DISUSUN OLEH :
AFIA SEPTIANI TUBAGUS MA’MUN MADU
NIM : 1726006
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala Seksi Operasional Pembimbing Lapangan
Pengangkutan Sampah
Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka
Hijau Kota Surabaya
2
Laporan Kerja Praktek
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
Afia Septiani Tubagus Ma’mun Madu
1726006
Menyetujui,
NIP.Y 10300000349
Megetahui,
Ketua Jurusan Teknik Lingkungan
Sudiro, ST.,MT
NIP.Y 1039900327
3
Laporan Kerja Praktek
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-Nya saya dapat
melaksanakan dan menyelesaikan laporan Kerja Praktek dengan judul “Sistem
Pengelolaan Sampah Kota Surabaya “
1. Kepada orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan doa, dorongan moril
dan material yang tak kunjung henti.
2. Bapak Sudiro, ST., MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Lingkungan Institut
Teknologi Nasional Malang
3. Bapak Yudha, Selaku pembimbing selama melaksanakan Kerja Praktek.
4. Ibu Chandra Dwiratna, ST., MT, selaku Koordinator Kerja Praktek Jurusan
Teknik Lingkungan dan Dosen Pembimbing Laporan Kerja Praktek.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan dan
jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kepentingan umum dan mahasiswwa Teknik Lingkungan ITN Malang.
Penyusun
4
Laporan Kerja Praktek
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 7
Pendahuluan ................................................................................................................ 7
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 7
1.2 Tujuan ............................................................................................................... 8
1.3 Manfaat ............................................................................................................. 9
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan ................................................................................ 9
1.5 Metode Pelaksanaan ...................................................................................... 10
1.6 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ................................................................. 10
BAB II ........................................................................................................................ 11
Tinjauan Pustaka ...................................................................................................... 11
2.1 Pengertian Sampah ........................................................................................ 11
2.2 Jenis-Jenis Sampah ........................................................................................ 11
2.2.1 Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya ...................................................... 11
2.2.2 Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya............................................................ 13
2.3 Timbulan Sampah .......................................................................................... 13
2.3.1 Metode Pengukuran Timbulan ..................................................................... 15
2.3.2 Metode Menghitung Besaran Timbulan ...................................................... 15
2.4 Komposisi Sampah ......................................................................................... 16
2.5 Karakteristik Sampah ................................................................................... 18
2.6 Definisi Secara Umum Pengelolaan Sampah............................................... 22
2.6.1 Sistem Pengelolaan Sampah Di Berbagai Kota Di Indonesia .................... 23
2.6.2 Tahap-Tahap Operasional ............................................................................ 24
2.7 Pewadahan Sampah ....................................................................................... 24
2.8 Pengumpulan Sampah ................................................................................... 28
2.9 Pengangkutan Sampah .................................................................................. 31
2.10 Pengolahan Sampah ....................................................................................... 34
2.11 Tempat Pembuangan Akhir .......................................................................... 35
5
Laporan Kerja Praktek
6
Laporan Kerja Praktek
BAB I
PENDAHULUAN
7
Laporan Kerja Praktek
Luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar dapat mempengaruhi sistem
persampahan di Kota Surabaya. Saat ini Pengelolaan sampah Kota Surabaya secara
struktural adalah tanggung jawab Dinas Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau. Kota
Surabaya telah melayani seluruh kecamatan di Kota Surabaya. Dimana Karakteristik
sampah didominasi sampah organik sebesar 68,5 % dan sisanya merupakan sampah
anorganik seperti plastik, logam, gelas/kaca, kertas. Jumlah sampah yang masuk ke
TPA ± 1667 ton/hari yang terdiri dari sampah organik dan non organik yang bersumber
dari perumahan dan pemukiman, perkantoran, sekolah, pasar,
pertokoan/perdagangan/jasa dan fasilitas kesehatan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kerja praktek (KP) ini adalah :
1. Untuk mengkaji dan mempelajari pengelolaan sampah di Kota Surabaya
2. Untuk membandingkan teori yang diperoleh pada perkuliahan dengan
kenyataan yang ada dilapangan.
3. Untuk menjalin kerja sama yang baik dan meningkatkan hubungan kerja
antara perguruan tinggi dengan Dinas Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau
Kota surabaya.
8
Laporan Kerja Praktek
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya kerja praktek ini adalah:
9
Laporan Kerja Praktek
10
Laporan Kerja Praktek
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
Laporan Kerja Praktek
feses dan unrin serta sampah yang berasal dari sisa –sisa kegiatan manusia,
misalnya sampah botol, kertas, plastik, dan lain sebagainya.
3. Sampah Industri Sampah industri adalah sampah yang dihasilkan oleh sisa –
sisa akibat proses kegiatan industri seperti kertas, karton, plastik, besi dan
lain sebagainya.
4. Sampah Fasilitas Umum Sampah fasilitas umum ini adalah sampah yang
dihasilkan oleh fasilitas umum seperti pasar umum, pasar hewan, kantor
polisi, dan lain sebagainya. Sampah yang dihasilkan oleh sampah fasilitas
umum ini biasanya berupa sayuran busuk, sisik ikan, plastik, kertas, karton
dan lain sebagainya.
5. Sampah spesifik Sampah spesifik adalah sampah rumah tangga atau sampah
sejenis rumah tangga yang karena sifat, konsentrasi atau jumlahnya
memerlukan penanganan khusus seperti: sampah yang mengandung limbah
beracun dan berbahaya, sampah yang timbul akibat suatu bencana, sampah
hasil dari kegiatan rumah sakit seperti jarum suntik, botol obat dan lain
sebagainya.
Sedangkan menurut Menurut Undang- undang No. 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan persampahan jenis sampah berdasarkan sumbernya dibagi menjadi
tiga jenis, diantaranya adalah sebagai berikut: 1.
3. Sampah Rumah Tangga Sampah rumah tangga adalah sampah yang bersifat
padat yang berasal dari sisa kegiatan sehari-hari rumah tangga, sampah ini
tidak termasuk tinja dan sampah spesifik lainnya. Sampah ini biasanya
berupa kertas, plastik, sisa- sisa makanan dan sisa –sisa kegiatan rumah
tangga lainnya.
4. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Sampah sejenis rumah tangga
adalah sampah rumah tangga yang berskala bukan dari rumah tangga dan
lingkungan rumah tangga melainkan berasal dari sumber lain seperti pasar,
pusat perdagangan, kantor, sekolah, rumah sakit, rumah makan, hotel,
12
Laporan Kerja Praktek
13
Laporan Kerja Praktek
atau perpanjang jalan (SNI 19-2452-2002). Data timbulan sampah sangat penting
diketahui untuk menentukan fasilitas setiap unit pengelolaan sampah dan kapasitasnya
misalnya fasilitas peralatan, kendaraan pengangkut, rute angkutan, fasilitas daur ulang,
luas dan jenis TPA. Besaran timbulan sampah berdasarkan komponen-komponen
sumber sampah dapat dilihat pada tabel 2.1, sementara besaran timbulan sampah
berdasarkan klasifikasi kota dapat dilihat pada tabel 2.2.
VOLUME BERAT
NO KLASIFIKASI KOTA
(L/ORANG.HARI) (Kg/ORANG.HARI)
1 Kota Sedang 2,75-3,25 0,70-0,80
2 Kota Kecil 2,5-2,75 0,625-0,70
(Sumber : SNI 19-3983-1995)
14
Laporan Kerja Praktek
15
Laporan Kerja Praktek
kegiatan dan berbagai lokasi, baik saat di rumah, jalan, pasar, hotel, taman dan kantor.
Perhitungan yang baik hendaknya didasarkan dengan pengambilan sampling.
16
Laporan Kerja Praktek
17
Laporan Kerja Praktek
PEMUKIMAN PEMUKIMAN
PEMUKIMAN
KOMPOSISI (LAW (MIDLE
(HIGHTINCOM)
INCOME) INCOME)
Kertas 1-10 15-40 15-40
Kaca, Keramik 1-10 1-10 4-10
Logam 1-5 1-5 3-13
Plastik 1-5 2-6 2-10
PEMUKIMAN
PEMUKIMAN PEMUKIMAN
(MIDLE
KOMPOSISI (LAW INCOME) (HIGHTINCOM)
INCOME)
Kulit, karet 1-5 - -
Kayu 1-5 - -
Tekstil 40-85 20-65 2-10
Sisa Makanan 40-85 20-65 20-50
Lain-lain 1-40 1-30 1-20
(Sumber: Damanhuri dan padmi, 2004)
18
Laporan Kerja Praktek
19
Laporan Kerja Praktek
b. Kelembaban
Kelembaban sampah dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu dengan
metode berat basah dan berat kering. Metode berat basah dinyatakan dalam
persen berat basah bahan dan metode berat kering dinyatakan sebagai
persen berat kering bahan. Secara umum metode berat basah sering
digunakan. Rumus kelembaban dari berat basah adalah:
M = w − d x100
w
Dimana:
M = kelembaban (%)
c. Ukuran partikel
Adalah besar kecilnya bentuk fisik kandungan komposisi sampah
tersebut,sangat penting untuk pengolahan akhir sampah, terutama pada
tahap mekanis, untuk mengetahui ukuran penyaringan dan pemisahan
mekanik.
d. Field Capacity
Adalah jumlah air yang dapat tertahan dalam sampah dan dapat keluar dari
sampah akibat daya grafitasi. Field Capacity sangat penting untuk
mengetahui karakteristik lindi dalam landfill. Field Capacity bervariasi
tergantung dari perbedaan tekanan dan dekomposisi sampah. Sampah dari
daerah pemukiman dan komersial yang tanpa pemadatan Field Capacity
sebesar 50% - 60%.
20
Laporan Kerja Praktek
e. Kepadatan Sampah
Adalah jumlah sampah yang berada dalam area tersebut,Kepadatan sampah
sangat penting untuk mengetahui pergerakan dari cairan dan gas dalam
landfill.
2) Karakteristik Kimia
Karakteristik kimia sampah sangat penting dalam mengevaluasi proses
alternatif dan pilihan pemulihan energi. Apabilah sampah akan digunakan sebagai
energi bahan bakar, maka karakteristik yang harus diketahui adalah analisa proklimasi
(kandungan air, kandungan abu dan kandungan karbon tetap), titik abu sampah, analisis
ultimasi (persentase C, H, O, N, S dan abu) dan besarnya energi.
a. Analisis proklimasi
Bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan yang muda terbakar dan tak
muda terbakar. Biasanya dilakukan untuk tes karakter yang mudah terbakar
supaya mengetahui kandungan volatil, kandungan abu, kandungan karbon
tetap dan kandungan air.
c. Analisis ultimasi
Adalah penentuan persentase komponen yang ada dalam sampah seperti
persentase C, H, N, S dan abu. Analisis ultimasi ini bertujuan menentukan
karakteristik kimia dan bahan organik sampah secara biologis. Misalkan
pada komposting perlu diketahui rasio C/N sampah, supaya dapat
berlangsung baik.(Tchobonaglus, Theisen dan vigil, 1993).
21
Laporan Kerja Praktek
d. Kandungan energi
Kandungan energi dalam komponen organik dari sampah dapat ditentukan
dengan bomb calorimeter.
3) Karakteristik Biologis
Sampah organik memiliki karakteristik biologis, fraksi organik dari sampah
dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:
a. Kandungan terlarut seperti gula, asam amino dan berbagai macam asam
organik.
b. emiselulosa yaitu hasil penguraian gula.
c. Selulosa yaitu hasil penguraian glulosa.
d. Lemak, minyak dan lilin.
e. Lignin, material polimer biasanya terdapat pada kertas seperti kertas koran
dan fiberbroad.
f. Lignoselulosa kombinasi dari lignin dan selulosa.
g. Protein yang terdiri dari rantai asam amino.
(Sumber : Tchobonaglus, Theisen dan vigil, 1993).
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan / atau proses alam yang
berbentuk padat ( UU RI No.18, 2008). Sampah adalah bahan buangan dalam bentuk
padat dan semi padat yang dihasilkan dari aktifitas manusia dan hewan yang dibuang
karena tidak diinginkan atau digunakan lagi (Tchobanoglus, Theisen dan Vigil,1993).
Sedangkan Pengelolaan Sampah Berdasarkan UU RI No. 18, 2008 yaitu
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah . Pada
dasarnya pengelolaan sampah merupakan salah satu dari sekian banyak upaya dalam
pengelolaan lingkungan. Akan tetapi dalam kenyataan dilapangan kadangkala terjadi
22
Laporan Kerja Praktek
23
Laporan Kerja Praktek
Pengumpulan
Motor Sampah
24
Laporan Kerja Praktek
jenis sampah yang akan dikelola agar memudahkan dalam penanganan berikutnya,
khususnya dalam upaya daur ulang. Disamping itu dengan adanya wadah yang baik,
maka:
- Bau akibat pembusukkan sampah yang juga menarik datangnya lalat dapat
diminimalkan.
