Anda di halaman 1dari 17

Asas-Asas Penelitian

Tindakan Kelas
Disusun Oleh :
01 Annisa Nur Fadhilah (K7120038)
02 Delia Ayu Wandansari (K7120068)

03 Fatonah Fera Febriantin (K7120097)

04 Lutfi Nur Hidayanto (K7120156)

05 Septia Mulia Rahmawati (K7120242)


Asas-Asas Penelitian Tindakan Kelas
Asas Reflektif
Melakukan refleksi adalah langkah utama dan pertama dalammenemukan berbagai
kelemahan yang dilakukan oleh guru itu sendiri,
misalnya dengan menelaahhasil observasi hasil wawancara dan mungkinmenelaah hasil
tes.
Asas refleksi merupakan upaya dalam menilai apa yang telah dilakukan berdasarkan
data yang dikumpulkan.
Langkah yang perlu ditempuh dalam kritik refleksiyaitu mengumpulkan catatan-
catatan tersebut danmentransformasi pernyataan menjadi pernyataan sertasejumlah alt
ernatif yang memungkinkan dapat digunakan sebagai rekomendasi dan belum
terpikirkan sebelumnya. Prosedur dasar membuat
kritik refleksifmemiliki tiga ranah yakni :
1. Mengumpulkan catatan-catatan yang telah dibuat oleh peserta penelitian tindakan
atau oleh pihak yang berwenang, seperti catatan pengamatan, transkip wawancara,
pernyataan tertulis dari peserta, atau dokumen resmi.
2. Menjelaskan dasar refleksi catatan-catatan ini, dan
3. Pernyataan dapat ditransformasi menjadi pertanyaan,dan sederet alternatif yang m
ungkin dapatdisarankan, yang beberapa penafsirannya tidak terfikirkan
sebelumnya, (Igak, 2007: 49).
 
Ada tiga langkah yang perlu ditempuh dalam kritik reflektif ini. Tiga langkah itu adalah,
(1) mengumpulkan catatan-catatan yang
telah dibuat peneliti atau pihak yangberwenang, 
(2) menerangkan dasar reflektif yang menyangkut catatan-catatan tersebut, 
(3) mentransformasi pernyataan menjadi pertanyaan dansejumlah alte
rnatif yang memungkinkan dapat sebagai rekomendasi yang belum terpikirkan
sebelumnya. 
Asas-Asas Penelitian Tindakan Kelas
Asas Kolaboratif

Kolaboratif yang dimaksud dalam konteks ini adalah
sudut pandang setiap orang akan dianggap memberikan andil pada pemahaman. Dalam
asas ini peneliti perlu selalu ingat bahwa ia adalah bagian dari situasi yang diteliti; ia
bukan pengamat saja, tetapi juga terlibat langsung dalam proses situasi tersebut.
Menurut Kemmis (1985: 34) tentang PTK kolaboratif atau kerjasama perlu dan penting
dilakukan dalam PTK karena PTK yang dilakukan secara
perseorangan bertentangan dengan hakikat itusendiri. Beberapa butir penting tentang P
TK kolaboratif adalah sebagai berikut:
1. Penelitian tindakan yang sejati adalah penelitian
tindakan kolaboratif mengenai oleh sekelompok peneliti melalui kerjasama.
2. Penelitian kelompok tersebut dapat dilaksanakan melalui tindakan anggota
kelompok perorangan yang diperiksa secara kritis melalui refleksi demokratik dan
dialogis.
3. Pengaruh langsung hasil PTK pada anda sebagaiguru dan murid-
murid anda serta sekaligus padasituasi dan kondisi yang ada.
4. Optimalisasi fungsi PTK kolaboratif denganmencangkup gagasan-
gagasan dan harapan semuaorang yang terlibat dalam situasi terkait.
Kolaborasi dalam kesempatan ini hanyalah berupasudut pandang yang disampaikan
oleh setiap kolaborator. Selanjutnya, sudut pandang ini dianggap sebagai andil yang
sangat penting dalam upayapemahaman terhadap berbagai permasalahan yang muncul.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa fungsi kolaborator hanyalah sebagai pembantu
di dalam PTK ini, bukan sebagai orang yang menetukan pelaksanaan
dan berhasil atau tidaknya penelitian,(Madya, 2007).
Asas-Asas Penelitian Tindakan Kelas
Asas Resiko

• Resiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses
yang sedang berlansung.
• Sifat kolaboratif penelitian tindakan menuntut pemrakarsa penelitian tindakan untuk
meyakinkan semua anggota tim penelitiannya bahwa hal-hal yang sama pada hakikatnya
terjadi pada semua yang terlibat dalam proyek penelitian terkait.
• Peneliti hendaknya melakukan apa yang dianjurkannya.
• Asas resiko mengacu pada keberanian peneliti untuk mangambil resiko dalam proses
penelitiannya.
• Resiko yang mungkin ada diantaranya yaitu :
1. Melesetnya hipotesis
2. Adanya tuntutan untukmelakukan suatu transformasi
Asas-Asas Penelitian Tindakan Kelas
Asas Dialektis

• Dialektik (dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah.
• Asas dialektis menuntut peneliti untuk memberikan kritik terhadap gejala yang
dijumpainya.
• Kritik dialektis dapat dilakukan dengan peneliti memusatkan pada salah satu atau tiga
karakteristik dari perangkat gejala.
1. Karakteristik pertama menuntut peneliti untuk menafsirkan data tertentu
dengan mengingat konteks hubungan yang memang perlu ada.
2. Karakteristik kedua menuntut peneliti untuk menganalisis kategori-kategori yang
berbeda untuk menemukan keikaan yang tersembunyi dibalik perbedaan yang tampak
jelas, dan kontradiksi yang tersembunyi dibalik keikaan yang tampak jelas.
3. Karakteristik ketiga, menuntut peneliti untuk menangkap isyarat bahwa suatu gejala
dapat berubah di masa mendatang.
• Peneliti melakukan kritik terhadap gejala yang ditelitinya. Selanjutnya peneliti
akan bersedia melakukan pemeriksaan terhadap:
1. Konteks hubungan secara menyeluruh yang merupakan suatu unit walaupun dapat
dipisahkan secara jelas.
2. Struktur kontradiksi internal.
Asas-Asas Penelitian Tindakan Kelas
Asas Struktur Majemuk

• Struktur mejemuk dalam penelitian tindakan
berhubungan dengan sifat penelitian tindakan yang dialektif, reflektif, partisipatif, dan ko
laboratif.
• Struktur majemuk ini berhubungan dengan gagasan
bahwa gejala yang diteliti harus mencakup unsurpokok agar menyeluruh dan bersifat ko
mprehensif.
• Contoh struktur majemuk
1. Bila melakukan penelitian pengajaran, maka situasinya harus mencakup minimal
guru, siswa, kurikulum, tujuan pembelajaran, dan keluaran.
2. Jika penelitian menyangkut murid, teman, interaksi pembelajaran.
Jadi, kajian situasi harusmengandung data
yang berhubungan dengansemua itu, karena masing-masing hanya dapat
ditafsirkan dalam konteks yang diciptakan oleh unsur-unsur lain.
3. seandainya yang diteliti adalah situasi dan kondisi
proses belajar mengajar, situasinya harus meliputipaling tidak guru, siswa, tujuan pendid
ikan, tujuan pembelajaran, interaksi belajar-mengajar, lulusan atau hasil yang dicapai,
dan sebagainya.
• Semua aspek yang terjadi sebelum, selama,
dan sesudah PTK perlu disusun dan dilaporkan secara
utuh, sehingga pembaca laporan dapat memahaminya secara utuh pula.
• Laporan PTK mengandung unsur perbaikan proses, keadaan, kondisi semua pihak yang t
erlibat perlu dilaporkan apa adanya.
Asas-Asas Penelitian Tindakan Kelas
Asas Teori, Praktik, dan Transformasi

Dalam penelitian tindakan, antara teori dan praktik tidak dapat dipisahkan, sesuai dengan
konsep penelitian tindakan, yakni penelitian dan tindakan. Teori dan praktik bukan
merupakan dunia yang berbeda yang bertentangan satu sama lain, yang melintasi jurang yang
tak terjembatani. Teori mengandung unsur-unsur praktik, dan sebaliknya praktik mengandung
unsur teori. Terpisahnya teori dan praktik dalam penelitian konvensional dijembatani oleh
penelitian tindakan dengan meninggalkan konsepsi-konsepsi positivistentang penelitian
tindakan. Langkah pertama menekankan bahwa teori dan praktik bukan dua dunia yang
berbeda, melainkan dua tahap yang berbeda yang saling bergantung dan mendukung proses
perubahan, (Sanjaya, 2012: 96).
• Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah.
• Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuanberarti model atau kerangka
pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu.
• Praktik dapat didefinisikan sebagai suatu cara paling efisien (upaya paling sedikit) dan
efektif (hasil terbaik) untuk menyelesaikan tugas, berdasarkan suatu prosedur yang dapat
diulangi yang telah terbukti manjur untuk banyak orang dalam jangka waktu yang cukup
lama. 
• Transformasi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur hingga sampai pada
tahap ultimate, perubahan yang dilakukan dengan cara memberi respon terhadap
pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk
yang sudah dikenal sebelumnya melalui proses menggandakan secara berulang-ulang
atau melipat gandakan, (Mulyasa, 2012).
• Transformasi identik dengan perubahan, karena sejatinya transformasi adalah sebuah
bentuk perpindahan menuju sistem yang dianggap lebih baik dan mendukung.
• Madya (2007: 35) menyatakan bahwa teori dan praktik bukan merupakan dua dunia yang
berbeda yang bertentangan satu sama lain yang melintasi jurang yang tak terjembatan:
teori mengandung unsur-unsur praktik, demikian pula sebaliknya.
Arikunto yang dikutip Trianto (2012) mengemukakan asas atau prinsip-prinsip tindakan kelas
sebagai berikut:
 Asas Kegiatan Nyata Dalam Situasi Rutin
Penelitian tindakan kelas hendaknya tidak dilakukan tanpa mengubah situasi rutin sesuai
dengan Aslinya. Jadi penelitian tindakan kelas tidak perlu diadakan dalam waktu khusus,
tidak perlu mengubah jadwal pembelajaran yang sudah ada, melainkan melebur dengan
jadwal pembelajaran yang sudah ada sesuai dengan jadwal yang telah ada. Berdasarkan asas
ini maka penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru harus yang terkait dengan
profesi guru, yaitu yang terkait langsung dengan proses pembelajaran, (Trianto, 2012: 59).
 Asas Kesadaran Diri untuk Memperbaiki Kinerja
Penelitian tindakan kelas hendaknya guru melakukan bukan karena adanya
permintaan apalagi paksaan dari pihak lain, misalnya kepala sekolah, melainkan atas dasar
kesadaran yang timbul dari dalam diri sendiri.
  Asas Analisi SWOT
Pada penelitian tindakan kelas, pihak yang dianalisis dengan menggunakan empat unsur
SWOT harus meliputi guru yang melaksanakan tindakan dan siswa yang dikenakan tindakan.
Analisis SWOT digunakan untuk menunjukan bahwa penelitian tindaan kelas sesungguhnya
dilakukan secara serius sejak awal perencanaan, selama pelaksanaan, dan analisis serta
pemaknaan terhadap hasil tindakan kelas itu, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan
yang ada dari guru, siswa dan proses pembelajaran selama ini harus dianalisis secara cermat.
  Asas Empiris dan Sistematis
Empiris itu artinya kondisi yang nyata pengalaman keseharian dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas harus menemu-kenali, memahami, mencermati
dan menganalisi empiris pembelajaran itu sebagai suatu sistem, tidak boleh terpisah-pisah
ibarat serpihan-serpihan pembelajaran. Jadi agar penelitian tindakan kelas yang dilakukan
oleh guru dapat memperbaiki proses pembelajaran dan pada akhirnya memperoleh hasil
pembelajaran secara berkualitas, harus memperhatikan semua unsur-unsur yang saling terkait
dalam suatu proses.
 Asas SMART dalam Perencanaan
SMART ini merupakan singkatan dari
“Spesific (S), Managable (M), Acceptable dan Achievable (A), Realistic (R), Time-
Bound (T)”. 
• Spesifik arti katanya adalah khusus, tidak terlalu umum. Ini mengandung makna bahwa
guru sebagai peneliti dalam penelitian tindakan kelas, dalam merencanakan
tindakan bersifak khusus dan tidak terlalu luas.
• Managable, arti katanya adalah mudah dikelola atau mudah dilakukan. Ini mengandung
makna bahwa guru sebagai peneliti dalam merencanakan penelitian tindakan kelas harus
memilih yang mudah dilakukan, tidak menyulitkan diri sendiri dan tidak berbelit-belit.
• Accaptable, arti katanya dapat diterima oleh lingkungan. Hal ini mengandung makna
bahwa guru sebagai peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas dapat diterima
oleh siswa sebagai subjek yang dikenai tindakan. 
• Achievable arti katanya adalah dapat dicapai atau dapat dijangkau. Hal ini mengandung
makna bahwa siswa yang dikenai tindakan tidak mengeluh karena adanya tindakan kelas
yang dilakukan oleh guru serta tidak mengganggu lingkungan sekolah.
• Realistik, arti katanya adalah sesuai dengan kemampuan atau tidak di luar jangkauan. Hal
ini mengandung makna bahwa mengandung makna bahwa guru sebagai peneliti dalam
melaksanakan penelitian tindakan kelas tidak terlalu rumit. 
• Time-Bound, arti katanya adalah terikat oleh waktu atau dibatasi oleh waktu. Ini
mengandung makna bahwa guru sebagai peneliti dalam melaksanakan penelitian
tindakan kelas harus memiliki perencanaan waktu yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai