PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
Anggita Mawar Sari
NIM. 18108840033
Blitar,
Pembimbing Utama
NIK. 071070317
Blitar,
Pembimbing Pendamping
NIK. 071070378
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 8
3.3.1 Analisis............................................................................................ 27
v
3.5.1 Rancangan Penelitian ...................................................................... 38
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
macam ilmu aljabar, kalkulus, dan geometri. Bicara tentang geometri, geometri
sendiri merupakan suatu cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang titik,
garis, ruang, dan volume sehingga membentuk sebuah bangun datar ataupun
bangun ruang. Materi bangun datar sendiri adalah salah satu topik yang
mempelajari objek atau bentuk benda dua dimensi. Bangun datar merupakan
bangun yang memiliki luas dan keliling namun tidak memiliki volume. Ada
berbagai macam bangun datar yang diperkenalkan oleh guru, namun hanya materi
secara abstrak sehingga mengakibatkan multitafsir oleh peserta didik.
yang diambil dari youtube, selanjutnya video tersebut ditampilkan melalui LCD
Proyektor. Tidak ada kendala yang terjadi saat pembelajaran luring karena
pembelajaran dari video membuat peserta didik senang dan dengan mudah
memahami materi yang diberikan.
1. Bagi Peneliti
Penelitian yang dilakukan ini dimaksudkan untuk membantu guru
dalam menyampaikan materi bangun datar yang dikemas dalam bentuk
aplikasi berbasis android yang dapat digunakan di sekolah maupun di
rumah.
2. Bagi Guru
Penelitian yang dilakukan ini dimaksudkan agar guru dapat
menggunakan media pembelajaran ABATA sebagai salah satu media
pembelajaran matematika materi bangun datar.
3. Bagi Peserta Didik
Penelitian yang dilakukan ini dimaksudkan agar peserta didik dapat
menggunakan media pembelajaran ABATA sebagai salah satu media
pembelajaran matematika materi bangun datar yang menarik untuk
mempermudah dalam penguasaan materi.
7
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Media Pembelajaran
A. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin. Bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari
kata “media”, yang berarti “perantara” atau “pengantar” (Susilana 2018). Menurut
Susilana (2018), media adalah sebuah wadah berisi pesan yang harus disampaikan
dalam bentuk materi pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
memanfaatkan media dengan baik, peserta didik dapat lebih banyak belajar dan
dapat mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari dengan lebih baik. Media
adalah alat yang digunakan oleh guru dengan desain khusus guna meningkatkan
kualitas pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas (Musfiqon (2012), dikutip
dari Mashuri (2019)).
Media itu sendiri berperan sebagai alat pendidikan untuk memperjelas pesan
yang ingin disampaikan, mengatasi kendala waktu dan ruang yang terbatas,
meningkatkan semangat belajar, dan memberikan kemudahan pada anak untuk
belajar secara mandiri. Media pembelajaran membantu memperjelas penyajian
pesan dan informasi, meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik
terhadap pembelajaran, mengatasi batasan sensorik batasan sensorik (indera), ruang
dan waktu, serta memungkinkan peserta didik untuk berbagi pengalaman di
lingkungannya (Mashuri, 2019). Adanya variasi media yang menarik dapat
meningkatkan minat belajar peserta didik dan dapat mempengaruhi hasil belajar
peserta didik. Dengan memperhatikan konsep media di atas, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan pesan dan informasi dalam desain yang menarik untuk menarik
perhatian peserta didik selama pembelajaran.
Oleh karena itu, media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan guru
untuk melakukan pembelajaran, menyediakan materi yang dibuat dalam format
8
9
yang menarik, efektif dan efisien, serta menciptakan daya tarik dan semangat
belajar peserta didik.
Selain manfaat diatas, media pembelajaran memiliki nilai dan manfaat untuk
membuat konkret konsep-konsep yang abstrak, seperti menjelaskan tentang arus
listrik, perubahan arah angin, dan atau menjelaskan tentang peredaran darah
manusia. Menghadirkan benda-benda yang terlalu berbahaya atau sulit didapat,
seperti binatang buas (harimau, singa, gajah, dan sebagainya). Menunjukkan objek
yang terlalu besar atau terlalu kecil seperti kereta, virus, nyamuk atau semut.
Mempertunjukkan gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat (slow motion)
seperti pertumbuhan tunas, tembakan panah, atau mekarnya bunga.
1. Media pembelajaran yang baik haris jelas, rapi dan teratur dalam
penyaiannya,
11
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bangun datar adalah sebuah
bangun dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar yang dikelilingi oleh
beberapa sisi dan memiliki simetri lipat dan simetri putar.
b) Segitiga sama sisi adalah sebuah bangun datar yang memiliki sifat sebagai
berikut :
1. Semua sisinya sama panjang
14
b) Segitiga siku-siku adalah sebuah bangun datar yang memiliki sifat sebagai
berikut :
1. Memiliki 1 buah sudut sebesar 90° (sisi ABC)
2. Memiliki 2 buah sisi tegak lurus (sisi BA dan sisi BC)
3. Memiliki 1 buah sisi miring yang disebut dengan ‘hipotenusa’
4. Memiliki 2 buah sisi lancip (sisi BA dan sisi BC)
c) Segitiga tumpul adalah sebuah bangun datar yang memiliki sifat sebagai
berikut :
1. Ketiga sisinya tidak sama panjang
2. Besar sudutnya lebih dari 90°
A
B C
Gambar 2. 7 Segitiga tumpul
2. Persegi
Menurut (Ayuningtyas, 2014: 51) persegi adalah sebuah bangun datar
yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Memiliki 4 sisi yang sama panjang
2. Memiliki 4 sudut
3. Memiliki 4 titik sudut
4. Keempat sudutnya siku-siku dengan besar sudut 90˚
5. Memiliki 4 simetri putar, dan
6. Memiliki 4 simetri lipat (AB dan DC , BC dan AD , CD dan BA , DA
dan CB)
16
Gambar 2. 8 Persegi
3. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah sebuah bangun datar yang memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
1. Memiliki 2 sisi yang sama panjang
2. Memiliki 4 sudut
3. Memiliki 4 titik sudut
4. Keempat sudutnya siku-siku dengan besar sudut 90˚
5. Memiliki 2 simetri putar, dan
6. Memiliki 2 simetri lipat (AB dan DC , AD dan BC)
4. Jajar Genjang
Jajar genjang adalah sebuah bangun datar yang memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
1. Memiliki 2 sisi yang saling berhadapan sama panjang
2. Sudut yang berhadapan sama besar
3. Keempat sudutnya siku-siku dengan besar sudut 90˚
4. Memiliki 2 diagonal yang berpotongan sama panjang (AC dan BD)
5. Memiliki 2 simetri putar
6. Tidak memiliki simetri lipat
17
5. Trapesium
Trapesium adalah sebuah bangun datar segiempat yang kedua sisinya
sejajar sedangkan dua sisi lainnya tidak sejajar. Pada umumnya kita mengenal
3 macam trapesium, yaitu :
a) Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Terdiri dari 4 sisi, 2 tegak yang sama panjang (sisi AD dan sisi BC) dan
2 sisi yang tidak sama panjang (sisi AB dan sisi DC)
2. Sisi terpanjang dinamakan alas (sisi AB)
3. Memiliki 4 titik sudut
4. Memiliki 1 simetri lipat (AD dan BC)
5. Memiliki 1 simetri putar
b) Trapesium siku-siku
Trapesium siku-siku memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Salah satu sudutnya siku-siku dengan besar sudut 90˚
2. Kedua sisi atas bawah sejajar
3. Memiliki 4 titik sudut
4. Tidak memiliki simetri lipat
5. Memiliki 1 simetri putar
18
c) Trapesium sembarang
Trapesium sembarang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Memiliki 4 sisi yang tidak sama panjang
2. Memiliki 4 buah titik sudut
3. Tidak memiliki simetri lipat
4. Memiliki 1 simetri putar
6. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah sebuah bangun datar dua dimensi yang memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Memiliki 4 sisi yang sama panjang
2. Memiliki 4 titik sudut
3. Memiliki 2 simetri lipat (ADC dan ABC , DAB dan DCB)
4. Memiliki 2 simetri putar
5. Memiliki 2 diagonal yang berpotongan sama panjang
7. Layang-layang
Layang-layang adalah sebuah bangun datar dua dimensi yang memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Memiliki 4 sisi berpasangan sama panjang
2. Memiliki 4 titik sudut
3. Memiliki 1 simetri lipat (BAD dan BCD)
4. Tidak memiliki simetri putar
5. Memiliki 2 buah diagonal yang tidak sama panjang
Gambar 2. 15 Layang-layang
8. Lingkaran
Lingkaran adalah sebuah bangun datar dua dimensi yang memiliki sifat-
sifat sebagai berikut :
1. Memiliki simetri lipat dan putar yang jumlahnya tidak terhingga.
2. Memiliki jumlah derajat lingkaran sebesar 360 derajat.
3. Memiliki satu titik pusat.
4. Memiliki diameter yang membagi lingkaran menjadi dua sisi yang
seimbang.
5. Memiliki jarak pada tepi garis ke titik pusat yang biasa disebut dengan
jari-jari atau dilambangkan r
Gambar 2. 16 Lingkaran
Judul
No Nama Tahun Hasil Penelitian Pengembangan
Penelitian
Coreldraw x7 dan
Audacity.
Berdasarkan hasil observasi di lima sekolah dasar di Kabupaten Blitar, peneliti mendapatkan :
1. Guru mengalami kesulitan dalam mengajar materi bangun datar selama daring
2. Media yang digunakan mengambil dari youtube dan Power Point
3. Peserta didik megalami kesulitan memahami materi bangun datar
Tindak Lanjut
Pengembangan media pembelajaran ABATA (Aplikasi Bangun Datar) untuk peserta didik
kelas III sekolah dasar.
Respon guru dan peserta didik positif terhadap penggunaan media pembelajaran ABATA
yang diterapkan untuk peserta didik kelas III sekolah dasar
keterbacaan dan uji respon kepada guru dan peserta didik terhadap penggunaan
media ABATA. Tahap terakhir yaitu publikasi hasil berupa jurnal ilmiah dan
publikasi produk yang berupa media interaktif.
BAB III
Penelitian ini menggunakan model penelitian ADDIE. Ini adalah model yang
menggunakan pemecahan masalah yang berkaitan dengan sumber belajar,
tergantung pada kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Model ADDIE ini
memiliki lima langkah atau tahapan yang dapat diterapkan untuk dilakukan
pengembangan produk yaitu, Analyze (Analisis), Design (Desain), Development
(Pengembangan), Implement (Implementasi), dan Evaluate (Evaluasi). Peneliti
memilih model penelitian ADDIE karena memiliki tahapan-tahapan yang
sistematis sehingga semua tahapan ADDIE mulai dari analisis, desain,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi memiliki efek sinergis yang dapat
mendukung proses pengembangan media ABATA.
Analyze Design
(Analisis) (Desain)
1. Mencari potensi dan 1. Melakukan analisis materi pembelajaran dan analisis
masalah kurikuluim
2. Mencari referensi desain produk
3. Merencanakan isi produk dengan menyesuaikan KI, KI
dan Indikator
4. Merancang dan mendesain produk
Implementation Development
(Implementasi) (Pengembangan)
1. Uji coba keterbacaan produk 1. Pengembangan produk
kepada guru dan peserta didik 2. Melakukan validasi produk kepada
2. Uji coba respon penggunaan ahli
produk kepada guru dan peserta 3. Revisi / perbaikan data
didik
Evaluation
(Evaluasi)
1. Melakukan revisi produk /
perbaikan data sesuai hasil uji
keterbacaan dan uji respon
dan masalah yang ada peneliti melakukan observasi secara langsung di sekolah dan
kelas, wawancara kepada guru kelas III sekolah dasar dan menyebarkan angket
kepada peserta didik kelas III di lima sekolah dasar di Kabupaten Blitar, yaitu UPT
SDN Dermojayan 01, UPT SDN Kauman 01, UPT SDN Srengat 03, UPT SDN
Bagelenan 02, UPT SDN Bagelenan 03.
Tahap yang dilakukan selanjutnya adalah tahap desain. Dalam tahap desain,
ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti :
1. Melakukan analisis pembelajaran terhadap kebutuhan peserta didik,
analisis materi pembelajaran, dan analisis kurikulum.
2. Mencari referensi desain terkait pengembangan aplikasi bangun datar
(ABATA).
3. Merencanakan isi produk aplikasi bangun datar (ABATA) yang
disesuaikan dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator.
4. Merancang dan mendesain aplikasi bangun datar (ABATA).
Media ABATA yang dikembangkan nantinya akan divalidasi oleh ahli media
dan materi. Pada tahap validasi, validator adalah dosen yang memiliki keahlian atau
pengalaman dalam proses validasi media dan materi. Proses validasi nantinya akan
diberi kritik, saran, dan komentar yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan
untuk perbaikan media ABATA. Media yang telah diperbaiki dan dinyatakan
27
Pada tahap implementasi ini, media yang sudah dirancang dan direvisi akan
diuji coba kan langsung di kelas III sekolah dasar dengan beberapa peserta didik.
Selama implementasi, peneliti akan mencatat semua kendala selama masa uji coba
dan kekurangan yang ditemui dalam implementasi produk, dan setelah selesai
peserta didik akan diberi angket respon mengenai penggunaan media ABATA.
Pada jam pembelajaran baik secara daring maupun luring guru mengalami
kendala yang tentu saja menghambat berlangsungnya pembelajaran. Hal tersebut
terjadi karena media pembelajaran yang digunakan kurang menarik untuk peserta
28
b. Analisis Materi
Materi yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengembangkan media yaitu
materi bangun datar. Analisis materi tersebut meliputi :
Peneliti membuat lembar angket yang ditujukan kepada ahli materi, ahli
media, dan ahli bahasa, guru dan peserta didik kelas III sekolah dasar guna
memberikan penilaian pada produk ABATA.
30
d. Pembuatan Produk
e. Validasi Ahli
Aplikasi bangun datar (ABATA) yang telah selesai dibuat akan divalidasi
oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa guna menyatakan layak atau
tidak layak penggunaan aplikasi bangun datar. Validasi berupa kritik, saran
dan komentar dari validator terkait produk ABATA.
f. Revisi Desain
Setelah mendapat validasi dari ahli, produk kemudian akan direvisi sesuai
dengan kritik, saran dan komentar dari validator.
h. Evaluasi Produk
Setelah melakukan uji coba produk dan mendapat data kualitatif, peneliti
akan mengevaluasi produk sesuai dengan hasil angket dan wawancara dari
guru dan peserta didik terhadap penggunaan media ABATA.
Berikut adalah desain produk media ABATA untuk peserta didik kelas III
sekolah dasar yang akan peneliti krmbangkan menggunakan website 2 apk builder
dan ispring suite 9 :
Aspek Indikator
Kualitas Tampilan a. Pemilihan ikon atau tombol yang digunakan dalam media
ABATA
b. Penyajian tampilan media ABATA
c. Kejelasan pemilihan warna, jenis dan ukuran huruf media
ABATA
d. Ketepatan pemilihan gambar dan proporsi gambar yang
disajikan
e. Proses loading media ABATA
Rekayasa Perangkat a. Kemudahan dalam pengoperasian media ABATA
Lunak b. Kemudahan dalam pengelolaan dan pemeliharaan media
ABATA
Pelaksanaan a. Media bisa digunakan dimana saja dan kapan saja oleh guru
dan peserta didik
b. Media aplikasi ABATA berbasis android dapat dioperasikan
di semua versi android
Aspek Indikator
Aspek Indikator
Aspek Indikator
Lugas a. Ketepatan struktur kalimat dalam menyajikan materi
b. Keefektifan kalimat yang digunakan
c. Ketepatan bahasa yang digunakan
d. Ketepatan ejaan yang digunakan
a. Memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam
Komunikatif
memahami materi
Dialogis dan a. Mampu memberikan motivasi kepada peserta didik
interaktif b. Mampu mendorong peserta didik untuk berpikir kritis
Teknik analisis data validasi yang digunakan oleh peneliti adalah teknik
analisis data kuantitatif. Adapun teknik analisis data ini bertujuan untuk
mengelompokkan data berdasarkan responden dan variabel, data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Berikut teknik analisis
data kuantitatif :
37
1. SS (sangat setuju) 5
2. S (setuju) 4
3. C (cukup) 3
4. K (kurang) 2
5. SK (sangat kurang) 1
Setelah melakukan pengisian angket akan diketahui jumlah nilai yang diperoleh,
kemudian akan diolah menggunakan rumus berikut :
Σx
𝑃= × 100%
Σxt
Keterangan :
P = kelayakan
Σx = total skor yang dipilih
Σxt = total seluruh skor
Langkah selanjutnya adalah membandingkan persentase yang diperoleh dengan
kriteria kelayakan media tersebut, yakni :
Tabel 3. 5 Persentase kelayakan media
Tahap uji coba terbatas dilakukan guna memperoleh data respon penggunaan
media pembelajaran ABATA yang telah di uji cobakan kepada guru dan peserta
didik. Uji coba dilakukan kepada 3 orang guru kelas III sekolah dasar dan 5 peserta
didik kelas III di UPT SDN Bagelenan 02 sebagai subjek data. Data yang diperoleh
untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan evaluasi media pembelajaran ABATA.
a. Angket
Angket yang digunakan oleh peniliti berisi pertanyaan seputar penggunaan
media ABATA yang akan diberikan kepada guru dan peserta didik. Guru dan
peserta didik perlu menjawab pertanyaan kuesioner yang terdapat dalam angket
dengan sebenar-benarnya.
Aspek Indikator
Desain Media a. Pemilihan jenis huruf dan ukuran huruf
b. Pemilihan bahasa yang digunakan dalam media
c. Pemilihan warna background dan layout dalam media
d. Kejelasan dalam pemilihan gambar
e. Kesesuaian tata letak navigasi media
Aspek Indikator
Desain Media a. Pemilihan jenis huruf dan ukuran huruf
f. Pemilihan bahasa yang digunakan dalam media
g. Pemilihan warna background dan layout dalam media
h. Kejelasan dalam pemilihan gambar
i. Kesesuaian tata letak navigasi media
Berikut kisi-kisi angket respon untuk guru dan peserta didik yang digunakan untuk
mengetahui respon penggunaan media ABATA :
Aspek Indikator
Materi a. Ketepatan judul media pembelajaran dengan materi
pembelajaran
b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan kompetensi
dasar
c. Sistematika penyusunan materi mudah dipahami
41
Aspek Indikator
d. Kesesuaian latihan soal dengan materi pembelajaran yang
disajikan dalam media
e. Ruang lingkup materi yang terdapat dalam media
pembelajaran
f. Ketepatan pengembangan media ABATA (Aplikasi
Bangun Datar) terhadap materi bangun datar kelas 3
Operasional a. Adanya petunjuk penggunaan instalasi media
b. Kemudahan navigasi dalam penggunaan media
pembelajaran
c. Adanya petunjuk dan penjelasan penggunaan media
pembelajaran
Aspek Indikator
Materi a. Sistematika penyusunan materi mudah dipahami
b. Kesesuaian latihan soal dengan materi pembelajaran yang
disajikan dalam media
c. Kemenarikan media dalam pembelajaran bangun datar
Operasional a. Adanya petunjuk penggunaan instalasi media
b. Kemudahan navigasi dalam penggunaan media
pembelajaran
c. Adanya petunjuk dan penjelasan penggunaan media
pembelajaran
a. Data Kuantitatif
Teknik pengumpulan data kuantitatif yaitu dengan membaca jumlah atau skor
dari angket keterbacaan serta angket respon guru dan peserta didik, serta angket
validasi ahli. Data kuantitatif tersebut berisi penilaian yang akan dihitung
menggunakan teknik perhitungan persentase, selanjutnya akan dianalisis
menggunakan analisis deskriptif. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran
dan penjelasan mengenai suatu data agar lebih mudah untuk dipahami.
Analisis data yang telah dilakukan akan menghasilkan nilai akhir dari
akumulasi butir-butir yang sesuai. Berikut dibawah ini kisi-kisi analisis data :
Peneliti menggunakan skala likert lima guna mengukur keterbacaan produk pada
guru dengan rincian poin pada pertanyaan positif dan negatif sebagai berikut :
No Kriteria Skor
1. SS (sangat setuju) 5
2. S (setuju) 4
3. C (Cukup) 3
4. K (kurang) 2
5. SK (sangat kurang) 1
Setelah pengisian angket akan diketahui jumlah nilai yang diperoleh, kemudian
nilai pada angket tersebut akan diolah menggunakan rumus berikut :
Σx
𝑃 = Σxt × 100%
Keterangan :
P = kelayakan
43
Setelah pengisian angket akan diketahui jumlah nilai yang diperoleh, kemudian
nilai pada angket tersebut akan diolah menggunakan rumus berikut :
Σx
𝑃= × 100%
Σxt
Keterangan :
P = kelayakan
Σx = total skor yang dipilih
Σxt = total seluruh skor
44
Peneliti menggunakan skala likert lima guna mengukur angket respon dalam
penggunaan produk pada guru dengan rincian poin pada pertanyaan positif dan
negatif sebagai berikut :
No Kriteria Skor
1. SS (sangat setuju) 5
2. S (setuju) 4
3. C (Cukup) 3
4. K (kurang) 2
5. SK (sangat kurang) 1
Setelah pengisian angket akan diketahui jumlah nilai yang diperoleh, kemudian
nilai pada angket tersebut akan diolah menggunakan rumus berikut :
Σx
𝑃 = Σxt × 100%
Keterangan :
P = kelayakan
Σx = total skor yang dipilih
45
Setelah pengisian angket akan diketahui jumlah nilai yang diperoleh, kemudian
nilai pada angket tersebut akan diolah menggunakan rumus berikut :
Σx
𝑃 = Σxt × 100%
Keterangan :
P = kelayakan
Σx = total skor yang dipilih
Σxt = total seluruh skor
46
3.8 Publikasi
Publikasi dilakukan di beberapa SD di Kabupaten Blitar serta akan
dipublikasikan secara ilmiah menggunakan jurnal mahapeserta didik Universitas
Islam Balitar.
47
DAFTAR PUSTAKA