Menurut Borg and Gall (1989) dalam Silalahi (2017), educational research and development is a process used to develop and validate educational product, artinya bahwa penelitian pengembangan pendidikan (R&D) adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Maka dari pengertian tersebut penelitian pengembangan merupakan rangkaian langkah-langkah penelitian dan pengembangan dilakukan secara sistematis dan pada setiap langkah yang akan dilalui atau dilakukan selalu mengacu pada hasil langkah sebelumnya hingga pada akhirnya diperoleh suatu produk pendidikan yang baru. Menurut Borg & Gall (1989), yang dimaksud dengan model penelitian dan pengembangan adalah “a process used develop and validate educational product”. Kadang-kadang penelitian ini juga disebut “research based development”, yang muncul sebagai strategi dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Borg & Gall (1989) menyatakan bahwa untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Kemudian untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut dinamakan penelitian terapan (applied research). 1. Tujuan penelitian pengembangan Dalam teknologi pembelajaran, deskripsi tentang prosedur dan langkah- langkah penelitian pengembangan sudah banyak dikembangkan. Borg & gall (1983) menyatakan bahwa prosedur penelitian pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu: (1) mengembangkan produk, dan (2) menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembang sedangkan tujuan kedua disebut sebagai validasi. Dengan demikkian, konsep penelitian pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan yang sekaligus disertai dengan upaya validasinya. 2. Karakteristik penelitian dan pengembangan Borg & Gall (1989) dalam Silalahi (2017) menyatakan bahwa ”The steps of this process are usually referred to as the R & D cycle, which consists of studying research findings pertinent to the product to be developed, developing the products based on these findings, field testing it in the setting where it will be used eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the filed- testing stage. In more rigorous programs of R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the product meets its behaviorally defined objectives”. Selanjutnya, Borg & Gall (1989) dalam Silalahi (2017) menjelaskan empat karakteristik utama dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: a. Studying research findings pertinent to the product to be develop Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan. b. Developing the product base on this findings Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut. c. Field testing it in the setting where it will be used eventually Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana produk tersebut nantinya digunakan d. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage. Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.
3. Langkah-langkah pengembangan buku teks Borg and Gall
Reseach and Operational field FInal product Information testing revision collecting
Operational Disemination and
Planning product revision implementation
Develop primary Main field testing forms of product
Math product Preminilary filed Revision
Gambar 2.1 Langkah-langkah penelitian pengembangan menurut Borg and
Gall Menurut Borg dan Gall (1989) dalam Silalahi (2017), pendekatan research and development (R & D) dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah, yaitu sebagai berikut: a. Research and information collection (melakukan penelitian dan pengumpulan informasi) Tahap ini merupakan penelitian awal terkait dengan produk pendidikan yang akan dikembangkan, termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, pengukuran kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian; b. Planning (membuat perencanaan): Termasuk dalam langkah ini menyusun rencana penelitian yang meliputi merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, desain atau langkah- langkah penelitian dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas. c. Develop Preliminary form of Product (mengembangkan bentuk awal produk) Mengembangkan bentuk awal produk yang dimaksud yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan, termasuk dalam langkah ini persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung (misalnya pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi) d. Preliminary Field Testing (melakukan uji lapangan awal) Uji lapangan awal yaitu melakukan uji coba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan melibatkan 1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah 6-12 subyek, pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi, atau angket; e. Main Product Revision (melakukan revisi produk utama) Revisi produk utama yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan uji coba awal, perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam uji coba terbatas sampai diperoleh draft produk utama yang siap diuji coba lebih luas; f. Main Field Testing (melakukan uji lapangan untuk produk utama) Uji lapangan produk utama biasanya disebut uji coba utama yang melibatkan khalayak lebih luas, yaitu 5 sampai 15 sekolah, dengan jumlah subyek 30 sampai dengan 100 orang, pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah penerapan uji coba, hasil yang diperoleh dari uji coba ini adalah sebagai hasil evaluasi terhadap pencapaian hasil uji coba produk yang dibandingkan terhadap pencapaian kelompok control, dengan demikian pada umumnya langkah ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen. g. Operational Product Revision (melakukan revisi produk operasional) Pada tahap ini dilakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi. h. Operational Field Testing (melakukan uji lapangan terhadap produk) Operational Field Testing yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan, dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah, melibatkan 40 sampai dengan 200 subyek, pengujian ini dilakukan melalui angket, wawancara, observasi dan analisis hasilnya, tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah desain model yang dikembangkan sudah dapat dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan pengarahan atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model. i. Final Product Revision (melakukan revisi produk final) Setelah melakukan melakukan uji lapangan terhadap produk kemudian dilakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan agar menghasilkan produk akhir. j. Disemination and Implementation (diseminasi dan implementasi) Langkah terakhir yaitu menyebarluaskan produk/model yang dikembangkan kepada khalayak/masyarakat luas, langkah ini adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan produk, baik dalam bentuk seminar hasil penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan kepada skakeholders yang terkait dengan produk tersebut. Untuk melakukan penelitain & pengembangan ini, peneliti dituntut harus mampu memilih dan mengkombinasikan berbagai metode penelitian yang relevan. Pada saat penelitian awal, mungkin peneliti akan menggunakan metode survey, studi kasus, kajian hasil penelitian sebelumnya, dan lain lain. Pada saat pengembanganpun dalam rangka uji coba, validasi, dan revisi diperlukan metode penelitian lain seperti survey, eksperimen dan lain-lain disamping evaluasi formatif seperti uji lapangan yang berulang-ulang (Brog & Gall, 1983 dalam Silalahi, 2017) atau jenis evaluasi lain seperti small group evaluation, expert review, focus group discussion, dan lain-lain.
Silalahi, A., Development Research (Penelitian Pengembangan) dan Research &
Development (Penelitian & Pengembangan) dalam Bidang Pendidikan/Pembelajaran. Disampaikan pada Seminar & Workshop Penelitian Disertasi Program Doktoral Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. (3-4 Februari 2017).