PROPOSAL
Oleh
NPM. 2023054003
1
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 7
D. Rumusan Masalah .................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
G. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 9
i
III. METODE PENELITIAN
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Indikator Kreatifitas dalam Pembelajaran ................................. 22
2. Alur pembahasan E-LKPD ........................................................ 42
3. Kisi-kisi tekhnik pre-tes dan post-tes uji efektifitas .................. 48
4. Klasifikasi validasi .................................................................... 54
5. Daftar interprestasi kofisien r .................................................... 53
6. Klasifikasi daya pembeda ......................................................... 54
7. Indeks kekurangan .................................................................... 55
8. Nilai kelayakan produk ............................................................. 56
9. Pengkonversian nilai kemenarikan, kemudahan dan manfaat
Produk ....................................................................................... 57
10. Kriteria penilaian kemenarikan dan konvensi skor menjadi
Pernyataan nilai .......................................................................... 58
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka pikir .................................................................. ....... 37
2. Model desain Borg dan Gall .................................................... 39
iv
BAB I
PENDAHULUAN
lebih optimal.
dalam hal ini pendidik memiliki peran sangat penting dan menentukan proses
1
2
bersifat teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang
2013: 132) kecerdasan seseorang tidak diukur dari hasil tes psikologi standar,
namun dapat dilihat dari kebiasaan seseorang terhadap dua hal. Pertama,
Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari prilakunya, baik prilaku
keterampilan motorik.
mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau
peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui
dan atau teori belajar tertentu. Seels dan Richey (1994: 31) menyatakan bahwa
tujuan tertentu.
merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik
peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih aktif dan kreatif dalam
baru yang sebelumnya tidak dipikirkan oleh yang bersangkutan (Mustaji, 2005:
6 ).
bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan,
peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Selain
itu LKPD sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas peserta didik dalam
peserta didik.
antara masyarakat, orang tua, dan pemerintah. Kerjasama antara ketiga pihak
elektronik lembar kerja peserta didik (e-LKPD), bahkan LKPD yang ada di
Recite, Review (PQ4R), dan LKPD yang digunakan dalam pembelajaran sulit
pada peserta didik, agar potensi yang dimiliki oleh peserta didik dapat
menarik, dan efektif seorang pendidik dituntut menguasai beberapa strategi dan
bahan ajar yang dapat memberikan penguatan berpikir pada diri peserta didik.
B. Identifikasi Masalah
didik.
02 Sidorejo.
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
sekolah dasar?
dasar?
8
E. Tujuan Penelitian
dasar.
dasar.
dasar.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Peserta didik
b. Pendidik
c. Sekolah
d. Peneliti
A. Kreativitas
1. Pengertian kreativitas
11
12
2. Ciri-ciri Kreativitas
orang cerdas yang memiliki kondisi psikologi yang sehat. Dalam berbagai
studi (misalnya Ghiselin, 1983: 203) proses kreatif lebih ditempatkan
sebagai salah satu aspek dari orang kreatif, dan bukan kriteria yang berdiri
sendirikreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi
dan kesehatanmental sangat berpengaruh terhadap lahirnya sebuah karya
kreatif. Kecerdasan tanpa mental yang sehat sulit sekali dapat
menghasilkan karya kreatif.
needs), yaitu kebutuhan akan udara, makanan, minuman, sex, pakaian dan
tidur. Kebutuhan pada hierarki yang kedua adalah kebutuhan rasa aman
(Safety needs). Kebutuhan ini terdiri atas keamanan fisik, rasa aman pada
pekerjaan, rasa aman pada keluarga, rasa aman pada tempat tinggal.
Kebutuhan pada hierarki yang ketiga adalah persahabatan (Belongingness
& Love needs) yaitu kebutuhan akan cinta dan dicintai. Kebutuhan
berikutnya adalah kebutuhan harga diri (Esteem needs). Misalnya,
kebutuhan akan penghargaan, rasa percaya diri. Kebutuhan pada hierarki
selanjutnya adalah kebutuhan untuk pengetahuan (Need to know &
Understand) yaitu kebutuhan untuk memahami diri sendiri dan dunia.
Berikutnya adalah kebutuhan kreativitas dan estetis (Aesthetic needs)
yaitu kebutuhan untuk menggunakan pengetahuan dan mengembangkan
bakat.
Kebutuhan manusia pada tingkat yang lebih abstrak adalah
kebutuhan aktualisasi diri (Self actualization) yaitu kebutuhan untuk
menyadari makna hidup.Terakhir adalah kebutuhan transendensi
(Transcendence) yaitu kebutuhanuntuk menyatu dan memiliki makna
yang hakiki sebagai bagian dari dunia.Kebutuhan transendensi
memungkinkan individu untuk mengorientasikan diri pada kepentingan
dunia dibanding dengan kepentingan dirinya sendiri. Kedua: kreativitas
atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk
pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam
pendidikan. Di sekolah yang terutama dilatihadalah penerimaan
pengetahuan, ingatan dan penalaran. Ketiga: bersibuk diri secara kreatif
tidak hanya bermanfaat (bagidiri pribadi dan bagi lingkungan) tetapi juga
memberikan kepuasanpada individu. Dari wawancara terhadap tokoh-
tokoh yang telah mendapat penghargaan karena berhasil menciptakan
sesuatu yang bermakna, yaitu para seniman, ilmuwan, dan ahli penemu,
ternyata faktor kepuasan ini amat berperan bahkan lebih dari keuntungan
material semata-mata. Keempat: kreativitaslah yang memungkinkan
17
4. Fungsi kreativitas
Perkembangan kreativitas peserta didik adalah untuk mengembangkan
kecerdasan dan kemampuan anak dalam mengekspresikan serta
menghasilkan sesuatu yang baru, Menurut Munandar (2004:55) fungsi
pengembangan kreativitas pada anak sebagai berikut:
1) Fungsi pengembangankreativitasterhadap perkembangan kognitifanak.
2) Melalui pengembangan kreativitas anak memperoleh kesempatan
untuk memenuhi kebutuhan berekspresi menurut caranya sendiri,
menciptakan sesuatu yang lain dan baru. Kegiatan yang menghasilkan
sesuatu ini dapat memupuk sikap untuk terus sibuk diri dengan kegiatan
kreatif akan memacu perkembangan kognitif atau ketrampilanberpikir.
3) Fungsi pengembangan kreativitas terhadap kesehatan jiwa.
18
5. Strategi kreativitas
Meningkatkan kreatifitas peserta didik diperlukan suatu strategi
supaya kretifitas dapar tercapai. Menurut Rhodes (1961, dalam Isaksen,
1987:435) dalam menganalisis lebih dari 40 definisi tentang kreativitas,
menyimpulkan bahwa :
Kreativitas dirumuskan dalam istilah pribadi (person), proses
(process), dan produk (product). Kreativitas dapat pula ditinjau dari
kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong (press) individu ke
perilaku kreatif. Rhodes menyebut keempat jenis definisi tentang
kreatifitas ini sebagai Four P’s of Creativity: Person, Process, Product,
Press.adapun penjelasan sebagai berikur :
a. Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam
interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang
mencerminkan orisinilitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi
yang unik inilah dapt diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-
produk yang inovatif. Oleh karena itu pendidik haendaknya dapat
menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat peserta didiknya (jangan
mengharapkan semua melakukan atau menghasilkan hal-hal yang
sama, atau mempunyai minat yang sama). Guru hendaknya membantu
20
1. Pengertian E-LKPD
perhatian khusus terutama oleh pendidik dalam hal bahan ajar. Bahan ajar
23
hasil belajar (Firdaus & Wilujeng, 2018: ). Jenis bahan ajar dibagi
menjadi (1) Bahan cetak yaitu buku, handout, lembar kerja, dan bahan
ajar dan (2) Audio yaitu kaset, radio, piring hitam, dixk audio. (3)
Pandang dengar yaitu video compact disk dan film. (4) Bahan ajar
e-LKPD sebagai salah satu bahan ajar dibutuhkan oleh peserta didik
2. Manfaat E-LKPD
secara interaktif sehingga tidak membosankan dan siswa lebih aktif dalam
dan menyimpanya.
3. Syarat-syarat E-LKPD
berikut.
a. Syarat-syarat Didaktik
yaitu:
peserta didik.
pelajaran.
26
b. Syarat-syarat Konstruksi
kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat
c. Syarat-syarat Teknis
atau Romawi.
2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan biasa yang
dan mudah dipahami, gambar dan grafik sesuai dengan konsepnya, tata
minat serta mengajak peserta didik untuk berpikir. Setiap E- LKPD dalam
E-LKPD.
d. Penulisan E-LKPD.
yang berupa E-LKPD berbasis strategi PQ4R untuk peserta didik kelas IV
subtema 2.
1. Pengertian PQ4R
sendiri. Konsep ini bermakna bahwa PQ4R merupakan strategi yang bisa
151).
29
didik baca dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang
mendalam dan luas. Strategi PQ4R singkatan dari enam langkah kegiatan
kembali.
1. Tahap Preview
2. Tahap Question
dalam teks. Pertanyaan tersebut bisa berupa, apa yang menjadi tujuan
apakah ada cara lain? Jadi, di tahap ini siswa diarahkan pada apa yang
pertanyaan.
1. Tahap Read
sebuah bacaan. Ada banyak strategi dalam membaca bisa antara lain,
31
teman.
4. Tahap Reflect
bacaan; menyarankan ilustrasi cocok jika tidak terdapat satu pun pada
teks bacaan.
5. Tahap Recite
6. Tahap Review
yang lainnya:
2) Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket)
peserta didiknya.
deviasi 9,30.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anwar, et al. (2012: 44) dengan hasil
penelitian yaitu adanya hubungan yang signifikan antara berpikir kreatif dan
prestasi akademik peserta didik. Penelitian dilakukan pada 256 peserta didik
Thinking (TTCT).
3. Penelitian yang dilakukan oleh Alghafri dan Ismail (2014: 518-525) dengan
hasil penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan antara nilai posttes dari
34
dua kelompok dari berpikir kreatif, berpikir lancar, dan berpikir luwes pada
tes Think Skill strategy (TS), tetapi berpikir original pada tes Science Task of
4. Demir, Hasan Bacanlı, Sinem Tarhan, Mehmet Ali Dombayc (2011). Hasil
(cara berpikir yang peduli, kreatif dan penuh harapan). Etimologi istilah,
pemikiran kritis dan cara berpikir lainnya (peduli, kreatif dan penuh
harapan).
lembar kerja (LKPD) mengaktifkan peserta didik lebih banyak dan biasanya
etanol yang disiapkan sesuai model konstruktivis. Ini juga merupakan fakta
lebih efektif dari pada yang mereka dapatkan hanya dengan mendengar atau
melihat.
biologi di kelas VIII SMP Negri 5 Kota Tidore Kepulauan pada konsep
dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa. Hal ini terjadi karena ada
10. Yasa (2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Strategi Belajar
yang baru, mampu memikirkan lebih dari satu cara menyelesaikan masalah,
ide dalam menyelesaikan masalah biasa hingga yang rumit. Hal ini akan
yang mereka miliki sebagai dasar pemecahan masalah. Jika mereka pernah
secara mandiri diperlukan suatu strategi yang mendukung proses membaca dari
modul tersebut. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah
strategi PQ4R. Strategi PQ4R merupakan salah satu strategi membaca yang
digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat
membaca sumber belajar seperti lembar kerja peserta didik. Sehingga, lembar
kerja peserta didik bisa disusun mengikuti strategi dalam PQ4R atau
pikir yang berfungsi melihat alur pikiran secara cepat dan mudah. Kerangka
berpikir kreatif peserta didik Sekolah Dasar akan disajikan pada Gambar.
