Anda di halaman 1dari 14

Pemanfaatan media

pembelajaran

Kelompok :
 Supriyanto Purnomo (180621100083)
 Natasya Dorojatun S (180621100080)
 Febryana Nurfadia (180621100104)
 Shinta Malikha A (180621100110)
A. Perencanaan media pembelajaran
Menurut hamalik dalam (arsyad, 2016) pemahaman dan pengetahuan
yang harus dimiliki guru tentang media pembelajaran, meliputi:
1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar
mengajar.
2. Fungsi media
3. Seluk beluk proses belajar
4. Keterkaitan metode dan media
5. Nilai/ manfaat media
6. Pemilihan / penggunaan media
7. Jenis alat dan teknik media
8. Media dalam setiap pelajaran
9. Inovasi media
B. Implementasi
model
pemanfaatan
media
pembelajaran

Model assure Model sections


1. Model Assure
Model assure merupakan langkah sistematis dalam
perencanaan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas dengan
memadukan penggunaan teknologi dan media pembelajaran.
Tahapan dalam membuat perancangan pembelajran dapat dilihat
dari nama model ASSURE yaitu A(analyze learners), S(state
standard and materials), S(select strategy, technology, media and
materials), U(utilize technology, media and materials), R(require
learner participation), E(evaluated and revise).
Tahap-tahap model pembelajaran assure :
1. Analyze learners (analisis siswa)
Langkah pertama dalam merencanakan penggunaan media di ruang kelas
adalah dengan mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik siswa yang
disesuaikan dengan hasil belajar.
Anitah (2009) mengemukakan ada beberapa faktor yang penting untuk
dipertimbangkan dalam membuat keputusan tentang penggunaan metode dan
media. Yaitu :
a. karakteristik umum
meliputi : usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, etnis,
kebudayaan, dan faktor sosial ekonomi.
b. spesifikasi kemampuan awal
berkenaan dengan pengetahuan dan kemampuan yang sudah dimiliki siswa
sebelumnya.
c. fisiologis
meliputi : faktor yang berhubungan dengan perbedaan gender, kesehatan,
dan kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses belajar.
d. gaya belajar
gaya belajar mengacu pada ciri psikologis yang menentukan cara
seseorang memandang, berinteraksi dan merespon. Gaya belajar meliputi :
kecerdasan, preferensi persepsi dan kekuatan, dan kebiasaan memproses
informasi.
e. motivasi
motivasi adalah keadaan internal yang mendefinisikan apa yang orang akan
lakukan bukan yang bisa mereka lakukan. Keller (1987) menjelaskan empat
aspek penting dari motivasi yaitu : perhatian, relevansi, keyakinan, dan
kepuasan.

2. state standard and objectives (menyatakan standar dan tujuan)


langkah kedua merumuskan standar dan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan
kompetensi tertentu dari pembelajaran. Standar diambil dari standar
kompetensi yang sudah ditetapkan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran,
hal yang diperhatikan yaitu :
a. menyadari pentingnya standar dan tujuan
b. menetukan ABCD (audiens, behavior, condition, dan dgree) dari
pembelajaran
3. Select strategy, technology, media, and materials
langkah berikutnya agar pemanfaatan media di kelas dapat efektif, yaitu :
a. Memilih strategi
b. Memilih teknologi dan model
c. Memilih media yang sesuai
e. Memilih, memodifikasi, atau merancang bahan.

4. Utilize technology, media, and materials


Menurut smaldino dkk (2008) dapat mengikuti proses 5Ps, yaitu :
1. Preview the technology, media, and materials (meninjau teknologi,
media, dan materi)
2. Prepare the technology, media, and materials (mempersiapkan teknologi,
media dan materi)
3. Prepare the enviranment (mempersiapkan lingkungan)
4. Prepare the leamers (mempersiapkan peserta didik)
5. Provide the learning experlence (menciptakan pengalaman belajar)
5. Require learner participation (memerlukan partisipasi peserta didik)
partisipasi yang dimaksud disini tidak hanya sebagai pendengar pasif dari
yang dijelaskan secara verbal oleh guru. Peran media yang telah dipilih pada
langkah sebelumnya untuk memastikan siswa terlibat dalam dua aktivitas
pembelajaran yaitu : praktik dan umpan balik. Sejalan dengan pandangan
aliran konstruktivisme belajar adalah proses mental yang aktif dibangun
berdasarkan pengalaman autentik yang relevan, dimana siswa menerima
umpan balik yang informatif , suatu respon yang memungkinkan mereka
mengetahui tingkat pencapaian mereka terhadap tujuan dan cara
meningkatkan kinerja diri sendiri .

