Anda di halaman 1dari 31

III.

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and

Development (R&D). Penelitian dan pengembangan merupakan penelitian

yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu. Produk yang

dihasilkan kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Menurut


Borg et al. (2003: 569)
dalam pendidikan disebut juga dengan Reasearch-Based-

Development adalah sebuah prosedur penelitian dengan tujuan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan yang dikembangkan

tersebut. Penelitian ini menghasilkan produk pengembangan LKPD

pemecahan masalah pada muatan matematika materi bangun datar untuk

meningkatkan berpikir kritis peserta didik kelas IV.

Penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah model desain


Borg et al. (2003: 569–575)
yang terdiri dari 10 langkah dalam melaksanakan

penelitian pengembangan dengan sedikit penyesuaian sesuai konteks

penelitian, yaitu sebagai berikut :

1) penelitian dan pengumpulan informasi(research and information


collection), 2) perencanaan (planning), 3) pengembangan produk
pendahuluan (develop premilinary form of product), 4) uji coba
pendahuluan (preliminary field study), 5) revisi terhadap produk
utama (main product revision), 6) uji coba utama (main field
testing), 7) revisi produk operasional (operational product
revision), 8) uji coba operasional (operational field testing),
9) revisi produk akhir (final product revision), dan 10) deseminasi
dan distribusi (dissimination and distribution).
47

Adapun langkah-langkah penelitian ini mengacu model desain Borg and

Gall seperti ditunjukkan pada gambar berikut :


Pengembangan
Pengumpulan Perencanaan Produk
Informasi Pendahuluan

Revisi
Uji Coba Uji Produk
Produk
Utama Pendahuluan
Utama

Revisi Revisi Produk


Uji Coba
Produk Akhir
Operasional
Operasional

Desiminasi
Dan
Implementasi

Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penelitian

3.2. Langkah-Langkah Penelitian

Dari kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan model Borg dan

Gall di atas, peneliti membatasi langkah-langkah yang digunakan hanya

sampai 7 langkah saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan

biaya dari peneliti dalam melaksanakan penelitian tersebut. Berikut ini

merupakan tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan

penelitian.

3.2.1. Pengumpulan Informasi

Pada tahapan ini, penelitian dan pengumpulan informasi awal dilakukan

dengan studi lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan dilakukan dengan

melakukan analisis kurikulum, analisis kondisi belajar, dan analisis


48

kebutuhan. Sedangkan studi pustaka dilakukan dengan mengkaji dari

buku-buku maupun sumber-sumber yang relevan dengan penelitian yang

akan dilakukan.

1. Studi Lapangan

a. Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum dilaksanakan dengan melakukan peninjauan

terhadap kurikulum yang berlaku di sekolah sehingga

pengembangan produk nantinya dapat disesuaikan dengan

kurikulum yang diberlakukan.

b. Analisis Kondisi Belajar

Analisis kondisi belajar dilakukan untuk mengetahui proses

pembelajaran yang berlangsung di kelas sebelum peneliti

melaksanakan penelitian. Sebelum menganalisis, dilakukan

observasi terlebih dahulu. Observasi dilakukan dengan pengamatan

terhadap kegiatan belajar mengajar. Hasil observasi dapat dijadikan

acuan oleh peneliti untuk melakukan analisis pada kondisi belajar

peserta didik di dalam kelas.

c. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan suatu proses sistematis untuk

menentukan tujuan, mengidentifikasi ketidaksesuaian antara

kenyataan dan kondisi yang diinginkan.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan melakukan pengkajian pada buku-

buku maupun sumber-sumber yang relevan dengan penelitian, yaitu


49

mengenai pengembangan LKPD pemecahan masalah pada muatan

matematika materi bangun datar untuk meningkatkan berpikir kritis

peserta didik kelas IV.

3.2.2. Perencanaan

Tujuan dari tahap perencanaan yaitu mempersiapkan bahan dan membuat

rancangan produk. Tahap perencanaan ini diawali dengan menentukan

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) berdasarkan Peraturan

Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang

Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013

Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Kemudian dilakukan

penentuan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi.

3.2.3. Pengembangan Produk Pendahuluan

Tahap pengembangan produk pendahluan merupakan hasil nyata dari

tahapan perencanaan. Produk pendahuluan dibuat dan disusun sebagai

berikut :

1. Cover.

2. Halaman Cover.

3. Prakata.

4. Daftar Isi.

5. Pedoman Dan Petunjuk Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD).

6. Pemetaan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).


50

7. Tujuan Pembelajaran.

8. Indikator Pencapaian Kompetensi.

9. Kisi-Kisi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

10. Isi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

11. Penutup.

3.2.4. Uji Produk Pendahuluan

Pada uji produk pendahuluan dilakukan uji ahli oleh ahli validasi dan uji

kepraktisan oleh pendidik. Hasil dari kedua uji tersebut selanjutnya akan

direpresentasikan pada tahap selanjutnya. Uji ini menentukan kevalidan

dan kepraktisan pengembangan produk pendahuluan yang telah dibuat.

3.2.5. Revisi Produk Utama

Setelah produk LKPD dilakukan uji produk pendahuluan, selanjutnya

dilakukan revisi. Revisi didasarkan pada hasil uji ahli dan uji kepraktisan

produk yang dilakukan pada tahap sebelumnya.

3.2.6. Uji Coba Utama

Setelah instrumen penilaian kinerja selesai direvisi tahap selanjutnya yaitu

melakukan uji produk utama. Uji ini dilakukan pada kelas IVA sebagai

kelas eksperimen dan kelas IVD sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen

dilakukan dengan menggunakan LKPD produk pengembangan, sedangkan

kelas kontrol menggunakan LKPD dari pemerintah. Hal ini bertujuan

untuk mengetahui kelayakan dan efektifitas produk pengembangan LKPD.


51

3.2.7. Revisi Produk Operasional

Berdasarkan hasil uji produk utama akan diperoleh hasil analisis yang

menunjukkan produk akhir pengembangan LKPD perlu direvisi atau tidak.

Setelah dilakukan revisi produk operasional, maka produk pengembangan

dapat dipergunakan pada proses pembelajaran yang lebih luas pada muatan

dan materi pelajaran yang sama.

3.3. Setting Penelitian

3.3.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sumberejo

Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung.

3.3.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022/2023.

3.4. Populasi Dan Sampel

3.4.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2016) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas, objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik

kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Sumberejo sebanyak 124 peserta didik

yang terbagi menjadi 4 kelas.


52

Tabel 3.1. Populasi Penelitian


No Kelas Jumlah Peserta didik
1 IV A 31
2 IV B 32
3 IV C 30
4 IV D 31
Jumlah 124
Sumber : Data Lapangan

3.4.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang


Arikunto (2013),
sama dengan populasi. Menurut sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti. Adapun sampel dalam penilitian ini

adalah peserta didik kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan peserta didik

kelas IVD sebagai kelas kontrol.

Kelas eksperimen merupakan kelas dengan perlakuan pembelajaran

menggunakan LKPD pemecahan masalah hasil pengembangan, sedangkan

kelas kontrol merupakan kelas dengan tanpa perlakuan (menggunakan

LKPD dari buku pemerintah).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random

sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara bertahap lebih

dari satu kali untuk mendapatkan calon responden yang diinginkan dengan

probabilitas yang sama. Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan

beberapa tahap sebagai berikut :

1. Tahap pertama yaitu memilih populasi dan membagi populasi menjadi

beberapa fraksi kemudian diambil sampelnya secara acak.


53

2. Tahap kedua yaitu sampel fraksi yang dihasilkan dibagi lagi menjadi

beberapa fraksi yang lebih kecil kemudian diambil sampelnya.

Tabel 3.2. Sampel Penelitian


No Kelas Keterangan Jumlah Peserta Didik
1 IV A Eksperimen 31
2 IV D Kontrol 31
Jumlah 62
Sumber : Data Lapangan

3.5. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Arikunto (2013: 161) variabel penelitian

adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian.

3.5.1. Definisi Konseptual Variabel

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD merupakan salah satu alat peraga atau bahan ajar yang paling

umum digunakan yang memegang peranan penting dalam pembelajaran.

LKPD didefinisikan sebagai suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar

kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan

tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik dengan

mengacu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai (Prastowo, 2011).

2. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu

kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu mudah segera

dapat dicapai (Polya, 1981).


54

3. Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan dan kesediaan untuk membuat penilain

terhadap sejumlah pernyataan dan membuat keputusan objektif

berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang sehat dan fakta-fakta

yang mendukung, bukan berdasarkan pada emosi dan anekdot (Carole,

2007)

3.5.2. Definisi Operasional Variabel

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD merupakan seperangkat materi pendidikan yang dirancang untuk

memberikan pengetahuan dan kemampuan menyerap materi. LKPD dapat

mengoptimalkan hasil belajar dan mendorong peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

2. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan intelektual dalam

menemukan dan memecahkan masalah data dan informasi yang akurat,

sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.

3. Berpikir Kritis

Kemampuan individu untuk mengembangkan pengetahuannya, menilai

dan menghubungkan fakta atau informasi dari berbagai sumber.


55

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.6.1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian dengan cara

mengamati gejala-gejala yang diselidiki. Observasi dilakukan peneliti

untuk melihat dan mengamati penilaian pada proses pembelajaran dengan

menggunakan LKPD yang dikembangkan.

3.6.2. Wawancara

Wawancara menurut Sugiyono (2016) adalah salah satu bentuk teknik

pengumpulan data yang dilaksanankan secara lisan dan pertemuan tatap

muka secara individu. Wawancara dilaksanakan secara individual untuk

memperoleh data yang berasal dari individu dalam tahap pengumpulan

informasi yang berkaitan dengan pengembangan LKPD. Wawancara ini

ditujukan kepada pendidik.

3.6.3. Dokumentasi

Dokumen merupakan barang-barang tertulis yang menjadi alat bukti

auntentik dalam suatu kegiatan penelitian. Dokumen dalam penelitian ini

berupa catatan observasi dan foto-foto yang mendukung kegiatan

penelitian.
56

3.6.4. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa : 1) angket validasi

ahli, 2) angket kepraktisan produk, 3) angket kebutuhan pendidik, 4)

angket kreativitas pendidik dalam meningkatkan kemampuan berpikir

kritis peserta didik, 5) angket berpikir kritis peserta didik.

3.7. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

adalah (1) lembar angket kebutuhan, (2) lembar validasi ahli, (3) lembar

pengamatan kinerja peserta didik, (4) lembar angket kepraktisan produk.

3.7.1. Instrumen Angket Kebutuhan Pendidik

Analisis kebutuhan adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui

perbedaan kondisi yang diinginkan/seharusnya. Kondisi yang diinginkan

seringkali disebut kondisi ideal, sedangkan kondisi yang ada disebut

dengan kondisi riil. Lembar angket kebutuhan digunakan untuk

mengumpulkan informasi dari para pendidik tentang kesenjangan yang

terjadi pada kondisi riil di lapangan.

Angket ini untuk mengetahui informasi berkaitan dengan pelaksanaan

pendidik dalam menggunakan LKPD dalam proses pembelajaran. Angket

ini dibagikan kepada pendidik IV matematika SD Negeri 2 Sumberejo.

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Pendidik


No Pertanyaan Jumlah Item
1 Sekolah sudah melaksanakan Kurikulum 13. 1
2 Pendidik sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 13. 1
3 Pendidik menyatakan bahwa setiap pembelajaran perlu 1
menggunakan LKPD.
57

No Pertanyaan Jumlah Item


4 Pendidik menyatakan LKPD yang sudah ada belum dapat 1
memotivasi peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
5 Pendidik berpendapat ketersediaan LKPD untuk menilai 1
pembelajaran matematika belum memadai.
6 Pendidik menyatakan LKPD yang biasanya digunakan 1
adalah buku dari pemerintah.
7 Pendidik menyatakan belum pernah membuat LKPD. 1
8 Pendidik menyatakan mengalami kesulitan dalam 1
membuat LKPD.
9 Pendidik memberi tanggapan bahwa perlu pengembangan 1
LKPD untuk pembelajaran.
Jumlah 9

3.7.2. Instrumen Validasi Ahli

Uji ahli yang terdiri dari ahli materi, media, dan bahasa. Uji ini untuk

mengetahui persepsi ahli berkaitan dengan pengembangan LKPD

pemecahan masalah pada muatan matematika untuk meningkatkan

berpikir kritis peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Sumberejo

materi keliling dan luas daerah (persegi, persegi panjang, segitiga).

Daftar pertanyaan dalam instrumen validasi digunakan untuk mengetahui

apakah LKPD yang dikembangkan secara rasional dapat digunakan

dengan baik. Validator diminta memberikan penilaian dengan memberikan

pendapat pada setiap indikator yang dinilai dan memberikan saran bila

diperlukan.
58

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Uji Validasi Ahli Materi


Jumlah
No Aspek Indikator
Item
1. Kesesuain a. LKPD memuat permasalahan yang dikembangkan
LKPD dengan oleh peserta didik
model 1) Permasalahan dalam LKPD menarik
1
pembelajaran untuk dipecahkan.
pemecahan 2) Permasalahan dalam LKPD menarik
masalah 1
untuk dipecahkan.
3) Permasalahan yang ada dalam LKPD
1
sesuai dengan materi pembelajaran.
b. LKPD dilakukan secara kooperatif
4) LKPD melatih peserta didik untuk
1
bekerjasama saling bertukar pikiran.
5) Langkah kerja dalam LKPD menuntut
peserta didik untuk aktif
1
mengembangkan pengetahuannya
secara berkelompok.
c. LKPD menghasilkan produk yang dapat
dipresentasikan
6) Produk yang dihasilkan dalam LKPD
dapat melatih peserta didikuntuk lebih 1
aktif, dan berpikir kritis.
7) Produk yang dihasilkan oleh peserta
didik menjadikan pesertadidik lebih 1
percaya diri dengan kemampuannya.
8) Kegiatan yang ada dalam
LKPDmenghasilkan produk dari 1
pengamatan peserta didik.
d. LKPD menjadikan peserta didik lebih bertanggung
jawab
9) LKPD menjadikan peserta didik lebih
1
tertantang untuk mengembangkan.
10) LKPD menjadikan peserta didikuntuk
dapat lebih mudah menyelesaikan 1
tugas.
11) Peserta didik dapat dituntut untuk
menyelesaikan tugas sesuai dengan 1
peraturan.
e. Aktivitas dalam LKPD menggunakan prosedur
ilmiah
12) Peserta didik dapat mengembangkan
1
pengetahuan yang ada dalam LKPD.
13) Peserta didik dapat mengidentifikasi
1
masalah yang harus dikembangkan.
14) Peserta didik dapat mengumpulkan 1
faktor yang ada untuk dikembangkan
59

Jumlah
No Aspek Indikator
Item
pengetahuan untuk menyelesaikan
permasalahan.
15) Peserta didik merumuskan hipotesis
1
sederhana.
16) Peserta didik mencari kebenarandata
yang diperoleh dengan melakukan
1
analisis pengetahuannya berdasarkan
fakta yang ada.
2. Kualitas isi a. Materi pembelajaran dalam LKPD mengacu
LKPD Kompetensi Dasar
17) Tujuan pembelajaran tematik sesuai
1
KD
18) Materi pembelajaran tematik sesuai
1
KD
19) Kegiatan dalam LKPD sesuai dengan
1
materi pembelajaran
b. LKPD menyajikan bahan ajar atau materi yang
memudahkan peserta didik untuk berinteraksi
dengan materi yang diberikan
20) LKPD memuat petunjuk
1
belajarmenggunakan LKPD.
21) Waktu yang digunakan untuk
mempelajari materi dalam 1
LKPDsesuai.
22) Informasi yang ada dalam LKPDjelas
1
dan mudah.
23) Materi dalam LKPD disusun dari
mudah kemudian menuju ke materi 1
yang sulit.
24) Penjelasan materi disertai gambar yang
mempermudah peserta didik 1
memahami materi.
c. Isi LKPD memberikan pengalaman dari kegiatan
25) Materi dalam LKPD disusun sesuai
dengan pengalaman yang ada 1
dilingkungan peserta didik.
26) Materi dalam LKPD memberikan
pengalaman berupa pesan/moral bagi 1
kehidupan sehari-hari.
d. Jenis kegiatan dalam LKPD bersifat hands on
(mengarahkan peserta didik beraktivitas)
27) Kegiatan dalam LKPD menuntut 1
peserta didik untuk melakukan
pengamatan.
60

Jumlah
No Aspek Indikator
Item
28) Kegiatan dalam LKPD
menuntutpeserta didik untuk 1
melakukan analisis.
29) Kegiatan dalam LKPD menuntut
1
peserta didik melakukan uji coba.
e. Pertanyaan dalam LKPD bersifat produktif
30) Pertanyaan dalam LKPD sesuai materi
1
pembelajaran.
31) Ketepatan alokasi waktu yang
digunakan dalam menyelesaikan tugas 1
yang ada diberikan.
32) Waktu yang digunakan untuk
1
menjawab pertanyaan sesuai.
Jumlah 32

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Instrumen Uji Validasi Ahli Media


Jumlah
No Aspek Indikator
Item
1. Kesesuaian a. Penyusunan LKPD bersifat universal
LKPD dengan 1) Materi dalam LKPD dapat dipahami
syarat didaktik oleh peserta didik yang lamban, 1
sedang, dan pandai.
2) Pertanyaan dalam LKPD sesuai dengan
tingkat kemampuan berpikir peserta 1
didik.
b. LKPD menekankan pada proses penemuan konsep
3) Langkah-langkah pembelajaran dalam
LKPD disusun secara sistematis untuk
1
membantu peserta didik memecahkan
masalah.
4) Kegiatan dalam LKPD merangsang
kemampuan peserta didik untuk 1
berpikir kritis.
c. LKPD mengajak peserta didik aktif dalam proses
pembelajaran
5) Kegiatan dalam LKPD merangsang
peserta didik untuk aktif mengajukan 1
pertanyaan.
6) Kegiatan dalam LKPD menuntut
peserta didik untuk mempresentasikan 1
hasil kerja peserta didik.
7) LKPD mengembangkan kemampuan 1
komunikasi, sosial, emosional, moral,
dan estetika.
61

Jumlah
No Aspek Indikator
Item
8) Kegiatan pembelajaran menjadikan
peserta didik mampu menyampaikan 1
ide gagasan sesama anggota kelompok.
9) Kegiatan pembelajaran menjadikan
peserta didik mampu berkomunikasi
1
menyampaikan ide gagasan antar
kelompok.
10) Kegiatan dalam LKPD mengandung 1
pesan moral.
11) Kegiatan dalam LKPD menjadikan
1
berpikir kritis memecahkan masalah.
2. Kesesuaian a. Penggunaan bahasa LKPD
LKPD dengan 12) Bahasa yang digunakan sesuai dengan
1
syarat tingkat kemampuan peserta didik.
konstuksi 13) Bahasa yang digunakan dalam LKPD
1
efektif (tidak bermakna ganda).
b. Penggunaan kalimat LKPD
14) Kalimat yang digunakan dalam LKPD
1
efektif (tidak bermakna ganda).
15) Kalimat dalam LKPD mudah
1
dipahami peserta didik.
c. Kesukaran dan kejelasan LKPD
16) Tingkat kesukaran LKPD sesuai
1
dengan tuntutan indicator.
17) Pertanyaan dalam LKPD jelas. 1
18) Materi dalam LKPD jelas. 1
3. Kesesuaian a. Tulisan
LKPD dengan 19) Huruf yang digunakan jelas. 1
syarat teknis 20) Tulisan dalam LKPD menggunakan
kalimat pendek 1-10 kata dalam satu 1
baris.
21) Ukuran huruf dengan gambar serasi. 1
b. Gambar
22) Gambar dalam LKPD jelas. 1
23) Gambar dalam LKPD menarik. 1
24) Gambar dalam LKPD sesuai materi
1
pembelajaran.
c. Penampilan LKPD
25) Desain cover LKPD menarik. 1
26) Penampilan LKPD setiap bab atau
bagian baru diperkenalkan dengan cara
1
yang berbeda sehingga tidak
membosankan.
27) Format penyusunan LKPD memuat 1
seluruh judul, KI, KD,indikator, tujuan
62

Jumlah
No Aspek Indikator
Item
pembelajaran,petunjuk penggunaan
LKPD, materi pembelajaran, langkah-
langkah kegiatan dalam LKPD, dan
kesimpulan.
Jumlah 26

Tabel 3.6. Kisi-Kisi Instrumen Uji Validasi Ahli Bahasa


Jumlah
No Aspek Indikator
Item
1. Lugas 1) Ketepatan struktur kalimat. 1
2) Keefektifan kalimat. 1
3) Kebakuan istilah. 1
2. Komunikatif 4) Keterbacaan pesan 1
5) Ketepatan penggunaan kaidah bahasa. 1
3. Dialogis dan 6) Kemampuan memotivasi pesan atau
1
interaktif informasi.
7) Kemampuan mendorong berpikir kritis. 1
4. Kesesuaian 8) Kesesuaian perkembangan intelektual
1
dengan tingkat peserta didik.
perkembangan 9) Kesesuian dengan tingkat perkembangan
1
peserta didik emosional peserta didik.
5. Keruntutan 10) Keruntutan dan keterpaduan antar
1
dan kegiatan pembelajaran.
keterpaduan 11) Keruntutan dan keterpaduan antar
1
alur pikir paragraf.
6. Penggunaan 12) Kebakuan istilah. 1
istilah, simbol, 13) Konsistensi penggunaan istilah. 1
dan ikon 14) Konsistensi penggunaan simbol atau ikon. 1
Jumlah 14

3.7.3. Instrumen Angket Kepraktisan Produk

Uji ini dilakukan untuk mengetahui kepraktisan produk dari segi

kemenarikan, kemudahan, dan kebermanfaatan. Uji ini dilakukan kepada 4

orang pendidik matematika SD Negeri 2 Sumberejo yaitu pendidik kelas

IVA, kelas IVB, kelas IVC, dan kelas IVD.


63

Tabel 3.7. Kisi-Kisi Instrumen Angket Kepraktisan Produk


Jumlah
No. Aspek Indikator
Item
1. Kemenarikan Kemenarikan halaman cover. 1
Kemenarikan dari segi warna. 1
Kemenarikan dari segi penggunaan huruf. 1
2. Kemudahan Petunjuk penggunaan instrumen jelas. 1
Alur instrumen jelas. 1
Kemudahan penskoran. 1
3. Kebermanfaatan Membantu pelaksanaan proses
1
pembelajaran.
Membantu meningkatkan minat peserta
1
didik dalam pembelajaran
Menambah wawasan dan pengetahuan
1
pendidik terhadap LKPD.
Jumlah 9

3.7.4. Instrumen Angket Kreativitas Pendidik Dalam Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Angket ini untuk mengetahui kreativitas pendidik dalam proses

pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis

peserta didik. Angket ini dibagikan kepada 4 orang pendidik matematika

SD Negeri 2 Sumberejo yaitu pendidik kelas IVA, kelas IVB, kelas IVC,

dan kelas IVD. Hasil angket ini akan diketahui efektivitas penggunaan

produk pengembangan LKPD pemecahan masalah pada muatan

matematika untuk meningkatkan berpikir kritis peserta didik kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 2 Sumberejo materi keliling dan luas daerah

(persegi, persegi panjang, segitiga) sebelum dan sesudah penelitian

dilakukan.
64

Tabel 3.8. Kisi-Kisi Instrumen Angket Kreativitas Pendidik Dalam


Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
No Jumlah
Aspek Indikator
. Item
1. Kelancaran 1) Mencetuskan banyak jawaban, gagasan. 1
2) Penyelesaiaan pertanyaan atau masalah. 1
3) Memberikan banyak cara atau saran untuk
1
melakukan berbagai hal.
4) Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. 1
2. Fleksibilitas 5) Menghasilkan gagasan, pertanyaan dan
1
jawaban yang lebih bervariasi.
6) Melihat masalah dari sudut pandang yang
1
berbeda-beda.
7) Mencari banyak alternatif atau arah yang
1
berbeda-beda.
8) Mampu mengubah cara pendekatan atau
1
cara pemikiran.
3. Originalitas 9) Mampu mengungkapkan hal yang baru dan
1
unik.
10) Mampu membuat kondisi yang tak lazim
1
dari bagian- bagian atau unsur-unsur.
4. Elaborasi 11) Mampu memperkaya dan mengembangkan
1
suatu gagasan atau produk.
12) Menambah atau merinci secara detail dari
suatu objek, gagasan, atau situasi, sehingga 1
menjadi lebih menarik.
5. Motivasi 13) Kemampuan pendidik untuk membuat
peserta didik ingin tahu tentang topik yang 1
sedang dibahas.
14) Kemampuan pendidik untuk menginspirasi
dan mendorong kegiatan belajar peserta 1
didik
Jumlah 14

3.7.5. Instrumen Angket Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Angket ini untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik

dalam pembelajaran matematika, khususnya materi materi keliling dan

luas daerah (persegi, persegi panjang, segitiga). Angket ini dibagikan

kepada 4 orang pendidik matematika SD Negeri 2 Sumberejo yaitu

pendidik kelas IVA, kelas IVB, kelas IVC, dan kelas IVD. Hasil angket ini
65

akan diketahui perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum

dan sesudah penelitian dilakukan.

Tabel 3.9. Kisi-Kisi Instrumen Angket Kemampuan Berpikir Kritis Peserta


Didik
No Jumlah
Aspek Indikator
. Item
1. Memberikan 1) Memfokuskan pertanyaan. 1
penjelasan 2) Menganalisis pertanyaan. 1
sederhana 3) Bertanya dan menjawab tentang suatu
1
pertanyaan atau tantangan.
2. Membangun 4) Mempertimbangkan apakah sumber dapat
1
keterampilan dipercaya.
dasar 5) Mengamati dan mempertimbangkan
1
suatu laporan hasil observasi.
3. Menyimpulkan 6) Mendeduksi dan mempertimbangkan
1
deduksi.
7) Menginduksi dan mempertimbangkan
1
hasil induksi.
8) Membuat dan mengkaji nilai-nilai hasil
1
pertimbangan.
4. Membuat 9) Mendefinisikan istilah dan
1
penjelasan mempertimbangkan definisi.
lebih lanjut 10) Mengidentifikasi asumsi. 1
5. Strategi dan 11) Memutuskan suatu tindakan. 1
Taktik 12) Berinteraksi dengan orang lain. 1
Jumlah 11

3.8. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sumber data berasal dari (1) ahli,

(2) pendidik, dan (3) uji LKPD yang dikembangkan.

3.8.1. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dilakukan dengan

mendeskripsikan data hasil analisis yang dilakukan secara kualitatif.

Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam

kejadian dan fenomena hasil penelitian yang dilakukan.


66

3.8.2. Analisis Deskriptif Kuantitatif

1. Analisis Ahli

Ahli dalam penelitian ini meliputi ahli materi, ahli media, dan ahli

bahasa. Ahli melakukan penilaian menurut persepsinnya berdasarkan

produk pengembangan LKPD dengan instrumen validasi ahli yang

diberikan sesuai dengan aspek penilaiannya. Analisis persepsi ahli

dilakukan dengan analisis deskriptif persentase dengan rumus :

Keterangan:

N = Hasil Persepsi

K = Skor Perolehan

Nk = Skor Maksimal

Kemudian analisis dilakukan dengan menggabungkan perhitungan

validasi gabungan dengan rumus :

Keterangan:

P = Persepsi Ahli

PA-Materi 1 = Persepsi Ahli Materi 1

PA-Materi 2 = Persepsi Ahli Materi 2

PA-Media 1 = Persepsi Ahli Media 1

PA-Media 2 = Persepsi Ahli Media 2

PA-Bahasa 1 = Persepsi Ahli Bahasa 1

PA-Bahasa 2 = Persepsi Ahli Bahasa 2


67

Hasil persepsi oleh ahli ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa

kemudian dikonversikan berdasarkan kriteria penilaian. LKPD yang

dikembangkan dinyatakan layak jika memperoleh tingkat persentase

aspek > 62%.

Tabel 3.10. Kriteria Penilaian Persepsi Ahli


Tingkat Persentase Kriteria
Aspek
82% - 100% Sangat Layak
63% - 81% Layak
44% - 62% Kurang Layak
0% - 43% Tidak Layak
Sumber : Sudjiono dalam Noviana (2019)

2. Analisis Kepraktisan Produk

Analisis kepraktisan produk dilakukan oleh 4 orang pendidik

matematika SD Negeri 2 Sumberejo yaitu pendidik kelas IVA, kelas

IVB, kelas IVC, dan kelas IVD dengan menggunakan instrumen

angket kepraktisan produk. Tujuan analisis ini untuk mengetahui

kepraktisan produk LKPD yang dikembangkan. Hasil penilaian

dilakukan dengan analisis deskripsif persentase dengan rumus :

Keterangan:

P = Skor

𝑛 = Jumlah skor aspek diperoleh

N = Jumlah skor maksimal

Kemudian dilakukan analisis dengan menggabungkan perhitungan

persentase gabungan dengan rumus :


68

Keterangan:

K = Kepraktisan

G 1 = Guru 1

G 2 = Guru 2

G 3 = Guru 3

G 4 = Guru 4

LKPD yang dikembangkan dinyatakan praktis jika memperoleh

tingkat persentase aspek > 62%. Kriteria kepraktisan tersebut dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.11. Kriteria Penilaian Kepraktisan Produk


Tingkat Persentase Kriteria
Aspek
82% - 100% Sangat Praktis
63% - 81% Praktis
44% - 62% Kurang Praktis
0% - 43% Tidak Praktis
Sumber : Sudjiono dalam Noviana (2019)

3. Analisis Kreativitas Pendidik Dalam Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis Peserta Didik

Data ini diperoleh sebelum dan sesudah penelitian dilakukan. Tujuan

analisis ini adalah untuk mengetahui persentase peningkatan kreativitas

pendidik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kriris peserta didik

sebelum menggunakan LKPD dan setelah menggunakan LKPD.

Adapun rumus perhitungan persentase peningkatan kreativitas dengan

rumus :
69

Keterangan :

K = Persentase peningkatan kreativitas.

Ko = Kreativitas awal (sebelum penilitian).

K1 = Kreativitas akhir (sesudah penelitian).

4. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Data ini diperoleh sebelum dan sesudah penelitian dilakukan. Tujuan

analisis ini adalah untuk mengetahui persentase peningkatan

kemampuan berpikir kriris peserta didik sebelum menggunakan LKPD

dan setelah menggunakan LKPD yang penilaiannya dilakukan oleh

pendidik. Adapun rumus perhitungan persentase peningkatan

kreativitas dengan rumus :

Keterangan :

BK = Persentase peningkatan kemampuan berpikir kritis.

BKo = Kemampuan berpikir kritis awal (sebelum penelitian).

BK1 = Kemampuan berpikir kritis akhir (setelah penelitian).

5. Analisis LKPD

a. Uji Validitas LKPD

Ridwan (2013) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Uji

validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya produk


70

pengembangan LKPD. Menurut Sugiyono (2016) uji ahli merupakan

derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian

dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Pada penelitian ini, uji validitas digunakan untuk mengetahui

kevalidan produk pengembangan LKPD pemecahan masalah pada

muatan matematika materi keliling dan luas daerah (persegi, persegi

panjang, segitiga) untuk meningkatkan berpikir kritis peserta didik

kelas IV.

Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu validitas isi.

Skor dengan instrumen penilaian ahli materi, media, dan bahasa diolah

dengan menggunakan formula V Aiken sebagai berikut :

Keterangan :

V = Indeks kesepakatan validator/indeks validitas

s = Skor penilaian validator – Skor validitas terendah (=1)

n = Jumlah validator

c = Banyak kategori yang dapat dipilih

(Azwar, 2019)

Hasil analis menggunakan formula V Aiken menghasilkan indeks

validitas dengan rentang 0 – 1. Jika indeks V semakin mendekati 0

maka LPKD tidak valid atau tidak layak dan jika indeks V semakin 1

maka LKPD semakin valid atau layak untuk digunakan (Azwar, 2019).
71

Tabel 3.12. Kategori Validitas V Aiken


No Indeks V Keterangan
1 V < 0,3 Tidak Valid
2 0,3 < V < 0,7 Sedang
3 V > 0,7 Sangat Valid
(Retnawati, 2016)

b. Uji Reliabilitas LKPD

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan

(keterandalan atau keajegan) lembar observasi penilaian kinerja yang

digunakan. Uji reliabilitas ini menggunakan Cronbach Alpha dengan

bantuan program IBM SPSS Statistics ver 26.0 for Windows. Reliabel

artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Instrumen yang berbentuk pilihan ganda atau skala bertingkat maka

reliabilitasnya dihitung menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Untuk

menyatakan reliabilitas LKPD, digunakan interpretasi terhadap

koefisien korelasi, yang dikatakan LKPD tersebut reliable, jika Alpha

> 0,600 atau Alpha = 0,600 yaitu termasuk dalam kategori tinggi dan

cukup.

6. Analisis Hasil Belajar

a. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Menguji tingkat kesukaran soal-soal dalam penelitian ini

menggunakan rumus sebagai berikut :


72

Keterangan:

P = Tingkat kesukaran butir soal.

B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar.

J = Jumlah seluruh peserta tes.

Besarnya tingkat kesukaran terletak pada rentang 0 – 1. Tingkat

kesukaran memiliki kategori sebagai berikut :

Tabel 3.13. Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal


P Tingkat Kesukaran
P ≥ 0,90 Sangat Mudah
0,71 ≤ P < 0,89 Mudah
0,31 ≤ P < 0,70 Sedang
0,21 ≤ P < 0,30 Sukar
P < 0,20 Sangat sukar
(Djemari, 2017)

b. Uji Daya Pembeda Soal

Uji daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk

membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan

peserta didik yang berkemampuan rendah. Rumus perhitungan daya

pembeda soal adalah sebagai berikut :

Keterangan :

DP = Daya pembeda soal

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyak peserta kelompok atas

JB = Banyak peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal


73

dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

Hasil analisis daya pembeda merupakan indeks daya pembeda dengan

kategori sebagai berikut :

Tabel 3.14. Kriteria Daya Pembeda Soal


DP Kriteria Daya Pembeda
DP ≥ 0,70 Baik Sekali
0,40 ≤ DP < 0,70 Baik
0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup
DP < 0,20 Jelek
(Basuki & Hariyanto, 2017)

c. Uji N-Gain

Normalized gain atau N-gain bertujuan untuk mengetahui efektivitas

penggunaan metode atau perlakuan tertentu dalam penelitian. Uji N-

gain dilakukan dengan cara menghitung selisih antara nilai pretes dan

nilai postes. Dengan menghitung nilai N-gain, dapat diketahui

efektivitas penerapan suatu metode tertentu, dalam hal ini adalah

pengembangan LKPD pemecahan masalah pada muatan matematika

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV

sekolah dasar. Adapun rumus N-gain adalah sebagai berikut :

Tabel 3.15. Kategori N-gain


N-gain Ketegori
74

> 0,7 Tinggi


0,3 ≤ X ≤ 0,7 Sedang
< 0,3 Rendah
(Hake, 1998)

d. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau

tidak. Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi

dalam analisis parametrik. Normalitas data merupakan hal yang

penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data

tersebut dapat dianggap mewakili populasi. Uji normalitas dengan

metode Lilliefors dengan Kolmogorov-Smirnov.

Dalam penelitian ini uji normalitas dengan menggunakan bantuan

program IBM SPSS Statistics ver 26.0 for Windows. Kriteria uji

metode Kolmogorov-Smirnov :

- Jika nilai signifikan kurang dari 0,05 kesimpulannya data tidak

berdistribusi normal.

- Jika signifikan lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal.

e. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji varian data apakah antara

dua kelompok atau lebih memiliki varian yang sama atau berbeda. Uji

homogenitas ini dilakukan dengan uji Levene dan merupakan prasyarat

untuk independent sample t-test. Dalam penelitian ini uji normalitas

dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics ver 26.0

for Windows. Adapun pedoman pengambilan keputusannya yaitu :


75

- Jika nilai Sig. (signifikansi) pada Based on Mean > 0,05, maka

varian kelompok data adalah sama (homogen).

- Jika nilai Sig. (signifikansi) pada Based on Mean < 0,05, maka

varian kelompok data adalah tidak sama (tidak homogen).

f. Uji Efektivitas

Hipotesis (Ha) : Ada perbedaan efektivitas produk pengembangan

LKPD pemecahan masalah pada muatan matematika

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

peserta didik kelas IV sekolah dasar.

Hipotesis (Ho) : Tidak perbedaan efektivitas produk pengembangan

LKPD pemecahan masalah pada muatan matematika

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

peserta didik kelas IV sekolah dasar.

Uji hipotesis dalam penelitian ini independent sample t-test untuk

mengetahui perbandingan rata-rata dua sampel yang berpasangan. Uji ini

dilakukan pada subjek kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga tepat

untuk menguji efektivitas LKPD pemecahan masalah pada muatan

matematika untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik

kelas IV sekolah dasar sebagai bahan ajar.

Kriteria uji hipotesis :

- Tolak Ho apabila tHitung ≥ tTabel, α=5%


76

- Terima Ho apabila tHitung < tTabel, α=5%

Uji hipotesis independent sample t-test dilakukan dengan menggunakan

program IBM SPSS Statistics ver 26.0 for Windows.

- Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan efektivitas

produk pengembangan LKPD pemecahan masalah pada muatan

matematika untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta

didik kelas IV sekolah dasar.

- Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka terdapat tidak perbedaan

efektivitas produk pengembangan LKPD pemecahan masalah pada

muatan matematika untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

peserta didik kelas IV sekolah dasar.

Anda mungkin juga menyukai