Oleh:
EKA RISMAYANTI
201830226
i
PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI :
EKA RISMAYANTI
201830226
Makassar,
Pembimbing I Pembimbing II
NO. SK SEMINAR :
TANGGAL SEMINAR :
201830226
Makassar,
Pembimbing I Pembimbing II
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI .................................
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN PROPOSAL PENELITIAN ......... i
i
iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8
A. Tinjauan Teoritis ............................................................................. 8
1. Konsep Sistem Pembelajaran Online ...................................... 8
a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Online ........................ 8
b. Karakteristik Pembelajaran Online ..................................... 10
c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Online............. 11
d. Indikator Pembelajaran Berbasis Online ........................... 13
e. Pengembangan Sistem Pembelajaran Online ................... 14
2. Konsep Metode Pembelajaran.................................................. 16
a. Metode Pembelajaran.......................................................... 16
b. Jenis Metode Pembelajaran................................................ 18
c. Indikator Efektivitas Metode Pembelajaran...................... 22
3. Efektivitas Pembelajaran Mahasiswa ...................................... 23
a. Pengertian Efektivitas ......................................................... 24
b. Efektivitas Pembelajaran Mahasiswa ................................. 28
c. Indikator Efektivitas Pembelajaran Mahasiswa ................. 29
B. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 30
III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ..................................... 33
A. Kerangka Konseptual ..................................................................... 33
B. Hipotesis.......................................................................................... 36
IV METODE PENELITIAN............................................................................ 37
A. Pendekatan Penelitian .................................................................... 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 37
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 37
1. Populasi ..................................................................................... 37
2. Sampel ....................................................................................... 38
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 39
1. Bentuk Pengumpulan Data ....................................................... 39
2. Jenis Data .................................................................................. 39
3. Sumber Data .............................................................................. 40
4. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 40
E. Devinisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................... 40
1. Nilai Perusahaan (Y).................................................................. 40
2. Kinerja Keuangan (X1) .............................................................. 41
3. Corporate Social Responsibility (X2) ....................................... 41
F. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 42
1. Uji Normalitas ............................................................................ 42
2. Uji Multikolonieritas .................................................................. 43
3. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 43
G. Metode Analisis............................................................................... 44
1. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 44
2. Analisis Statistik Inferensial ..................................................... 44
H. Uji Hipotesis .................................................................................... 45
1. Uji t (parsial) .............................................................................. 45
2. Uji F (simultan) .......................................................................... 46
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48
LAMPIRAN................................................................................................... 52
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), dengan ini kami sampaikan bahwa
baik itu bidang social, ekonomi, kesehatan, pertanian, maupun dalam bidang
orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa
yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Secara etimologi Pendidikan berasal dari
kata “Paedagogie” dari bahasa yunani, terdiri dari kata “Pais” artinya anak dan
yang diberikan kepada anak. Secara bahasa definisi pendidikan mengandung arti
bimbingan yang
1
dilakukan oleh seseorang (orang dewasa) kepada anak-anak, untuk memberikan
menjalankan perannya. Guru atau dosen memilih dan memanfaatkan media massa
bisa menjadi solusi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar selama penutupan
sekolah atau kampus, pihak sekolah atau kampus menerapkan pembelajaran jarak jauh
yang bisa dijangkau oleh seluruh siswa atau mahasiswa dengan menggunakan alat
bagi pemerintah dan pihak sekolah khusunya perguruan tinggi agar pembelajaran
tersebut bisa menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi. Aktivitas pembelajaran
Sistem belajar secara online dianggap sebagai cara yang tepat untuk mencegah dan
BONGAYA MAKASSAR.
Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan atau dapat juga dikatakan
merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari
pada sektor publik sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut
yang merupakan sasaran yang telah ditentukan, Beni (2016: 69). Efektivitas dapat
terlaksana apabila tugas dapat dikerjakan dan terkumpul tepat waktu serta dapat
belajar yang bermutu dan berkualitas dalam jaringan (daring) dimana jaringan tersebut
bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau pengguna secara lebih luas, Adhe
kegiatan pembelajaran dimana dan kapan saja. Dosen dituntut untuk mampu
perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan.
Dosen harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan
aplikasi apa yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan. Penggunaan
Walaupun pembelajaran daring menjadi solusi saat ini, namun masih banyak
komputer atau gadget. Sebagian dosen dan mahasiswa masih belum terbiasa
dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif,
membutuhkan budaya belajar mandiri melalui komputer atau gadget. Selain itu, tidak
ada jaringan internet yang kuat juga menjadi hambatan dalam pembelajaran daring.
tujuan yang telah ditetapkan, Afandi (2013:16). Dalam kegiatan belajar mengajar,
metode diperlukan oleh pengajar agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin
dicapai setelah pengajaran berakhir. Tapi dalam kondisi saat ini, perguruan tinggi
pembelajaran daring agar proses belajar dikatakan efektif, apabila pengajar mampu
aplikasi belajar seperti, Google Classroom, GoogleMeet, ZOOM, dan ada beberapa
Namun, seperti yang kita ketahui Metode Pembelajaran yang dilakukan secara
online terdapat adanya keterbatasan baik jarak maupun teknologi memicu kurang
efektifnya proses pembelajaran daring. Akan tetapi hal tersebut bisa diatasi asalkan
para dosen didukung mahasiswa, mau sama- sama membenahi keterbatasan agar
berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan telah disimpulkan bahwa secara
Islam Malang.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Khatarina dan Paskah Ika (2021)
penelitian menunjukkan nilai signifikansi dari uji hipotesis sebesar 0,000 lebih kecil
dari 0,005. Hal ini berarti pembelajaran online berpengaruh positif terhadap motivasi
belajar mahasiswa / mahasiswi FEB akuntansi UKSW. Selain itu, nilai koefisien
terhadap motivasi belajar sebesar 0,248 atau 24,8 % dan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain.
penelitian ini, karena peneliti melihat dari fenomena yang terjadi masa kini, terutama
oleh pengajar melalui daring bisa dipahami oleh mahasiswa sehingga mahasiswa
MAKASSAR yang akan menjadi objek pada tempat penelitian ini, karena peneliti
melihat ada banyak mahasiswa yang belum bisa dikatakan efektif dalam proses dan
Covid-19”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
covid-19.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk bagi penelitian yang
c. Bagi Penulis
covid-19.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran salah satu
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan
tahun 2003 menyatakan bahwa: “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Berdasarkan
konsep tersebut, dalam kata pembelajaran terkandung dua kegiatan yaitu belajar dan
mengajar.
suatu sistem yang dapat memfasilitasi siswa belajar lebih luas, lebih banyak, dan
bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, siswa dapat belajar
kapan dan dimana saja tanpa terbatas oleh jarak, ruang dan waktu. Materi
pembelajaran yang
dipelajari lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk verbal, melainkan lebih
pelajar dalam menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara online, Cepi
Riyana (2018:14).
Menurut Bonk Curtis J (2002) dalam Cepi Riyana (2018:14) secara tersirat
pembelajaran online sama artinya dengan e-learning. Menurut The Report of the
jaringan adalah suatu program pelaksanaan kelas di dalam jaringan yang dapat
daring secara sederhana yakni salah satu metode pembelajaran online yang dilakukan
video, pesan suara, teks online animasi, CD ROM, email, telepon konferensi, hingga
Rosenberg dalam (Alimuddin, Tawany & Nadjib, 2015: 338) menjelaskan bahwa
yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu
untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan
prasarana merupakan penunjang agar proses kegiatan belajar dapat berjalan langsung
dengan optimal dan memiliki kualitas yang bagus. Sarana dan Prasarana yang
2. Terdapat guru yang membimbing peserta didik jika melakukan akses internet.
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan
saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak,
tempat,dan waktu.
2) Pengajar dan peserta pelajar dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar
yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling
3) Pelajar dapat belajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan, mengingat
4) Bila pelajar memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang
pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang
5) Berubahnya peran pelajar dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan lebih
mandiri.
6) Relative lebih efisien. Misalnya, bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan
pembelajaran daring yang dirasakan oleh peserta didik secara langsung, di antaranya:
seperti classroom, vidio converence, telepon atau live chat, zoom maupun
whatsapp Group.