6. Evaluated and revisie (evaluasi dan revisi)


tujuan tahap ini, yaitu : Menilai prestasi peserta didik, mengevaluasinya
serta merevisi strategi. Teknologi, dan media, Evaluasi guru, dan merevisi
strategi, teknologi dan media.
2. Model Sections
Model sections yang dikembangkan oleh bates (2015) dengan beberapa
modifikasi yang dilakukan terhadap model yang lalu (actions). Model ini
merupakan hasil penelitian bates dari pembelajran terbuka jarak jauh di
canada tahun 1995 yang telah teruji. Sections merupakan akronim dari
Student, Eose of use, Cost, Teaching Functions, including pedagogical
affordances of Media, Interaction, Organizational issues, Networking and
Security, and privacy.
Penjelasan dari langkah-langkah tersebut, yaitu :
a. student (siswa)
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan terhadap Media dan perbedaan gaya
belajar siswa :
1. Demografi Siswa
Sebelum menentukan Media yang akan dipakai dalam kegiatan
pembelajaran tentunya harua diidentifikasi terlebih dahulu kebutuhan siswa
sebagi target pembelajaran.
2. Akses Media
konektivitas yang tersedia disekolah apakah memungkinkan jika
diterapkan pembelajaran dengan menggunakan media berbasis online dan
kapasitas bandwith yang dimiliki dalam mengakses data online juga
menetukan keberhasilan belajar.
3. Perbedaan gaya belajar siswa
Ada tiga tipe belajar siswa yakni siswa dengan kecenderungan memiliki gaya
belajar auditory, kinestetik, dan psikomotorik. Jadi sebaiknya guru
memahami dulu kondisi mayoritas siswa yang diajar, sehingga materi dapat
tersampaikan dengan baik.

b. Ease of Use (Mudah digunakan)


Faktor yang menentukan media dikatakan mudah adalah sebagai berikut.
a. Literasi Komputer dan Informasi
b. Orientasi
c. Rellabel (Konsistensi Media)
c. Cost (Biaya)
Dalam mendesain media pembelajaran, sebaiknya guru bekerja sama dengan
desainer media profesional. Yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas media
yang dihasilkan karena guru bisa berfokus pada materi yang ingin dimasukkan
dalam media yang dikembangkan. Biaya yang dibutuhkan disesuaikan dengan
yang disediakan oleh pemegang kebijakan pada suatu lembaga tertentu.

d. Teaching and Media Selection (Pemilihan Media Berdasarkan Kesesuaian


dengan Kegiatan Pembelajaran)
Dalam menentukan media yang sesuai perlu kiranya memenuhi pertanyaan
sebagai berikut.
1. Siapakah siswa saya?
2. Materi apa yang dibutuhkan untuk disampaikan melalui media?
3. Hasil belajar seperti apa yang diharapkan sehingga siswa memilki
keterampilan tertentu?
4. Strategi pembelajaran atau pendekatan apa yang akan digunakan?
5. Karakteristik pedagogis yang unik seperti apa yang bisa disampaikan oleh
media? Dan bagaimana keunikan ini mampu membantu siswa mempelajari
keterampilan-keterampilan tertentu?
6. Bagaimana cara terbaik untuk menyajikan konten yang akan dibahas
dalam kegiatan pembelajaran ini? Bagaimana media bisa membantu
mempresentasikan isi materi? Media apa untuk materi apa?

e. Interaction (interaksi)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan interaksi.
Menurut Moore (1989) ada 3 (tiga) tipe interaksi siswa. Interaksi tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Interaksi siswa dengan materi pembelajaran
2. Interaksi antara guru dan siswa
3. Interaksi antarsiswa
f. Organizational Issue (Pengelolaan Masalah)
1) Kesiapan suatu lembaga untuk melakukan pembelajaran menggunakan teknologi
2) Bekerja sama dengan ahli media

g. Networking (Memperluas Jaringan)


pada poin inti ada beberapa pernyataan yang harus dijawab ketika menerapkan
prinsip networking, yaitu :
a) Seberapa pentingkah siswa harus berinteraksi dengan orang lain dalam
mengembangkan relasi dengan jaringan pada pembelajaran.
b) Jika ini penting, bagaiman cara terbaik untuk melakukan ini? Memanfaatkan
media secara khusus?

h. Security and privacy (keamanan dan privasi)


guru dan siswa memerlukan ruang pribadi untuk bebas mengerjakan suatu
proyek secara online dengan nyaman. Ide yang ada harusnya dilindungi agar tidakk
tersebar, oleh karena itu sekolah seharusnya menyediakan fasilitas internet yang
memadai dengan keamanan yang baik agar pembelajaran dapat berjalan secara
optimal.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai