METODOLOGI PENELITIAN
Tempat yang akan dijadikan tempat pebelitian adalah salah satu Madrasah Aliyah yang
ada di Palembang, yaitu MA Al-Fatah Palembang yang berlokasi di Jl. Prof. KH. Zainal
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengebangan atau Research
and Depelopment (R&D). Research and Depelopment (R&D) adalah metode penelitian
Banyaknya hasil penelitian yang masih jauh dari pemenuhan kebutuhan nyata
masyarakat, yang mana hasil temuan temuan-temuan tersebut berkualitas secara ilmiah,
hanya fokus kepada keilmuan teoritis dengan sedikitnya produk ataupun jasa baru yang
dihasilkan sehingga diciptakanlah Research and Depelopment (R&D) peneliti agar dapat
dan pengembangan yang bersifat siklus seperti yang terlihat di dalam tabel berikut.
menurut Borg & Gall. Model ini memuat langkah-langkah pokok yang bertujuan untuk
menghasilkan suatu produk yang bisa dipakai. Menurut model pengembangan Borg &
Gall (Emzir, 2015), ada 10 langkah prosedur penelitian yang dilakukan, namun dalam
hal ini peneliti hanya menggunakan 7 langkah prosedur. Prosedur pengembangan dari
Prosedur model pengembangan produk Borg & Gall dilakukan hanya sampai 7
1. Instrumen adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam
2. Intrumen tes diagnostik soal Three Tier Multiple Choice adalah sebuah intrumen
yang bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami oleh peserta didik
3. Larutan penyangga adalah larutan yang dapat menstabilkan pH atau dapat mengubah
D. Subjek Penelitian
1. Validator Ahli
tentang bahasa yang baik dan benar sehingga soal tersebut lebih mudah
dipahami oleh peserta didik. Fungsi ahli bahasa adalah untuk melakukan
Ahli materi dalam penelitian pengembangan ini adalah orang memiliki bidang
melakukan validasi isi atau konsep materi sehingga terhindar dari miskonsepsi
Subjek uji coba skala kecil sebanyak 30 peserta didik dan menengah sebanyak 60
E. Prosedur Penelitian
Tahap ini dilakukan melalui studi lapangan melalui wawancara kepada guru
mata pelajaran dan penyebaran angket kepada peserta didik mengenai materi dan
2. Tahap Perencanaan
dilanjutkan tahap perencanaan. Tahap ini adalah tahap perencanaan produk yang akan
Tahap ini berupa pengembangan soal Three Tier Multiple Choice atau soal
pilihan ganda tiga tingkat. Produk yang akan dikembangkan adalah soal Three Tier
Multiple Choice pada materi Larutan Penyangga. Pembuatan butir soal ini disesuaikan
4. Tahap Validasi
Tahap validasi adalah tahap untuk menetukan kelayakan dari butir soal yang
telah dibuat. Vasilidasi dilakukan oleh validator ahli bahasa, ahli materi, ahli evaluasi,
Tahap revisi produk berasal dari saran atau masukan oleh para validator untuk
memperbaiki kesalahan dalam pembuatan soal Three Tier Multiple Choice atau soal
piliha ganda tiga tingkat. Perbaikan ini bertujuan agar butir soal yang sesuai dengan
kriteria.
Uji coba lapangan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu uji coba skala kecil dan
skala menengah. Uji coba skala kecil dilakukan pada 30 peserta didik kelas XI di MA
Al-Fatah Palembang. Uji coba skala menengah dilakukan pada 60 peserta didik kelas
XI di MA Al-Fatah Palembang.
7. Produk Akhir
Tahap terakhir yang dari penelitian pengembangan ini adalah hasil akhir
produk. Hasil akhir dari pengembangan ini adalah soal Three Tier Multiple Choice
atau soal piliha ganda tiga tingkat pada materi Larutan Penyangga.
awal dan menganalisis kebutuhan. Pedoman wawancara ini diberikan kepada guru
2. Pedoman angket kepada peserta didik adalah angket yang digunakan untuk
3. Lembar validasi adalah lembar yang digunakan untuk menilai kelayakan instrumen
tes yang dibuat. Lembar validasi ini diberikan kepada validator ahli bahasa, ahli
4. Angket respon siswa adalah angket yang digunakan untuk melihat respon siswa
Teknik analisis data yang dilakukan terdiri dari 2, yaitu teknik kualitatif dan
kuantitatif.