5) Pelajar yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
komputer.
b) Materi yang diberikan kurang luas dan disajikan dalam bentuk Bahasa inggris
c) Pengumpulan tugas bisa tidak terkondisi dengan baik karena tidak adanya
Adapun penjelasan dalam artikel penelitian oleh Dita Tri Widiyani (2021:2) yang
antara lain :
1. Proses Komunikasi
Respon peserta pelajar adalah saat pengajar menyampaikan materi dalam mata
mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya
internet.
web yang telah dibuatnya. Mahasiswa juga diberikan arahan untuk mencari
sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, mahasiswa dan
tersebut.
narasumber lain.
Selain beberapa bentuk perkuliahan online diatas juga ada beberapa cara yang juga
a) Whats App
WhatsApp Messenger adalah aplikasi pesan telepon pintar lintas platform atau
sehingga memungkinkan untuk bertukar pesan lebih murah dengan paket data
internet dibanding menggunakan sistem tarif dari pulsa short message service
hingga berbagi file data teks, foto maupun video. Sosial media jenis WhatsApp
menggunakan paket data internet yang sama digunakan untuk surat elektronik
telepon pintar iPhone, BlackBerry, Windows Phone, Android, dan Nokia. Cara
B. Youtube
YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) yang populer
dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara
gratis. Didirikan pada bulan februari 2005 oleh 3 orang mantan karyawan PayPal,
yaitu Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim. Umumnya video-video di
YouTube adalah video klip film, TV, serta video buatan para penggunanya
sendiri. (Tjanatjantia. Widika, 2013) Salah satu layanan dari Google ini,
pengguna yang lain dari seluruh dunia secara gratis. Bisa dikatakan YouTube
adalah database video yang paling populer di dunia internet, atau bahkan
C. Google meet
Google Meet merupakan fitur premium dari aplikasi web conferencing milik
Google. Layanan ini dapat diakses melalui website, Android maupun iOS. Di
Google Meets ini tidak hanya bisa melihat dokumen belajar tetapi
juga presentasi hingga merekam. Sebelum menggunakan layanan ini,
a. Metode Pembelajaran
Metode secara harfiah berasal dari bahasa Yunani methodos, yang artinya jalan
atau cara. Menurut Amri (2013:113) metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai
kepada subjek didik, atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di
sekolah, rumah, kampus, pondok, dan lain- lain. Metode adalah suatu cara yang
digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah
menyebutkan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang
Strategi mengorganisasi isi pelajaran disebut sebagai struktural strategi, yang mengacu
menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro dan strategi makro. Strategi mikro mengacu
kepada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu
konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi makro mengacu kepada metode untuk
mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep atau prosedur
atau prinsip. Strategi makro berurusan dengan bagaimana memilih, menata urusan,
membuat sintesis dan rangkuman isi pembelajaran yang saling berkaitan. Pemilihan isi
konsep apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu. Penataan urutan isi mengacu
pada keputusan untuk menata dengan urutan tertentu konsep yang akan diajarkan.
adalah:
1. Metode Ceramah
Menurut Sutikno (2009: 94) metode ceramah merupakan “metode pembelajaran yang
dilakukan dengan penyajian materi melalui penjelasan lisan oleh seorang pengajar
kepada siswa/mahasiswa”.
Gafur (2015: 98) berpendapat bahwa “Penggunaan metode mengajar yang bervariasi
dapat menggairahkan pelajar, pada suatu kondisi tertentu seorang pelajar akan merasa
bosan dengan metode ceramah maka pengajar perlu mengalihkan suasana dengan
menggunakan metode lain seperti metode tanya jawab, diskusi atau metode
penugasan sehingga kebosanan dapat terobati dan suasana kegiatan pengajaran jauh
dari kelesuan”.
lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan.
b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran
Artinya, pengajar dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu
d. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya
sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak
harus didukung dengan alat dan media atau dengan metode lain Sudjana (2010).
Karena itu setelah pengajar memberikan ceramah maka dipandang perlu untuk
diperlukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah disampaikan
2. Metode Demonstrasi
maupun tingkah laku yang dicontohkan supaya pelajar dalam suatu kelas dapat
pengajar.
3. Metode Diskusi
Menurut Morgan Supriyanto dalam Ahmad Munjin Nasih dkk (2013 : 57)
dalam diskusi terhadap suatu masalah yang memerlukan informasi atau tindakan lebih
lanjut.
Menurut Ahmad Munjin Nasih dkk (2013 : 61 - 62) menyatakan ada hal- hal
yang perlu diperhatikan oleh pengajar dalammenggunakan metode diskusi mulai dari
a) Perencanaan diskusi
4. Waktu dan tempat diskusi harus tepat, sehingga tidak akan berlarut- larut.
b) Pelaksanaan diskusi
(2015) ada tiga indikator yang dapat kita gunakan untuk mengukur efektivitas suatu
1) Quality (mutu)
Mutu yang dimaksud adalah mutu pengajaran guru, yaitu sejauh mana
dengan mudah. Mutu pengajaran sebagian besar adalah produk dari mutu
a) sejauh mana pelajaran masuk akal bagi pelajar. Untuk memastikan pelajaran
masuk akal, pengajar harus menyajikan bahan dengan teratur dan tertata.
Tingkat pengajaran yang tepat yaitu sejauh mana pengajar memastikan bahwa
pelajar sudah siap mempelajari suatu pelajaran baru, maksudnya kemampuan dan
pelajaran tersebut. Tingkat pengajaran yang tepat dilihat dari kesiapan pelajar.
Menurut Slameto (2010) kesiapan siswa dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu:
Tingkat pengajaran yang tepat dikatakan efektif apabila siswa sudah siap untuk
mengikuti pembelajaran, dilihat dari kriteria kesiapan belajar siswa minimal baik.
3) Insetif
Insentif yaitu sejauh mana pengajar memastikan bahwa pelajar termotivasi untuk
kepada pelajar.
4) Time (waktu)
Sejauh mana mahasiswa diberi cukup waktu untuk memelajari bahan yang
diajarkan. Waktu yang lebih banyak digunakan untuk mengajar kadang- kadang
tidak selalu berarti pemelajaran makin banyak. Tetapi jika mutu pengajaran,
pembelajaran yang lebih besar Jumlah waktu yang tersedia untuk pembelajaran
pelajaran.
a. Efektivitas
tingkat keberhasilan atau pencapaian suatu tujuan yang diukur dengan kualitas,
Hidayat dalam Rizky (2011:1) menjelaskan efektivitas adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.
Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.
Menurut Beni (2016: 69) Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan
atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan
keberhasilan suatu operasi pada sektor publik sehingga suatu kegiatan dikatakan
efektif.
dari keluaran (Output) program dalam mencapai tujuan program. Semakin besar
kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang
ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi. Menurut
Mahmudi (2010: 143) efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan
Secara umum beberapa tolak ukur atau kriteria efektivitas ialah sebagai berikut:
2) Produktivitas yaitu kuantitas produk atau jasa pokok yang dihasilkan seseorang
besarnya sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4) Laba yaitu keuntungan atas penanaman modal yang dipakai untuk menjalankan
suatu kegiatan.
dengan keadaan masa sebelumnya “tenaga kerja, fasilitas, harga, penjualan, laba,
memiliki.
10) Keterpaduan yaitu adanya komunikasi dan kerjasama yang baik antar anggota
12) Penilaian pihak luar yaitu penilaian terhadap individu atau organisasi dari pihak-
pihak lain di suatu lingkungan yang berhubungan dengan individu atau organisasi
tersebut.
Adapun aspek-aspek efektivitas yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan yaitu:
a. Aspek peraturan/Ketentuan
b. Aspek fungsi/tugas
Individu atau organisasi dapat dianggap efektif jika dapat melakukan tugas dan
fungsinya dengan baik sesuai dengan ketentuan. Oleh karena itu setiap individu
melaksanaannya.
c. Aspek rencana/program
Suatu kegiatan dapat dinilai efektif jika memiliki suatu rencana yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tanpa adanya rencana
Yang dimaksud dengan kondisi ideal atau tujuan ialah targer yang ingin dicapai
dari sutu kegiatan dengan berorientasi pada hasil dan proses yang
direncanakan.
dapat dilihat dari hasil kegiatan yang sesuai dengan tujuan dengan proses yang tidak
membuang-buang waktu serta tenaga” Dari pendapat tersebut tampak bahwa pada
dasarnya alat ukur efektfitas terletak pada waktu yang digunakan dalam pelaksanaan,
1. Efektivitas Waktu
penggunaan waktu yang minimal mungkin. Hal ini berarti bahwa waktu sangatlah
waktu dalam menyelsesaikan pekerjaan tidak sesuai dengan target yang telah
2. Efektivitas Tenaga
Tenaga yang dimaksud berkenaan dengan tenaga fisik dan pikiran individu maupun
kelompok yang terlibat dalam suatu kegiatan. Tenaga juga berkenaan dengan
Alat ukur yang paling utama dalam mengukur efektifitas suatu pekerjaan adalah
hasil. Pencapaian hasil akhir dari suatu kegiatan dapat dilihat dengan
menyesuaikan hasil yang diperoleh dengan tujuan yang telah disusun sebelum
dulu tujuan yang diharapkan. Jika tujuan tesesebut tidak sesuai dengan harapan
baik yang berdimensi mental, fisik, maupun sosial. Pembelajaran efektif memudahkan
siswa belajar sesuatu yang bermanfaat. Dari beberapa pengertian efektivitas yang telah
dikemukakan oleh para ahli maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
efektivitas adalah tingkat keberhasilan yang dicapai sesuai dengan tujuan yakni dari
penerapan suatu model pembelajaran ataupun media, dalam hal ini diukur dari hasil
belajar siswa, apabila hasil belajar siswa meningkat maka model ataupun media
kurikulum, daya serap, presensi pengajar, presensi pelajar dan prestasi belajar. Suatu
kegiatan atau aktivitas dapat dikatakan efektif bila memenuhi beberapa kriteria
tercapainya tujuan, ketepatan waktu, serta adanya usaha atau partisipasi aktif dari
penguasaan perilaku yang dipelajari dapat disebut juga tingkat kesalahan unjuk
pembelajaran tersebut.
Kecepatan unjuk kerja berkaitan dengan bagaimana peserta didik melakukan suatu
pekerjaan dengan waktu yang singkat. Selain itu apa yang dikerjakan oleh peserta
didik tersebut berkualitas dan tidak asal- asalan. Sehingga kecepatan unjuk kerja
banyaknya unjuk kerja yang mampu ditampilkan oleh peserta didik dalam waktu
kuantitas unjuk kerja pada jumlah tujuan yang dicapai peserta didik. Makin banyak
kerja sering kali lebih didasarkan pada sikap dan rasa seni, dari pada prosedur baku
yang harus diikuti. Oleh karena itu, cara-cara mengukur keefektifan pembelajaran
B. Penelitian Terdahulu
No JUDUL, PENELITI,
. VARIABEL PENELITIAN HASIL PENELITIAN
DAN PENERBIT
1 Judul Pengaruh Variabel X Hasil
Pembelajaran Pembelajaran Online pengujian analisis
Berbasis Online statistik deskriptif bukti
Terhadap Efektivitas Variabel Y uji analisis
Pembelajaran Efektivitas Pembelajaran statistik deskriptif
Mahasiswa Akuntansi Mahasiswa Akuntansi variabel pembelajaran
Unisma di Era online
Wabah Covid-19 sebesar 3,99
(dibulatkan menjadi 4)
Peneliti yang dapat dikatakan
Muhammad Syahril mampu. Artinya
Ramadhan Mahasiswa Akuntansi
Universitas Islam
Penerbit Malang telah
memenuhi indikator
Fakultas Ekonomi pembelajaran online
dan Bisnis yang ditetapkan
Universitas Islam
Malang hasil Uji F Berdasarkan
E-JR Vol.10. 04 Hasil Uji F,
Februari 2021 diperoleh nilai
Fhitung lebih kecil
dari nilai α
(0,05) yakni 0,000 <
0,05. Kemudian
berdasarkan hasil uji t,
diperoleh
nilai thitung yang
bernilai lebih kecil dari
nilai α (0,05) yakni
0,000 < 0,05
sehingga dapat
disimpulkan bahwa
Pembelajaran Berbasis
Online berpengaruh
signifikan terhadap
Efektivitas
Pembelajaran
Mahasiswa
Akuntansi Universitas
Islam Malang di era
wabah Covid-19.
A. Kerangka Konseptual
penjelasan dalam artikel penelitian oleh Dita Tri Widiyani (2021:2) yang
antara lain :
1) Proses Komunikasi .
indikator yang dapat kita gunakan untuk mengukur efektivitas suatu pembelajaran,
a) Mutu pengajaran.
c) Insetif.
d) Waktu
yakni :
1) Kecermatan Penguasaaan
2) Kecepatan Unjuk Kerja
Pembelajaran
Berbasis Online
Efektivitas
Mahasiswa
Metode
Pembelajaran (X2)
Indikator:
1. Kecermatan Penguasaan
Perilaku Kecermatan
Indikator : 2. Kecepatan Unjuk Kerja
Mutu Pengajaran 3. Kuantitas Unjuk Kerja
TingkatPengajaran yang tepat 4. Kualitas Hasil Akhir
Insentif
Sumber, Firmina (2017)
Waktu
A. Pendekatan Penelitian
adalah tipe penelitian kuantitatif dalam menjawab rumusan masalah. Sugiyono (2018:
35-36) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
bertandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
Penelitian ini termasuk jenis penelitian menguji hipotesis dan berdasarkan tipe
Tempat pengumpulan data dalam penelitian ini di Stiem Bongaya Makassar, Jl.
1. Populasi
(2018: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
gambar, 3.1 :
ANGKATAN JUMLAH MAHASISWA
2018 315
2019 257
2020 170
JUMLAH POPULASI 724
(Sumber, Data estimasi Stiem Bongaya)
Tabel. 4.1
2. Sampel
dengan tipe tertentu yang akan memberikan informasi yang dibutuhkan, karena
maupun karena mereka memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan oleh peneliti.
tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan michael untuk tingkat kesalahan 1%,
𝑁
n=
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan :
n : ukuran sampel N
: ukuran populasi
e : kemungkinan ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peniliti untuk
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan peneliti. Metode menunjuk suatu cara
cross section, yaitu penelitian dengan satu tahapan atau satu periode waktu,
2. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif, yaitu data yang terbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
bentuk angka.
variabel-variabel dengan konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian dan untuk
muka secara langsung antara pengajar dan Pengajar tetapi dilakukan melalui
berada di rumah.
dilakukan oleh pengajar atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada pelajar.
Pendapat lain juga mengatakan bahwa learning methods merupakan sebuah strategi
atau taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang
diaplikasi tenaga pendidik agar tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa
estimator linear tidak bias yang terbaik dari model regresi yang diperoleh dari metode
kuadrat terkecil biasa. Dengan terpenuhinya asumsi asumsi tersebut maka hasil yang
diperoleh dapat lebih akurat dan mendekati atau sama dengan kenyataannya klasik.
Asumsi-asumsi dasar itu dikenal sebagai asumsi klasik yaitu sebagai berikut :
1) Uji Normalitas
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan
a) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal.
b) Sebaliknya, jika nilai signifikan kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak
berdistribusi normal.
2) Uji Multikolinieritas
a) Melihat nilai tolerance : jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka
artinya tidak terjadi multikolinieritas terhadap data yang di uji. jika nilai
tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi multikolinieritas terhadap
b) Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) jika nilai VIF lebih kecil dari
10,00 maka artinya tidak terjadi multikolineritas terhadap data yang di uji.
jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi multikolineritas
3) Uji heteroskedastisitas
dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika varians
tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem
yakni :
a) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 kesimpulanya adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas.
b) Jika nilai sigifikan lebih kecil dari 0,05 kesimpulanya adalah terjadi
heteroskedastisita.
G. Metode Analisis
membuat kesimpulan yang belaku untuk umum dan generalisasi. Yang termasuk
dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel.
yang digunakan untuk menganalisi data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan
yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini
variabel independen dua atau lebih. Data yang digunakan biasanya berskala
Dimana :
Kostanta
X2 = metode pembelajaran
e = Standar eror.
H. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Uji signifikansi secara parsial atau sering kali disebut uji t bertujuan untuk
variabel dependen.
dan H1 diterima.
Uji signifikansi simultan atau sering kali disebut uji F bertujuan untuk
terikat.
model
regresi yang dihasilkan dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen.
DAFTAR PUSTAKA
Bilfaqih, Y., Qomarudin, M.N., (2015). Esensi Penyusunan Materi Daring Untuk
Pendidikan Dan Pelatihan. Yogyakarta: DeePublish
I Made Laut Mertha, & Rahmat. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Quadrant.
Isaac, S., & Michael, W. B. (1983). Handbook Research and Evaluation. San Diego:
Edits Publisher.
Mahmudi, (2010). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Penerbit UUP STIM YKPN,
Yogakarta
Nurfadillah. (2021). Pengaruh pembelajaran berbasis online, Motivasi Belajar, dan bahan
ajar terhadap efektivitas pembelajaran mahasiswa akuntansi. Fakultas ekonomi
bisnis, Universitas Malang
Rustiani, R., Djafar, S., Rusnim, R., Nadar, N., Arwan, A., & Elihami, E. (2019).
Measuring Usable Knowledge: Teacher’s Analyses of Mathematics
for Teaching Quality and Student Learning. In International
Conference on Natural and Social Sciences (ICONSS) Proceeding Series
(pp. 239-245).
Sutikno, M.S (2009). Belajar dan pembelajaran “Upaya kreatif dalam Mewujudkan
Pembelajaran yang Berhasil”. Cetakan kelima, Bandung: Prospect.
Sutirman. (2006). Komunikasi efektif dalam pembelajaran. Jurnal efisiensi :kajian
ilmu administrasi, 6(2), 109-120
KUISIONER PENELITIAN
selaku peneliti meminta kesediaan Saudara/i untuk membantu penelitian ini dengan
mengisi kuisioner. Berikut kuisioner yang saya ajukan, mohon kepada Saudara/i untuk
memberikan jawaban yang sejujur- jujurnya dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Adapun jawaban yang Saudara/i berikan tidak akan berpengaruh pada diri Saudara/i
Hormat Saya
Eka Rismayanti
1. DATA RESPONDEN :
Sebelum menjawab pertanyaan dalam kuesioner ini, mohon Saudara/i mengisi
data berikut terlebih dahulu. (Jawaban yang saudara/i berikan akan diperlakukan secara
rahasia).
Lingkari untuk jawaban pilihan saudara.
a. Jenis Kelamin :
1. Laki-laki
2. Perempuan
b. Angkatan di STIEM BONGAYA MAKASSAR :
1. 2018
2. 2019
3. 2020
c. IPK Saudara/i :
1. 3,50 - 3,60
2. 3,70 – 3,80
3. 3,90 – 4,00
2. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Responden dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Hanya satu jawaban saja yang
dimungkinkan untuk setiap pertanyaan.
Pada masing-masing pertanyaan terdapat lima alternative jawaban yang mengacu
pada teknik skala Likert, yaitu:
Sangat Setuju (SS) =5
Setuju (S) =4
Netral (N) =3
Tidak Setuju (TS) =2
Sangat Tidak Setuju (STS) =1
Data responden dan semua informasi yang diberikan akan dijamin
kerahasiaannya,oleh sebab itu dimohon untuk mengisi kuesioner dengan
sebenarnya dan seobjektif mungkin.
Sistem Pembelajaran Online (X1)
NO. Pernyataan SS S N TS STS
Proses Komunikasi
Saya slalu cepat mendapatkan
informasi mengenai perkuliahan
walaupun masih perkuliahan daring
Pengelolaan Pelaksanaan
Saya dapat mengelolah pembelajaran
secara mandiri selama pekuliahan
daring
Respon Peserta Pelajar
1 Saya slalu menyampaikan pendapat
Saya slalu memberikan pertanyaan
Saya slalu menjawab pertanyaan dari
dosen
Keahlian dalam penggunaan
teknologi
Saya mahir menggunakan aplikasi
belajar yang digunakan saat proses
belajar
Metode Pembelajaran (X2)
Mutu
Materi pembelajaran sesuai dengan
mata kuliah
Dosen slalu memantau proses belajar
mahasiswa walaupun secara online
Tingkat Pengajaran yang tepat
Saya mempersiapkan alat tulis sebelum
perkuliahan dimulai
2
Sebelum perkuliahan dimulai saya
membaca materi perkuliahan
Insentif
Saya slalu termotivasi untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diberika
oleh dosen
Saya slalu mencatat apa saja yang dosen
jelaskan
Waktu