Anda di halaman 1dari 14

Makalah

TANTANGAN MASA DEPAN DALAM MEMPERSIAPKAN PENDIDIK


BERKUALITAS

Oleh
Ria Fauzi
Prody: Bahasa Indonesia
Dosen pengampuh: Imam Mustaqim,M.Pd
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIAYAH

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya, makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Terimakasih kepada Dosen mata kuliah profesi kependidikan yang telah memberikan
penjelasan yang baik dalam membantu menyelesaikan makalah ini. Terimakasih pula kepada
semua sahabatku yang telah ikut membantu sehingga makalah dapat terselesaikan dengan
baik.
Makalah ini selain diperuntukkan dalam pemenuhan tugas mata kuliah profesi kependidikan,
juga berguna dalam memberikan pemahaman dan menambah pengetahuan kepada pembaca
tentang tantangan masa depan dalam mempersiapkan pendidik berkualitas
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga saja makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Terimakasih.

penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan dan Ruang Lingkup Masalah……………………………………………..2
1.3 TujuanPenulisan……………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hal-hal yang berkaitan dengan meneropong tantangan pendidikan global…………3
2.2 Tantangan masa depan pendidikan………………………………………………… 7
2.3 beberapa solusi penting pengembangan sekolah……………………….………….13

BABVIPenutup………………………………………………………14
DAFTARPUSTAKA………………………………………………18
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan merupakan sektor sangat menentukan kualitas suatu bangsa keberhasilan
pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa. Pada dunia
pendidikan, hendaknya memperhatikan unsur pendidikan, diantaranya: peserta didik,
pendidik, manajemen, sarana dan prasarana pendidikan. Aset yang diperlukan dalam
pendidikan adalah sumber daya manusia yang bekualitas. Sumber daya yang berkualitas
dapat berupa dari siswa, masyarakat, maupun dari pendidik.
Pelaksanaan suatu pendidikan mempunyai fungsi, antara lain: inisiasi, inovasi, dan
konservasi. Inisiasi merupakan fungsi pendidikan untuk memulai suatu perubahan. Inovasi
merupakan wahana untuk mencapai perubahan. Konservasi berfungsi untuk menjaga nilai-
nilai dasar. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kehidupan suatu bangsa, harus dimulai
penataan dari segala aspek dalam pendidikan.

Tujuan dari pendidikan yang diharapkan adalah menciptakan pendidikan yang


berkualitas sesuai dengan harapan. Dalam hal ini, pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting. salah satunya adalah guru. Tugas guru selain mengajar, juga menjadi seorang
manajer pendidikan. Seorang guru harus dapat merencanakan manajemen yang baik. Dan
mau merencanakan manajemen pendidikan dimasa yang akan datang.

Saat ini dunia pendidikan nasional Indonesia berada dalam situasi “kritis” baik dilihat
dari sudut internal, maupun secara eksternal. Fakta menunjukkan bahwa, kualitas pendidikan
nasional masih rendah dan jauh ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain Guru
yang berkualitas bukan hanya diwujudkan dari eksternal sekolah akan tetapi faktor internal
sekolah terutama dalam mengembangkan lingkungan sekolah yang efektif yang memberi
dampak sangat penting mewujudkan guru yang berkualitas.Sehubungan dengan itu bahasan
berikut akan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan meneropong tantangan
pendidikan global, beberapa tantangan dan solusi masa depan pendidikan, serta upaya
membangun pendidikan guru yang ideal.
B. Rumusan dan Ruang Lingkup Masalah
a. Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan meneropong tantangan pendidikan global
b. Apa saja tantangan masa depan pendidikan
c. seperti apa solusi penting pengembangan sekolah

C. Tujuan Penulisan
untuk mengetahui hal-hal yang berkitan dengan meneropong tantangan pendidikan,
mengetahui apa saja tantangan masa depan pendidikan dan mengetahui bagaimana solusi
penting pengembangan sekolah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hal-hal yang berkaitan dengan meneropong tantangan pendidikan global