1. Analisis kualitatif
kuantitatif seperti masukan, kritik, dan saran perbaikan yang terdapat pada lembar
validasi atau angket. Teknik ini digunakan untuk mengolah data hasil review dari
validator, yaitu ahli bahasa, ahli materi, ahli evaluasi, dan guru sebagai praktisi
2. Analisis kuantitatif
a. Analisis respon subjek uji, yaitu peserta didik menggunakan skala Likert.
berikut.
Rumus analisis yang digunakan oleh Sudjana (2005) adalah sebagai berikut.
% X ¿=
∑s ∙100 %
s maks
Keterangan:
Menurut Purwanto (Astutik, 2018) kriteria angket respon siswa adalah sebagai
berikut.
b. Validitas
Analisis ini adalah validitas logis, yang ditinjau dari validasi ahli
validity atau validitas isi yang didasarkan pada hasil penilaian para ahli
sebanyak n orang terhadap suatu item dari segi mana item tersebut mewakili
konstrak yangh diukur (Aiken, 1985). Dalam validasi Aiken, validasi ahli
Rumusnya adalah:
S
V=
[ n( c−1)]
Keterangan:
S : r-lo
Menurut Arikunto (Yeyidya, et.al, 2014), kevalidan suatu soal dijabarkan dalam
tabel berikut.
c. Realibilitas
Realibilitas adalah tingkat ketepatan, keajekan, atau kemantapan
KR 20= ( k−1
k
) (1− ∑s pq )
2
Keterangan:
berikut.
Realibilitas Kategori
0,00-0,20 Sangat rendah
0,21-0,40 Rendah
0,41-0,70 Sedang
0,71-0,90 Tinggi
0,91-1,00 Sangat tinggi
d. Daya pembeda
Indeks daya pembeda yang diungkapkan oleh Crocker & Algina sejalan
D=
∑ A−∑ B
nA nB
Keterangan:
ΣA: banyaknya peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas (27%)
ΣB: banyaknya peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah(27%)
Indeks Menurut Arikunto (2016), butir-butir soal yang baik adalah butir-
butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7, berikut
Kriteria Kategori
D= 0,00 - 0,20 Jelek (poor)
D= 0,21 - 0,40 Cukup (satistifactory)
D= 0,41 - 0,70 Baik (good)
D= 0,71- 1,00 Baik sekali (excellent)
e. Tingkat kesukaran
didefinisikan sebagai proporsi peserta yang menjawab butir itu dengan benar.
proporsi benar (p), yaitu jumlah peserta tes yang menjawab benar pada butir
p=
∑x
Sm N
Keterangan:
p : tingkat kesukaran
Sm : skor maksimum
N : jumlah peserta
1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan soal yang sukar atau
sulit, sedangkan indeks kesukaran 1,00 menunjukkan soal yang mudah. Jadi,
jika p= 0,70 lebih mudah dari p= 0,20. Sedangkan Yeyidaya, et.al (2014)
f. Interpretasi Miskonsepsi
Nilai CRI ini memilili skala 0 -5, yang mana skala nilai CRI < 2,5
CRI > 2,5 memiliki skala 3 -5 atau memiliki keyakinan yang tinggi. Hasan
(Purboyati, 2016) menjabarkan kategori tingkatan pemahaman konsep sebagai
berikut.
Kombinasi Jawaban
Tier 3
Tier 1 Tier 2 Deskripsi
(keyakinan
(jawaban) (alasan)
nilai CRI)
Memahami konsep dengan
Benar Benar > 2,5
baik
Memahami konsep dengan
Benar Benar < 2,5
baik tetapi kurang yakin
Benar Salah > 2,5 Miskonsepsi
Benar Salah < 2,5 Tidak tahu konsep
Salah Benar > 2,5 Miskonsepsi
Salah Benar < 2,5 Tidak tahu konsep
Salah Salah > 2,5 Miskonsepsi
Salah Salah < 2,5 Tidak tahu konsep
f
P= × 100 %
N
Keterangan:
P: persentase
N: jumlah responden
sebagai berikut.
Persentase Kategori
0-30% Rendah
31-60% Sedang
61-100% Tinggi