PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat Rahmat dan Karunia-Nya yang telah
melimpahkan Taufiq, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal dengan judul “Pengembangan Brosur Berbasis Socio
Scaintific Issue Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik” Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Sehingga
penulis sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari pembaca.
Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan tambahan ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca, terimakasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
DAFTAR RUMUS ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x BAB
I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Pengembangan ...................................................................... 4
1.4 Spesifikasi Produk yang diinginkan .................................................. 4
1.5 Pentingnya Pengembangan .............................................................. 5
1.6 Definisi Istilah ................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7
2.1 Deskripsi Teori .................................................................................. 7
2.1.1 Brosur ...................................................................................... 7
2.1.1.1 Struktur Brosur .......................................................... 7
2.1.1.2 Isi Pesan Pada Brosur ............................................... 8
2.1.1.3 Faktor Penggunaan Brosur ........................................ 9
2.1.1.4 Keunggulan dan Kelemahan Brosur Sebagai Bahan
Ajar .......................................................................... 10
2.1.2 Socio Scaintific Issue ............................................................ 10
2.1.2.1 Pengertian Socio Scientific Issues ......................... 10
2.1.2.2 Kerangka Socio Sacintific Issue ........................... 10
2.1.2.3 Tujuan Penggunaan Socio Scientific Issue............ 14
2.1.2.4 Sifat Socio Scientific Issue .................................... 14
2.1.3 Berpikir Kritis ............................................................ 15
2.1.3.1 Pengertian berpikir kritis ...................................... 15
2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Berpikir Kritis...................... 16
2.1.3.3 Pentingnya Berpikir Kritis .................................... 16
2.1.3.4 Karakteristik Berpikir Kritis ................................. 17
2.1.3.5 Proses Berpikir Kritis ........................................... 19
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ....................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 22
3.1 Model Pengembangan ....................................................................... 22
3.2 Prosedur Pengembangan .................................................................. 22
3.3 Uji Coba Produk ................................................................................ 29
3.3.1 Desaign Uji Coba ................................................................... 29
3.3.2 Subjek Uji Coba ..................................................................... 29
3.3.3 Tempat Penelitian ................................................................... 29
3.3.4 Waktu Penelitian ..................................................................... 30
3.3.5 Jenis Data Uji Coba ................................................................. 30
iv
3.3.6 Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 30
3.3.7 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 34
3.3.8 Teknik Analisis Data .............................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 38
LAMPIRAN ................................................................................................ 40
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.2. Uji data angket respon guru dan siswa ......................................... 36
vi
vii
BAB I PENDAHULUAN
terbawah pada kategori sains dengan skor rata-rata 396 dari skor rata-rata
tergolong rendah,
Hasil study yang dilakukan oleh PISA ternyata selaras dengan penelitian yang
kecamatan batuan. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil angket dan
wawancara yang dilakukan kepada siswa dan guru IPA SMP kelas VII-A yang
kemampuan berpikir kritis (Lampiran 2 dan 4). Hasil angket siswa memperoleh
skor rata-rata 57.9% (Lampiran 5). Menurut hasil wawancara dan dapat
dibuktikan oleh RPP yang telah dibuat oleh guru IPA mengemukakan bahwa :
guru menjelaskan materi yang akan disampaikan kemudian siswa diminta untuk
berdiskusi dan mengerjakan tugas selain itu bahan ajar yang digunakan oleh guru
1
hanya berupa buku cetakan yang sudah disediakan oleh sekolah. dari data RPP
Salah satu strategi yang bisa mengatsi rendahnya kemampuan berpikir kritis
peserta didik yaitu dengan menerapkannya pendekatan socio scaintific issue dalam
pembelajaran yang mengangkat topik isu yang berkaitan dengan sains (Zeidler et
al., 2005). Konsep prosedural sains yang melibatkan peserta didik secara langsung
dalam topik isu yang diberikan sehingga akan berpikir mengenai penyelesaian dari
pemahaman tentang sifat, kekuatan dan keterbatasan pelaporan media tentang isu-
Pendekatan socio scaintific issue akan dikemas dalam bentuk brosur, karena
brosur memilki beberapa keunggulan yaitu dapat dijadikan sebagai sumber belajar
yang menarik, karena bentuknya praktis dan memberi kesan tidak memberatkan
siswa untuk belajar. Selain itu, ilustrasi gambar dan perpaduan warna pada brosur
juga dapat menambah minat siswa untuk membaca brosur (Abdul 2013:177). Hal
ini selaras dengan observasi yang dilakukan di SMP N 4 Sumenep, dari 16 siswa,
11 siswa diantaranya memilih bahan ajar bentuk brosur dibandingkan buku teks
biasa (Lampiran 4). Penggunaan ilustrasi gambar dan penjelasan singkat pada
brosur menjadikan materi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami oleh
siswa. Materi yang mudah dipahami dan dipelajari oleh siswa melalui brosur akan
berpikir kritis siswa yaitu sebesar 94 % di kelas eksperimen dan 88% pada kelas
control. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, et al. (2018) mengemukakan bahwa
siswa, dengan rata-rata nilai N –gain 71,54. Sebagian besar siswa memberikan
diatas perlu adanya pengembangan Brosur memuat Socio Scaintific Issue pada
bahan ajar buku wajib yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis.
dikaji adalah:
dikembangkan?
dikembangkan ?
d) Apakah brosur memuat socio scaintific issue efektif dalam meningkatkan
dikembangkan ?
telah dikembangkan ?
Bahan ajar yang akan dihasilkan pada penelitian pengembangan ini ialah
brousur berbasis socio scaintific issue terhadap kemampuan berpikir kritis. brosur
berbasisi SSI merupakan bahan ajar yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis
peserta didik. Brosur ini nantinya akan berisi materi isu-isu yang berkaitan dengan
sains. dari masalah yang ada siswa diberikan kesempatan untuk mengevaluasi,
menganalisis dampak dan membuat keputusan mengenai SSI tersebut. SSI sangat
penggunaan bahan ajar brosur mempunyai aspek visual untuk mendukung bahan
masyarakat dan landasan oleh peserta didik dalam mengeksplorasi konten sains.
dalam brosur ini yaitu materi IPA SMP Kelas VII mengenai pencemaran
lingkungan.
menjadi sarana dalam mewujudkan suatu inovasi bahan ajar. bahan ajar yang akan
proses pembelajaran dalam mencapai suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai dan
diharapkan.
yang digunakan dalam pengembangan brosur memuat SSI ini maka diberikan
disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri dari satu sampai
tiga halaman dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi
konseptual berkaitan erat dengan sains dengan solusi jawaban yang relatif
menarik dan lengkap yang bertujuan untuk menarik minat pembaca (Sujarwo et
al., 2018). Brosur dapat digunakan sebagai bahan belajar selama isi dari brosur
bersumber dari kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Abdul Majid
(2013:177) megemukakan bahwa brosur bisa dijadikan sebagai bahan ajar yang
memberatkan siswa untuk belajar. Materi yang mudah dipahami dan dipelajari
siswa melalui bahan ajar brosur akan menjadikan proses pembelajaran menjadi
merupakan bahan ajar belajar cetak yang didalamnya terdapat gambar atau tulisan
mengenai produk yang akan ditawarkan. Brosur yang baik ialah brosur yang dapat
isinya yang jelas. Selain itu brosur juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a)
Menururut (Depdiknas, 2008) Membuat brosur sebagai bahan ajar, paling tidak
memuat antara lain: Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan
materi.
pembacanya. Untuk siswa SMP upayakan untuk membuat kalimat yang tidak
terlalu panjang, maksimal 25 kata per kalimat dan dalam satu paragraf 3 – 7
kalimat.
Isi pesan atau informasi pada brosur harus dapat dipahami dengan baik oleh yang
harus menarik perhatian khalayak sasarannya yaitu siswa. Untuk itu sangat
menimbulkan perasaan ingin tahu yang lebih jauh sehingga pembaca mau
kebutuhan pembaca
oleh berbagai faktor, seperti yang dijelaskan oleh Effendy, (1999) sebagai berikut:
a. Faktor bentuk
brosur yang bentuknya persegi panjang yang berarti normal, tepat dan
fungsional.
b. Faktor warna
Bagi media brosur warna merupakan faktor penting karena menjadi pemikat
perhatian khalayak.
c. Faktor ilustrasi
Sesuatu yang indah, cantik, lucu, aneh dan luar biasa adalah hal-hal yang
dapat menarik memikat perhatian khalayak. Jadi untuk membina daya tarik
pada brosur, pihak yang akan menggunakan brosur dapat memilih dari salah
mengatakan: sebuah gambar sama dengan seribu kata, karena itu pula agar
d. Faktor bahasa
menimbulkan kesan pada publik. Jadi untuk brosur kalimatnya harus singkat,
e. Faktor huruf
Brosur harus mampu memikat perhatian khalayak yang dapat dibaca dalam
yang menarik, karena bentuknya praktis dan memberi kesan tidak memberatkan
siswa untuk belajar. Selain itu, ilustrasi gambar dan perpaduan warna pada brosur
juga dapat menambah minat siswa untuk membaca brosur. Sedangkan kelemahan
brosur dapat menjadi kertas percuma kecuali guru secara aktif melibatkan siswa
dalam membaca dan menggunakan materi dan pesan yang disampaikan terbatas.
yang mengangkat topik isu yang berkaitan dengan sains (Zeidler et al., 2005).
Tujuannya adalah bahwa isu-isu tersebut secara pribadi bermakna dan menarik
melibatkan peserta didik secara langsung dalam topik isu yang diberikan sehingga
Kerangka Socio Scientific Issue menurut (Herman et al., 2018) terdiri dari tiga
aspek inti yang terletak paling sentral yaitu : Elemen Desain, Pengalaman
Mengacu pada masalah dan peluang yang harus dimasukkan dalam desain,
instruksi harus dibangun di seputar isu yang menarik; yaitu, masalah harus
penting, tetapi keputusan seputar standar dan konten mana yang harus
sedang dipertimbangkan.
contoh fenomena atau prinsip, dan contoh-contoh ini dapat disajikan kapan
saja selama pengajaran. Untuk latar depan isu fokus dalam pengajaran dan
pembelajaran berbasis SSI, masalah itu sendiri harus disajikan sangat awal
dalam praktik tingkat tinggi. Praktik tingkat tinggi ini dapat dibingkai
praktik ini (atau terkait) adalah tujuan mendasar untuk pengajaran dan
b. Pengalaman Belajar
Terdiri dari aspek inti kedua dari pendekatan pengajaran dan pembelajaran
memiliki kesempatan untuk terlibat dalam enam pengalaman yang berbeda, tetapi
saling terkait yang harus tumpang tindih dengan elemen desain yang baru saja
dibahas. Dalam konteks pengajaran SSI, siswa harus memiliki kesempatan untuk:
2. Menghadapi ide dan teori ilmiah yang terkait dengan masalah yang sedang
dipertimbangkan;
1. Guru yang sukses memiliki pengetahuan tentang konten sains yang terkait
sosial yang berkaitan dengan sebagian besar SSI, tidak masuk akal (dan
bidang yang relevan. Namun, itu sangat penting bahwa guru akrab dengan
(Ratcliffe, Mary, and Grace, 2003) tujuan yang diinginkan untuk ketercapaian
pemahaman konsep sains dan prosesnya terlibat dalam penelitian dan diseminasi
lokal, dimensi nasional dan / atau global dalam pengenalan politik dan konteks
sifat probabilitas dan risiko; 10) Mengenali topikalitas dan sifat perubahan
sosioilmiah masalah.
Menurut Ratcliffe & Grace, (2003) suatu permasalahan dapat dikatakan isu sosial
sains apabila: 1) memiliki dasar dalam sains, selalu diawal dalam pengetahuan
tidak lengkap karena konflik/tidak lengkap bukti ilmiah, dan pelaporan yang tidak
lengkap; 5) mengatasi dimensi lokal, nasional dan global dengan politik yang
reflective thinking focused on deciding what to believe or do, yang artinya berpikir
kritis adalah suatu proses berpikir reflektif yang berfokus pada memutuskan apa
(Emily R. Lai: 2011). Definisi menurut Lai tersebut memiliki arti, bahwa berpikir
berpikir kritis sebagai pemikiran dari kualitas tertentu yang pada dasarnya
merupakan pemikiran yang baik yang memenuhi kriteria atau standar kecukupan
dan akurasi.
thinking adalah istilah umum yang diberikan untuk berbagai keterampian kognitif
mendukung kesimpulan
d. Membuat pilihan yang cerdas dan beralasan tentang apa yang harus dipercaya
kritis, maka akan menimbang semua sisi dari sebuah argumen dan mengevaluasi
mencari semua sisi dari sebuah argumen, pengujian pernyataan dari klaim yang
dibuat dari bukti yang digunakan untuk mendukung klaim. Yang paling utama
dari berpikir kritis ini adalah bagaimana argument yang kita kemukakan
benarbenar objektif.
Pada zaman modern dan tekhnologi cangih yang memudahkan segala informasi
maka berpikir kritis sangatlah penting bagi setiap orang. Keyness (2008)
terhadap apa yang dibaca dan dapat mengidentifikasi penalaran palsu atau tidak
logis. Berpikir kritis juga akan membantu untuk membuat argumen yang kuat
(misalnya, dalam penugasan). Ini berarti akan melihat dan membenarkan setiap
klaim yang dibuat berdasarkan bukti yang telah di evaluasi. Selain untuk membuat
lain:
pribadinya.
b. Berpikir kritis merupakan tujuan yang ideal di dalam pendidikan karena
ilmuilmu eksata dan kealaman serta mata pelajaran lainnya yang secara
yaitu: (1) interpretasi, (2) analisis, (3) inferensi, (4) evaluasi, (5) eksplanasi, (6)
pengaturan diri.
1. Interpretasi
makna atau arti dari berbagai macam pengalaman, situasi, data, peristiwa,
klarifikasi arti.
2. Analisis
Indikator analisis digunakan untuk mengidentifikasi hubungan inferensial
3. Inferensi
kesimpulan
4. Evaluasi
5. Eksplanasi
6. Pengaturan diri
berpikir kritis adalah mencoba mempertahankan posisi „objektif Ini berarti bahwa
siswa harus mencoba untuk menyadari setiap prasangka yang dimiliki yang
mungkin condong pada cara berpikir tentang sebuah argumen. Ketika membaca,
bagian yang tidak yakin terhadap makna tersebut. Meskipun tidak ada satu definisi
yang dinyatakan „benar‟ tentang cara berpikir kritis, siswa akan menemukan
tentang apa dan bagaimana berpikir kritis. Untuk mengetahui bagaimana proses
yang dibaca. Pada tahap ini secara sederhana mendefinisikan dan menyadari
b. Menganalisis materi
dengan teori dan penelitian lainnya, dimana gambaran yang lebih luas,
materi cukup jelas atau siswa perlu menemukan informasi tambahan untuk
tertentu?
atau formula pada suatu situasi. Proses mencoba untuk menerapkan apa yang
kelemahan lain yang mungkin terungkap ketika siswa menerapkan ide untuk
mengenai Socio Scientific Isu (SSI) di lihat reaksi topik dan pengaruhnya terhadap
yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP. Dalam aplikasi
SSI. Penelitian yang diperkuat oleh Pandela et al., (2019) pembelajaran berbasis
berpikir kritis siswa yaitu sebesar 94 % di kelas eksperimen dan 88% pada kelas
control.
siswa, dengan rata-rata nilai N –gain 71,54. sebagian besar siswa memberikan
METODE PENELITIAN
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono., 2017). Pada
metode penelitian dan pengembangan terdapat beberapa jenis model. Model yang
(Thiagarajan et al., 1974). Metode dan model ini dipilih karena bertujuan untuk
menghasilkan produk berupa bahan ajar Brosur berbasis Socio Scaintific Issue.
Produk yang dikembangkan kemudian diuji kelayakannya dengan validitas dan uji
coba produk untuk mengetahui sejauh mana peningkatan berpikir kritis peserta
Scaintific Issue.
Prosedur pengembangan pada penelitian ini menggunakan model 4D. Hal ini
sebagai berikut:
mulai dari analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis tugas, analisis
di sekolah tersebut peneliti melakukan wawancara kepada guru IPA kelas VII A
kognitif, afektif, serta jenis bahan ajar yang di sukai peseta didik. Tahap analisis
1) Menyusun angket siswa dan wawancara guru IPA SMP kelas VII.
(Lampiran 2).
3) Memberikan beberapa contoh bahan ajar cetak yang disukai oleh peserta
didik.
(Lampiran). Cara berpikir kritis siswa harus dapat diarakan dengan cara melatih
dan mengujicobakan bahan ajar yang mampu mengasah cara berpikir tanpa
Analisis ranah afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku
bahan ajar cetak dan ternyata siswa lebih memilih brosur dikarenakan brosur
merupakan bahan ajar yang menarik serta memberikan kesan tidak memberatkan
2) Melakukan analisis buku IPA kelas VII semester 2 yang menjadi buku
3) Materi yang sesuai dengan pendektan Socio Scientific Issue ini yaitu
nyata yang kompleks serta memerlukan pemikiran yang kritis untuk dapat
memecahkannya
issue.
Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi isi materi ajar secara rinci
dalam bentuk garis besar (Trianto, 2014). Tahapan analisis tugas antara lain :
kritis.
23
nyata yang kompleks serta memerlukan pemikiran yang kritis untuk dapat
yang digunakan dan konsep yang dinyatakan dalam bentuk perilaku (Thiagarajan
pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik yang disesuaikan dengan KI,
KD yang dipilih. Pada penelitian ini dilakukan analisis tujuan pembelajaran untuk
lingkungan.
Pada tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk merancang dan memberikan
indikator kemampuan berpikir kritis dengan menyusun soal- soal pretest dan
posttest berdasarkan hasil analisis konsep dan analisis tugas yang dijabarkan
disebarkan.
materi yang terdapat dalam bahan ajar yang akan dikembangkan dengan
Berdasrkan hasil angket dan wawancara di dapatkan hasil bahwa media cetak
yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah buku cetakan yang disediakan
oleh sekolah. Sedangkan buku cetakan tersebut belum dipersiapkan secara khusus
untuk pembelajaran blanded learning hal ini selaras dengan kelebihan brosur
daring (e-brosur), Brosur juga memberikan kesan tidak memberatkan siswa dalam
belajar. Sehingga pada saaat penyebaran angket siswa lebih banyak memilih
Format Brosur :
5 Sajian Utama Pada sajian utama memuat topik yang sedang hangat
diperbincangkan. Misalnya, peristiwa pencemaran tanah yang disajikan
pada Brosur berbasis Socio Scaintific Issue.
Desain awal akan menyajikan gambaran dari rancangan produk yang akan
dimaksudkan adalah rancangan bahan ajar yang dibuat sebelum uji coba. tahap
Scaintific Issue.
Tahap pengembangan ini terdiri atas penilaian ahli dan pengujian pengembangan.
coba.
a) Validasi Ahli
Kegiatan validasi ini dilakukan oleh 3 orang validator yang kompeten, yaitu 1
validator dari guru IPA, 1 validator dari dosen ahli materi dan bahasa, serta 1
validator dari dosen ahli media. Tahap validasi meliputi validasi kelayakan materi
untuk dihasilkan produk yang lebih layak digunakan oleh siswa untuk belajar IPA.
validator.
validasi produk. Uji coba dilakukan kepada siswa untuk mendapatkan respon
mereka terhadap produk yang telah dikembangkan. Tahap uji coba produk
dikembangkan
f. Mengelola data hasil pretest, posttest, dan angket respon siswa dan guru
penyebaran brosur hasil dari pengembangan diberikan hanya kepada guru IPA
Desain uji coba pada penelitian ini merupakan suatu uji coba kepada guru
mata pelajaran IPA dan siswa kelas VII SMPN 4 Sumenep tentang kevalidan
Subjek uji coba brosur berbasis socio sacintific issue pada penelitian ini
sekolah negeri dan favorit di kecamatan batuan, dan biasanya sekolah negeri
kritis di SMP 4 Sumenep masi rendah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
Sumenep.
2022/2023. Jenis data uji coba pada penelitian ini yaitu meliputi data kualitatif dan
28
data kuantitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran dari validator
sedangkan data kuantitatif berupa jumlah atau nilai dari hasil validasi yang
Jenis data uji coba pada penelitian ini yaitu meliputi data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran dari validator sedangkan
data kuantitatif berupa jumlah atau nilai dari hasil validasi yang dilakukan oleh
dosen ahli.
lembar validasi ahli materi, validasi ahli media dan lembar ke praktisan, angket
respon guru, dan angket respon siswa seperti ditunjukkan tabel dibawah :
b)
Pada lembar instrumen ini digunakan untuk mengetahui respon guru dan
penjabarannya
Socio Scaintific Issue terhadap kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada Tabel
berikut ini
Kisi-kisi lembar respon siswa pada Brosur berbasis Socio Scaintific Issue
terhadap kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel berikut ini:
3. Desain
berikut :
1. Lembar validasi
validasi dilakukan dengan cara : a) menyusun lembar validasi materi dan bahasa
2. Angket respon
Angket yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui
kisi-kisi angket respon guru dan siswa b) membagikan lembar angket respon guru
dan siswa setelah produk disebarkan. c) menganalisis hasil respon guru dan siswa.
baik dan layak ataukah diperlukan adanya revisi. Selain itu angket juga di desain
untuk peserta didik sebagai sasaran pengguna modul agar dapat memberikan
Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu validitas brosur, respon guru
brosur yang diperoleh dari validator ahli materi dan media. Apabila brosur
brosur sudah layak untuk diuji cobakan maka dapat dilakukan perhitungan
Validitas (V)
Lembaran ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari guru IPA atas respon
terhadap brosur berbasis Socio Scaintific Issue terhadap berpikir kritis peserta
didik . Angket respon diberikan kepada guru pengampuh mata pelajaran IPA kelas
VII. Hasil dari nilai aspek yang diperoleh, kemudaian dihitung dengan skala likert
Analisis data respon guru dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Skor (%)
Kemudian hasil penilaian respon guru diubah menjadi data kualitatif dengan
mengacu pada kriteria respon guru dan siswa dalam penelitian ini dapat dilihat
posttest yang diberikan kepada peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan
brosur memuat socio scaintific issue . Hasil tes siswa dianalisis menggunakan
g=
Kemudian dikategorikan dengan tafsiran efektifitas N-gain berikut ini (Solikha &
Rasyida, 2020):
41 – 55 % Kurang efektif
56 – 75 % Cukup efektif
> 76 % Efektif
DAFTAR PUSTAKA
36
Thiagarajan, S., Dorothy a‟., A., & Somme!, M. I. (1974). Instructional
development for training teachers of exceptional children: A sourcebook. In Indiana
University Bloomington, Indiana (Vol. 14, Issue 1). https://doi.org/10.1016/0022-
4405(76)90066-2
Wulandari, Y. (2017). Kelayakan Aspek Materi Dan Media Dalam
Pengembangan Buku Ajar Sastra Lama. Gramatika STKIP PGRI Sumatera
Barat, 3(2). https://doi.org/10.22202/jg.2017.v3i2.2049
Zeidler, D. L., Sadler, T. D., Simmons, M. L., & Howes, E. V. (2005). Beyond
STS: A research-based framework for socioscientific issues education. Science
Education, 89(3), 357–377. https://doi.org/10.1002/sce.20048
37
LAMPIRAN
Nama :
Instansi :
38
Tempat/ Waktu :
No Indikator Instrument Hasil Wawancara
39
11 Apakah penggunaan bahan ajar atau .
media yang digunakan dapat
mencapai tujuan pembelajaran?
40
1 Proses Bagaimana cara Proses pembelajaran IPA dikelas
pembelajaran Bapak/Ibu menerapkan proses pembelajaran
melaksanakan proses kontekstual, yang mengaitkan
pembelajaran IPA di dengan kehidupan sehari-hari
kelas ? siswa. Selain itu kami tidak hanya
mengajar dengan teori saja
melainkan praktek langsung ke
lapangan. misalnya mengamati
lingkungan sekitar sekolah.
41
5 Apakah penyebab dari Penyebab rendahnya kemampuan
rendanya kemampuan tersebut adalah karena setiap siswa
tersebut? itu memiliki kemampuan yang
berbeda-beda. Dan juga karna kami
sebagai guru mungkin kurang bisa
mengarahkan siswa kepada berpikir
kritis. Untuk saat ini kami juga
mencari cara agar seluruh peserta
didik itu menguasai kemampuan
berpikir kritis.
42
dan siswa.
43
16 Dalam bentuk apakah Postest dan pritest tentang materi
evaluasi tersebut? tersebut.
44
Lampiran 3. Lembar Instrumen Angket Peserta didik
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Petunjuk pengisian :
a) Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan yang
tetera dalam tabel ,
b) Agket ini tidak berpengaruh pada nilai, untuk itu mohon kerjasamnaya untuk
mengisi angket dengan benar dan jujur.
c) Adapun skor penilaian pada kolom jawaban dengan kriteria sebagai berikut :
SS : Sangat setuju
S: Setuju
TS : Tidak setuju
No Instrument Skala
SS S TS
Bahan ajar
Gaya Belajar
45
8 Saya lebih suka belajar dengan cara mempraktekkan/
praktikum.
Keterampilan 4C
46
Lampiran 4. Lembar Hasil Angket Peserta didik
47
48
5. Lembar Hasil Analisis Angket Peserta Didik
49
Lampiran 5. Lembar Dokumentasi
Kegiatan Dokumentasi
Kegiatan penyebaran
angket kepada peserta
didik di kelas VIII
50
51