Evaluasi
Fauziah Berliana Putri
Dewi Indriyani
Hyanwar Efendi
Evaluasi Reaksi
Evaluasi Hasil
Evaluasi konteks
Program Pemprosesan
Program Umum
3
MODEL KRIKPATRICK
4 level evaluasi menurut Krikpatrick (1998), yaitu:
Evaluasi reaksi (reaction evaluation) Mengevaluasi terhadap reaksi
peserta training berarti mengukur kepuasan peserta.
1
peserta training, atau dengan membandingkan perilaku sebelum
dan sesudah mengikuti training
4
KELEBIHAN KEKURANGAN
KELEBIHAN KEKURANGAN
1) lebih komprehensif, karena 1) kurang memperhatikan input.
mencakup had skill dan soft 2) untuk mengukur impact sulit
skill. dilakukan karena selain sulit
2) objek evaluasi tidak hanya tolak ukurnya juga sudah di
hasil belajar semata tapi juga luar jangkauan guru maupun
mencakup proses, output dan sekolah.
outcomes.
3) mudah untuk diterapkan
5
MODEL CIPP
Model evaluasi CIPP yang dikemukakan oleh Stufflebeam &
Shinkfield (1985) adalah sebuah pendekatan evaluasi yang berorientasi
pada pengambil keputusan (a decision oriented evaluation approach
structured) untuk memberikan bantuan kepada administrator atau leader
pengambil keputusan.
2 6
KOMPONEN
2. Input evaluasi, evaluasi masukan
1. Evaluasi konteks mencakup membantu mengatur keputusan,
analisis masalah yang berkaitan menentukan sumber-sumber yang
dengan lingkungan program atau ada, alternative apa yang diambil,
kondisi obyektif yang akan apa rencana dan strategi untuk
dilaksanakan mencapai tujuan, dan bagaimana
prosedur kerja untuk mencapainya
3
itu diperlukan lah sebuah alat Penginterpretasian Pengukuran
untuk mengevaluasinya. hasil pengukuran
dan penilaian.
outcomes
pembelajaran
8
Evaluasi Model Provus
Evaluasi model provus sering disebut evaluasi
kesenjangan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesesuaian
antara standard yang sudah ditentukan dalam program dengan
penampilan aktual dari program tersebut . Dengan demikian
tujuan dari model ini adalah untuk menganalisis suatu program
sehingga dapat ditentukan apakah suatu program layak
diteruskan, ditingkatkan dan sebaliknya yang disesuaikan dengan
standar, performance, dan discrepancy.
4 9
Evaluasi Model Stake
Stake menekankan adanya dua dasar kegiatan dalam evaluasi,
yaitu description dan judgement dan membedakan adanya tiga tahap
dalam program pendidikan yaitu context, process dan outcomes. Stake
menyatakan bahwa apabila menilai suatu program pendidikan,
makaharus melakukan perbandingan yang relatif antara satu program
dengan yang lainnya. Dalam model ini antencedent (masukan),
transaction (proses) dan outcomes (hasil) data dibandingkan tidak hanya
untuk menentukan apakah ada perbedaan antara tujuan dengan
5
keadaan yang sebenarnya, tetapi juga dibandingkan dengan standar
yang absolut untuk menilai manfaat program
10
Evaluasi Model Brinkerhoff
● mengemukakan tiga golongan evaluasi yang disusun
berdasarkan penggabungan elemen-elemen yang sama,
seperti evaluator-evaluator lain, namun dalam komposisi dan
versi mereka sendiri sebagai berikut:
6 11
Fixed vs Emergent Evaluation Design, desain ini harus derencanakan dan
disusun secara sistematik-terstruktur sebelum program dilaksanakan. Meskipun
demikian, desain fixed dapat juga disesuikan dengan kebutuhan yang sewaktu-
waktu dapat berubah. Kegiatan-kegiatan evaluasi yang dilakukan dalam desain
fixed ini, antara lain menyusun pertanyaan-pertanyaan, menyusun dan
menyiapkan instrumen, menganalisis hasil evaluasi, dan melaporkan hasil
evaluasi secara formal kepada pihak-pihak yang bekepentingan. Untuk
mengumpulkan data dalam desain ini dapat digunakan berbagai teknik, seperti
tes, observasi, wawancara, kuesioner, dan skala penilaian.
14
Sesi Pertanyaan
● Silfia : bedanya evaluasi belajar dengan evaluasi perilaku?
● Crisya: bagaimana caranya menempatkan model-model
evaluasi tersebut, agar sesuai dengan program yang
dievaluasi?
15
SlidesCarnival icons are editable
shapes.
Examples:
16