STRATEGI PENGEMBANGA
PEMBELAJARAN N BAHAN AJAR
PQ4R LEMBAR
PROCESS
KEGIATAN
MENGEMBANGKAN LKPD
BERBASIS PQ4R
F. Hipotesis Penelitian
A. Desain Penelitian
penelitian ini adalah model desain Borg dan Gall (1983:781). Langkah.-
penelitian ini diselesaikan pada tahap lima, yaitu melakukan revisi produk
operasional berdasarkan hasil uji coba utama. Hal ini dikarenakan langkah
delapan dan selanjutnya harus dilakukan dengan skala besar, desiminasi produk
39
40
B. Prosedur Pengembangan
dengan studi lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan dilakukan dengan
a. Studi Lapangan
1) Analisis Kurikulum
3) Analisis Kebutuhan
b. Studi Pustaka
2. Perencanaan
dikembangkan
Kompetensi
Berpikir
Materi PQ4R E-LKPD Pembelajara
Kreatif
n
Keunika Tahap Preview 1. Mengkaji Mengenali Budaya dan
n Daerah Pada tahap ini, dilakukan materi yang perbedaan bahasa pada
Tempat sebelum kegiatan akan antara pokok
Tinggalk membaca, sehingga dipelajari daerah satu aliniahnya.
u memungkinkan bagi peserta didik. dengan
siswa untuk memahami 2. Mengidentifi daerah yang
tentang apa yang kasi apa saja lainnya
dikenalkan topik itu, keunikan secara lebih
mendiskusikan dan dari daerah lanjut.
mencari apa yang sudah masing-
diketahui tentang materi. masing.
Tahap Question 3. Menentukan
Pada tahap ini teks bacaan
mendorong siswa untuk yang ada di
merumuskan beberapa E-LKPD.
pertanyaan yang 4. Merancang
mungkin dapat dijawab kegiatan
berdasarkan informasi yang akan di
dalam teks. analisis
Tahap Read siswa tentang
Tahap ini mengarahkan teks bacaan.
siswa agar membaca 5. Mengarahka
penuh tentang sebuah n siswa
bacaan. untuk
Tahap Reflect mempersenta
Tahap ini membimbing sikan
siswa untuk jawaban
43
3. Pengembangan Produk
Penyajian E-LKPD ini disusun secara urut yang terdiri dari halaman
pustaka.
Judul E-LKPD mengacu pada materi yang ada serta model pembelajaran
yang digunakan.
d. Penulisan E-LKPD
Uji coba awal ini untuk melihat kelayakan dari produk yang telah
1. Menguji kelayakan yang dilakukan oleh 3 orang ahli yaitu ahli materi,
terdiri dari 8 peserta didik. Pada tahap ini dilakukan untuk menguji
adalah uji-t test dengan desain penelitian posttest only control group design
R (X) → O1
R → O2
Keterangan:
R = Random
O1 = Posttest Kelompok Eksperimen
X = Perlakuan/penggunaan E-LKPD berbasis strategi PQ4R.
O2 = Pretest Kelompok Kontrol
awal.
1. Definisi Konseptual
a) Berpikir Kreatif
membantu peserta didik mengingat apa yang peserta didik baca dan
O1 X O2
2. Definisi Operasional
a) Berpikir Kreatif
pada aspek materi dan media. Pada aspek materi, syarat E-LKPD
47
D. Instrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non tes dan tes.
a. Kelancaran (fluency)
b. Keluwesan (flexibility)
c. Keaslian (originality)
d. Kerincian (elaboration)
48
a. Observasi
c. Dokumentasi
d. Angket
sejauh mana tes dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada
digunakan adalah:
N∑XY−(∑X)(∑Y)
rxy =
√(N∑X2 −∑X)2 (N∑Y2 −(∑Y)2 )
Keterangan:
Rxy = koefisien korelasi antara X dan Y
N = jumlah responden
ΣXY = total perkalian skor X dan Y
ΣY = jumlah skor Y
ΣX = jumlah skor X
52
dilakukan uji coba soal dengan jumlah respon dan sebanyak 20 peserta
didik. Jumlah soal yang diuji sebanyak 30 soal. Setelah dilakukan uji
yang valid digunakan untuk soal posttest kelas eskperimen dan kelas
lampiran.
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama secara garis besar
53
sebagai berikut :
𝑛 ∑𝜎12
𝑟11 = 𝑛−1 (1 − )
𝜎𝑖2
Keterangan :
r11 = reliabilitas yang dicari
n = banyaknya butir soal
2
∑𝜎1 = jumlah varians skor tiap-tiap item
𝜎𝑖2 = varians skor total.
Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan dengan
sedangkan rtabel = 0,576, hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel
(0,899 > 0,576) dengan demikian uji coba instrumen tes dinyatakan
dengan indeks daya beda antara 0,40 – 0,69. Pada uji beda soal tes
jelek dan tidak baik, sehingga soal tersebut dapat dipergunakan dalam
penelitian.
55
rumus:
𝑩
P = 𝑱𝒔
Keterangan :
P : Tingkat kesukaran
B : Jumlah peserta didik yang menjawab pertanyaan dengan benar
JS : Jumlah seluruh peserta didik peserta tes.
Indeks Keterangan
0,00-0,45 Sukar
0,46-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
(Arikunto, 2008: 210)
antara 0,46-0,70.
jawaban yang sesuai dengan konten pertanyaan. Skor penilaian total dapat
pilihan jawaban yang sesuai dengan konten pertanyaan. Skor penilaian total
untuk membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu
dengan yang lain. Dua kelompok yang menjadi sampel dari penelitian ini
𝑋1 − 𝑋2
t=
(𝑛1 − 1 ) 𝑠2 2
1 + (𝑛2 − 1 )𝑠2 ( 1 + 1 )
√
𝑛1 + 𝑛2 − 2 𝑛1 𝑛2
dan sebaliknya apabila t hitung < t tabel maka Ha ditolak. Kemudian jika Ha
59
F. Uji Hipotesis
1. Hipotesis Pertama
lingkungan sebagai sumber belajar untuk peserta didik. Uji hipotesis ini
dikatakan layak karena dilaksanakannya uji validasi ahli dan praktisi dengan
belajar tersebut yaitu : 1) Uji validasi oleh salah satu dosen ahli media; 2) Uji
validasi oleh salah satu dosen ahli materi; 3) Uji validasi oleh salah satu dosen
ahli bahasa; 4) Uji validasi ketergunaan oleh praktisi pendidik; dan 5) uji
Tahap ini dilaksanakan dengan uji kemenarikan peserta didik dengan uji
Tahap ini dilaksanakan dengan uji efektivitas dengan uji lapangan terbatas
yaitu 8 peserta didik. Uji efektif ini menggunakan rumus Uji T-tes untuk
membantu peneliti dalam membedakan hasil kinerja peserta didik. Pada hasil
penelitan ini ada perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik pada kelas
Ramdiah, S., & Corebima, A.D. (2014). Learning Strategy Equalizing Students
Achievement , Metacognitive , and Critical Thinking Skills. American
61
62
Widiyanthi, I.A., Sugihartini, N., Wahyuni, D.S., & Antara, M.W. (2014).
Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Kontekstual terhadap Hasil
Belajar TIK Siswa Kelas VII (Studi Kasus: SMP Negeri I Sukasada
Tahun 2013/2014). Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik
Informatika (Karmapati), 3, 34–38.
Nama Informant :
Tanggal :
Tempat :
1. Bagaimanakah strategi
pembelajaran yang
Diterapkan oleh pendidik dalam
proses pembelajaran?
2. Sumber belajar apa saja
yang digunakan oleh pendidik
dalam mengajar?
3. Bagaimanakah pencapaian hasil
belajar peserta didik pada
satuan pendidikan ini?
Apakah sudah mencapai KKM
yang dibuat oleh satuan
pendidik?
4. Bagaimanakah aktivitas
pembelajaran yang terjadi di
satuan pendidikan ini?
5. Apakah pendidik dalam
mengajar sudah menggunakan
E- LKPD berbasis PQ4R.
6. Apakah bapak setuju jika saya
kembangkan E-LKPD untuk
membantu proses
pembelajaran di kelas ini?
65
Nama Informant :
Tanggal :
Tempat :