- Air hujan yang berpotensi menambah kadar air di sampah dapat
dikendalikan.
- Pencampuran sampah yang tidak sejenis dapat dihindari.
Berdasarkan letak dan kebutuhann dalam sistem penanganan sampah,
maka pewadahan sampah dapat dibagi dalam beberapa tingkat (Level),
yaitu:
(a) Level 1
Wadah sampah yang menampung sampah langsung dari sumbernya. Pada
umumnya wadah sampah pertama ini di letakkan di tempat-tempat yang
terlihat yang mudah dicapai oleh pemakai, misalnya diletakkan di dapur,
ruang kerja dan sebagainya, biasanya wadah sampah jenis ini adalah tidak
statis tapi mudah diangkut dan dibawa kewadah sampah level 2.
(b) Level 2
Bersifat sebagai pengumpul sementara, merupakan wadah yang
menampung sampah dari level 1 maupun langsung dari sumbernya. Wadah
sampah level 2 ini diletakkan di luar kantor, sekolah, rumah atau tepi jalan
atau dalam ruang yang disediakan seperti, dalam apartemen bertingkat.
Melihat perannya yang berfungsi sebagai titik temu antara sumber sampah
dan sistem pengumpul, maka guna memudahkan dalam pemindahannya.
(c) Level 3
Merupakan wadah sentral, biasanya bervolume besar yang akan
menampung sampah dari level 2 bila sistem memang membutuhkan.
Wadah sampah ini sebaiknya terbuat dari kontruksi khusus dan
25
Laporan Kerja Praktek
26
Laporan Kerja Praktek
27
Laporan Kerja Praktek
28
Laporan Kerja Praktek
Menurut Damanhuri dan Padmi Tahun 2004 pola pengumpulan sampah terdiri
atas 3 yaitu :
29
Laporan Kerja Praktek
30
Laporan Kerja Praktek
31
Laporan Kerja Praktek
(𝑃HCS+𝑠+ℎ)
THCS = ……………………………….Persamaan 1
(𝑙−𝑤)
Dimana :
THCS = Waktu untuk pengangkutan (pulang pergi) pada sistem HCS
(jam/trip)
P HCS = Waktu untuk pengambilan pada sistem HCS (jam/trip)
s = Waktu di TPA (jam/trip)
h = Waktu untuk perjalanan angkut (pp) (jam/trip)
w = factor of route/ factor hambatan yang meliputi :
- hambatan perlu (dari lokasi ke kontainer ), dari kontainer
terakhir ke garasi ke tempat mobil, kerusakan mesin, istirahat bagi
pekerja)
- hambatan tak perlu.
• Untuk mengetahui kemampuan angkut tiap hari kerja
(1−𝑤)𝐻
Nd =(𝑃HCS+s + ɑ+𝑏𝑥)……………………………….Persamaan 2
Dimana :
a = Jam/ritasi
b = Jam/jarak
32
Laporan Kerja Praktek
Persamaan matematis :
Dimana:
Dimana :
V = volume kendaraan angkut (m3)
r = ratio/factor pemadatan
C = volume kontainer (m3/kontainer)
f = faktor kegunaan/utilization factor container
33
Laporan Kerja Praktek
34
Laporan Kerja Praktek
a. Ketersediaan oksigen :
- Aerob bila dalam prosesnya menggunakan oksigen (udara).
- Anaerob bila dalam prosesnya tidk menggunakan oksigen.
c. Kondisi suhu
- Suhu mesofilik : berlangsung pada suhu normal biasanya proses anaerob.
- Suhu termofilik : berlangsung diatas 400C terjadi pada kondisi aerob.
d. Teknologi yang digunakan
- Pengomposan tradisional alami, misalnya dengan cara terbuka.
- Pengomposan dipercepat (high rate) yang bersasaran mengkondisikan
dengan rekayasa lingkungan yang mengoptimalkan kerja organisme,
seperti pengaturan pH, suplai udara, kelembaban, suhu dan pencampuran.
35
Laporan Kerja Praktek
36
Laporan Kerja Praktek
37
Laporan Kerja Praktek
BAB III
Secara geografis, Kota Surabaya terletak di hilir sebuah Daerah Aliran Sungai
(DAS) Brantas yang bermuara di Selat Madura. Beberapa sungai besar yang berasal
dari hulu mengalir melintasi Kota Surabaya, yaitu Kali Surabaya, Kali Mas, Kali Jagir,
dan Kali Lamong. Sebagai daerah hilir, Kota Surabaya sehingga dengan sendirinya
Kota Surabaya merupakan daerah limpahan debit air dari sungai yang melintas
sehingga rawan banjir pada musim penghujan. Secara administrasi pemerintahan Kota
Surabaya terdiri dari 31 kecamatan, 154 kelurahan, 1405 Rukun Warga (RW) dan 9271
Rukun Tetangga (RT). Kota Surabaya dari hasil registrasi pada tahun 2019 sebanyak
3,15 juta jiwa. Kota Surabaya pada tahun 2019 memiliki laju pertumbuhan penduduk
sebesar 2,07 persen. Sementara itu, Kepadatan penduduk di Kota Surabaya tahun 2019
mencapai 9.497 jiwa/km2.
38
Laporan Kerja Praktek
(Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2020).
Tabel 3.1 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Surabaya
Kecamatan Kelurahan
Karangpilang 4
Jambangan 6
Gayungan 4
Wonocolo 6
Tennggilis Mejoyo 4
Gunung Anyar 4
Rungkut 6
Sukolilo 7
Mulyorejo 6
Gubeng 6
Wonokromo 4
Dukuh Pakis 4
Wiyung 5
Lakarsantri 4
Sambilkerep 6
39
Laporan Kerja Praktek
Kecamatan Kelurahan
Tandes 3
Sukomanunggal 6
Sawahan 4
Tegalsari 5
Genteng 5
Tambaksari 8
Kenjeran 4
Bulak 4
Simokerto 5
Semampir 5
Pabean Cantina 5
Bubutan 5
Krembangan 5
Asemrowo 4
Benowo 6
Pakal 4
KOTA SURABAYA 154
(Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2020).
40
Laporan Kerja Praktek
41
Laporan Kerja Praktek
• Kota pantai
• Dataran rendah antara 3-6 m di atas permukaan laut
• Daerah berbukit, di Surabaya bagian selatan 20-30 m di atas permukaan
laut.
• Temperatur Kota Surabaya cukup panas, yaitu rata-rata antara 22,60 –
34,10 , dengan tekanan udara rata-rata antara 1005,2 – 1013,9 milibar
dan kelembaban antara 42% - 97%.
• Kecepatan angin rata-rata perjam mencapai 12 – 23 km, curah hujan
rata-rata antara 120 – 190 mm.
• Jenis Tanah yang terdapat di Wilayah Kota Surabaya terdiri atas Jenis
Tanah Alluvial dan Grumosol, pada jenis tanah Alluvial terdiri atas 3
karakteristik yaitu Alluvial Hidromorf, Alluvial Kelabu Tua dan
Alluvial Kelabu.
• Wilayah kota Surabaya merupakan dominan daerah dataran rendah,
yang berkisar 80% merupakan endapan alluvial dan sisanya merupakan
perbukitan rendah yang dibentuk oleh tanah hasil pelapukan batuan
tersier/tua. Dataran rendah meliputi wilayah Surabaya Timur, Utara dan
Selatan memiliki kemiringan
42
Laporan Kerja Praktek
43
Laporan Kerja Praktek
44
Laporan Kerja Praktek
45
Laporan Kerja Praktek
46
Laporan Kerja Praktek
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
Jabatan Fungsional
Kepala Sub Bagian Kepala Sub Kepala Sub Bagian
Tertentu
Kepegawaian dan Umum Bagian Keuangan Pemberdayaan Masyarakat
RTH & PJU Kebersihan Sarana & Prasarana Sampah & Limbah
47
Kepala Bagian
Tata Usaha
Laporan Kerja Praktek
48
Laporan Kerja Praktek
49
Laporan Kerja Praktek
1. Penimbangan
Penimbangan awal dilakukan ketikan truk sampah masuk,
kemudian dilakukan pengecekan armada program SWAT DKP
Surabaya, kemudian dilanjutkan dengan penimbangan sampah dan
printout tonase oleh pihak PT.SI, kemudian sampah di arahkan ke
titik buang dan reprofiling, selanjutnya Ketika truk keluar akan
dilakukan penimbangan dan pengesahan surat jalan truk sampah,
agar truk bisa keluar TPA. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar dibawah ini.
50
Laporan Kerja Praktek
51
Laporan Kerja Praktek
3. Cover Soil
Penutupan cover soil dimulai dengan penganggkutan tanah merah
menggunakan truck kemudian diunloadig dititik buang dan
kemudian diestafet menggunakan exavattor yang selanjutnya akan
dipenggelarankan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar
dibawah ini.
52
Laporan Kerja Praktek
53
Laporan Kerja Praktek
5. Polution Management
Polution Management, dengan penyemprotan EM6 untuk
pengendalian lalat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar
dibawah ini.
54
Laporan Kerja Praktek
7. Landfill Intermediate
Landfill Intermediate adalah lahan perantara memisahkan titik
buang TPA yang berdekatan. Ini digunakan ketika TPA, yang akan
disangga, tidak memiliki lahan yang cukup untuk dijadikan alas atau
pengisi yang sesuai karena klasifikasi TPA yang berbeda antara sel-
sel di sekitarnya. Dengan demikian, lahan perantara dapat melayani
lapisan atas atau penutup dari satu sel dan sekaligus, lahan dasar
untuk sel berikutnya.
55
Laporan Kerja Praktek
56
Laporan Kerja Praktek
57
Laporan Kerja Praktek
58
Laporan Kerja Praktek
BAB IV
DI KOTA SURABAYA
59
Laporan Kerja Praktek
KECAMATAN KETERANGAN
Tegalsari Terlayani
Genteng Terlayani
Tambaksari Terlayani
Kenjeran Terlayani
Bulak Terlayani
Simokerto Terlayani
Semampir Terlayani
Pabean Cantina Terlayani
Bubutan Terlayani
Krembangan Terlayani
Asemrowo Terlayani
Benowo Terlayani
Pakal Terlayani
(Sumber Dinas Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau,2020).
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa semua wilayah kota Surabaya sudah
terlayani dengan baik. Peran masyarakat kota Surabaya berperan sangat besar
dalam mengatasi permasalahan sampah pada kota Surabaya.
Jumlah penduduk kota Surabaya tahun 2020 adalah 3.159.481 juta jiwa.
(Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2020). Dilihat
dari data tahun 2020 bahwa jumlah penduduk yang terlayani oleh Dinas Kebersihan
Dan Ruang Terbuka Hijau adalah :
• Berdasarkan Standar Nasional Indonesia, Kota Surabaya termasuk
dalam klasifikasi kota besar dengan ketentuan besaran laju timbulan
sampah sebesar 2,75-3,25 L/orang/hari. Sehingga untuk laju timbulan
sampah Kota Surabaya yang digunakan adalah sebesar 3,25
L/orang/hari.
• Timbulan sampah penduduk di Kota Surabaya selama tahun 2020 rata-
rata per hari adalah :
60
Laporan Kerja Praktek
61
Laporan Kerja Praktek
SUMBER
NO KETERANGAN
SAMPAH
rumah tangga lainnya. Permukiman tersebar di seluruh
wilayah Kota Surabaya.
2 Pasar Jenis sampah yang dihasilkan berasal dari aktifitas pasar
sebagian besar berupa sampah organik. Pasar yang ada di
Kota Surabaya.
3 Komersil Kota Jenis sampah yang dihasilkan berupa sampah organik dan
Surabaya anorganik berasal dari aktifitas perdagangan seperti toko,
restoran dan hotel yang banyak ditemukan di wilayah Kota
Surabaya.
4 Institusi Jenis sampah yang dihasilkan berupa sampah organik dan
anorganik berasal dari aktifitas sekolah dan kantor
pemerintahan yang tersebar di seluruh wilayah Kota Surabaya.
5 Rumah Sakit Rumah Sakit Di Kota Surabaya, puskesmas dan klinik. Jenis
sampah yang dihasilkan adalah sampah organik, anorganik
dan sampah B3 Medis. DKRTH hanya melayani sampah
organik dan anorganiknya saja. Sedangkan limbah B3 Medis
dibakar dengan menggunakan incinerator
6 Jalan Jenis sampah yang dihasilkan dari jalan ini berupa sampah
organik dan anorganik. Sampah sapuan jalan yang dilayani
oleh DKRTH.
7 Taman Untuk sampah taman yang berupa dedaunan dan ranting-
ranting pohon, dilayani oleh DKRTH.
(Sumber Dinas Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau,2020).
62
Laporan Kerja Praktek
Prosentase
No Komposisi Sampah
(%)
1 Sampah organik 54,31%
2 Kayu / produk kayu 1,61%
3 Kulit 1,19%
4 Karet 1,14%
5 Plastik 19,44%
6 Kertas / bahan kertas 14,63%
7 Kain / tekstil 1,47%
8 Kaca 1,12%
9 Keramik 0,17%
10 Logam 0,48%
11 B3 0,86%
12 Lain-lain 3,59%
Total 100,00%
(Sumber Dinas Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau,2020)
63
Laporan Kerja Praktek
64
Laporan Kerja Praktek
65
Laporan Kerja Praktek
66
Laporan Kerja Praktek
67
Laporan Kerja Praktek
68
Laporan Kerja Praktek
3 Conveyor 1
Dilakukan pemilahan
sampah plastik,
kertas, kaca, kaleng,
botol, dan gelas
plastik
4 Conveyor 2
Dilakukan pemilahan
lebih detail terhadap
sampah residu yang
tidak bisa
dimanfaatkan
5 Conveyor 3
Sampah organik yang
tersisa siap masuk ke
mesin pencacah
sebagai bahan
kompos untuk
selanjutnya diolah di
Rumah Kompos
Jambangan.
69
Laporan Kerja Praktek
6 Mesin Pencacah
Sampah organik
dicacah dengan mesin
pencacah sehingga
bentuk fisiknya
menjadi lebih lembut
untuk mempercepat
proses pengomposan
2. Penyapuan oleh
pihak ketiga Jl.
Raya Kupang
Jaya
70
Laporan Kerja Praktek
3. Penyapuan oleh
pihak ketiga Jl.
Raya Kupang
Indah
71
Laporan Kerja Praktek
3. Rumah
kompos
keputran
4, Rumah
kompos
wonorejo
72
Laporan Kerja Praktek
2.
73
Laporan Kerja Praktek
PEMASUKAN BAHAN BAKU DAN PERSEDIAAN KOMPOS (PER BULAN)
UPTD PEMANFAATAN SAMPAH - DKRTH KOTA SURABAYA
TAHUN 2020
74
Laporan Kerja Praktek
2. Tong
Komposter
75
Laporan Kerja Praktek
No Gambar Keterangan
.
3. Pemanfaata
n ban bekas
menjadi pot
bunga
4. Pemanfaata
n sandal
jepit bekas
menjadi
matras
76
Laporan Kerja Praktek
No Gambar Keterangan
.
5. Pemanfaata
n ban bekas
menjadi
tempat
sampah
karet
6. Pemanfaata
n sampah.
77
Laporan Kerja Praktek
5. Inovasi
a. Pengeolaan sampah dipasar
Berhasil menghemat biaya angkutan 60/70% per tahun, Meringankan
retribusi kios serta listrik yang harus dibayar pedagang, Menghemat
Biaya pengelolaan sampah yang tidak masuk ke TPA
Rp.1.968.759.035 / tahun, Air lindi yang dihasilkan sebanyak 700
liter/hari dimanfaatkan sebagai campuran untuk menyirami taman.
Gambar 4.4 Pengeolaan sampah dipasar
78
Laporan Kerja Praktek
6. Pemberdayan masyarakat
a. Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Komunitas
Melibatkan peran serta masyarakat untuk mengelola lingkungan
secara mandiri berbasis komunitas dengan mengelola sampah dari
sumbernya dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan hasil
sampah kering dtabung di Bank Sampah, sedangkan sampah basah
di jadikan kompos.
79
Laporan Kerja Praktek
b. Bank Sampah
Merupakan kegiatan bersifat social engineering yang
mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah serta menumbuhkan
kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah secara bijak dan
pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA.
Bank Sampah Kota Surabaya terdapat di 31 Kecamatan, Dengan
Omzet rata – rata Rp. 350.000,00 – 5.000.000,00 / Bulan, dan dapat
mereduksi sampah anorganik hingga 7.14 Ton / Minggu, Terdapat
409 bank sampah aktif dan 15.886 nasabah.
500
409
400 371
260 280
300 220
180 200
200 135
100 50
15
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Bank Sampah
80
Laporan Kerja Praktek
81
Laporan Kerja Praktek
Award 2014
Surabaya Berseri
82
Laporan Kerja Praktek
Lomba Keterangagn
Award 2015
Surabaya Emas
Award 2016
Surabaya green
and clean
Awarding 2016
Surabaya green
and clean
83
Laporan Kerja Praktek
Lomba Keterangagn
Award 2013
MDS (Merdeka
Dari Sampah)
Award 2014
MDS (Merdeka
Dari Sampah)
Award 2015
MDS (Merdeka
Dari Sampah)
84
Laporan Kerja Praktek
Lomba Keterangagn
Juara surabaya
emas kategri
maju untuk
pengelollan
lingkungan
paling berbunga
Contoh kampung
go green,
kampung maspati
1.
85
Laporan Kerja Praktek
Lomba Keterangagn
Contoh
kelurahan go
green, kelurahan
sukomanunggal.
86
Laporan Kerja Praktek
Pembentuk
an Pasukan
Kebersihan
Kerja Bakti
Rutin
87
Laporan Kerja Praktek
88
Laporan Kerja Praktek
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan serta hasil evaluasi terhadap sistem pengelolaan
sampah Kota Surabaya, maka dapat disimpulkan :
1. Sampah penduduk kota Surabaya di seluruh kecamatan sudah terlayani, Saat ini
tingkat pelayanan sampah di Kota Surabaya dapat dikatakan cukup bagus,
cakupan pelayanan mencapai 86,00%.
2. Timbulan sampah penduduk di Kota Surabaya selama tahun 2020 rata-rata per
hari adalah 10.268.313,25 L/orang/hari.
3. Sumber sampah yang ada di Kota Surabaya berasal dari aktivitas penduduk dan
pasar, sampah juga berasal dari pertokoan dan perdagangan, kantor instansi dan
swasta, sampah jalan dan tempat-tempat umum, sampah dari pembersihan
drainase, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas serta sampah
organik seperti dedaunan, rating pohon dll.
4. Pengumpulan sampah mulai dari sumber ke TPS dilakukan oleh petugas
pengumpul RT/RW setempat menggunakan gerobak motor, Setelah dilakukan
pengumpulan sampah, dilakukan pemindahan sampah ke dalam tong sampah
yang sesuai dengan spesifikasi pengangkutan sampah
5. Pola pewadahan dilakukan secara individu, dengan masing-masing
rumah/institusi menempatkan bak sampah atau dikumpulkan dalam satu titik
halte sampah serta memanfaatkan sarana dan prasarana yang disediakan oleh
pengelola kota Surabaya (Dinas Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau). baik
itu berupa TPS sampah yang berada di pinggir jalan serta kontainer yang
diletakkan tersebar di daerah-daerah potensial penghasil sampah baik itu di
daerah permukiman padat maupun di Pasar-pasar (Komersil) serta perkantoran.
6. Pengangkutan sampah dengan menggunakan alat angkut truk compactor
tersebar di seluruh wilayah kota Surabaya. Dalam pelaksanaan operasional
89
Laporan Kerja Praktek
90
Laporan Kerja Praktek
5.2 Saran
Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya
perbaikan sistem pengelolaan sampah di Kota Surabaya:
1. Perlunya sosialiisasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang menyeluruh kepada
masyarakat agar lebih memahami pengelolaan sampah untuk mengurangi
sampah yang berakhir di TPA Benowo.
2. Melihat semakin meningkat pertumbuhan penduduk di kota Surabaya maka
perlu adanya penambahan sarana fasilitas pewadahan sampah, terkhususnya di
wilayah padat penduduk.
3. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di kota surabaya
maka perlu adanya lebih banyak fasilitator lingkungan untuk memberikan
pelatihan dan pengetahuan cara pengelolaan sampah mulai dari rumah.
91
Laporan Kerja Praktek
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2015, Statistik Indonesia
Tahun 2015, Surabaya : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2016, Statistik Indonesia
Tahun 2016, Surabaya : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2017, Statistik Indonesia
Tahun 2017, Surabaya : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2018, Statistik Indonesia
Tahun 2018, Surabaya : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2019, Statistik Indonesia
Tahun 2019, Surabaya : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2020, Statistik Indonesia
Tahun 2020, Surabaya : Badan Pusat Statistik.
Dinas Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya, 2020. Dokumen dan
Arsip Bidang Kebersihan dan Persempahan : Surabaya.
George Tchobanoglous, Hiary Thesen Samuel A. Vigil, 1993. Integrated Solid Waste
Management: Engineering Principles and Management Issues. Mc Graw
Hill International Editions.
Standar Nasional Indonesia 19-3983-1995, Spesifikasi Sampah Untuk Kota Kecil Dan
Sedang Di Indonesia. Badan Standarisasi Nasional.
92
Laporan Kerja Praktek
93