Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arifin Dwi Saputra

NPM : 2123053013
Program Studi : Magister Keguruan Guru SD
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sudjarwo, M.S dan Dr. Dedy Hermanto Karwan, M.M

Tugas

1. Buatlah kajian sederhana dari pengetahuan ilmiah secara mendalam (Ontologis,


Epistomologi Dan Aksiologi) dari topic sesuai dengan program studi atau
keahlian masing masing?

Jawab:

Saya adalah Mahasiswa Magister jurusan MKGSD maka saya akan mengkaji secara
mendalam bentuk dari ontologis, epistomologi dan aksiologi pendidikan sekolah
dasar.

a. Ontologi Pendidikan
Ontologi merupakan pemikiran tentang realita. Ontologi adalah teori
tentang yang ada atau being, yaitu tentang apa yang dipikirkan, yang menjadi
objek filsafat. Menurut Barnadib, realita ialah mengenai kenyataan, yang
selanjutnya menjurus pada masalah kebenaran. Kebenaran akan muncul apabila
orang telah dapat menarik kesimpulan bahwa pengetahuan yang dimilikinya
telah nyata (Jalaluddin, 2011).
Ontologi adalah cabang ilmu filsafat yang membahas segala sesuatu yang
ada, berwujud dan berasal dari pengetahuan dan bersifat rasional sedangkan
ontologi dalam pendidikan yaitu hakikat yang harus ada dalam pendidikan
sebagai identitas.
Contoh dari ontologi pendidikan sekolah dasar yaitu harus adanya visi misi
dari lembaga sekolah dasar, Sesuai dengan pengertian diatas bahwa ontologis
membahas segala sesuatunya harus ada, berwujud dan berasal dari pengetahuan
maka saya mengambil contoh visi misi yang ada di lembaga pendidikan sekolah
dasar. Selain visi misi, guru adalah contoh lain dari ontologi pendidikan. Dalam
lembaga pendidikan sekolah dasar visi misi merupakan komponen yang harus
ada, karena visi misi merupakan perjalanan yang harus ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan atau hasil dari capaian lembaga pendidikan tersebut.
Maka setelah mengkaji dalam ontologi pendidikan visi misi merupakan
identitas dari sekolah atau lembaga pendidikan yang harus di buktikan dan
mengeksistensikannya. Agar visi misi tidak hanya terpampang dan hanya bacaan
saja tetapi juga harus ada pembuktian capaian nya.

b. Epistimologi Pendidikan
Ditinjau dari etimologi, istilah epistemologi berasal dari bahasa Yunani,
“Episteme” dan “Logos”. Episteme berarti pengetahuan, sedangkan logos berarti
teori, uraian, dan alasan. Dengan demikian epistemologi dapat diartikan sebagai
teori tentang pengetahuan atau theory of knowledge. Sedangkan Dagobert D.
Runes dalam bukunya Dictionary of Philosophy berpendapat kata epistimologi
berasal dari kata episteme ditambah logos, theory. Dari akar kata ini istilah
epistemologi dapat dirumuskan sebagai cabang dari filsafat yang menyelidiki
tentang keaslian pengertian, struktur, metoda, dan validitas ilmu pengetahuan
(Amien, 1983)
Epistimologi yaitu cabang filsafat yang membahas ilmu pengetahuan,
kebenaran dan menjadi sarana produksi pengetahuan. Epistimologi pendidikan
membahas tentang ilmu pengetahuan yang mengacu pada kebenaran adanya cara
pendidik menyampaikan ilmu dan cara peserta didik memperoleh ilmu.
Contoh epistimologi dalam pendidikan dasar yaitu komponen yang harus
ada dalam proses pembelajaran misalnya metode pembelajaran, media
pembelajaran. Dalam epistimologi pendidikan juga memperhatikan keberhasilan
penyampaian materi, penanganan pendidik terhadap peserta didik. Karena
epistimologi pendidikan sangat menekankan pada bagaimana cara peserta didik
memperoleh ilmu. Maka dari itu peserta didik harus memperoleh penanganan
yang tepat dan sesuai agar ilmu atau tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat
berhasil, menghasilkan sesuatu yang nyata dan tentunya sangat bermanfaat
untuk peserta didik. Dalam pendidikan dasar perlunya sebuah metode dan media
yang sesuai agar pembelajaran berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan
tentunya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

c. Aksiologi Pendidikan
Ditinjau secara etimologi, istilah aksiologi berasal dari bahasa Yunani
“Aksios” yang berarti nilai dan “Logos” berarti teori. Jadi, aksiologi adalah
cabang filsafat yang mempelajari tentang teori nilai. Pendek kata aksiologi
adalah teori nilai. Teori yang membahas tetang nilai, manfaat atau fungsi sesuatu
dalam hubungannya dengan seluruh yang diketahui (Jalaluddin, 2011).
Aksiologi secara umum diartikan sebagai cabang ilmu filsafat yang
mempelajari dan membahas tentang nilai dan kualitas yang terkandung didalam
sesuatu yang ada. Dalam dunia pendidikan aksiologi membahas tentang etika
dan estetika, etika yaitu suatu norma atau aturan yang dipakai untuk pedoman
dan berprilaku. Etika berkaitan langsung dengan aturan yang pastinya akan
membentuk perilaku sesorang menjadi baik. Karena etika biasanya bersumber
dari agama dan moral. Etika sendiri sifatnya tidak ternilai karena tingkat
kebaikan bertingkah laku seseorang tidak dapat diukur. Etika harus dimiliki oleh
setiap pendidik dan selalu ditanamkan kepada peserta didik. Etika yang baik dan
sesuai dengan kode etik yang harus dimiliki seorang pendidik.
Estetika yaitu nilai keindahan yang berfokus pada pendidik sebagi public
figure yang menjadi panutan dan contoh untuk peserta didiknya. Menjadi
seorang pendidik adalah sesuatu yang tidak mudah, etika dan estetika harus
dimiliki oleh seorang pendidik. Apalagi menjadi pendidik sekolah dasar etika
dan estetika seorang pendidik sangat diperhatikan karena etika dan estetika
tersebuat sebagai contoh yang baik bagi anak didik nya.
Setelah saya mengkaji mengenai cabang ilmu filsafat ontologi pendidikan,
epistimologi pendidikan, dan aksiologi pendidikan. Ketiga cabang ilmu filsafat
ini ternyata sangat berkaitan erat dan menjadi faktor penting tercapainya tujuan
pendidikan. Dan juga menjadi perhatian penting yang perlu diamati dan
dipelajari secara mendalam di dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai