaan 1
Kualitas Teknis
Ketajaman gambar 1
Bahan ajarEdukatif
Penggunaan huruf 1
Kualitas tampilan/layout 1
Jumlah 16
rentang 1-4. Keterangan nilai yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai
(STS), Sesuai (S) dan Sangat Sesuai (SS). Kisi-kisi instrumen motivasi belajar.
59
untuk berhasil pembelajaran
Berhasil saat akhir 19 20 2
semester
Jumlah 9 11 20
c) Skala Respon Guru
Skala ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana guru merespon bahan
multimedia
Bahan ajar edukatif. Kisi-kisi skala respon siswa disajikan pada tabel 11.
multimedia
60
Level permainan menarik 1
Jumlah 10
bahan ajar multimedia sebelum media diujicobakan. Setelah ahli media dan ahli
tersebut digunakan untuk uji kelayakan. Hasil validasi ahli berupa skor penilaian
Data yang diperoleh dari instrumen tentang tanggapan ahli media, ahli
materi, respon guru dan respon siswa diubah menjadi interval sebagai berikut.
Sangat Kurang : 1
Kurang :2
Cukup :3
Baik :4
Sangat Baik : 5
Dalam instrumen diberikan lima pilihan untuk memberikan tanggapan
Kurang (1), Kurang (2), Cukup (3), Baik (4) dan Sangat Baik (5).
Analisis data kuantitatif skor penilaian ahli materi dan ahli media
dianalisis secara deskriptif dengan acuan tabel konversi nilai yang diadaptasi
61
Tabel 12. Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
dengan Skala 5
Keterangan:
Xi : mean/rerata skor ideal = ½ (skor maksimum+skor minimum)
Sbi : simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimum-skor minimum)
X : Skor yang diperoleh
Dengan demikian jika hasil penilaian ahli media dan ahli materi memberi
nilai akhir ”B” atau “Baik” maka produk pengembangan layak digunakan
62
Keterangan:
Xi : mean/rerata skor ideal = ½ (skor maksimum+skor minimum)
Sbi : simpangan baku ideal =1/6 (skor maksimum-skor minimum)
X : Skor yang diperoleh
Penilaian respon guru dan respon siswa dikatakan memenuhi kriteria jika
SPSS 22. Uji keefektivan bahan ajar multimedia menggunakan analisis uji-t.
Namun, sebelum dilakukan uji-t harus dilakukan uji prasyarat analisis. Berikut
1) Uji Normalitas
digunakan. Data yang layak adalah data yang berdistribusi normal. Uji
2) Uji Homogenitas
63
menggunakan uji one way anava pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
3) Uji Keefektivan
pre test dan post test menggunakan uji t dua sampel berpasangan
(paired sample test) untuk menguji perbedaan antar skor pre test dan
64
Ho : Tidak ada peningkatan yang signifikan terhadap keaktifan
berikut.
perbedaan motivasi belajar dan keaktifan siswa pada kelas kontrol dan
65
Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap keaktifan
berikut.
66