1. Tantangan eksternal
Tantangan eksternal yang dirasakan dunia pendidikan saat ini antara lain:Globalisasi.
Globalisasi sering diterjemahkan dengan istilah mendunia. Suatu entitas, betapa pun
kecilnya, disampaikan oleh siapa pun, di mana pun dan kapan pun, akan dengan cepat
menyebar ke seluruh pelosok dunia, baik berupa ide, gagasan, data, informasi, produksi,
pembangunan, sabotase, dan sebagainya; begitu disampaikan, saat ini pula diketahui oleh
semua orang di seluruh dunia.Globalisasi, selain menghadirkan peluang positif, juga dapat
menghadirkan peluang negatif, yaitu menimbulkan keresahan, penderitaan, dan penyesatan.
Dalam globalisasi terjadi “banjir pilihan dan peluang”, terserah kemampuan seseorang untuk
memilikinya. Dalam ranah pendidikan, mampukah kita menciptakan dan mengembangkan
system pendidikan yang menghasilkan lulusan-lulusan yang “mampu memilih” tanpa
kehilangan peluang dan jati diri kita?

2. Kompleksitas
Kompleksitas mengesankan bahwa sesuatu terjadi secara serentak, sekaligus, dalam
waktu yang sama. Saat ini, semua pihak, terutama para pesaing, pemimpin perusahan,
distributor,ilmuwan,danpemimpin,beradadanberlomba dalam p
erubahan yang terus menerus.
3. Turbulence
Turbulence adalah daya ledak atau daya ubah yang luar biasa, memporak-porandakan
system peluang emas bagi para pelaku system.
Masalahnya, system pendidikan yang bagaimanakah yang mampu mengantar anak didik
untuk tidak mudah “terkejut”, “terheran-heran”, dan putus asa, tetapi mampu bangkit
kembali dengan lebih tegar, penuh semangat dan percaya diri
4. Dinamika
dinamika adalah perubahan. Suka atau tidak suka, kita harus menyambut perubahan.
Kiat baru dari manajemen modern adalah kegagalan suatu system justru ditentukan oleh mata
rantai yang paling rendah dinamikanya. Factor utama yang menentukan tinggi rendahnya
dinamika adalah sumber daya manusia, ilmu, teknologi, dan telekomunikasi. Dari segi
pendidikan, mampukah kita mengembangkan system pendidikan yang dapat membawa anak
didik mampu mengembangkan model dinamika dalam kesatuannya dengan stabilitas agar
tujuan pembangunan dapat tercapai
5. Akselerasi
Akselerasi adalah gerak naik atau gerak maju yang dalam era informasi hal itu adalah
perubahan, dengan kata-kata kunci akselerasi cepat dan meningkat; di dalam dunia bisnis,
faktor kunci yang menentukan sukses adalah kompetisi. Dari sudut pandang ini, mampukah
sistem pendidikan membawa anak didik menyadari pentingnya waktu dan manfaatnya
6. Paradoks Global

Paradoks merupakan keniscayaan yang tidak terhindarkan dalam kehidupan. Tetapi,


paradoks dalam kehidupan modern terasa lebih menggugah dan mendorong untuk berpikir
lebih tajam dan cerdik. Misalnya semakin kecil, semakin besar. Maksudnya, seperti telepon
genggam, makin kecil, makin praktis, tetapi jangkauannya semakin besar dan beragam. “
semakin besar ekonomi dunia, semakin kuat pula para pemain terkecilnya”. Maksudnya,
perusahan-perusahan raksasa, tunggal, dan memusat cenderung stagnan dalam memperoleh
keuntungan
2. Tantangan Internal
tantangan internal pendidikan Indonesia adalah kebijakan pemerintah yang masih belum
progresif, baik Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi.

6.
2.2 TANTANGAN MASA DEPAN PENDIDIKAN
1. Tantangan yang Berhubungan dengan Sistem Pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu proses bimbingan yang tidak akan berakhir dan mengikuti
kehidupan manusia. Proses bimbingan itu tentu selalu dilakukan secara sadar dan terencana
oleh seseorang dan atau sekelompok orang terhadap orang lain agar dapat berubah menjadi
lebih baik. menjelaskan bahwa dalam proses pendidikan itu harus menumbuhkan 3 potensi
yang ada pada diri manusia yaitu potensi jasmaniyah, potensi akliyah (akal) dan potensi
akhlakiyah (akhlak)
2. Tantangan Pendidikan Yang berhubungan dengan Tenaga Kependidikan
Hingga saat ini masih banyak masalah dan kendala yang berkaitan dengan guru sebagai satu
kenyataan yang harus diatasi dengan segera. Berbagai upaya pembaharuan pendidikan telah
banyak dilakukan antara lain melalui perbaikan sarana, peraturan, kurikulum.tapi belum
mempriotitaskan guru sebagai pelaksana di tingkat instruksional terutama dari aspek
kesejahteraannya. Beberapa masalah dan kendala yang berkaitan dengan kondisi guru antara
lain sebagai berikut:

7.

a. Kuantitas, kualitas, dan distribusi.


Dari aspek kuantitas, jumlah guru yang ada masih belum cukup untuk menghadapi
pertambahan siswa serta tuntutan pembangunan sekarang. Kekurangan guru di berbagai jenis
dan jenjang khususnya di sekolah dasar, merupakan masalah besar terutama di daerah
pedesaan. Dari aspek kualitas, sebagian besar guru-guru dewasa ini masih belum memiliki
pendidikan minimal yang dituntut. Data di lampiran 1 menunjukkan bahwa dari 2.783.321
orang guru yang terdiri atas 1.528.472 orang guru PNS dan sisanya (1.254.849 orang) non-
PNS, baru sekitar 40% yang sudah memiliki kualifikasi S-1/D-IV dan di atasnya. Sisanya
masih di bawah D-3 atau lebih rendah. Dari aspek penyebarannya, masih terdapat ketidak
seimbangan penyebaran guru antar sekolah dan antar daerah.. Dari aspek kesesuaiannya, di
SLTP dan SM, masih terdapat ketidak sepadanan guru berdasarkan mata pelajaran yang
harus diajarkan.

8.

b. Kesejahteraan.
Dari segi keadilan kesejahteraan guru, masih ada beberapa kesenjangan yang dirasakan
sebagai perlakuan diskriminatif para guru. Di antaranya: (1) kesenjangan antara guru dengan
PNS lainnya, serta dengan para birokratnya, (2) kesenjangan antara guru dengan dosen, (3)
kesenjangan karena beban tugasakan tetapi imbalannya sama saja

c. Manajemen guru
Dari sudut pandang manajemen SDM guru, guru masih berada dalam pengelolaan yang lebih
bersifat birokratis-administratif yang kurang berlandaskan paradigma pendidikan (antara lain
manajemen pemerintahan, kekuasaan, politik, dsb.). Dari aspek unsur dan prosesnya, masih
dirasakan terdapat kekurang-terpaduan antara sistem pendidikan, rekrutmen, pengangkatan,
penempatan, supervisi, dan pembinaan guru.
d. Penghargaan terhadap guru
. Selama ini pemerintah telah berupaya memberikan penghargaan kepada guru dalam bentuk
pemilihan guru teladan, lomba kreatiivitas

9.

guru, guru berprestasi, Sebutan “pahlawan tanpa tanda jasa” Pemberian penghargaan
terhadap guru harus bersifat adil, terbuka, non-diskriminatif,
dan demokratis dengan melibatkan semua unsur yang terkait dengan pendidikan terutama
para pengguna jasa guru itu sendiri, sementara pemerintah lebih banyak berperan sebagai
fasilitator.
e. Pendidikan guru
Hakekatnya pendidikan guru itu adalah pembentukan kepribadian disamping penguasaan
materi ajar. Disamping itu pola-pola pendidikan guru yang ada dewasa ini masih terisolasi
dengan sub-sistem manajemen
lainnya seperti rekrutmen, penempatan, mutasi, promosi, penggajian, dan pembinaan profesi.

10.

kebutuhan lapangan baik kuantitas, kualitas, maupun kesepadannya dengan kebutuhan nyata
2.3 BEBERAPA SOLUSI PENTING PENGEMBANGAN SEKOLAH
1. Memahami Sekolah Sebagai Sebuah Sistem.
2. Manajemen Dalam Sekolah Yang Efektif.
Manajemen pendidikan pengertian bahwa sebagai suatu proses kerja sama dalam
pengelolaan proses pendidikan yang sistematik, sistemik dan konprehensif dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
.
4. Biaya Pendidikan Dalam Manajemen Sekolah Efektif.
pengelolaan anggarannya perlu didasarkan pada konsep anggaran yang digerakkan oleh visi
dan misi sekolah yang berorientasi pada:
1. Mendorong kepada setiap komunitas sekolah untuk menghemat uang.
2. Membebaskan komunitas sekolah untuk menguji berbagai gagasan baru.
3. Memberikan otonomi kepada unsur manajemen sekolah untuk merespons setiap kondisi
lingkungan yang berubah

11.

E. Guru Yang Berkualitas Dalam Organisasi Sekolah Yang Efektif.


Sekolah efektif adalah menjadi harapan kita semua, menjadi harapan pemerintah, harapan
pihak manajemen sekolah, harapan guru dan tenaga kependidikan 1. GURU SEBAGAI
PENDIDIK YANG BERKUALITAS.
.
Berkenaan dengan kualitas guru ada tiga dimensi umum yang menjadi kompetensi tenaga
pendidikan yaitu sebagai berikut: 1) Kompetensi Personal atau Pribadi yaitu seorang guru
harus memiliki kepribadian yang mantap yang patut diteladani; 2) Kompetensi profesional
yaitu seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas, mendalam dari bidang studi yang
diajarkan, mampu memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar; dan 3) Kompetensi
kemasyarakatan yaitu seorang guru harus mampu berkomunikasi baik dengan siswanya,
sesama guru maupun maupun masyarakat laus.
B. Peran Guru dalam Lingkungan Keluarga.
keluarga berperan untuk membangun keluarga yang kokoh sehingga menjadi fundasi bagi
kinerjanya dalam melaksanakan fungsi guru sebagai unsur pendidikan,Pendidikan dalam
keluarga merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memimpin anak untuk
menjadi dewasa
12.
C. Peran Guru dalam Lingkungan sekolah.
Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan di tingkat operasional, guru merupakan penentu
keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tingkat institusional, instruksional, dan
eksperiensial.. Sejalan dengan tugas utamanya sebagai pendidik di sekolah, guru melakukan
tugas-tugas kinerja pendidikan dalam bimbingan, pengajaran, dan latihan. Semua kegiatan itu
sangat terkait dengan upaya pengembangan para peserta didik melalui keteladanan,
penciptaan lingkungan pendidikan yang kondusif, membimbing, mengajar, dan melatih
peserta didik.
.
D. Peran Guru dalam Lingkungan Masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara keseluruhan, guru
merupakan unsur strategis sebagai anggota, agen, dan pendidik masyarakat. Sebagai anggota
masyarakat guru berperan sebagai teladan bagi bagi masyarakat di sekitarnya baik kehidupan
pribadinya maupun kehidupan keluarganya. Sebagai agen masyarakat, guru berperan sebagai
mediator (penengah) antara masyarakat dengan dunia pendidikan khususnya di sekolah.
Dalam kaitan ini, guru akan membawa dan mengembangkan berbagai upaya pendidikan di
sekolah ke dalam kehidupan di masyarakat, dan juga membawa kehidupan di masyarakat ke
sekolah

13. .

BAB VI
PENUTUP

Sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya memiliki komponen-komponen yang


saling terkait dan sangat kompleks serta mncakup unsur input-proses-output dan juga
memiliki akuntabilitas terhadap konteks pendidikan. Oleh karena itu seorang manajemen
pendidikan harus berupaya untuk menciptakan difusi inovasi bagi seluruh unsur imput agar
mendorong proses dalam sistem sekolah sehingga proses dapat berjalan secara baik untuk
mencapai pendidikan yang berkualitas, keamanan, disiplin, keakraban, saling menghormati,
dan kepuasan pada setiap unsur imput dalam memberi dan menerima jasa layanan.
Dalam konsep manajemen pendidikan maka kepala sekolah memiliki peran yang cukup
penting untuk menciptakan suasana sekolah yang lebih kondusif, sehat dan dinamis sehingga
tercipta difusi inovasi bagi seluruh unsur imput.
14.
Kepala sekolah harus menjadi agen perubahan bagi sebuah dinamika yang lebih kondusif
dalam menata serta memberdayakan manusianya,secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan sekolah itu sendiri.
Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menjadikan siswanya sebagai investasi
dalam pertumbuhan kekuatan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks ini
ukuran sekolah yang baik dapat dilihat dari bagaiman sekolah itu mampu menempatkan
seluruh komponen sekolahnya dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga masyarakatpun
merasa nyaman dengan keberadaan sebuah sekolah tersebut.
Dalam konsep penyususnan anggaran sekolah selalumemperhatikan konsep anggaran yang
berimbang yang didasarkan pada perinsip efisiensi dan efektifitas serta berorientasi pada
anggaran yang digerakkan visi dan misis sekolah. Pada akhirnya sebuah proses yang baik
dalam mengelola sistem sekolah yang lebih efektif, produktif, efisien dan inovatif akan
mendorong munculnya sebauh konsep pengelolaan sekolah yang lebih sehat dan dinamis.
Dengan demikian maka seluruh aspek Yang terlibat dalam proses sistem sekolah akan
bekerja secara ikhlas, jujur dan penuh dengan pengabdian mengharapkan Ridho Allah SWT.

15.

maka kemiskinan, kebodohan dan keterbelakang, lingkaran setan dapat kita putuskan. Dan
tentu akan dapat melahirkan sebuah model sekolah yang murah dan dapat dinikmati seluruh
anak-anak bangsa yang memiliki ketidak mampuan dalam menikmati sekolah berfasilitas
lengkap dan biaya mahal Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk semua phak terutama
bagi penulis sendiri dalam mengembangkan model sekolah seperti yang dimaksudkan diatas
yaitu sekolah murah dan efektif serta dapat dijangkau oleh peserta didik yang tidak mampu.
16.
Daftar pustaka
Al-Ghazali, Imam “Mukhtashar Ihya’ Ulumuddin(Ringkasan Ihya’ Ulumuddin), Penerjemah
Zeid Husein Al-Hamid, Pustaka Amani, Cetakan II, Jakarta Agustus 2007.

Asmani, Ma’mur Jamal, Manajemen pengelola Kepemimpinan Pendidikan Profesional,


DIVA Pres, Yogyakarta, Cet. I, Juni 2009.

Danim, Sudarwan, Prof. Dr, Visi Baru Manajemen Sekolah Dari unit Birokrasi ke lembaga
akademik, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. 3, Juli 2008.

Hamdan, H, Drs. M.Pd.I, Paradigma Baru Pendidikan Muhammadiyah, Ar-Ruzzmedia,


Jakarta, Cet. I, Januari 2009.
Hasbullah, M.Pd, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, CV. Rajawali Pers, Jakarta, Cet. I, 1997.
Herabudin, Drs. M.Pd, Administrasi dan Supervisis Pendidikan, CV. Pustaka Setia,
Bandung, Cet. I, 2009.

Hisyam, Drs. Djihad, M.Pd dan Prof. Suyanto, M.Ed., Ph.D, Refleksi dan Reformasi
Pendidikan Di Indonesia Memasuki Milenium III, CV. Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, Cet.
I, 2000.

http://bandono.web.id/2007/12/12/mendidik-guru-berkualitas-untuk-pendidikan-
berkualitas.php Oleh : Prof. Dr. H. Mohamad Surya Ketua Umum PB PGRI.
Jalal, Dr. Fasli, dan Prof. Dr. Dedi Supriadi, Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi
Daerah, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta 2001.
17.

Komariah, Aan dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Bumi
Aksara, Jakarta, Cet. 3, April 2008.

Law, Sue and Derek Glover, Educational Leadership and Learning, Practice, Police, and
research, Open University Press, Bukingham, Philadelphia, First Published, 2000.

Mastuhu, Prof. Dr, Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad 21,
Safiria Insania Press dan MSI UII, Yogyakarta 2003.

Muhaimin, H. Prof. Dr. M.A, Dr.Hj. Suti’ah, M.Pd. Dr. Sugeng Listio Prabowo, M.Pd.
Manajemen Pendidikan, CV. Kencana, Jakarta, Cet. I, Agustus 2009.

Mulyasa, E, Dr. M.Pd, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi,
Rosdakarya, Bandung, Cet. 12, Oktober 2009.

Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta, 2004

Shenge, Peter, Disiplin Kelima Strategi dan Alat untuk Membangun Organisasi
Pembelajaran, Alih bahasa Ir. Hari Suminto, CV. Interaksara, Jakarta, Cet. III, 2002.

Sukardjo, Dr. M, dan Ukim Komarudin, M.Pd. Landasan Pendidikan Konsep dan
Aplikasinya, PT.
Rajagrafindo Persada, Jakarta 2009.
Wahyudi, Dr. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajaran, CV.
Alfabeta, Bandung,
Cet. I, Mei 2009.
W. English, Fenwick, Administration The Human Science, Harper Collins Publishers, 1992.

18.

Anda mungkin juga menyukai