Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Terdapat berbagai macam pendapat tentang penelitian pengembangan ini.

Menurut Borg & Gall dalam (Setyosari, 2010:215) menyatakan bahwa, penelitian

pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan. Penelitian dan pengembangan adalah suatu

proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang sudah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan

(Sukmadinata, 2005:164). Tujuan utama penelitian dan pengembangan pada

bidang pendidikan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk

mengembangkan produk-produk yang efektif digunakan untuk sekolah-sekolah.

Penelitian pengembangan bahan ajar booklet komik 3 dimensi di SDN

Sukodadi 1 Paiton ini merupakan jenis Penelitian dan Pengembangan (Research

and Development) atau R & D. Model pengembangan (Research and

Development) atau R & D adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut

(Sugiyono, 2016:407). Model pengembangan pendidikan berdasarkan pada

temuan-temuan penelitian dalam merancang produk dan prosedur baru. Penelitian

model-model tersebut dites dilapangan secara sistematis, dievaluasi, diperbaiki

hingga memperoleh kriteria khusus tentang keefektifan, kualitas, atau standart

yang sama.

Penelitian ini menggunakan model penelitian dari Borg and Gall (1983).

Dalam Setyosari (2012:34) langkah-langkah pengembangan ini memiliki sepuluh

36
37

langkah meliputi; 1.) Pengumpulan informasi awal, 2.) Perencanaan, 3.)

Pengembangan produk awal, 4.) Uji coba skala kecil, 5.) Revisi Produk, 6.) Uji

coba terbatas, 7.) Revisi Produk, 8.) Uji Kelayakan, 9.) Revisi Produk, dan 10.)

Desiminasi dan Implementasi.

Alasan peneliti menggunakan model Borg and Gall ini karena memiliki

validasi tinggi dan telah diuji oleh beberapa ahli serta model ini memiliki tujuan

untuk mengembangkan model atau produk yang efektif guna memenuhi

kepentingan kegiatan program tertentu. Model pengembangan ini juga tersusun

secara sistematis dan terprogram dalam upaya pemecahan masalah pembelajaran

sesuai dengan kondisi atau permasalahan yang sedang dihadapi oleh siswa, serta

kebutuhan yang sesuai untuk siswa dan menekankan pada analisis kebutuhan

siswa. Instrumen pengembangan meliputi angket validasi oleh para ahli dan

angket uji coba yang digunakan untuk menganalisis data secara kuantitatif dan

kualitatif.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk baru berupa bahan

ajar booklet komik 3 dimensi yang berisi materi tentang sumber-sumber energi

yang ada didalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini juga bertujuan untuk

mengetahui kelayakan bahan ajar booklet komik 3 dimensi.

Langkah-langkah dari model penelitian (Research and Development) atau

R & D ini dapat digambarkan sebagai berikut:


38

Pengumpulan Perencanaan Pengembangan


informasi awal produk awal

Uji coba terbatas Revisi Produk Uji coba skala


kecil

Revisi Produk Uji Kelayakan Revisi Produk

Desiminasi dan
Implementasi

Gambar 3.1 Tahap-tahap penelitian dan pengembangan

model (Research and Development) dari Borg and Gall (1983)

Penelitian ini hanya menggunakan tahap kesatu sampai tahap ketujuh saja,

yakni dari tahap pengumpulan informasi awal sampai pada tahap revisi produk

tahap ketujuh. Hal ini dikarenakan menurut Hasyim (2016:88) Borg and Gall

menjelaskan bahwa 10 langkah dalam penelitian R & D dapat dibatasi, apalagi

jika sumber keuangan terbatas. Langkah delapan, sembilan dan sepuluh , yaitu uji

lapangan skala luas, revisi, diseminasi dan implementasi memerlukan biaya yang

tidak sedikit. Sangat dimungkinkan memerlukan subjek uji coba yang berasal dari

10-30 Sekolah dengan maksimal 200 subjek menggunakan teknik pengumpulan

data campuran. Langkah selanjutnya adalah merevisi untuk penyempurnaan

produk. Diakhiri dengan diseminasi dan implementasi, dilakukan dengan

mengadakan seminar nasional dan laporan dalam jurnal nasional maupun


39

internasional, kemudian melakukan kerjasama dengan penerbit. Kegiatan ini

sangat memerlukan banyak biaya dan waktu yang cukup lama, sehingga peeliti

khususnya dalam skripsi, tesis atau disertasi membatasi pada langkah ketujuh saja.

Hal tersebut yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan

hanya menggunakan tahap kesatu samapi ketujuh saja.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur pengembangan atau rancangan penelitian yang digunakan

didalam penelitian bahan ajar booklet komik 3 dimensi ini, mengadaptasi dari

model pengembangan R & D dari Borg and Gall. Adapun langkah-langkah atau

prosedur penelitian yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Informasi Awal

Penelitian yang dilakukan pasti berawal dari masalah yang ada di

lapangan. Khususnya pada pembelajaran yang ada di Sekolah Dasar,

permasalahan terkait kegiatan pembelajaran di kelas pasti sering dijumpai. Tahap

pengumpulan informasi awal ini, dapat membantu peneliti untuk melaksanakan

penelitian sesuai dengan kebutuhan yang ada. Pada tahap ini peneliti melakukan

wawancara pada tanggal 11 Maret 2017 dengan narasumber guru kelas 4A SDN

Sukodadi 1 Paiton Probolinggo. Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk

mengetahui analisis kebutuhan siswa. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

kenyataan yang ada terkait dengan bahan ajar yang digunakan dalam

pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi untuk

melakukan pengembangan sesuai dengan permasalahan yang ada.


40

2. Perencanaan

Langkah pengumpulan informasi awal telah dilakukan, selanjutnya peneliti

melakukan perencanaan terkait dengan analisis kebutuhan yang didapatkan pada

saat wawancara dengan melakukan pengembangan bahan ajar Booklet komik 3

dimensi tema 2 selalu berhemat energi pada siswa kelas 4 SDN Sukodadi 1 Paiton

Probolinggo.

3. Pengembangan Produk Awal

Langkah yang ketiga merupakan pengembangan produk awal. Pada

langkah ini merupakan langkah untuk menentukan desain produk dan kemudian

dilakukan validasi dari produk tersebut. Menurut Sugiyono (2010:412) produk-

produk yang dihasilkan pada penelitian Research and Development khususnya

pada bidang pendidikan, diharapkan mampu meningkatkan lulusan yang

jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Pada penelitian ini

desain produk yang dibuat sebagai berikut:

a. Tema yang diambil adalah Tema 2 Selalu Berhemat Energi Subtema 3

Pembelajaran 1, Pembelajaran 2 dan Pembelajaran 3 untuk siswa kelas 4 SD.

b. Booklet tersebut memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, yakni dengan

panjang 23 cm dan lebar 21,5 cm. Isi booklet menggunakan kertas buffalo

dan sampul atau cover menggunakan kertas art papper.

c. Sampul pada booklet memiliki gambar yang berisis tentang kegiatan

sekelompok anak yang sesuai dengan tema yang diambil yakni selalu

berhemat energi.

d. Sampul yang dibuat semenarik mungkin dan memiliki gambar yang

berwarna.
41

e. Terdapat pengantar tentang buku.

f. Terdapat daftar isi pada buku.

g. Terdapat pemetaan Indikator pada setiap pembelajaran yang ada.

h. Terdapat tujuan pembelajaran.

i. Terdapat tokoh-tokoh komik pada setiap pembelajaran yang ada.

j. Terdapat komik pada setiap awal pembelajaran dan komik yang menjelaskan

tentang materi yang ada. Komik juga disajikan pada setiap pergantian materi

dengan mengambil cerita tentang kehidupan sehari-hari siswa.

k. Komik yang disajikan berbentuk 3 dimensi.

l. Materi juga disajikan untuk memberikan informasi yang lebih detail setelah

membaca komik yang ada.

m. Terdapat soal-soal terkait dengan materi yang telah disampaikan dan

dilengkapi dengan kolom jawaban.

Tahap desain produk telah selesa dilakukan, selanjutnya produk yang telah

dibuat divalidasi untuk mengetahui kelayakan dari produk tersebut. Validasi

produk dilakukan oleh ahli materi, ahli bahan ajar dan ahli pembelajaran. Para ahli

tersebut menilai kekurangan atau kelemahan dari desain produk tersebut serta

kelebihan yang ada pada desain produk tersebut. Kekurangan dari desain tersebut

selanjutnya diperbaiki atau dilakukan revisi untuk mendapatkan desain yang lebih

baik dan layak untuk digunakan di dalam pembelajaran. Namun jika desain

produk sudah mendapat nilai yang baik, maka produk tersebut sudah layak untuk

dilakukan ujicoba dan tidak memerlukan perbaikan lagi dan dianggap sudah valid.

Produk yang sudah dianggap layak oleh para ahli tersebut selanjutnya

diujicobakan kepada siswa.


42

4. Uji Coba Skala Kecil

Uji coba skala kecil dilakukan setelah produk divalidasi serta dilakukan

perbaikan. Ujicoba produk dapat dilakukan jika produk sudah dianggap valid oleh

para ahli atau pakar. Ujicoba skala kecil ini dilakukan dengan mengambil sampel

sebanyak 6 siswa kelas 4A SDN Sukodadi 1 Paiton Probolinggo. Siswa

memberikan penilaian terkait dengan bahan ajar yang dikembangkan yang

digunakan di dalam pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengisi

angket respon siswa. Peneliti juga melakukan observasi terkait dengan ujicoba

produk yang dilakukan dan mengisi lembar observasi yang telah dibuat.

5. Revisi Produk

Uji coba kecil telah selesai dilakukan, sehingga nantinya akan didapatkan

hasil dari uji coba tersebut. Uji coba produk dapat memberikan informasi terkait

dengan kelemahan atau kekurangan dan kelebihan dari produk yang

dikembangkan. Revisi produk perlu dilakukan mengingat ujicoba produk yang

dilakukan masih dalam skala kecil, sehingga perlu dilakukan ujicoba selanjutnya

untuk mengetahui secara lebih jelas kondisi, situasi dan hasil yang akurat dalam

langkah ujicoba produk yang dikembangkan, sehingga pada ujicoba selanjutnya

produk yang dihasilkan dapat lebih baik lagi.

6. Uji Coba Terbatas

Revisi produk telah dilakukan dari kelemahan yang didapatkan pada

ujicoba produk. Selanjutnya akan diperoleh produk yang lebih baik lagi dari

sebelumnya, sehingga produk tersebut dapat diterapkan pada ujicoba yang lebih

luas untuk mengetahui kondisi, situasi dan hasil kelayakan dari produk yang

dikembangkan. Pada uji coba terbatas ini peneliti mengambil sampel 27 siswa
43

kelas 4A SDN Sukodadi 1 Paiton Probolinggo. Sama halnya dengan uji coba

skala kecil, pada uji coba ini siswa memberikan penilaian terhadap produk yang

dikembangkan dengan mengisi angket respon siswa. Pada uji coba terbatas ini

juga dapat dilihat adanya kekuarangan maupun kelebihan dari produk. Data yang

diperoleh dari uji coba ini merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari angket

respon siswa dan data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara.

7. Revisi Produk

Revisi produk, dilakukan dengan merevisi produk yang sudah digunakan

pada uji coba kelompok terbatas. Revisi yang dilakukan terkait dengan kelemahan

dari produk yang dikembangkan, sehingga nantinya akan diperoleh produk yang

lebih baik dan lebih layak untuk digunakan di dalam pembelajaran.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian pengembangan bahan ajar booklet komik 3 dimensi ini,

dilaksanakan di SDN Sukodadi 1 Paiton Probolinggo. SDN Sukodadi 1 Paiton

terletak di Jalan Raya Paiton No.12 Desa Sukodadi Kecamatan Paiton Kabupaten

Probolinggo.Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun

2017.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah:

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk melakukan

penelitian pengembangan ini yakni:


44

a. Observasi

Observasi pertama dilakukan pada awal penelitian untuk mengetahui

permasalahan yang ada, akademik siswa, cara mengajar guru di kelas,

pembelajaran yang dilakukan di kelas serta kemampuan dan minat siswa.

Observasi juga dilakukan pada saat uji coba skala kecil dan uji coba terbatas.

b. Wawancara

Teknik wawancara dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih valid

terhadap apa yang peneliti ingin teliti di sekolah tersebut. Wawancara awal

dilakukan kepada guru kelas yang melaksanakan pembelajaran di kelas 4A untuk

mendapatkan analisis kebutuhan, sehingga dari wawancara tersebut peneliti

memperoleh data kualitatif deskripstif.

c. Angket

Angket diberikan kepada para ahli untuk dapat melakukan validasi terhadap

bahan ajar yang dikembangkan. Angket diberikan kepada ahli materi, ahli bahan

ajar dan ahli pembelajaran untuk mengetahui bahan ajar yang dikembangkan

sudah layak atau valid untuk digunakan di dalam pembelajaran. Angket juga

diberikan kepada siswa pada saat uji coba produk untuk mengetahui respon siswa

terkait bahan ajar yang dikembangkan. Angket respon siswa digunakan untuk

mengetahui bahan ajar yang telah dikembangkan telah valid atau tidak. Hal

tersebut dapat dilihat dengan pemberian respon yang baik pada angket yang

diberikan kepada siswa.

d. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengambil beberapa foto yang terkait dengan

penelitian yang dilakukan.


45

1. Kualifikasi dan Jumlah Petugas yang Terlibat Dalam Pengumpulan

Data.

Penelitian yang dilakukan melibatkan beberapa orang yang sangat

berpengaruh didalam penelitian ini. Adapun jumlah petugas yang terlibat di dalam

pengumpulan data ini adalah:

a. Wawancara dengan melibatkan wali kelas 4A SDN Sukodadi 1 Paiton yakni

Bapak Agus Sugianto, S.Pd.

b. Angket respon siswa. Angket respon siswa pada uji coba skala kecil dengan

jumlah 6 siswa dan uji coba terbatas dengan jumlah 27 siswa.

c. Validasi bahan ajar dengan dibantu oleh beberapa ahli yakni:

Tabel 3.1 Spesifikasi Validator


No Nama Ahli Jabatan Pendidikan
Terakhir
1 Dian Ika Kusumaningtyas, Dosen/Ahli Materi S2
M. Pd.
2 Beti Istanti Suwandayani, Dosen/ Ahli Bahan Ajar S2
M.Pd.
3 Amsiani, S.Pd Guru Kelas 1/ Instruktur S1
Kabupaten terkait
Kurikulum 2013/ Ahli
Pembelajaran/

2. Jadwal Waktu Pengumpulan Data

a. Wawancara dan observasi analisis kebutuhan dilakukan pada 11 Januari

2017 bertempat di SDN Sukodadi 1 Paiton Probolinggo.

b. Validasi produk dilaksanakan setelah pelaksanaan Seminar Proposal pada

bulan Mei-Juni 2017.

c. Observasi dan wawancara uji coba produk dilakukan pada saat

pelaksanaan uji coba skala kecil dan uji coba terbatas pada bulan Juni

2017.
46

d. Angket respon siswa dilakukan setelah ujicoba kelompok kecil dan

ujicoba kelompok besar pada bulan Juni 2017.

E. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap objek

yang diteliti, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian

biasanya disebut dengan instrument penelitian. Menurut Sugiyono (2016:148)

instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati. Menurut Mahmud (2011:165), instrumen

penelitian merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data sebagai

suatu bagian penting didalam penelitian. Instrumen yang digunakan pada

penelitian ini adalah angket dan pedoman wawancara, dan untuk memudahkan

penyusunan instrumen, maka perlu digunakan kisi-kisi instrumen. Tujuan dari

penggunaan angket ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar

booklet komik 3 dimensi pada pembelajaran yang dikembangkan. Angket ini

diberikan kepada ahli materi, ahli bahan ajar, guru sebagai ahli pembelajaran, dan

peserta didik kelas IV SDN Sukodadi 1 Paiton Probolinggo.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar

booklet komik 3 dimensi sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

adalah sebagai berikut:

1. Pedoman Wawancara

Wawancara ini dilakukan kepada guru kelas 4 SD Negeri Sukodadi 1 Paiton..

Wawancara yang dilakukan kepada guru kelas 4 ini berguna untuk mengetahui

permasalahan-permasalahan yang ada didalam pembelajaran, bahan ajar yang

sebelumnya telah digunakan, akademik siswa, serta karakteristik dari siswa kelas
47

4. Wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui analisis kebutuhan siswa.

Wawancara yang selanjutnya dilakukan pada saat uji coba skala kecil dan uji coba

terbatas. Adapun indikator pedoman wawancara uji coba produk adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2 Indikator Pedoman Wawancara Uji Coba Produk


No. Aspek Indikator
1. Penilaian guru terhadap - Pembelajaran dengan menggunakan bahan
pembelajaran pada saat uji coba. ajar yang dikembangkan.
2. Penilaian guru terhadap bahan - Penggunaan bahan ajar didalam
ajar. pembelajaran.
- Isi dan komponen bahan ajar.
- Kritik dan saran.
3. Penilaian terhadap karakteristik - Menarik minat siswa.
siswa. - Membantu siswa memahami materi.

2. Lembar Angket

Lembar angket ini digunakan untuk mengetahui kelayakan dari bahan ajar

yang telah dikembangkan. Lembar angket ini diberikan kepada para ahli atau

validator untuk mengetahui kelayakan dari bahan ajar booklet komik 3 dimensi

yang telah dikembangkan. Lembar angket juga diberikan kepada siswa untuk

mengetahui respon siswa terkait bahan ajar yang dkembangkan. Instrumen

penelitian ini digunakan untuk merevisi bahan ajar yang dikembangkan agar lebih

baik lagi. Lembar validasi pada instrumen penelitian pengembangan ini terdiri

dari:

a. Lembar validasi bahan ajar

Lembar validasi bahan ajar ini diberikan kepada para ahli bahan ajar.

Penggunaan lembar validasi dapat diketahui apakah bahan ajar booklet yang telah

dikembangkan telah sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada seperti dari desain

maupun penampilan bahan ajar booklet yang telah dikembangkan. Adapun kisi-

kisi dari instrumen lembar validasi bahan ajar adalah sebagai berikut:
48

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Validasi Bahan Ajar


No Aspek Indikator Butir
Pertanyaan
1. Kriteria tampilan bahan a. Tampilan cover. 1
ajar. b. Penggunaan font pada bahan 1
ajar.
c. Bahasa yang digunakan 1
pada bahan ajar yang
dikembangkan.
d. Istilah atau gambar yang 1
digunakan.
e. Ketahanan bahan ajar. 1
2. Ketertarikan bahan ajar. a. Penggunaan bahan ajar 1
sebagai alternatif
pembelajaran.
b. Kepraktisan bahan ajar. 1
c. Keamanan penggunaan 1
bahan ajar.
d. Keefektifan penggunaan 2
bahan ajar.
e. Ketertarikan tampilan bahan 1
ajar.
b. Lembar validasi materi

Lembar validasi materi digunakan untuk mengetahui tentang pendapat para

ahli atau validator terkait dengan bahan ajar booklet komik 3 dimensi yang telah

dikembangkan. Lembar validasi ini dapat digunakan untuk bahan revisi, agar

nantinya bahan ajar booklet yang dikembangkan dapat lebih baik. Lembar validasi

materi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Validasi Materi


No Aspek Indikator Butir
Pertanyaan
1. Isi Materi. a. Kesesuaian dengan Kompetensi 1
Dasar dan Indikator.
b. Kesesuaian dengan Tujuan
Pembelajaran. 1
c. Kelengkapan isi materi.
d. Keakuratan materi. 1
e. Ketepatan konsep yang 1
disajikan. 1

2. Susunan Materi. a. Ketertarikan gambar yang 1


disajikan.
b. Materi disajikan secara 1
sistematis.
c. Tingkat kesulitan materi sesuai 1
dengan perkembangan siswa.
d. Materi yang disampaikan saling
berkaitan. 1
49

Lanjutan Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Validasi Materi


3. Penggunaan bahasa. a. Penggunaan bahasa mudah 1
dipahami oleh siswa.
b. Bahasa yang digunakan
kominikatif. 1
c. Bahasa yang digunakan sesuai
dengan Kaidah Bahasa 1
Indonesia.
d. Bahasa yang digunakan sesuai
dengan perkembangan siswa. 1

c. Lembar validasi pembelajaran

Lembar validasi pembelajaran diberikan kepada ahli pembelajaran.

Penggunaan lembar validasi untuk dapat mengetahui bahan ajar booklet yang

telah dikembangkan telah sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada seperti dari

penggunaan bahan ajar di kelas dan kesesuaian materi dengan kurikulum yang

saat ini digunakan. Adapun kisi-kisi dari instrumen lembar validasi pembelajaran

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Validasi Pembelajaran


No Aspek Indikator Butir
Pertanyaan
1. Pembelajaran di dalam d. Penggunaan bahan ajar. 2
kelas. e. Tampilan bahan ajar. 1

2. Kurikulum f. Materi yang disajikan. 1


g. Tujuan dan manfaat 1
pembelajaran.
3. Isi Materi a. Kesesuaian dengan Kompetensi 1
Dasar.
b. Kesesuaian dengan Indikator. 1
c. Kesesuaian dengan Tujuan 1
Pembelajaran.
d. Bahasa yang digunakan. 2
e. Materi yang disajikan. 1
4. Umpan Balik a. Umpan balik pada siswa. 1

b. Angket respon siswa

Angket ini diberikan kepada siswa sebagai pengguna produk, untuk dapat

mengetahui apakah produk yang telah dikembangkan dapat telah praktis dan
50

efisien untuk digunakan didalam pembelajaran. Angket respon siswa ini diberikan

agar dapat diketahui apakah angket tersebut valid atau tidak. Pemberian angket ini

agar dapat mengetahui siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran

atau tidak. Berikut ini merupakan kis-kisi angket respon siswa:

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Respon Siswa


No Aspek Indikator Butir
Pertanyaan
1. Ketertarikan terhadap a. Tampilan bahan ajar 1
bahan ajar yang menarik.
dikembangkan. b. Ketertarikan didalam 1
pembelajaran dengan
menggunakan bahan ajar
yang dikembangkan.
2. Kejelasan isi materi a. Pembelajaran secara mandiri 1
pembelajaran pada menggunakan bahan ajar
bahan ajar yang yang dikembangkan.
dikembangkan. b. Pemahaman materi.
1
3. Kesenangan didalam a. Senang dengan suasana 1
pembelajaran dengan pembelajaran menggunakan
menggunakan bahan bahan ajar tersebut.
ajar yang b. Semangat didalam
dikembangkan. mengikuti pembelajaran. 1
4. Keinginan untuk a. Minat untuk mengikuti 1
memiliki bahan ajar. pembelajaran dengan
menggunakan bahan ajar
yang dikembangkan.
b. Minat untuk belajar 1
menggunakan bahan ajar
tersebut di rumah.
c. Minat untuk memiliki bahan 1
ajar yang dikembangkan.
Instrumen penelitian tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan dengan empat

pilihan jawaban berdasarkan skala penskoran seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7 Skala Penskoran untuk Lembar


Validasi Bahan Ajar, Validasi Materi dan Validasi Pembelajaran
No. Aspek Skor
1. Sangat Baik/ Sangat Setuju 4
2. Baik/ Setuju 3
3. Cukup Baik/ Cukup Setuju 2
4. Kurang Baik/ Kurang Setuju 1

Tabel 3.8 Skala Guttman untuk Angket Respon Siswa


No. Skor Keterangan
1. 1 Ya
2. 0 Tidak
(Windiyani, 2012:204)
51

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

teknis analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis

data yang digunakan sebagai berikut:

1. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang

didapatkan berupa angka, baik hasil pengukuran maupun hasil mengubah data

kualitatif. Teknik analisis ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif untuk

menghitung data berupa skor penilaian dari ahli materi, ahli bahan ajar, ahli

pembelajaran dan siswa. Data kuantitatif dirubah menjadi data kualitatif

menggunakan teknik pengkriterian dengan skala. Pengubahan data kuantitatif

menjadi kualitatif dilakukan dengan membandingkan skor rata-rata angket dengan

kriteria yang ada (Widoyoko, 2009:238).

Analisis data kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

data angket para ahli dan analisis data angket validitas yang diberikan kepada

siswa. Menurut Arifin (2010:245) validitas merupakan suatu derajat ketepatan

instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul

tepat untuk mengukur apa yang akan diukur.

a. Analisis Data Angket Validitas Para Ahli.

Validitas digunakan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang digunakan

telah layak dan sesuai untuk digunakan didalam pembelajaran di kelas. Angket

yang digunakan didalam penelitian ini menggunakan rating scale yang berisi

tentang kisi-kisi dari bahan ajar yang dikembangkan. Rating scale memiliki

rentang nilai 4-1, dengan nilai terbesar yakni 4.


52

Tabel 3.9 Kategori Rating Scale pada Angket Validitas Para Ahli
No. Skor Keterangan
1. 4 Sangat Baik/ Sangat Setuju.
2. 3 Baik/ Setuju
3. 2 Cukup Baik/ Cukup Setuju
4. 1 Kurang Baik/ Kurang Setuju
(Sumber: Arikunto, 2010:35)

Uji angket validitas ahli pada penelitian pengembangan ini dilakukan

dengan membandingkan jumlah skor yang diberikan oleh validator pada angket

yang diberikan (∑R) dengan jumlah skor ideal yang telah ditetapkan didalam

angket tersebut (N). Rumus dari penghitungan angket tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut:

P = ∑ R x 100 %
N
(Sumber: Arifin, 2010:137)

Keterangan:

P = Presentase skor yang dicari (hasil dibulatkan menjadi

bilangan bulat)

∑R = Jumlah skor yang diberikan oleh validator

N = Jumlah skor maksimal

Kriteria yang digunakan dianggap valid jika tingkat ketercapaiannya

memenuhi standart yang digunakan. Tingkat ketercapaian menurut Arikunto

(2010:35) tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.10 Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi


No. Tingkat Kualifikasi Keterangan
Pencapaian
1. 81 – 100% Sangat Baik Sangat layak, tidak perlu
direvisi
2. 61 – 80% Baik Layak, tidak perlu direvisi
3. 41 – 60% Cukup Baik Kurang layak, perlu direvisi
4. 21 – 40% Kurang Baik Tidak layak, perlu direvisi
Lanjutan Tabel 3.10 Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi
5. 0 - 20% Sangat Kurang Baik Sangat tidak layak, perlu
direvisi
(Sumber: Arikunto, 2010: 35)
53

b. Analisis Data Angket Respon Siswa

Data yang diperoleh dari angket respon siswa ini juga menggunakan data

kuantitatif seperti halnya angket yang diberikan pada para ahli. Angket respon

siswa disusun berbeda dengan angket yang diberikan kepada para ahli. Angket

validitas para ahli menggunakan kriteria validasi atau tingkat ketercapaian dari

pendapat Arikunto, namun pada angket respon siswa ini menggunakan skala

Guttman. Penggunaan skala Guttman dianggap lebih mudah dipahami oleh siswa

didalam pengisian angket yang diberikan.

Skala Guttman memiliki tipe pengukuran yang tegas yakni “ya atau tidak”,

“benar atau salah”, “pernah atau tidak pernah”, “positive atau negative” dan lain

sebagainya (Sugiyono, 2010:139). Skala Guttman ini tidak hanya dapat

menggunakan kata “ya atau tidak”, tetapi juga dapat menggunakan simbol seperti

simbol checklist ( √ ). Skor dapat dibuat dengan menggunakan angka terendah dan

tertinggi. Siswa dapat dimudahkan dengan penggunaan angka 1 sebagai jawaban

“ya” dan angka 0 sebagai jawaban “tidak”. Hal tersebut dapat dijelaskan pada

tabel berikut:

Tabel 3.11 Kategori Penilaian Skala Guttman


No. Skor Keterangan
1. 1 Ya
2. 0 Tidak
(Sumber: Windiyani, 2012:204)

Penghitungan pada angket respon siswa ini menggunakan kategori

penilaian skala Guttman. Rentang nilai yang diberikan antara 1 untuk ya dan 0

untuk tidak. Presentase dari setiap penilaian yang dilakukan pada angket respon

siswa ini menggunakan rumus:

P = ∑ X x 100 %
N
(Sumber: Basmalah, 2013:154)
54

Keterangan:

P = Presentase skor respon siswa.

∑R = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih oleh siswa.

N = Jumlah skor ideal.

2. Teknik Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil validasi

bahan ajar oleh ahli materi, ahli bahan ajar dan ahli pembelajaran. Data penelitian

yang diperoleh pada hasil observasi atau pengamatan dicatat kemudian dijabarkan

secara deskriptif dan ditarik kesimpulan. Menurut Sugiyono (2013:337)

mengemukakan aktivitas dalam analisis data kualitatif terbagi menjadi tiga

tahapan yaitu:

a.) Reduksi data

Pada tahap pertama yakni reduksi data yang merupakan kegiatan yang berarti

merangkum. Memilih hal-hal pokok atau fokus masalah dan memfokuskan pada

hal-hal yang penting. Mereduksi data diharapkan mampu memberikan gambaran

yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya.

b.) Penyajian data

Tahap kedua dari analisis data kualitatif adalah penyajian data. Penyajian

data yangs erring digunakan dalam penelitian adalah dengan menyajikan data teks

berbentuk naratif.

c.) Verification

Tahap verification merupakan tahap penarikan kesimpulan. Langkah-langkah

yang telah dilakukan pada tahap reduksi data dan penyajian data akan
55

menghasilkan suatu kesimpulan yang kredibel. Dari tahap inilah data kualitatif

dalam penelitian pengembangan ini didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai