Anda di halaman 1dari 3

1.

Model penelitian dan pengembangan

Pengembangan media ini menggunakan jenis penelitian


pengembangan (research and development). Metode penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Pengembangan dari media ini bertujuan untuk mempermudah siswa dalam
pembelajaran kooperatif.

Menurut Sugiyono (2012: 407) penelitian dan pengembangan


adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Nana Syaodih
Sukmadinata (2006: 169) mendefinisikan penelitian dan pengembangan
merupakan pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada. Jadi penelitian pengembangan
merupakan metode untuk menghasilkan produk tertentu atau
menyempurnakan produk yang telah ada serta menguji keefektifan produk
tersebut.
2. Prosedur penelitian dan pengembangan
Borg & Gall dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 169-170)
memaparkan sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan
pengembangan sebagai berikut:

a. Penelitian dan pengumpulan data (research and information


collecting) yang meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur,
penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari
segi nilai.
b. Perencanaan (planning) yaitu menyusun rencana penelitian,
meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam
pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai
dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian,
dan kemungkinan dalam lingkup terbatas.
c. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product).
Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan
instrumen evaluasi.
d. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba di
lapangan pada satu sampai tiga sekolah dengan enam sampai
dengan dua belas subjek uji coba (guru). Selama uji coba dilakukan
pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.
e. Merevisi hasil uji coba (main product revision).
f. Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang
lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai
dengan 100 orang subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru
sebelumnya dan sesudah menggunakan model yang dicobakan
dikumpulkan. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan
(operasional product revision).
g. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing). Dilaksanakan
pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan
200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara,
observasi dan analisis hasilnya.
h. Penyempurnaan produk akhir (final product revision).
i. Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation).

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam pengembangan ini diadaptasi


dari langkah-langkah pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall
tersebut dengan pembatasan. Borg & Gall (dalam Emzir, 2013: 271)
menyatakan bahwa dimungkinkan untuk membatasi penelitian dalam skala
kecil, termasuk membatasi langkah penelitian. Penerapan langkah-langkah
pegembangannya disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Mengingat
keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki oleh peneliti, maka langkah-
langkah tersebut disederhanakan menjadi empat langkah pengembangan.
Langkah pengembangan yang dilakukan oleh peneliti adalah:

1. Tahap pengumpulan data


Tahap pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
pembelajaran di lapangan. Tahap pengumpulan data dilakukan
dengan cara studi lapangan dan studi pustaka.
a. Studi lapangan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
sumber belajar. Studi lapangan dilakukan dengan cara
analisis 40 kurikulum yang berlaku di sekolah, analisis
tahap perkembangan siswa, dan analisis ketersediaan
sumber belajar di lapangan.
b. Studi pustaka mengenai teori yang berhubungan dengan
sumber belajar bentuk media pembelajaran untuk
pembelajaran kooperatif.
2. Tahap Perencanaan media pembelajaran
Tahap perencanaan dimulai dengan melakukan penyusunan
tim redaksi. Kemudian tim redaksi menentukan desain media
pembelajaran Roda Putar. Setelah desain media ditetapkan,
maka dilakukan pemetaan materi pembelajaran.
3. Tahap pengembangan media pembelajran
Tahap pengembangan produk dimulai dengan pengumpulan
bahan, pengelolaan bahan, dan terakhir adalah produksi
media pembelajaran.
4. Tahap evaluasi dalam media pembelajaran
Tahap uji coba dimana hasil dari pembuatan media
pembelajaran dan akan di evalusi hasil dari pembuatan
media pembelajaran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai